Anda di halaman 1dari 18

LARGE VOLUME PARENTERAL

1. Siti Mariya Ulfah (14670002)


2. Rosavina Mawaddah (14670007)
3. Mutiatul Millah (14670013)
4. Saidah Fitriyah (14670025)
5. Maya Nafilatin P. (14670031)
6. Muhajir Kurniawan (14670043)
7. Chorida Muhjatul H. (14670047)
8. Novi Nurventi (14670048)
9. Lailatul Khutsiyah (14670056)
LARGE VOLUME PARENTERAL?
Sediaan parenteral volume besar merupakan sediaan yang digolongkan ke dalam
kelompok produk steril yang terdiri dari injeksi volume tunggal yang mempunyai
volume 100 ml atau lebih, dari dalam pewadahan yang tidak ditambahkan bahan-
bahan.
LVP juga digunakan sebagai pembawa untuk obat lain, dan merupakan cara
menyediakan nutrisi parenteral.
PENGGUNAAN KLINIK LVP
LARUTAN ASAM AMINO
Pemberian asam amino silakukan jika pemberian makanan melalui oral tidak mungkin
lagi, atau jika absorpsi melalui saluran cerna tidak berfungsi baik/normal.
LARUTAN KARBOHIDRAT (DEKSTROSA)
Dekstroksa adalah nutrisi penting dengan 1 g menghasilkan 3,4 kalori. Menurut
USP, pH injeksi desktrosa 5% adalah 3,506,5.
LEMAK INTRAVENA
Untuk memberikan makanan secara i.v, lemak harus berada dalam bentuk yang
sesuai, biasanya berbentuk emulsi. Rentang ukuran partikel lemak dalam emulsi
adalah 0,1-0,5 µm, sebanding dengan ukuran chylomicron.
PENGGUNAAN KLINIK LVP
NUTRISI PARENTERAL
Nutrisi total secara parenteral (TPN) adalah pemberian makanan yang mengandung
larutan asam amino, desktrosa dengan konsentrasi tinggi (± 20%), elektrolit, vitamin,
dan dalam beberapa hal insulin.
RESTORASI KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Larutan yang paling banyak digunakan adalah injeksi NaCl 0,9%, larutan isotonic
yang mengandung 154 mEq ion Na dal Cl.
PENGGANTI CAIRAN
Dehidrasi memerlukan cairan sebagai larutan dasar. Dalam hal ini dapat digunakan
injeksi NaCl dan dekstrosa.
PENGGUNAAN KLINIK LVP
DARAH DAN PRODUK DARAH
Darah dan produk darah hanya dapat diberikan secara i.v dan digunakan dalam keadaan
syok, pendarahan, dan kehilangan protein darah. Pemberian darah tidak boleh dicampur
dengan obat.
PEMBAWA OBAT
Karena sifatnya menyenangkan, potensial untuk iritasi obat dan kebutuhan pemberian obat
secara kontinu, cairan i.v biasa digunakan sebagai pembawa untuk obat yang akan diberikan
secara i.v.
INJEKSI RINGER LAKTAT
Mengandung sejumlah kecil Na, kalium, kalsium klorida, dan sejumlah kecil Na-laktat.
Komposisinya hamper sama dengan cairan ekstraseluler. Digunakan untuk pengobatan awal:
syok dan hipovolemik pada orang dewasa.
SEDIAAN PARENTERAL (FI IV)
a. Sediaan obat harus jernih
b. Tidak berwarna
c. Bebas dari partikel asing
d. Keseragaman volume atau berat
e. Memenuhi uji kebocoran
f. Stabil
SEDIAAN LVP HARUS STERIL DAN BEBAS PIROGEN
Alasannya karena:
a. Sediaan diinjeksikan langsung kedalam aliran darah (i.v).
b. Sediaan ditumpahkan pada tubuh dan daerah gigi (larutan penguras).
c. Sediaan langsung berhubungan dengan darah (hemofiltrasi).
d. Sediaan langsung ke dalam tubuh (dialisa peritoneal).
e. Bebas dari bahan pertikulat jernih, karena dapat menyebabkan emboli.
f. Dikemas dalam wadah dosis tunggal
g. Tidak mengadung bahan baktersid karena volume cairan terlalu besar.
h. Isotonis dan isohidris (Martin,1970).
Parameter Kelarutan

Konsep formulasi LVP


fisiologi
Parameter pH
fisikokimia

Stabilitas LVP Pembawa

Cahaya dan
suhu

Faktor kemasan
TIPE-TIPE LVP
LARUTAN ELEKTROLIT
Fungsi larutan elektrolit secara klinis digunakan untuk mengatasi perbedaan ion atau
penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah. Ada 2 jenis kondisi plasma
yang menyimpang, yaitu :
1. Asidosis
Kondisi plasma darah yang terlampau asam akibat adanya ion klorida dalam jumlah
berlebih.
2. Alkalosis
Kondisi plasma yang terlampau basa akibat ion Na, K, Ca dalam jumlah berlebih.
TIPE-TIPE LVP
LARUTAN KARBOHIDRAT (DEXTROSA)
Dekstrosa digunakan sebagai pengganti kehilangan cairan tubuh, sehingga tubuh
mempunyai energi kembali untuk melakukan metabolismenya dan juga sebagai
sumber kalori.
Dengan 1 g menghasilkan 3,4 kalori. Menurut USP, pH injeksi dekstrosa 5% adalah
3,5 – 6,5.
TIPE-TIPE LVP
TPN
Total Parenteral Nutrition (TPN) atau Total Nutrition Admixture (TNA) merupakan terapi
pemberian nutrisi secara intravena kepada pasien yang tidak dapat makan melalui mulut.
Tujuannya adalah mengganti dan mempertahankan nutrisi - nutrisi penting tubuh melalui infus
intravena ketika (dan hanya ketika) pemberian makanan secara oral bersifat kontraindikasi
atau tidak mencukupi.
KONDISI PEMROSESAN YANG MEMPENGARUHI
FORULASI LVP
a. Gangguan kardiovaskuler dan plumonar dari peningkatan dalam volume cairan
sistem sirkulasi mengikuti pemberian cepat volume caran dalam jumlah besar
b. Perkembangan potensial thrombophlebitis
c. Kemungkinan infeksi local atau sistemik dari kontaminasi larutan atau teknik injeksi
aseptic
d. Pembatasan cairan berair
PERTIMBANGAN DALAM ADMIXTURE LVP
a. Janis-Janis cairan yang dibuat harus lebih banyak dan bahkan bahan dalam
tambahan banyak digunakan melalui intravena daripada melalui subkutan
b. Cairan yang disuntik pada volume besar harus relative lebih cepat
c. Pembuatan cairan dapat segera dicapai efek sistemik
d. Level darah dari obat yang harus menerus disiapkan
e. Harus secara langsung karena untuk membuka vena pada pemberian obat rutin
dan mampu digunakan dalam situasi darurat
BAHAN ADITIF YANG DIPERLUKAN DALAM
FORMULASI LVP
1. Pengawet
Pengawet dalam sediaan steril biasanya digunakan untuk mengawetkan
sediaan tersebut. Akan tetapi untuk sediaan infus dosis tunggal kemungkinan
terjadinya kontaminasi mikroba sangat kecil dan tidak perlu menggunakan pengawet.
2. Pengisotonis
Tonisitas sediaan = % NaCl sudah termasuk di dalam batas toleransi normal
tubuh yaitu 0,7 – 1,5 %. Maka iritasi tubuh dan konsekuensi hipotonis atau lisis sel-sel
jaringan tubuh tidak terjadi. NaCl digunakan sebagai larutan pengisotonis agar
sediaan infus setara dengan 0,9% larutan NaCl atau glukosa, dimana larutan
tersebut mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh. Pengisotonis
lain yang bisa digunakan ialah glukosa, gliserin dan KCl.
BAHAN ADITIF YANG DIPERLUKAN DALAM
FORMULASI LVP
3. Pembawa
Zat pembawa yang digunakan dalam sediaan infus yaitu zat yang berbentuk
larutan (air) atau yang biasa digunakan dalam pembuatan sediaan steril adalah
aqua pro injeksi yang digunakan untuk melarutkan zat aktif dan zat tambahan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM SISTEM
PRODUKSI LVP
VISKOSITAS
Viskositas sangat berpengaruh karena jika sediaan infus terlalu kental maka akan
susah menetes, distribusi obat dalam darah akan lambat, sehingga ketercapaian
efek terapi yang diinginkan akan lambat pula
KERAPATAN
Kerapatan berpengaruh terhadap ukuran partikel bahan obat. Dalam sediaan LVP
ukuran partikel harus kecil karena sediaan infus pemberiannya langsung kedalam
vena.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM SISTEM
PRODUKSI LVP
TEKANAN UAP
Tekanan uap berkaitan dengan suhu dan cahaya. Suhu dan cahaya mempengaruhi
kestabilan obat sehingga dalam hal penyimpanan obat sangat diperhatikan
karakteristik dari obat atau bahan obat yang akan disimpan.
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan berkaitan dengan kelarutan dari obat atau bahan obat yang
akan diproduksi. Kelarutan sangat penting untuk pengembangan larutan yang dapat
disuntikkan baik secara intravena maupun intramuscular.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai