MUTMAINNAH SARI IKA KARTINA SITI NADIRA YUSUF DEVI MAZRIANI NUR ATIKA FITRIANI DEFENISI
Menurut Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) (2013)
abses hati merupakan kista berisi nanah yang terdapat di hati. Prevalensi abses hati yang tinggi erat hubungannya dengan sanitasi yang buruk dan status ekonomi yang rendah. Penyebab abses hati dapat disebabkan oleh infeksi dari bakteri, parasit ataupun jamur. EPIDEMIOLOGI
Penelitian epidemologi di Indonesia :
perbandingan pria dan wanita 3:1 sampai 22:1 usia dekade keempat. Penularan oral-fekal dan dapat juga oral-anal-fekal. Rentang Usia 20-50 tahun terutama dewasa muda & jarang pd anak. Sedangkan, abses hati piogenik (AHP) terbanyak ditemukan di daerah tropis dengan kondisi hygiene/sanitasi kurang 8-15 per 100.000 kasus AHP yang memerlukan perawatan di RS. KLASIFIKASI
1. Abses hepar piogenik (AHP)
pertama ditemukan oleh Hippoccrates (400 SM), dan dipublikasikan pertama kali oleh Bright pada tahun 1936. 2. Abses hepar amebik (AHA) AHA masih merupakan masalah kesehatan dan sosial di daerah seperti Asia Tenggara , Afrika, dan Amerika Latin, terutama didaerah yang banyak didapatkan strain virulen Entamoeba histolytica endemik (meksiko, india, afrika, amerika tengah). ETIOLOGI AHA: Strain Virulen Entamoeba Hystolitica ETIOLOGI AHP:Enterobactericeae,Microaerophilic streptococci, Anaerobic streptococci, Klebsiellapneumoniae, Bacteriodes, Fusobacterium, Staphilococcus aereus, Staphilococcus milleri, Candida albicans, Aspergillus, Eikenellacorrodens, Yersinisenterolitica, Salmonella thypii, Brucella melitensis dan fungal Infeksi saluran empedu 30%-60% Manifestasi Klinis
Nyeri perut kanan atas Nyeri perut kanan atas Demam dapat bersifat intermitten, Terasa seperti ditekan/ ditusuk remitten, atau kontinue Bertambah nyeri bila berubah posisi atau batuk Menggigil Berkurang jika berbaring ke arah kiri Batuk Demam Sesak napas Anoreksia Sakit perut Mual dan muntah Mual muntah Penurunan BB Penurunan BB Gejala klinis lebih berat dari AHA Patofisiologi Abses hepar piogenik paling sering disebabkan oleh penyakit saluran empedu (35-45 % kasus). Perluasan infeksi di dalam perut (divertikulitis, apendistis, penyakit crohn) melalui vena porta merupakan penyebab untuk 20 % lainnya. Sisa kasus disebabkan oleh perluasan infeksi lokal secara langsung, penyebaran hematogen lewat arteri hepatika dari tempat yang jauh, atau penyebab idiopatik (10-20 %). PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Darah rutin 2. Serologi 3. USG 4. CT-Scan 5. Blood culture 6. Liver function test Komplikasi Perforasi: Perforasi ke paru-paru Efusi pleura Empiema Fistula bronkopleura Penatalaksanaan 1. Antibiotik Amubisid (metronidazol, tinidazol) Penatalaksanaan 2. Aspirasi 3. Drainase perkutan 4. Operasi 5. Hepatektomi Prognosis Prognosa abses hati tergantung dari investasi parasit, daya tahan host, derajat dari infeksi, ada tidaknya infeksi sekunder, komplikasi yang terjadi, dan terapi yang diberikan. Pencegahan Pengobatan yang tepat dari infeksi perut dan infeksi lainnya dapat mengurangi risiko terjadinya abses hati piogenik. Untuk abses hati amebik, pencegahan dapat dilakukan dengan meminum air murni dan tidak makan sayuran mentah atau buah dikupas, makanan yang sehat dan bergizi, ketika bepergian di negara-negara tropis dengan sanitasi yang buruk َّللاُ َرزَ قَ ُُك ُم ِم َّما َو ُُكُُوا َّ ط ِيِّبًا ۚ َح ََل ًًل َ َّ ُمؤْ ِمنُونَ ِب ِه أ َ ْنت ُ ْم الَّذِي َ َّللا َواتَّقُوا Terjemahnya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”