Fraktur Os Nasal
Fraktur Os Nasal
Oleh :
Novi Ostasia R Napitupulu
18010031
Pembimbing :
dr Ita L Roderthani, Sp.THT-KL
Fungsi Fungsi
Respirasi Penghidu
Fungsi Refleks
Fonetik Nasal
Fraktur Os Nasal
DEFINISI
Fraktur nasal adalah fraktur pada os nasal akibat adanya ruda
paksa yang mengancam banyak fungsi.
ETIOLOGI
• Serangan, misalnya terkena pukulan karena perkelahian
• Kecelakaan kendaraan bermotor
• Jatuh
• Injury karena olahraga.
Epidemiologi
• Dewasa sekitar 39-45% sedangkan pada remaja sekitar 45%.
Pria 2-3 kali dari wanita.
• Penelitian usia 13-17 tahun (60,9%)
Penyebab paling umum dari cedera ini adalah jatuh (37,9%)
dan kecelakaan lalu lintas (21,1%). Cedera wajah, fraktur
hidung paling umum (51,3%)
Klasifikasi
Lokasi
Arah datangnya pukulan Tipe 1 Cedera terbatas pada jaringan lunak
Tipe II a Simple, unilateral nondisplaced
fracture
Tipe II b Simple, bilateral nondisplaced fracture
Tipe III Simple, displaced fracture
Tipe IV Closed comminuted fracture
Tipe V Open comminuted fracture atau
complicated fracture
Diagnosis
• Anamnesis
- Usia, mekanisme, arah, kekuatan, lokasi, waktu
- Epistaksis - sumbatan jalan nafas
- Edema - nyeri
- Perubahan pada bentuk hidung
• Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi : laserasi, tulang yang terekspose, oedem, hematom,
deformitas, perubahan warna
- Palpasi : iregularitas, krepitasi
• Pemeriksaan Penunjang
Rontgen Os. Nasal, sinus paranasal
Diagnosa Banding
• Fraktur wajah
• Fraktur maxilla
• Fraktur naso ethmoidalis kompleks.
Penatalaksanaan
Konservatif
Operatif
Reposisi tertutup
Reposisi terbuka
Komplikasi
- Cedera pada ligamen kantus medius,
- Cedera duktus lakrimalis,
- Hematom septum yang bila tidak ditangani dapat
menyebabkan deformitas saddle nose,
- Fraktur lamina kribiformis yang menyebabkan rinore CSF dan
anosmia,
- Epistaksis persisten dan obstruksi jalan napas.
PROGNOSIS
Prognosis untuk seseorang fraktur os nasal biasanya cukup baik apabila
ditangani dengan cepat dan tanpa disertai perdarahan yang hebat.