Anda di halaman 1dari 5

X.

DAFTAR MASALAH
a. Organobiologik
Tidak ditemukan kelainan fisik ataupun penyakit tertentu yang
mempengaruhi keadaan mental pasien.
b. Psikologik
Ditemukan gangguan psikologik sehingga membutuhkan psikoterapi
untuk memperbaiki daya tahan mental dan kemampuan beradaptasi
c. Sosiologik
Tidak ditemukan adanya hendaya dalam bidang social dan pekerjaan

XI. PENATALAKSANAAN
A. Rawat Inap
Indikasi keadaan depresi berat dengan psikotik, terdapat ide bunuh diri,
pasien dapat membahayakan diri sendiri.
B. Psikofarmaka
Saat bangsal
• Hari 1 :
Inj.diazeapam 10 mg/12 jam
Inj lodomer 5 mg /12 jam
Triheksifenidil 2 mg12 jam
Fluxentin 20 mg/24 jam
• Hari 2-4 :
Fluxentin 20 mg/24 jam
Triheksifenidil 2 mg/12 jam
Risperidon 2ml/12 jam
Diazepam 5mg /12 jam

1
C. Non –farmakologi
➢ Psikotrapi
• Konseling : membantu pasien untuk memahami penyakitnya dan
membantu mengatasi stressor tersebut dan menganjurkan untuk
berobat teratur serta beribadah.
• Meningkatkan fungsi peran dengan melatih activity daily living
pasien.
➢ Terapi keluarga
Memberikan bimbingan kepada keluarga agar selalu berperan
aktif dalam setiap proses penatalaksanaan pasien. Memberi
penjelasan kepada keluarga tentang kondisi pasien dan
mempunyai kecenderungan kambuh lagi serta pentingnya
peranan obat untuk kesembuhan pasien sehingga keluarga perlu
mengingatkan dan mengawasi pasien untuk minum obat secara
teratur serta kontrol rutin agar dapat mengertahui perkembangan
pasien.

XII. PROGNOSIS
a) Premorbid :;
• Riwayat gangguan dalam keluarga → tidak ada : Baik
• Status perkawinan →sudah menikah : Baik
• Dukungan keluarga/social → ada : Baik
• Status sosial ekonomi→ kurang : Buruk
• Stressor → jelas : Baik
• Kepribadian premorbid→extrovert : Baik
b) Morbid

2
• Onset usia →muda : Buruk
• Jenis kelamin→laki-laki : Buruk
• Perjalanan penyakit → akut : Baik
• Bukti keadaan depresi → ada : Buruk
• Ide bunuh diri → ada : Buruk
• Penyakit organik→tidak ada : Baik
• Respon terapi→bagus : Baik
• Kepatuhan minum obat →teratur : Baik
• Insight → tilikan derajat 6 : Baik

Ad Vitam : Ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam

XIII. PEMBAHASAN

Pada pasien ini ditemukan gejala berupa perasaan bersalah 2 minggu


SMRS, pasien merasakan sedih dan penyesalan yang mendalam, pasien
merasa ada suara yang datang sendirian menyuruh pasien untuk
melakukan bunuh diri dan ada suara lagi yang melarrang hal tersebut,
pasien juga mengeluh melihat ada hantu dalam bentuk binatang buas ,
pasien juga malas untuk berangkat bekerja, sulit tidur, kehilangan gairah
untuk melakukan berbagai hal lebih suka menyediri juga menjadi lebih
cepat tersinggung jika disanggah oleh anggota keluarga lainnya, padahal
menurut keluarga pasien merupakan orang yang sabar.

2 hari SMRS pasien melakukan percobaan bunuh diri dengan


menggantung diri. Dari penjelasan gejala didapatkan pasien maka dapat
disimpulkan gejala yang alami pasien merupakan gejala dari depresi
berat dengan psikotik dikarenakan ditemukan gejala afek depresif,

3
kehilangan minat dan kegembiraan,mudah rasa lelah dan menurunnya
aktifitas ,harga diri dan kepercayaan diri berkurang,tidur terganggu, ide
bunuh diri, disertai halusinasi auditorik dan halusinasi . Pada
pemeriksaan status internus dan status neurologis tidak ditemukan
adanya kelaianan yang mengindikasikan gangguan medis umum yang
menimbulkan gangguan otak, sehingga penyebab organik dapat di
singkirkan. Sehingga pasien didiagnosis sebagai Gangguan Episode
Depresif Berat dengan Gejala Psikotik. Permasalahan yang diduga
merupakan pencetus pasien memilih mengakhiri hidup dengan bunuh
diri adalah perekonomian keluarga .

Pilihan terapi untuk pasien ini obat utama pada kasus ini adalah anti
depresan anti psikotik, dimana dalam pemilihannya didasarkan pada
sebelumnya. Selain terapi medikamentosa, pada pasien ini perlu
mendapatkan psikoterapi dan terapi keluarga dan okupasi. Terapi
keluarga diberikan untuk memberikan dukunngan keluarga agar selalu
berperan aktif dalamsetiap proses penatalaksanaan pasien .

4
5

Anda mungkin juga menyukai