Anda di halaman 1dari 16

Nama :

Thania Theresia (1840050012)


Rizky Jayanti Christina
(1840050020)
HUKUM ISLAM DALAM
KURIKULUM
FAKULTAS HUKUM
Didalam daftar nama matakuliah Keahlian
Hukum Kurikulum Inti Program Pendidikan Sarjana
Hukum (1983), matakuliah Hukum Islam dibagi
menjadi dua, Hukum Islam I dan Hukum Islam II.

HUKUM ISLAM I Dasar/Pengantar Hukum Islam II

Hukum Perkawinan, Kewarisan Islam,


HUKUM ISLAM II susunan, wewenang, hukum acara
peradilan agama, dan zakat.
Lalu, pada tahun 1992 Hukum Islam I diubah
menjadi Asas-asas Hukum Islam dengan Materi
yang di perluas/perbanyak. Lalu pada tahun
1993/1994, Asas-asas Hukum Islam diubah menjadi
Hukum Islam.
Tujuan Mata Kuliah
Hukum Islam
1. Mahasiswa mengerti dan memahami Hukum
Islam, dapat menyebutkan dan menjelaskan
sumber, asas-asas Hukum Islam dan al-ahkam
al-khamsah, serta mampu memaparkan sejarah
pertumbuhan dan perkembangan Hukum Islam.
2. Mahasiswa memahami dan mampu
menjelaskan hubungan Hukum Islam dengan
hukum-hukum lain di tanah air dan dapat
menunjukan dengan tepat kedudukan hukum
islam dengan hukum hukum lain di Indonesia.
HUKUM
ISLAM
Hukum Islam adalah hukum yang
bersumber dari dan menjadi bagian agama
islam. Sebagai sistem hukum ia mempunyai
beberapa istilah kunci yang perlu dijelaskan
lebih dahulu, sebab, kadangkala
membingungkan, kalau tidak diketahui persis
maknanya.
Yang dimaksud adalah istilah-istilah
sebagai berikut :
1. Hukum
Berbicara tentang Hukum, terlintas dalam
pikiran kita peraturan-peraturan atau
seperangkat norma yang mengatur tingkah laku
manusia dalam suatu masyarakat.
Bentuknya mungkin berupa hukum tidak
tertulis seperti hukum adat, mungkin juga
berupa hukum tertulis dalam peraturan
perundang-undangan seperti hukum Barat
Dalam konsepsi hukum perundang-undangan
(Barat), yang diatur oleh hukum hanyalah hubungan
manusia dengan manusia lain dan benda dalam
masyarakat.
Sedangkan konsepsi hukum Islam, dasar dan
kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah, tidak
hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia
lain dan benda dalam masyarakat, tetapi juga
hubungan-hubungan lainnya seperti hubungan
manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan
dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan benda
dalam masyarakat serta alam sekitarnya.
2. Hukm dan Ahkam
Kata hukm dari bahasa arab yang memliki arti
yaitu norma/kaidah yakni ukuran, tolak ukur,
patokan, pedoman, yang dipergunakan untuk
menilai tingkah laku manusia.
Dalam sistem Hukum Islam ada lima hukm
atau kaidah yang dipergunakan sebagai patokan
mengukur perbuatan manusia baik dibidang
ibadah maupun dilapangan muamalah, kelima jenis
kaidah tersebut dinamakan al-ahkam al-khamsah
yang terdiri dari :
1. ja’iz atau mubah atau ibahah (Kebebasan memilih
untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
perbuatan)
2. Sunnat (Dilakukan karena memiliki manfaat untuk
orang yang melakukannya)
3. Makruh (Tidak dilakukan karena jelas tidak
berguna dan merugikan orang yang melakukannya)
4. Wajib (Perintah yang wajib dilakukan)
5. Haram (Larangan untuk dilakukan)
3. Syari’at
Syari’at atau syari’ah adalah jalan ke sumber
(mata) air yakni jalan lurus yang harus diikuti oleh
setiap muslim. Syari’at memuat ketetapan ketetapan
Allah dan ketentuan Rasul-Nya, baik berupa larangan
maupun berupa suruhan, meliputi aspek hidup dan
kehidupan manusia.
Dilihat dari segi ilmu hukum, syari’at merupakan
norma hukum dasar yang ditetapkan Allah, yang wajib
diikuti oleh orang Islam berdasarkan iman yang
berkaitan dengan akhlak, baik dalam hubunagnnya
dengan Allah maupun dengan sesama manusia
4. Fikih
Dalam bahasa Arab, perkataan fiqh yang ditulis
fikih atau fiqih atau kadang kadang fekih setelah di
Indonesiakan memiliki arti paham atau pengertian.
Ilmu fikih adalah ilmu yang bertugas
menentukan dan menguraikan norma norma hukum
dasar yang terdapat dalam al-Qur’an dan ketentuan
ketentuan umum yang terdapat dalam Sunnah Nabi.

Anda mungkin juga menyukai