Leukimia myeloid akut atau Acute Myeloblastic Leukemia (AML) adalah jenis kanker darah yang
mengakibatkan sumsum tulang tidak dapat menghasilkan sekelompok sel darah putih seri mieloid yang matur.
Mieloid merupakan tipe sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi dan mencegah kerusakan jaringan
tubuh. Pada AML, mieloid (dalam keadaan normal, berkembang menjadi granulosit) berubah menjadi ganas dan
dengan segera akan menggantikan sel-sel normal disumsum tulang. Jenis kanker ini disebut akut karena sel kanker
berkembang dengan sangat cepat atau agresif.
ETIOLOGI
Leukimia mieloblastik akut disebabkan oleh mutasi atau perubahan DNA yang terjadi pada sel puncak
atau induk darah di dalam sumsum tulang. Kondisi ini menyebabkan terganggunya fungsi sumsum tulang dalam
memproduksi sel darah yang sehat. Sebagai gantinya, sumsum tulang memproduksi sel darah tidak sehat dan
belum matang. Sel darah yang belum matang berkembang secara cepat, lalu mendesak dan menggantikan sel
darah sehat dalam sumsum tulang. Hal ini menyebabkan penderitanya rentan terhadap berbagai jenis infeksi.
FAKTOR RESIKO
Adapun beberapa faktor yang meningkatkan resiko seseorang menderita leukimia mieloblastik akut, yaitu :
• Radiasi dosis tinggi
• Paparan terhadap zat kimia tertentu
• Obat-obatan
• Faktor keluarga atau genetik
• Sindrom Down
• Kondisi perinatal
• Human T-cell leukimia virus-1 (HTLV-1)
• Sindroma mielodisplastik.
GEJALA
1) Tes darah
Dilakukan tes darah lengkap untuk memeriksa jumlah sel darah putih dalam tubuh dan apusan darah
tepi untuk memeriksa bentuk dan ukuran sel darah putih serta mendeteksi sel darah putih yang belum matang.
2) Aspirasi sumsum tulang
Pemeriksaan terhadap sampel jaringan sumsum tulang.
3) Fungsi lumbal
Pemeriksaan terhadap sampel cairan serebrospinal, yaitu cairan yang berada disekitar otak dan
sumsum tulang belakang untuk mendeteksi sel kanker.
4) Tes pencitraan
Untuk mendeteksi infeksi atau gangguan lain yang disebabkan oleh leukimia mieloblastik akut.
Jenis tes pencitraan adalah :
• USG
Untuk mendeteksi pembengkakan yang terjadi pada organ hati, kelenjar getah bening, limfa,
dan ginjal.
• Foto rontgen
Untuk mendeteksi infeksi yang terjadi pada paru-paru.
• CT-Scan
Untuk menunjukkan apakah leukimia mieloblastik akut telah menyebabkan pembesaran pada
limfa dan kelenjar getah bening.
5) Pemeriksaan genetik
Untuk mendeteksi dan memeriksa perubahan yang terjadi pada kromosom didalam sel.
PENGOBATAN
1. Kemoterapi lanjutan
Kemoterapi ini dilakukan untuk menghilangkan sel
yang masih tersisa dan mencegah kekambuhan.
• Berhenti merokok
• Hindari paparan bahan kimia berbahaya
• Mengkonsumsi makanan bernutrisi
• Olahraga secara rutin.