Anda di halaman 1dari 46

OPEN FRACTURE PHALANX

MEDIA DIGITI II PEDIS


DEXTRA
DISUSUN OLEH
Wingga Chrisna Aji

PEMBIMBING
dr. Eko Medio S., Sp.OT

KEPANITERAAN ILMU BEDAH ORTHOPEDI


FAKULTAS KEDOKTERAN UMY
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH YOGYAKARTA
2

IDENTITAS PASIEN
 Nama : Nn. Dita Ambar Kusuma
 Usia : 19 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Suru kidul RT 02/04 Hargomulyo, Gunungkidul.
 Pekerjaan : Pelajar
 Status Perkawinan : Belum Menikah
 Pendidikan : SLTA
 Masuk RS : 30/09/2019
 Waktu Pemeriksaan : 30/09/2019
 Bangsal : Bougenvile
ANAMNESIS (autoanamnesis dan 3
alloanamnesis)

KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN

Nyeri pada bagian punggung kaki kanan Luka robek dibagian punggung kaki kanan bagian
dalam

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD RSUD Jogja dengan keluhan nyeri serta timbul luka robek pada bagian punggung
kaki kanan pasca KLL. Pasien mengaku jatuh dari sepeda motor pada pukul 09.00 WIB akibat kecelakaan
tunggal di Ring Road selatan saat hendak berpindah dari jalur cepat ke jalur lambat dengan kecepatan
+/- 40 km/h. Dari keterangan saksi, pasien tampak ragu-ragu saat hendak menyebrang sehingga sepeda
motor pasien menabrak pembatas jalan yang menyebabkan pasien terjatuh dengan posisi kaki kanan
terperosok di aspal. Selain itu pasien mengaku tidak ingat jelas pada saat kejadian. Pasien
menggunakan helm open face, dengan kaca depan tidak ditutup. Pasien juga mengaku menggunakan
sepatu saat kejadian. Keluhan beruoa pingsan (-), mual muntah (-), nyeri kepala (-), sesak nafas (-), nyeri
dada(-), nyeri perut (-)., Pasien mengaku keluhan tersebut diperberat jika kaki digerakan secara aktif
maupun pasif dan diringkankan pada saat posisi kaki diistirahatkan.
4

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat Cedera (+) Riwayat Diabetes Mellitus ( - Riwayat Hipertensi ( - )
)
Regio pedis dextra, post KLL
tahun 2011.

Riwayat Penyakit Jantung ( - Riwayat Asma ( - ) Riwayat Penyakit Ginjal ( - )


)
5

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat Stroke (+) Riwayat Diabetes Mellitus ( - Riwayat Hipertensi ( + )
)
tahun 2004 Tidak terkontrol dengan
obat
Riwayat Penyakit Jantung ( - Riwayat Asma ( - ) Riwayat Penyakit Ginjal ( - )
)
6

RIWAYAT PERSONAL SOSIAL


Pasien selama ini tinggal serumah bersama ayah ibu serta kedua
kakaknya. Pasien sehari-hari bekerja sebagai pelayan di tempat makan
daerah banguntapan sejak 3 bulan yang lalu. Riwayat merokok ( - ),
lingkungan keluarga yang merokok ( - ), konsumsi obat-obatan terlarang
( - ), konsumsi alkohol ( - ).
PEMERIKSAAN
FISIK 7

Kesan Umum : Tampak kesakitan


VAS :6
Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6
Vital Sign :
▫ Tekanan darah : 110/70 mmHg
▫ HR : 80 x/menit
▫ Suhu : 36 °C
▫ RR : 20 x/menit
Status Gizi :
 BB : 50 kg
 TB : 156 cm
 IMT : 20,5 ( Normal )
8

Kepala Leher
Mata Hidung Mulut

▫ Conjungtiva Anemis ▫ Nafas Cuping hidung (-/-) ▫ Mukosa Kering (-)


(-/-) ▫ Rinorhoe (-/-) ▫ Bibir Sianosis (-)
▫ Edema Palpebra (-/+)
▫ Pupil Isokhor (+/+)
Leher Telinga
▫ Massa ( - ) ▫ Discharge (-/-)
▫ Pembesaran Limfonodi ( - ) ▫ Gangguan Pendengaran
(-/-)
9

Thoraks
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
▫ Simetris (+/+) ▫ Massa (-) ▫ Sonor pada semua lapang Paru
▫ Vocal Fremitus Normal (+/+) paru (+) ▫ SDV (+/+)
▫ Ketinggalan Gerak (-/-)
▫ Redup pada batas Hepar dan
▫ Retraksi (-/-) ▫ Daya Kembang Paru Simetris ▫ Whezzing (-/-)
Jantung ( + )
( +/+ ) ▫ Ronkhi (-/-)
▫ Kesan Cardiomegaly ( - )
▫ Ictus Cordis teraba pada SIC 5
Cor
Linea Mid clavicula
▫ S1-S2 reguler
▫ Bising Jantung ( - )
10

Abdomen
Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi
▫ Distensi ( + ) ▫ BU (+) 15x/menit ▫ Timpani seluruh lapang ▫ Nyeri tekan (-)
perut ( + ) ▫ Defans Muscular ( - )
▫ Shifting Dullnes (-)
▫ Hepar dan lien tidak
▫ Pekak hepar (+) teraba
11

Ekstremitas
Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
 Akral hangat ( +/+ )  Akral hangat ( +/+ )
 Nadi kuat, reguler ( +/  Nadi kuat, reguler ( +/
+) +)
 Edema ( -/- )  Edema ( +/- )
 Sianosis ( -/- )  Sianosis ( -/- )
 CRT 1”/1”  CRT 1”/1”
12

STATUS LOKALIS
Pedis dextra
Look :
• Vulnus laceratum multiple regio pedis (D) dengan ukuran bervariasi 1cm – 10cm, tepi irreguler,
kedalaman 1cm dengan dasar otot, luka tampak kotor, berpasir.
• Edema ( + )
• Deformitas ( + )
• Jaringan Sikatrik ( + )
• Sianosis (-)
Feel :
• Akral hangat
• Teraba pulsasi arteri dibagian distal
• Sensibilitas baik
• Nyeri tekan ( + ),
• CRT 1”
• Krepitasi ( + )
13

STATUS LOKALIS
Digiti II Pedis dextra
Move :
• ROM :
Fleksi : terbatas
Ekstensi : terbatas
• Gerakan Sendi
Aktif : nyeri dan terbatas
Pasif : terabats
14

STATUS LOKALIS
15

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
30/09/2019
16

PEMERIKSAAN PENUNJANG
30/09/2019

HEMATOLOGI HASIL INTREPRETASI Differential HASIL INTERPRETASI


BERDASAR NILAI Telling BERDASAR NILAI
RUJUKAN RUJUKAN

Leukosit 11,2 N Neutrofil 80,6 H


Eritrosit 5,05 N Limfosit 13,4 L
Hemoglobin 14,5 N Monosit 4,7 H
Hematokrit 43,2 N Eosinofil 1,2 L
MCV 85,5 N Basofill 0,1 N
MCH 28,7 N Neutrofil 9,04 H
MCHC 33,5 N Limfosit 1,51 N
RDW-CV 12,4 N Monosit 0,52 N
Trombosit 204 N Eosinofil 0,13 N
Basofil 0,02 N
17

PEMERIKSAAN PENUNJANG
GLUKOSA DARAH HASIL INTERPRETASI
BERDASARKAN
NILAI RUJUKAN
GDS 106 N

HATI HASIL INTERPRETASI


BERDASARKAN
NILAI RUJUKAN
SGOT 23 N
SGPT 9 N

GINJAL HASIL INTERPRETASI


BERDASARKAN
NILAI RUJUKAN
UREUM 19 N
CREATININ 0,9 N
18

PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL INTERPRETASI

Golongan Darah A

Rhesus Positif (+)

Masa Pendarahan 2’30” N

Masa Penjendalan 7’30” N

HBsAg Non Reaktif ( - )


DIAGNOSIS KERJA 19

 OPEN FRACTURE PHALANX MEDIA DIGITI II PEDIS (D)


 VULNUS LACERATUM
20

TATALAKSANA
1. injeksi dexketoprofen (tofedex) 50 mg
2. Injeksi Tetagram 250 IU
3. Injeksi Cefuroxim (anbacim) 1gr, injeksi Netilmicin
(Hypobhac) 100mg
4. Irigasi dengan NaCl 0,9 %
5. Debridement
6. ORIF
PROGNOSIS 21

Quo ad vitam : Ad bonam


Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
EVALUASI POST OP 22
23

Evaluasi Post OP
Look : Move :
• Edema minimal ( + ) • ROM :
• Perembesan darah pada kasa Fleksi : terbatas
minimal
Ekstensi : terbatas
Feel :
• Gerakan Sendi
• Akral hangat
Aktif : terbatas
• Teraba pulsasi arteri dibagian distal
Pasif : terabats
• Sensibilitas baik
• Nyeri tekan ( + ),
• CRT 1”
24

Manajemen Post OP
Non-Medikamentosa
Edukasi untuk :
1. Melatih gerakan kaki yang sakit
2. Merawat luka agar bersih dan tidak terkena air
3. Kontrol 1 minggu kemudian

Medikamentosa
1. Natrium Diclofenac 2x50 mg
2. Ciprofloxacin 2x500 mg
PEMBAHASAN
26

ANATOMI
Ossa pedis
27

ANATOMI
Musculus dorsum
pedis
28

ANATOMI
Musculus plantar
pedis
29

ANATOMI
Artery
30

ANATOMI
Nervus
31

DEFINISI FRACTURE
Diskontinuitas tulang yang disebabkan
oleh gaya yang melebihi elastisitas
tulang
32

KLASIFIKASI

I. Menurut Penyebab terjadinya


A. Faktur Traumatik : direct atau indirect

B. Fraktur Repetitif : Trauma berulang, kronis.

C. Fraktur patologis : Trauma yang tidak adekuat bisa


menimbulkan diskontinuitas pada jaringan yang mengalami
kelemahan struktur akibat keganasan atau penyakit metabolik
33
II. Menurut hubungan dg jaringan ikat sekitarnya
KLASIFIKASI
A. Fraktur Simple / fraktur tertutup adalah suatu fraktur yang
tidak
mempunyai hubungan dengan dunia luar.

B. Fraktur Terbuka adalah fraktur yang mempunyai


hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan
lunak

C. Fraktur Komplikasi : terjadi kerusakan pembuluh darah, saraf,


organ visera
34

KLASIFIKASI FRAKTUR TERBUKA


Klasifikasi fraktur terbuka menurut Gustillo
Tipe I lukanya bersih dan panjangnya kurang dari 1 cm
Tipe II panjang luka lebih dari 1 cm dan tanpa kerusakan jaringan lunak
yang luas.

Tipe IIIa luka dengan kerusakan jaringan yang luas, biasanya lebih dari
10 cm dan mengenai periosteum. Fraktur tipe ini dapat disertai
kemungkinan komplikasi. contohnya: luka tembak.

Tipe IIIb luka dengan tulang yang periosteumnya terangkat

Tipe IIIc fraktur dengan gangguan vaskular dan memerlukan penanganan


terhadap vaskularnya agar vaskularisasi tungkai dapat normal
kembali.
35

KLASIFIKASI
Menurut bentuk
A. Fraktur Komplet: Garis fraktur membagi tulang
menjadi 2 fragmen atau lebih. Garis fraktur bisa
transversal, oblique, spiral. Kelainan inI sesuai
dengan arah trauma.\

B. Fraktur Inkomplet : sifat stabil, misal greenstik


fraktur
36

DIAGNOSIS
1. Anamnesis
dilakukan untuk menggali riwayat mekanisme cedera dan kejadian-kejadian yang
berhubungan dengan cedera tersebut, RPD, RPK, RPSos
2. Pemeriksaan Fisik

Look Feel Move

• Jaringan parut • Suhu Kulit • Gerakan sendi


• Kelainan • Denyutan aktif pasif
Bentuk Arteri • Stabilitas sendi
• Edema • Sensibilitas • Range of
• Nyeri tekan Movement
• Krepitasi
3. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : darah rutin, faktor pembekuan darah, golongan darah, dan
cross-test.
Radiologis untuk lokasi fraktur harus menurut rule of two, terdiri dari :
1. 2 gambaran, anteroposterior (AP) dan lateral
2. Memuat dua sendi di proksimal dan distal fraktur
3. Memuat gambaran foto dua ekstremitas, yaitu ekstremitas yang cedera dan yang tidak terkena
cedera (pada anak) ;
4. Memuat gambaran sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
37

PHALANGEAL FRACTURES
38
TATALAKSANA OPEN FRACTURE DALAM SETTING
IGD

ABCDE

Antibiotics, Tetanus prophylaxis (48-72 hours)

Debridement & Irigasi dalam golden period (6-8 jam)

Imobilisasi

Fracture Stabilization

Close the Wound


39

FRACTURE HEALING
INFLAMATION
SOFT CALLUS FORMATION
HARD CALLUS FORMATION
REMODELLING
40

FRACTURE HEALING
41

FRACTURE HEALING
42

FRACTURE HEALING
43

WOUND HEALING
44

KOMPLIKASI

Wound infection – 2% in Type I , >10% in Type III


Tetanus
Non-union
Mal union
45

THANKS!
46
SlidesCarnival icons are editable
shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing
quality.
● Change line color, width and
style.

Isn’t that nice? :)

Examples:

Anda mungkin juga menyukai