Cahaya dan
suhu
Faktor kemasan
TIPE-TIPE LVP
LARUTAN ELEKTROLIT
Fungsi larutan elektrolit secara klinis digunakan untuk mengatasi perbedaan ion atau
penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah. Ada 2 jenis kondisi plasma
yang menyimpang, yaitu :
1. Asidosis
Kondisi plasma darah yang terlampau asam akibat adanya ion klorida dalam jumlah
berlebih.
2. Alkalosis
Kondisi plasma yang terlampau basa akibat ion Na, K, Ca dalam jumlah berlebih.
TIPE-TIPE LVP
LARUTAN KARBOHIDRAT (DEXTROSA)
Dekstrosa digunakan sebagai pengganti kehilangan cairan tubuh, sehingga tubuh
mempunyai energi kembali untuk melakukan metabolismenya dan juga sebagai
sumber kalori.
Dengan 1 g menghasilkan 3,4 kalori. Menurut USP, pH injeksi dekstrosa 5% adalah
3,5 – 6,5.
TIPE-TIPE LVP
TPN
Total Parenteral Nutrition (TPN) atau Total Nutrition Admixture (TNA) merupakan terapi
pemberian nutrisi secara intravena kepada pasien yang tidak dapat makan melalui mulut.
Tujuannya adalah mengganti dan mempertahankan nutrisi - nutrisi penting tubuh melalui infus
intravena ketika (dan hanya ketika) pemberian makanan secara oral bersifat kontraindikasi
atau tidak mencukupi.
KONDISI PEMROSESAN YANG MEMPENGARUHI
FORULASI LVP
a. Gangguan kardiovaskuler dan plumonar dari peningkatan dalam volume cairan
sistem sirkulasi mengikuti pemberian cepat volume caran dalam jumlah besar
b. Perkembangan potensial thrombophlebitis
c. Kemungkinan infeksi local atau sistemik dari kontaminasi larutan atau teknik injeksi
aseptic
d. Pembatasan cairan berair
PERTIMBANGAN DALAM ADMIXTURE LVP
a. Janis-Janis cairan yang dibuat harus lebih banyak dan bahkan bahan dalam
tambahan banyak digunakan melalui intravena daripada melalui subkutan
b. Cairan yang disuntik pada volume besar harus relative lebih cepat
c. Pembuatan cairan dapat segera dicapai efek sistemik
d. Level darah dari obat yang harus menerus disiapkan
e. Harus secara langsung karena untuk membuka vena pada pemberian obat rutin
dan mampu digunakan dalam situasi darurat
BAHAN ADITIF YANG DIPERLUKAN DALAM
FORMULASI LVP
1. Pengawet
Pengawet dalam sediaan steril biasanya digunakan untuk mengawetkan
sediaan tersebut. Akan tetapi untuk sediaan infus dosis tunggal kemungkinan
terjadinya kontaminasi mikroba sangat kecil dan tidak perlu menggunakan pengawet.
2. Pengisotonis
Tonisitas sediaan = % NaCl sudah termasuk di dalam batas toleransi normal
tubuh yaitu 0,7 – 1,5 %. Maka iritasi tubuh dan konsekuensi hipotonis atau lisis sel-sel
jaringan tubuh tidak terjadi. NaCl digunakan sebagai larutan pengisotonis agar
sediaan infus setara dengan 0,9% larutan NaCl atau glukosa, dimana larutan
tersebut mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh. Pengisotonis
lain yang bisa digunakan ialah glukosa, gliserin dan KCl.
BAHAN ADITIF YANG DIPERLUKAN DALAM
FORMULASI LVP
3. Pembawa
Zat pembawa yang digunakan dalam sediaan infus yaitu zat yang berbentuk
larutan (air) atau yang biasa digunakan dalam pembuatan sediaan steril adalah
aqua pro injeksi yang digunakan untuk melarutkan zat aktif dan zat tambahan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM SISTEM
PRODUKSI LVP
VISKOSITAS
Viskositas sangat berpengaruh karena jika sediaan infus terlalu kental maka akan
susah menetes, distribusi obat dalam darah akan lambat, sehingga ketercapaian
efek terapi yang diinginkan akan lambat pula
KERAPATAN
Kerapatan berpengaruh terhadap ukuran partikel bahan obat. Dalam sediaan LVP
ukuran partikel harus kecil karena sediaan infus pemberiannya langsung kedalam
vena.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM SISTEM
PRODUKSI LVP
TEKANAN UAP
Tekanan uap berkaitan dengan suhu dan cahaya. Suhu dan cahaya mempengaruhi
kestabilan obat sehingga dalam hal penyimpanan obat sangat diperhatikan
karakteristik dari obat atau bahan obat yang akan disimpan.
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan berkaitan dengan kelarutan dari obat atau bahan obat yang
akan diproduksi. Kelarutan sangat penting untuk pengembangan larutan yang dapat
disuntikkan baik secara intravena maupun intramuscular.
TERIMAKASIH