Anda di halaman 1dari 13

BERAT BAYI LAHIR RENDAH

(BBLR)
KELOMPOK 4
Kosakoij, Thessalonicha
Kamoda, Gresellia
Lumingkewas, Silvana
Manaru, Yecindria
Moningka, Lidya
Najoan, Lovely
Rambitan, Lingkan
Sakul, Chelsea
DEFINISI
• WHO (World Health Organization) mendefinisikan BBLR
sebagai bayi yang lahir dengan berat ≤ 2500 gr.
• WHO mengelompokkan BBLR menjadi 3 macam, yaitu
BBLR (1500–2499 gram), BBLSR (1000-1499 gram),
BBLER (< 1000 gram).
• WHO juga mengatakan bahwa sebesar 60–80% dari Angka
Kematian Bayi (AKB) yang terjadi, disebabkankarena BBLR.
BBLR memiliki risiko lebih besar untuk mengalami
morbiditas dan mortalitas daripada bayi lahir yang
memiliki berat badan normal. Masa kehamilan yang kurang
dari 37 minggu dapat menyebabkan terjadinya komplikasi
pada bayi karena pertumbuhan organ-organ yang berada
dalam tubuhnya kurang sempurna.
ETIOLOGI
• Faktor Genetik atau Kromoson
• Infeksi
• Bahan Toxic
• Radiasi
• Isufisiensi atau Disfungsi Plasenta
• Faktor Nutrisi
PATHOFLOWDIAGRAM
PENATALAKSANAAN
1. Pengukuran suhu badan bayi
2. Medikamentosa
3. Diatetik
PENCEGAHAN
Dengan mengetahui berbagai faktor penyebab berat badan
lahir rendah dapat dipertimbangkan langkah pencegahan
dengan cara:
• Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan teratur
• Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat
menyebabkan kehamilan dan persalinan preterm
• Memberi nasehat tentang:
• Gizi saat hamil
-Meningkatkan pengertian keluarga berencana internal
-Memperhatikan tentang berbagai kelainan yang timbul dan
segera melakukan konsultasi.
-Menganjurkan untuk pemeriksaan tambahan sehingga secara
dini penyakit ibu dapat diketahui dan diawasi/diobati
KOMPLIKASI
• Sindrom gangguan pernafasan idiopatik
• Pneumonia aspirasi
• Perdarahan intraventrikular
• Fibroplasia retrolental
• Hiperbilirubinemia
FAKTOR RESIKO
• Umur saat Melahirkan
• Usia Kehamilan Saat Melahirkan
• Tingkat Pendidikan
• Jenis Kelamin
ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Goal Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Ketidakseimb Kebutuhan nutrisi 1. Pantau intake 1. Membantu dalam identifikasi
angan nutrisi klien terpenuhi dan output malnutrisi protein-kalori,
kurang dari dengan criteria :
nutrisi khususnya bila berat badan kurang
kebutuhan 2. Pantau BB setiap dari normal
 TTV normal
tubuh hari 2. Membantu mengetahui jika terjadi
 Tidak ada
berhubungan 3. Lakukan penurunan/peningkatan BB

dengan tanda pengecekan 3. Melihat jika masih ada sisa

prematuritas hipoglikemi residu lambung makanan sebelum pemberian


 BB 4. Ajarkan ibu cara makanan

meningkat menyiapkan ASI 4. Pemberian ASI yang benar sangat


yang benar penting untuk kesehatan bayi
15gram/hari
5. Berikan intake 5. Memenuhi kebutuhan nutrisi
 Tidak ada
ASI tiap 3 jam melalui OGT yang membantu
residu
melalui OGT memasukkan ASI perah ke dalam
lambung 6. Kelola pemberian lambung bayi
 Bibir lembab IVFD D5% 6. Mengatur cairan tubuh dan untuk
mendukung nutrisi.
KESIMPULAN
• BBLR yang tinggi disebabkan karena adanya gangguan atau
penyakit yang menyertai ibu hamil sepreti anemia, gemelli,
preeklamsi/eklamsi dan lainnya. Pemerintah perlu
mengadahkan pelatihan-pelatihan mengenai manajemen
BBLR secara rutiin kepada tenaga kesehatan untuk
meningkatkan kompetensi para tenaga kesehatan. Tenaga
kesehatan perlu meningkatkan cakupan kunjugan
pemeriksaan kehamilan (antenatal care) supaya dapat
mengurangi resiko komplikasi pada ibu hamil sejak dini
sehingga dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan
pada ibu dan bayi terutama kejadian BBLR.
THANKYOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai