Anda di halaman 1dari 20

Apa pengertian kehamilan

Risiko Tinggi ?!
Faktor Penyebab Kehamilan
Risiko Tinggi
Riwayat penyakit yang buruk
 Pernah persalinan prematur, lahir mati
 Pernah keguguran
 Riwayat persalinan dengan tindakan
 Preeklamsia, eklamsia
 Hamil lebih bulan
 Kehamilan perdarahan
 Kehamilan dengan kelainan letak (sungsang, lintang)
 Kehamilan dengan penyakit ibu yang mempegaruhi
kehamilan (HIV/AIDS, Diabetes, Hipertensi, Jantung)
Dampak Kehamilan Risiko
Tinggi
1. Keguguran

2. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan


bawaan

3. Mudah terjadi infeksi

4. Anemia Kehamilan/ kekurangan zat besi

5. Keracuanan kehamilan

6. Kematian ibu dan janin yang tiggi


Skrining Kehamilan Risiko Tinggi

1. Skrining kehamilan adalah upaya aktif dini


dalam mengatasi kehamilan dengan risiko
tinggi, tujuan meningkatkan mutu pelayanan
kepada semua ibu hamil, janin dan bayi baru
lahir sebagai kesatuan khusus dan intensif
pada mereka yang mempunyai peluang
terjadinya resiko atau bahaya yang lebih besar.
KELOMPOK FAKTOR RISIKO I - 10
7 TERLALU DAN 3 PERNAH
IBU HAMIL SEHAT – TAHU, PEDULI, WASPADA, SIAGA

7 TERLALU 3 PERNAH
1. Terlalu muda,hamil 2b. Terlalu tua hamil 4. Terlalu lama punya 6. Terlalu tua, hamil 8. Pernah gagal kehamilan 9. Pernah melahirkan
pertama umur 16 th pertama umur anak lagi, terkecil umur 35 Th / lebih Hamil ke-II yang I gagal dengan tarikan tang/
atau kurang 35 Th keatas 10 Th lebih Hamil ke III/ lebih gagal vakum
2 x/ terakhir lahir mati

UMUR 35 TH/ LEBIH Pernah melahirkan dg


PRIMI TUA SEKUNDER RIWAYAT OBSTETRIK - Uri dirogoh/ uri manuil
PRIMI MUDA PRIMI TUA Skor : 4 JELEK
Skor : 4 Skor : 4 - Perdarahan PP diberi
Skor : 4 Skor : 4
infus
2a. Terlalu lambat hamil I 3. Terlalu cepat punya 5. Terlalu banyak punya 7. Terlalu pendek : 10. Pernah melahirkan
setelah kawin 4 Th anak lagi, terkecil anak 4 atau lebih Hamil I, II atau lebih bayi dengan operasi
< 2 Th belum pernah mela-
lebih hirkan normal, cukup sesar sebelum ini
bulan, hidup

PERSALINAN YANG
LALU DENGAN
BEKAS OPERASI TINDAKAN BUKAN
TINGGI BADAN 145 SESAR OPERASI SESAR
PRIMI TUA ANAK TERKECIL<2 TH GRANDE MULTI CM ATAU KURANG
Skor : 4 Skor : 4 Skor : 4 Skor : 8 Skor : 4
Skor : 4

WASPADA: BAHAYA- KOMPLIKASI PERSALINAN DINI


- 8

KELOMPOK FAKTOR RISIKO II


ADA KELUHAN DAN KELAINAN - TANDA BAHAYA
HARUS SEGERA: DIKETAHUI/ DIKENALI/ DI TANGANI

11. IBU HAMIL 13. HAMIL KEMBAR 15. JANIN MATI DLM 17. LETAK SUNGSANG
DENGAN PENYAKIT KANDUNGAN
SKOR 8

a.Kurang darah b. Malaria


c.TBC Paru d.P.Jantung Perut ibu sangat membesar,
gerakan anak terasa Ibu Hamil merasa tidak ada
e.Kencing Manis (Diabetes) gerakan anak lagi
f. Peny. Menular Seksual dibanyak tempat
Skor 4 Skor 4
Skor 4

12. KERACUNAN 14. HYDRAMNION/ 16. HAMIL LEBIH BULAN 17. LETAK LINTANG
KEHAMILAN KEMBAR AIR (Post Date/ Serotinus)
PRE-EKLAMPSIA

Bengkak pada Muka dan


Tungkai: Tekanan Darah Perut ibu sangat membesar, Ibu Hamil 9 bulan
Tinggi, Albumin terdapat gerakan dari anak tidak lebih 2 minggu SKOR 8
dalam air sesi begitu terasa Belum melahirkan
Skor 4 Skor 4 Skor 4

WASPADA : KOMPLIKASI PERSALINAN DINI


- 2

KELOMPOK FAKTOR RISIKO III


IBU DAN JANIN DALAM BAHAYA- ANCAMAN NYAWA

19. PERDARAHAN ANTEPARTUM 20. PREEKLAMPSIA BERAT/ EKLAMPSIA


Skor 8 Skor 8

Terjadi kejang-kejang pada hamil 7 bulan


Mengeluarkan darah pada waktu hamil ini lebih pada ibu dengan keracunan
kehamilan

BUTUH SEGERA: PENYELAMATAN NYAWA IBU DAN BAYI


RUJUKAN TEPAT WAKTU/ RTW - KE RS.
Poedji Rochyati
Skor Poedji Rochjati adalah suatu cara untuk mendeteksi dini
kehamilan yang memiliki risiko lebih besar dari biasanya (baik
bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau
kematian sebelum maupun sesudah. Jumlah skor memberikan
pengertian tingkat risiko yang dihadapi oleh ibu hamil.
Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi menjadi tiga
kelompok:
 Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2
 Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10
 Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor ≥
12 (Rochjati Poedji, 2003: 27-28).
Pencegahan Kehamilan Risiko
Tinggi
1. Sering memeriksakan kehamilan sedini mungkin minimal 4x kunjungan selama
kehamilan
- 1 kali kunjungan pada trimester 1
- 1 kali kunjungan pada trimester 2
- 2 kali kunjungan pada trimester 3
2. Imunisasi TT yaitu imunisasi anti tetatus, untuk mencegah penyakit tetanus pada
bayi baru lahir
3. Bila ditemukan risiko kehamilan tinggi pemeriksaan kehamilan harus sering atau
rutin dilakukan
4. Makan makan yang bergizi seimbang
5. Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil (asap
rokok, minuman beralkohol, pekerjaan berat, pemijatan perut, mengkomsumsi
obat tanpa petunjuk bidan atau dokter)
6. Mengenal tanda bahaya kehamilan
7. Segera memeriksaan tanda-tanda kehamilan dengan risiko tinggi.
Pertolongan dengan
Meperhitungkan:

 Tempat
 Persiapan alat
 Kemampuan diri
Sikap

 Kehamilan dengan resiko rendah dapat ditolong di


tempat
 Kehamilan dengan resiko meragukan perlu
pengawasan yang intensif
 Kehamilan dengan resiko tinggi perlu dirujuk
Pengawasan Kehamilan

 Melakuakan pengawasan yang lebih intensif


 Memberikan pengobatan sehingga resiko dapat
dikendalikan
 Melakukan rujukan untuk mendapat tindakan tepat
 Segera melakukan tindakan mengakhiri kehamilan
bila ditemukan tanda bahaya pada ibu dan janin.
Soal

1. Ny. A datang ke Puskesmas untuk melakukan


pemeriksaan kehamilan untuk pertama kalinya. Saat
dilakukan skrening didapati Ny. A hamil anak kedua,
jarak kehamilan dengan anak pertamanya adalah 11
tahun. Sedangkan Ny. A mempunyai riwayat operasi
cesar, saat dilakuakn pemeriksaan darah Hb Ny. A hanya
7,8. Berapa skor poejhi rohyati dari Ny. A?
soal

1. Ny. B hamil untuk pertama kalinya, umur kehamilan 7


bulan, mengeluhkan bahwa kepalanya pusing dan mata
kadang-kadang kabur. Dari hasil tanya jawab Ny. B
mengatakan bahwa beberapa hari kurang tidur atau
kurang istirahat. Apa yang anda lakukan sebagai kader
Resti bila menemui kasus seperti di atas?
TERIMA KASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai