Anda di halaman 1dari 51

Journal Reading : Recurrent post

partum depression and infanticide:


A case report
Dokter Penguji :
dr. Bianti Hastuti Machroes., MH, SpKF

Residen Pembimbing :
Dr Yudhitya Meglan
Anggota Kelompok :
• Ananta Yandini 1611901004 (Abdurrab)
• Christina 112015366 (UKRIDA)
• Desila Irma Susanti 1611901009 (Abdurrab)
• Lisa Sari 112015297 (UKRIDA)
• Veneranda Venny G. 112016170 (UKRIDA)
• Vinsensia Dini Bayuari 112017054 (UKRIDA)
ABSTRAK

• Bunuh diri & PAS → komplikasi paling parah dari


gangguan pasca melahirkan (depresi dan psikosis).

• PAS ~ dengan usia ibu yang lebih muda, tekanan


ekonomi, pengangguran dan riwayat gangguan
kejiwaan.

• Infanticide terdiri dari beberapa bentuk :


• Infanticide altruistik
• Terkait dengan gejala psikotik akut pada ibu,
• Penganiayaan fatal terhadap anak yang tidak
diinginkan.
Kasus
• Wanita 40 tahun D/ depresi pasca melahirkan
(PPD)  pembunuhan anak sendiri setelah
kelahiran anak ketujuhnya.

• Pasien memiliki
• Riwayat gangguan kejiwaan pada kehamilan
sebelumnya.
• Mendapat bantuan medis namun tidak
mengikuti pengobatan yang konstan.
PENDAHULUAN

• Infanticide  pembunuhan seorang anak yang dilakukan oleh ibu di


tahun pertama kelahiran  tindakan criminal

• UU Rumania:
• Pasal 200 - Pembunuhan <24 jam setelah kelahiran → dihukum
penjara 1-5 tahun ( ibu menderita gangguan kejiwaan)
• Pasal 188 - Pembunuhan terhadap manusia (dihukum dengan penjara
antara 10 sampai 20 tahun)
• Pasal 199 - Tindakan kriminal dilakukan terhadap seorang anggota
keluarga (pasal 188 + 1/4 dari pasal 188)

• Prevalensi depresi pasca melahirkan  10-15%, puncak tertinggi terjadi


pada 3 bulan pertama pasca persalinan

• Waktu yang sama dikaitkan dengan sebagian besar kasus pembunuhan


anak sendiri (sekitar 58%)
KASUS Seorang wanita berusia 40 tahun dibawa ke Klinik
Psikiatri darurat di Rumah Sakit Darurat County Cluj-
Napoca dengan ambulans, polisi dan PM setelah dia
melemparkan putrinya yang berusia 2 bulan dari
balkon.

Keluhan utama saat masuk di ruang psikiatri darurat


adalah: kegelisahan, penghindaran kontak visual, dan
pengakuan bahwa "dia tidak pernah menginginkan bayi
ini, dia ingin melakukan aborsi tapi dia tidak bisa karena
alasan tertentu".
Dia juga mengeluhkan bahwa
suasana hati dan tingkah lakunya
semakin memburuk segera setelah
bayi itu lahir, merasa terbebani dan
tidak dapat menjaganya, tidak
memiliki perasaan terhadap anak
Kondisi keluarga dan sosial
ini sampai tidak mau menyusui
meskipun dia mencintai anak- Lulusan SMA
anaknya yang lain. Tidak pernah memiliki pekerjaan
Menikahi seorang warga asing Timur Tengah 
memiliki 7 anak termasuk anak terakhir yang lahir
pada bulan Agustus 2015.
Sampai Juni 2015 : tinggal di negara suaminya
dengan 4 anak mereka. Sebelum kelahiran anak
perempuan terakhirnya, pindah ke Rumania
bersama dua putrinya yang lebih muda dan dia
tinggal dengan ibunya karena alasan keuangan dan
perkawinan
Sejarah medis dan psikiatri
mengungkapkan 3 episode depresi
sebelumnya di tahun 2004, 2008
dan 2011
2008
• Setelah kelahiran anak ke-5,
gejala yang sama muncul namun
2004: kali ini lebih parah dan tidak
terkendali.
• Ketika pasien mengharapkan anak
ke-4nya  mengalami perasaan • Mencari bantuan psikiater,
dan gejala kesedihan yang tidak didiagnosa depresi
biasa, penolakan terhadap bayi pascamelahirkan dan memakai
dan keluarga, kurangnya minat obat antipsikotik (Amisulpride)
untuk rumah tangga dan dan obat lain yang tidak dapat
kebersihan diri dan tersiksa. diingat pasien

• Berlangsung selama 2 minggu dan • Perawatan dijalani selama empat


hilang tanpa intervensi kejiwaan bulan saat pasien merasa lebih
baik dan menghentikannya.
2011 Agustus 2015 (kira-
• Melahirkan anak ke-6, 10 hari kira 2 hari setelah
kemudian, muncul gejala lagi
& mengajukan permohonan
kelahiran ke-7)
layanan medis psikiaternya • Hipertimia negatif, menangis,
dan diterapi kembali dengan delusi ketidakmampuan,
antipsikotik, antidepresan keputusasaan, kehancuran,
trisiklik, obat penenang ketakutan dalam konteks
benzodiazepin dan obat lain delusional, penghindaran peran
ibu, insomnia.
yang tidak dapat diingat oleh
pasien;
• Antidepresan (Amitriptilin) ​dan
obat penenang (Bromazepam)
• Dia mengambil perawatan itu
selama 2 minggu &
menghentikannya tanpa
menemui dokter.
Dirawat di rumah sakit
• Pasien menjalani pengobatan awal
dengan obat antidepresan +
antidepresan ganda, antipsikotik
3 minggu kemudian tipikal dan atipikal, anxiolitik and
sedatif.
• Gejala memburuk
• Antipsikotik (Olanzapine 5mg / hari)
• Dilakukan tes The Raven Standard
ditambahkan ke terapi untuk 7 hari
Progressive Matrices, Skala Penilaian
berikutnya
Depresi Hamilton (HDRS) dan Beck
Depression Inventory (BDI), Tes
Szondi (tes kepribadian proyektif),
Penilaian kepribadian yang dilakukan
dengan Wawancara Klinis Terstruktur
untuk Gangguan DSM Axis II (SCID-II)
Saat dirawat ditegakkan
diagnosis
• Gangguan mental dan perilaku berat
yang berkaitan dengan masa nifas.
• Gangguan depresi berulang episode
berat saat ini dengan gejala psikotik.
• Gangguan kepribadian anankastik
dan impulsif tercampur.

30 hari setelah dirawat di RS


• Pasien dipulangkan dan kembali ke
keluarganya
Tahun berikutnya

• Dia secara reguler untuk mengambil


resep medisnya dan mengalami dua
episode depresif yang memerlukan
rawat inap di antara tanda-tanda yang
mengganggu lainnya seperti apatis,
keputusasaan, mudah tersinggung
terhadap anak-anaknya dan kesulitannya
dalam memenuhi tugas sehari-hari.
Analisa Masalah
Sudut pandang medis  pasien mengalami gejala depresi sebelumnya

Eksaserbasi gejala depresi + unsur psikotik seperti halusinasi pendengaran imperatif


menyebabkan bayi dibunuh

Selain diagnosis utama, pasien memiliki ciri kepribadian yang konsisten dengan gangguan
kepribadian campuran, sebuah asosiasi yang diketahui meningkatkan risiko tindak pidana

Pemantauan yang sangat hati-hati diperlukan dalam kemungkinan kehamilan baru

Wanita yang melakukan pembunuhan pada anak sendiri biasanya diwajibkan untuk melakukan
perawatan medis di negara-negara Eropa barat atau dihukum hukuman yang lebih berat di Amerika
Serikat
Episode depresif terakhir,
meski sejalan dengan dua yang
sebelumnya, hanya
bermanfaat sementara dari
Episode pertama terbatas pengobatan antipsikotik dan
pada diri sendiri tetapi hal-hal tidak ada dukungan sosial dari
berikut cukup parah untuk ibu dan anak-anak.
menyebabkan tekanan
subjektif, risiko bunuh diri /
pembunuhan, bertahan lama
dan segera muncul lagi
penghentian pengobatan.
Kesimpulan

Pembunuhan anak sendiri adalah komplikasi postpartum yang jarang namun


sangat parah, dapat terjadi kapan saja selama kehamilan dan empat minggu
pertama setelah persalinan.

DSM-V menegaskan diagnosis-diagnosis gangguan mood secara hati-hati,


tingkat keparahannya, memungkinkan untuk menentukan apakah ada onset
peri / postpartum, tingkat keparahan episode, ada tidaknya fitur psikotik.

Pilihan ini mengizinkan kebebasan diagnostik yang bervariasi, seperti pada


kasus ini, yang mengembangkan dua episode depresi berat setelah tiga kali
mengalami depresi peripartum, dengan alasan gangguan mood berulang.

Wanita yang menampilkan risiko semacam itu harus dievaluasi dan dipantau
secara hati-hati untuk menghindari konsekuensi tragis seperti itu bahkan
saat melahirkan, dengan penilaian spesifik mengenai faktor risiko bunuh diri
/ pembunuhan.
TINJAUAN PUSTAKA
INFANTICIDE
LATAR BELAKANG

2008: 30-40 kasus per tahunnya

Asfiksia mekanik: 90-95%

Benda tumpul: 5-10%

Benda tajam: 1 kasus setiap 6-7 tahun


Tujuan Umum Tujuan Khusus
Mendapatkan Definisi infantisida
pengetahuan Landasan hukum
infantisida
mengenai
Penentuan usia janin
infantisida di luar kandungan
Pemeriksaan forensik
DEFINISI

Neonatisida : pembunuhan Infantisida : pembunuhan


bayi yang terjadi pada bayi yang terjadi antara
kurang dari 24 jam, atau usia 1 bulan sampai
kurang dari 28-30 hari dengan 1 tahun
setelah kelahiran. kehidupannya

Motif infantisida :
• Kinderdoodslag : dilakukan
tanpa perencanaan
• Kindermoord dilakukan dengan
perencanaan
Empat faktor penting :

Ibu kandung
Anak kandung
Waktu : pada saat dilahirkan atau tidak lama
kemudian
Psikis ibu karena takut diketahui telah melahirkan
LANDASAN HUKUM
KUHP
Pasal 341: Perampasan nyawa dengan sengaja
Pasal 342: Dengan rencana
Pasal 343: Orang lain yang turut serta
Pasal 181: Menyembunyikan kematian
Pasal 308: Meninggalkan anak untuk melepaskan diri darinya
Pasa 305: Penelantaran anak <7 tahun
Pasal 306: Konsekuensi pasal 305
PEMERIKSAAN KEDOKTERAN
FORENSIK

Pemeriksaan jenazah bayi pada kasus curiga


infantisida :

• Bayi viabel atau tidak


• Bayi lahir hidup atau mati
• Lama hidup diluar kandungan
• Sebab kematian
• Tanda-tanda perawatan
Bayi Viable
Yang dapat diukur Yang tidak dapat diukur

Dilahirkan denga usia gestasi >28 minggu Jenis kelamin sudah dapat dikenali

Panjang badan >35 cm Bulu badan, alis, dan bulu mata sudah tumbuh

Kuku sudah melewati ujung jari, dengan


Berat badan 500 – 3000 gram
menggesek ujung kuku pada kulit pemeriksa

Inti penulangan sudah terbentuk minimal pada


Lingkar kepala >33 cm tulang kalkaneus dan kalus (menandakan usia
kehamilan kurang lebih 7 bulan)

Pertumbuhan gigi sudah sampai tahap kalsifikasi


Dada sudah mengembang

Bayi Tulang iga terlihat lebih mendatar

lahir Sela iga melebar

hidup Paru-paru telah memenuhi rongga dada

Tepi paru tumpul

Warna paru berubah dari livid menjadi bercak-bercak pink seperti mozaik (mottled pink)

Uji DPH (+)

Ditemukan makanan / bakteri di dalam usus

Uji Breslau (+)

Uji Wreden Wendt (+)


Lama Hidup Mekonium yang akan
Kondisi bayi, masih kotor
Di Luar atau sudah dirawat
keluar dari usus maksimal
dalam 2 hari
Kandungan

Terdapat udara pada usus


kecil (1 jam setelah lahir),
Tingkat proses pelepasan Ikterus yang akan tampak
duodenum (6-12 jam pasca
tali pusat pada hari ke-4 – 10
lahir) dan usus besar (12-24
jam pasca lahir).
Sebab kematian Tanda perawatan
Pemotongan tali pusat rata dan diikat
Tanda-tanda jeratan, luka, ujungnya, diberi antiseptik dan
ataupun tanda kekerasan verban
lain pada tubuh bayi. Jalan nafas bebas
Verniks kaseosa (-)
Cara : pembekapan dan
ASI dalam saluran cerna
penjeratan.
Berpakaian
LAHIR HIDUP ATAU MATI
LAHIR HIDUP (LIVE BIRTH)

• Keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi yang lengkap,


setelah pemisahan, bernapas atau menunjukan tanda
kehidupan lain, tanpa mempersoalkan usia gestasi, sudah
atau belumnya tali pusat dipotong dan ari dilahirkan.

LAHIR MATI (STILL BIRTH)

• Kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau dikeluarkan


dari ibu, tanpa mempersoalkan usia kehamilan (baik
sebelum ataupun setelah kehamilan berumur 28 minggu
dalam kandungan)
Tanda-tanda kehidupan pada bayi yang baru dilahirkan

• Pernafasan
• Menangis
• Pergerakan otot
• Sirkulasi darah dan denyut jantung + perubahan Hb
• Isi usus
• Keadaan tali pusat
• Keadaan kulit
TANDA- TANDA LAHIR HIDUP LAHIR MATI
Letak diafragma • Diafragma sudah turun • Diafragma masih setinggi
sampai sela iga ke 4-5 iga 3-4

Makroskopik paru • Paru sudah mengisi • Paru masih bersembunyi


rongga dada dan dibelakang kandung
menutupi kandung jantung atau telah
jantung meningisi rongga dada
• Gambaran mozaic • Paru warna kelabu ungu
Permukaan
• Berat paru bertambah, merata seperti hati,
paru seperti
• Konsistensi seperti spons konsistensi padat, tidak
marmer
dan teraba derik udara terdapat derik udara
• Pengirisan dalam air
keluar gelembung
TANDA- TANDA LAHIR HIDUP LAHIR MATI

Uji apung paru


Positif Negatif

Mikroskopik paru • Alveoli mengembang Adanya tonjolan yang


sempurna berbentuk seperti bantal yang
• Tidak ada projection akan bertambah tinggi dan
• Gomori dan Ledewig: dasar menipis sehingga
serabut retikulin tampak tampak seperti dada (club-
tegang like)
UJI APUNG PARU
Uji Lain

Uji Apung Lambung Uji Telinga Tengah


dan Usus (Breslau) (Wreden Wendt)
PENYEBAB KEMATIAN
WAJAR KECELAKAAN PEMBUNUHAN
Immaturitas Distosia Pembekapan
Penyakit Kongenital Trauma Penjeratan
Abrubtio Plasenta Jeratan tali pusat Pencekikan

Eritroblastosis fetalis Kematian Ibu Penenggelaman

Kekerasan
Spasme laring
tumpul/tajam
Perdarahan
Malformasi
CUKUP BULAN DALAM
KANDUNGAN
Usia kehamilan yang telah
mencapai usia 37 – 42
minggu
• BB > 2500 gr
• PB > 48 cm
• LK > 34 cm
• Diameter puting susu > 7 mm
• Pusat penulangan
• Pemeriksaan fisik
PERHITUNGAN USIA BAYI MATUR
Alat
Garis kelamin
Rambut
telapak luar
kepala
kaki
Kuku jari Skin
tangan opacity

Puting
Alis mata
susu

Pusat
Daun CIRI-CIRI
EKSTERNAL: penulang
telinga
an
PUTING SUSU
KUKU DAN GARIS TELAPAK
KAKI
RUMUS DE HAAS
Umur Panjang Badan (cm)
1 bulan 1x1=1
2 bulan 2x2=4
3 bulan 3x3=9
4 bulan 4 x 4 = 16
5 bulan 5 x 5 = 25
6 bulan 6 x 5 = 30
7 bulan 7 x 5 = 35 • RUMUS
AREY
8 bulan 8 x 5 = 40 • RUMUS
FINNSTROM
9 bulan 9 x 5 = 45
PUSAT PENULANGAN
Pusat penulangan Umur (bulan)
Klavikula 1.5
Tulang Panjang
2
(diafisis)
Iskium 3
Pubis 4
Kalkaneus 5-6
Manubrium Sterni 6
Talus Akhir 7
Sternum bawah Akhir 8
Distal femur Akhir 9 atau setelah lahir
Proksimal tibia Akhir 9 atau setelah lahir
PENENTUAN USIA JANIN DI LUAR
KANDUNGAN
Udara dalam saluran pencernaan
Mekonium dalam kolon
• Telah keluar : > 24 jam
Perubahan tali pusat
Perubahan sirkulasi darah
• Duktus arteriosus, venosus dan foramen ovale akan menutup pada minggu ke
3-4
Ginjal
• Deposit asam urat pada 2-4 hari, hilang pada hari ke 4
Retikulosit
• Hilang pada 24 jam pertama
UDARA DALAM SALURAN PERUBAHAN TALI PUSAT
PENCERNAAN 24 jam
• Reaksi inflamasi

36 jam
• Kemerahan
Baru
lahir
2 jam
6-8 hari
6-12 jam • Kering

12-24 jam
15 hari
• Sembuh
PEMERIKSAAN TERHADAP PELAKU
INFANTISIDA
Mencocokkan tanda partus • Tanda persalinan
ibu dengan waktu • Tanda bekas kehamilan
melahirkan dan usia anak

• Sisa plasenta pada darah dari rahim


Histopatologi

Golongan darah ibu dan • Prosedur standar


anak

• Inti : ayah + ibu


DNA • Mitokondria : ibu saja
KESIMPULAN
• Infantisida : pembunuhan bayi yang dilakukan oleh ibu kandung
sendiri, segera setelah atau beberapa saat setelah dilahirkan
karena takut ketahuan bahwa ia melahirkan bayi
• Landasan hukum infantisida :
– KUHP : pasal 341, 342, 343
– Kinderdoodslag dilakukan tanpa rencana Hukuman kindermoord >
– Kindermoord dilakukan dengan rencana kinderdoodslag

Yang perlu di buktikan : Pemeriksaan terhadap pelaku


• Bayi viabel/tidak • Tanda kehamilan dan persalinan
• Bayi lahir hidup/tidak • Mencari data antropologi yang khas
• Sebab kematian bayi pada ibu dan anak
• Umur intra-ekstra uterin • Memeriksa golongan darah ibu dan
• Tanda perawatan anak
• Sidik jari DNA
JURNAL PEMBANDING
Kelebihan Kekurangan
Membandingkan klinis psikosis
pascamelahirkan dengan gejala klinis Masih menggunakan DSM IV
sebelum melahirkan

Meneliti hubungan pembunuhan bayi Tidak menjelaskan secara lengkap


sendiri dengan gejala psikosis secara luas bagaimana korelasinya
Kelebihan Kekurangan
Membahas tentang penyebab kematian Tidak membahas tentang infanticide lebih
bayi selain infanticide mendalam
Kelebihan Kekurangan
Jurnal ini membandingkan Lebih memfokuskan masalah
prevalensi infanicide dari gangguan mental post partum
berbagai negara daripada membahas
infanticidenya sendiri
Thank You !

Anda mungkin juga menyukai