Anda di halaman 1dari 15

AVERTEBRATA AIR

‘ROTIFERA’

FERLIAN DWI NUGROHO


(185080400111023)
TAUFIQ ADYATMA DWIRA
(185080400111025)
MUTAHASSIN BILHAQ
(185080400111029)
ROTIFERA

• Rotifera adalah kelompok hewan dari avertebrata air yang mempiunyai spesifikasi dimana bagian tubuhnya
dibedakan atas bagian trankus (badan) dan kauda (kaki) dengan adanya kelenjar pelekat, dibagian ujung depan
terdapat disku trokalis (terdapat silika yang berfungsi untuk bergerak dan menangkap mangsa).
• Alat Reprodiksi Rotifera ; Diesius, jantan lebih kecil daripada betina, terjadi secara kawin dan parthenogenesis.
• Rotifera dapat ditemukan di banyak air tawar lingkungan dan tanah lembab, di mana mereka menghuni film tipis
air yang terbentuk di sekitar partikel tanah. Habitat rotifera dapat mencakup lingkungan masih air, seperti dasar
danau, serta lingkungan air yang mengalir,seperti sungai atau aliran.
MORFOLOGI DAN ANATOMI  Bentuk badan; bulat atau silindris. Terdapat 3 buah
tonjolan kecil yaitu sebuah atau sepasang antena
dorsal dan 2 buah antena lateral. Pada ujung
• Tubuh Rotifera dapat dibagi menjadi 3 bagian, antena biasanya terdapat bulu-bulu sebagai alat
yaitu : indra.
1. Bagian kepala (head) ; terdapat corona dan  Kaki; langsing terletak di ujung posterior. Kutikula
mastax (ciri khas filum Rotifera) pada kaki dapat memendek dan dimasukkan ke
2. Badan (trunk) dalam badan. Pada ujung kaki biasanya terdapat
satu sampai empat buah jari, di dalam kaki
3. Kaki (foot)
terdapat kelenjar kaki (pedal gland) yang
• Corona : Permukaan yang bercilia yang terdapat menghasilkan bahan perekat untuk menempel
disekitar mulut dan cilia ini melebar di seputar pada substrat.
tepi anterior hingga seperti bentuk mahkota
 Tubuh tertutup epidermis yang merupakan lapisan
• Mastax (antara mulut dan pharynx) : Modifikasi
tipis dan sintisial, dengan jumlah nuklei yang selalu
muscular dari pharynx, bulat/lonjong dan bagian
tetap. Epidermis menghasilkan kutikula, tipis
dalamnya terdapat sejumlah trophy yang saling
sampai tebal, tergantung jenisnya, bahkan ada
berhubungan.
yang mengeras seperti cangkang yang disebut
lorica.
SISTEM PENCERNAAN

• Mulut rotifera terletak di bagian ventral dan biasanya dikelilingi oleh


sebagian korona.
• Daerah sekitar mulut (buccal field) pada beberapa jenis Colothecacea
mengalami modifikasi, melebar sedemikian rupa hingga menyerupai
corong, dan mulut terletak di dasar corong.
• Jenis filter feeder memakan partikel organik yang lembut dengan bantuan
aliran air yang dihasilkan cilia pada korona.
• Rotifera jenis karivora memakan protozoa, rotifera yang kecil dan metazoa
lain.
• Mangsa ditangkap dengan cara mencengkram atau dijebak. Mangsa
dicekram dengan menggunakan tophi berbentuk seperti penjepit.
SISTEM EKSKRESI

• Pada tiap sisi lateral terdapat sebuah protonephridium dengan 2-8 flame
bulb. Kedua protonephridia tersebut bersatu pada kantung kemih
(bladder), yang bermuara pada bagian ventral kloaka.
• Pembuangan yang demikian cepat membuktikan bahwa fungsi
protonephridia adalah sebagai osmoregulator, yaitu membuang kelebihan
air di dalam tubuh. Dalam beberapa menit dikeluarkan sejumlah cairan
yang setara dengan berat tubuh rotifera tersebut.
SISTEM SYARAF

• Rotifera memiliki otak kecil, terletak tepat di atas mastax, dari mana
sejumlah saraf memperpanjang seluruh tubuh. Jumlah saraf bervariasi
antara spesies, meskipun sistem saraf biasanya memiliki tata letak yang
sederhana.
• Rotifera biasanya memiliki satu atau dua pasang pendek antena dan
sampai lima mata. Selain itu, bulu korona yang sensitif terhadap
sentuhan, dan ada juga sepasang lubang sensorik kecil dibatasi oleh silia
pada daerah kepala.
SISTEM REPRODUKSI

• Siklus hidup rotifera mengandung kedua fase aseksual dan seksual.


produk reproduksi seksual adalah embrio aktif encysted disebut kista.
Pada rotifera dioecious,reproduksi selalu seksual.
• Individu jantan selalu lebih kecil dari pada betina, biasanya mengalami
degenerasi yaitu tidak mempunyai alat pencernaan, hanya memiliki alat
reproduksi saja.
• Perkawinan pada rotifera biasanya dengan jalan “hipodermic
impregnation”, dimana sperma masuk melalui dinding tubuh. Tiap
nukleus pada ovari menjadi sebuah telur.
• Rotifera jantan siap melakukan perkawinan satu jam setelah menetas;
kemudian akan mati. Bila tidak menemukan rotifera betina maka rotifera
jantan akan mati pada umur 2-7 hari, tergantung pada jenisnya.
KLASIFIKASI

• KELAS SEISONACEA
o Tubuh Panjang
o Corona mengecil
o Ovari sepasang
o Jantan berkembang baik
o Reproduksi secara seksual
o Hanya ada satu genus Seison, dengan dua spesies laut
o Hidup komensal pada Nebalia, filum Crustacea
• KELAS BDELLOIDEA
o Tubuh silindris dan retraktil
o Corona seperti dua roda yang berputar
o Ovari sepasang
o Kaki dengan dua sampai empat jari atau tidak ada
o Jantan tidak dikenal;
o Reproduksi partenogenesis
o Berenang atau merayap
o Contoh Philodina, Embata, dan Rotaria (terdapat
sekitar 350 spesies yang semuanya betina)
• KELAS MONOGONONTA
o Hampir semua Rotifer mengacu pada kelas
Monogononta
o Spesies ini berenang bebas dengan melekat pada
tanaman makro atau alga
o Reproduksi partenogenesis
• Ordo Ploima ; tubuh bulat sampai lonjong atau agak pipih, lorica ada atau tidak ada, berenang bebas atau merayap
sebagai aufwuch; Keratella, Shyncaeta, dan Brachionus di laut dan di air tawar, Chormogaster di laut hanya memakan
dinoflagellata.
• Ordo Flosculariacea ; corona terdiri atas dua rangkaian cilia yang konsentrik dan di tengahnya terdapat sebuah
galur bercilia biasanya terdapat 1-2 antenna, berenang bebas atau sessile, Testudinella berenang bebas,
Floscularia sessile, Conochilus koloni dan berenang bebas.
• Ordo Collothecacea ; corona besar sekali, mastax uncinate (kurang berkembang); misalnya Colotheca

Anda mungkin juga menyukai