Dimana:
N = Jumlah periode
t = Waktu arus kas yang diukur
Rt = Arus kas pada waktu t
2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Net B/C adalah perbandingan antara net benefit yang telah
didiskon positif (+) dengan net benefit yang telah didiskon
negatif.
Rumus: n
N Bi ()
NetB / C i n1
N Bi ()
i 1
Jika:
Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
Net B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows
3
Dari Contoh 1 dibuat Tabel 4 berikut:
Tabel 4: Jumlah benefit dan persiapan Perhitungan Net B/C Proyek
Thn Net Benefit D.F. Present Value
18%
4
n
N B ()
i
NetB / C i 1
n
N B ( )
i 1
i
44.825.582
NetB / C 1,3703 1,37
32.711 .870
5
3. IRR (Internal Rate of Return)
IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi
dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan
bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi
dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum
atractive rate of return. Minimum acceptable rate of return
adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi
yang berani dilakukan oleh seorang investor. IRR dapat
dicari melalui rumus:
Dimana
Ir = Bunga Rendah
It = Bunga tinggi
NPV Ir = NPV pada bunga rendah
NPV It = NPV pada bunga tinggi
4. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang
dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan
parameter-parameter produksi terhadap perubahan
kinerja sistem produksi dalam menghasilkan
keuntungan. Dengan melakukan analisis sensitivitas
maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-
perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi
sebelumnya. Contoh: Perubahan biaya produksi dapat
mempengaruhi tingkat kelayakan.
Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung
IRR, NPV, B/C ratio pada beberapa skenario perubahan
yang mungkin terjadi. Mudah dilakukan dalam software
spreadsheet.