Anda di halaman 1dari 32

PERSPEKTIF

PROSES
PERUBAHAN
SOSIAL BUDAYA
PERSPEKTIF

 Statifikasi Sosial,
 Mobilitas Sosial,
 Difusi Kebudayaan
 Perubahan Sosial Budaya
STRATIFIKASI SOSIAL
 Pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status
yang dimilikinya dalam sosiologi dinamakan Stratifikasi
Sosial.

 Adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam


kelas-kelas secara bertingkat (Pitirim Sorokin)

 Stratifikasi sosial merupakan gejala universal dan


merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat.
 Menurut Soerjono Soekanto, kriteria yang dipakai untuk
menggolongkan anggota masyarakat kepada lapisan
tertentu adalah berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Kekayaan.
 Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar
kesempatan memiliki banyak harta benda dan semakin
besar peluangnya untuk menduduki strata atas.

2. Kekuasaan.
 Kekuasaan berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk menentukan kehendaknya terhadap orang lain.
Anggota masyarakat yang memiliki kekuasaan dan
wewenang besar akan menempati strata atas.
3. Keturunan (kehormatan).
 Kriteria keturunan ini terlepas dari ukuran kekayaan
atau kekuasaan. Dalam masyarakat feodal, keluarga
raja atau bangsawan menempati strata atas. Seperti
gelar Raden di Jawa Tengku di Aceh, I Gde di Bali, dan
lain sebagainya.

4. Pendidikan dan ilmu pengetahuan.


 Dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan,
orang yang memiliki keahlian atau profesionalis akan
mendapatkan penghargaan yang lebih besar. Seperti
dokter, hakim, profesor.
Unsur – unsur Lapisan Masyarakat
 Kedudukan (Status)
 Peranan (Role)

STATUS = Tempat seseorang dalam kelompok sosial.


Macam Konsep Status:
1. Ascribed Status.
Kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan
perbedaan kemampuan. Diperolehnya melalui kelahiran, keturunan.
2. Achieved Status
Kedudukan yang diperoleh dengan usaha tertentu yang disengaja.
3. Assigned Status
Suatu kelompok memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada
seseorang karena jasa-jasanya yang besar kepada kelompok
tersebut.
Stratifikasi yang lainnya
Stratifikasi pendidikan
Stratifikasi yang membedakan warga masyarakat
berdasarkan jenjang pendidikan tertinggi yang diraih.

Stratifikasi pekerjaan
 Stratifikasi yang membedakan warga masyarakat
berdasarkan pekerjaan yang dilakukan.
 Di bidang pekerjaan modern, kita mengenal berbagai
klasifikasi yang mencerminkan stratifikasi pekerjaan
seperti pembedaan antara manajer serta tenaga
eksekutif dan tenaga admistratif. Antara asisten dosen,
lektor dan guru besar.

Stratifikasi ekonomi
 Stratifikasi yang membedakan warga masyarakat
berdasarkan pekerjaan, penguasaan dan pemilikan
materi.
JENIS STRATIFIKASI
SOSIAL
 Stratifikasi sosial tertutup : tiap anggota
masyarakat tidak dapat pindah ke strata
atau tingkatan sosial yang lebih tinggi
atau lebih rendah
 Stratifikasi sosial terbuka : tiap anggota
masyarakat dapat berpindah dari
tingkatan satu ke tingkatan lain
AKIBAT STRATIFIKASI
 Menurut Moore dan Davis, stratifikasi dibutuhkan demi
kelangsungan hidup masyarakat. Dalam masyarakat
terdapat status-status yang harus ditempati agar
masyarakat dapat berlangsung.

 Stratifikasi timbul karena dalam masyarakat berkembang


pembagian kerja yang memungkinkan perbedaan
kekayaan, kekuasaan dan prestise.
MOBILITAS SOSIAL
 Mobilitas sosial berasal dari kata mobilis (bahasa latin)
yang berarti “mudah dipindahkan“ atau “banyak bergerak
dari suatu tempat ke tempat lain”, dan juga berasal dari
kata mobile yang berarti “aktif, giat, gesit” maka mobility
berarti gerakan. Social mobility berarti gerakan dalam
masyarakat. Sehingga mobilitas sosial diartikan sebagai
suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas
sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke
strata lainnya.
Faktor – faktor Mobilitas Sosial
1) Faktor pendorong mobilitas sosial
a) Perubahan kondisi sosial
b) Ekspansi tetorial/gerak populasi
c) Komunikasi yang bebas
d) Pembagian kerja
e) Tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda
f) Kemudahan dalam akses pendidikan
2. Faktor penghambat mobilitas sosial
a) Diskriminasi rasial/ras
b) Perbedaan agama
c) Diskriminasi kelas
d) Kemiskinan
e) Jenis kelamin
1. Jenis-jenis mobilitas sosial berdasarkan tipenya

a) Mobilitas horizontal
peralihan individu, kelompok atau objek-objek sosial dalam
lapisan sosial yang sama. Dalam perubahan ini hanya bersifat
perpindahan, yaitu dari suatu kelompok sosial menuju
kelompok sosial lainnya yang sederajat. Cth guru SMA
pndaih menjadi guru SMK.

b) Mobilitas vertikal
perpindahan individu atau kelompok dari suatu kedudukan
sosial tertentu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak
sederajat.
Terdapat dua jenis mobilitas vertikal :
1) Mobilitas vertikal naik
mobilitas yang terjadi karena adanya
peningkatan status atau kedudukan
seseorang.

2) Mobilitas vertikal turun


mobilitas yang terjadi karena adanya proses
penurunan status atau kedudukan seseorang.
c) Mobilitas Lateral
perpindahan individu atau kelompok dari unit-unit wilayah satu
ke unit wilayah lain.

d) Mobilitas Struktural
mobilitas yang disebabkan oleh inovasi teknologi, urbanisasi,
pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan kejadian-kejadian
lainnya yang mengubah struktur dan jenis kelompok-kelompok
dalam masyarakat.
 Adapun jenis-jenis mobilitas sosial berdasarkan
ruang lingkupnya :

a) Mobilitas Intragenerasi

mobilitas sosial yang dialami seseorang dalam masa


hidupnya. Mobilitas intragenerasi merupakan mobilitas
vertikal dalam generasi itu sendiri.

b) Mobilitas Antargenerasi
merupakan perbedaan status yang dicapai individu dari
status orang tuanya.
Difusi Kebudayaan
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), difusi
diartikan sebagai proses penyebaran atau perembesan
suatu unsur kebudayaan dari satu pihak kepada pihak
lain.
 W.A. Haviland menyatakan bahwa difusi adalah
penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari
kebudayaan satu kepada kebudayaan lain. Proses difusi
berlangsung menggunakan teknik meniru atau imitasi.
Meniru lebih mudah daripada menciptakan sendiri,
terutama tentang hal-hal yang baru.
Beberapa contoh proses terjadinya difusi
kebudayaan, di antaranya sebagai berikut.
1) Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk
ke Indonesia dilakukan dengan teknik meniru.
Misalnya, penyebaran agama Islam melalui media
perdagangan, berikut cara berdagang yang jujur,
dan model pakaian yang digunakan, lambat laun
ditiru oleh masyarakat.
2) Cara berpakaian para pejabat kolonial Belanda
ditiru oleh penguasa pribumi.
3) Cara orang Minangkabau membuka warung nasi
dan cara orang Jawa membuka warung tegal
4) Cara makan yang dilakukan orang Eropa dengan
mengguna kan sendok ditiru oleh orang Indonesia.
Bentuk-Bentuk Difusi
Kebudayaan
1. Hubungan Symbiotic
Symbiotic adalah hubungan yang terjadi hampir tidak
mengubah unsur kebudayaan yang dimiliki. Contoh hubungan
barter yang terjadi selama berabad-abad antara suku Afrika
dengan kelompok Negrito. Suku bangsa Afrika memberikan
hasil pertanian, dan kelompok Negrito memberikan hasil berburu
dan hasil hutan. Selama hubungan itu kebudayaan masing-
masing suku tidak mengalami perubahan.
2. Hubungan Penetration Pacifique
Penetration pacifique adalah terjadinya pemasukan
unsur-unsur kebudayaan tanpa adanya paksaan. Contoh
yang pernah terjadi adalah unsur kebudayaan yang dibawa
masuk oleh para pedagang dari India ke Indonesia. Cerita
Ramayana dan Mahabarata salah satunya diperoleh melalui
aktivitas perdagangan masyarakat India ke Indonesia.
Masuknya unsur-unsur kebudayaan tersebut terjadi tanpa
sengaja ke dalam kebudayaan penduduk setempat.

3. Stimulus Diffusion
Stimulus diffusion adalah bentuk difusi yang terjadi
karena penyebaran kebudayaan secara beruntun. Contoh
suku bangsa A bertemu B terjadi difusi, B bertemu C
terjadi difusi, C bertemu D terjadi difusi, demikian
seterusnya. Misalnya, kewajiban melakukan seikirei pada
masa penjajahan Jepang di Asia
PERUBAHAN SOSIAL

usaha manusia menyesuaikan diri


dengan perkembangan masyarakat.
Cth: teknologi

Sistem pemerintahan,
ekonomi, ideologi, dll.
SYARAT TERJADINYA
REVOLUSI
 Keinginan umum masyarakat
mengadakan perubahan sosial
budaya.
 Adanya kelompok orang sebagai
pelopor.
 Ketidakpuasan, lalu dijadikan
program dan arah gerakan.
 Pemimpin gerakan harus mampu
merumuskan tujuan secara
nyata.
 Harus ada momentum/waktu
yang tepat.
ILUSTRASI
PERUBAHAN BUDAYA

 Unsur-unsurnya :
 Pengetahuan.
 Kepercayaan.
 Kesenian.
 Mata pencaharian,
 Teknologi.
 Adat-istiadat.
 Organisasi kemasyarakatan.
 Adalah perubahan pada unsur
budaya yang terjadi karena
ketidaksesuaian unsur budaya yang
berbeda sehingga terjadi ketidak
sesuaian fungsi bagi kehidupan.
1. Perubahan jumlah penduduk.
2. Pertentangan dalam masyarakat
(konflik).
3. Pemberontakan (revolusi).
4. Penemuan baru (discovery).
1. Perubahan lingkungan alam.
2. Peperangan.
3. Pengaruh budaya masyarakat
yang lain.
PERANG DUNIA II
TSUNAMI
1. Kontak dengan kebudayaan
lain.
2. Sistem pendidikan formal yang
maju.
3. Sikap menghargai hasil karya
seseorang dan keinginan untuk
maju.
4. Sistem yang terbuka pada
lapisan masyarakat.
5. Penduduk yang heterogen.
6. Orientasi ke masa depan.
7. Sikap toleransi.
1. Sikap masyarakat yang tradisional.
2. Kurangnya hubungan dengan
masyarakat yang lain.
3. Adanya kepentingan-kepentingan yang
telah tertanam kuat dalam masyarakat.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan yang
terlambat.
5. Adanya prasangka buruk terhadap hal-
hal yang baru.
6. Adat atau kebiasaan.
7. Adanya rasa takut akan adanya
kegoyahan integritas atau kesatuan
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai