Anda di halaman 1dari 10

NANOEMULSI

Annisa Sarah (1601088)


Azlia Priharsi (1701096)
Mashitoh Cindy Utari (1701112)
Raynaldi Syahputra (1701123)
Winda Yusma Ameliah (1701136)
Definisi Nanoemulsi
Nanoemulsi didefinisikan sebagai emulsi
O/W (oil in water) atau W/O (water in oil)
yang menghasilkan produk transparan, stabil
secara termodinamis, memiliki ukuran

Jens Martensson
droplet di bawah 0,15 nm dan tidak
memiliki kecenderungan untuk menyatu
(Kreilgaard, 2002).

Nanoemulsi adalah sistem emulsi yang


transparan, tembus cahaya dan merupakan
disperse minyak air yang distabilkan oleh
lapisan film dari surfaktan atau molekul
surfaktan yang memiliki ukuran droplet 50-
500 nm (Shakeel et al, 2008). 2
Keuntungan Nanoemulsi
• memiliki luas permukaan yang lebih besar
dan bebas energy
• tidak menunjukkan masalah dalam
ketidakstabilan seperti pada makroemulsi
yaitu creaming, flokulasi, koalesens, dan

Jens Martensson
sedimentasi
• tidak toksik, dan tidak mengiritasi sehingga
dapat diaplikasikan dengan mudah melaluik
kulit maupun membrane mukosa
• meningkatkan absorbs, meningkatkan
penetrasi obat, membantu
mensolubilisasikan zat aktif yang bersifat
hidrofob, serta memiliki efisiensi

(Devarajan Ravichandran, 2011) 3


Nanoemulsi telah diterapkan dalam
industry farmasi, dalam bentuk sediaan
transdermal karena faktor utama yang
mempengaruhi permeasi transdermal obat
adalah :
1. mobilitas obat dalam sediaan

Jens Martensson
2. pelepasan obat dari sediaan
3. permeasi obat ke kulit.

Pembentukan nanoemulsi memerlukan


pemasukan energi. Energy tersebut
diperoleh dari peralatan mekanik ataupun
potensi kimiawi yang terdapat dalam
komponen (solan et al, 2003).
4
Metode Pembuatan Nanoemulsi
• Pembuatan nanoemulsi membutuhkan
aplikasi teknik khusus. Nanoemulsi ini tekanan homogenizer,
dapat dibuat dengan teknis mekanikal
jumlah siklus homogenizer,

Jens Martensson
yang berbeda. Salah satu metode
pembuatan nanoemulsi adalah teknik dan suhu homogenizer
energi tinggi seperti ultrasonikasi,
mikrofluidisasi, dan homogenizer
bertekanan tinggi.
• Pembuatan nanoemulsi dengan energi
tinggi ini bergantung pada pembentukan
ukuran globul yang kecil dengan adanya
surfaktan atau campuran surfaktan dengan
masukan energi yang tinggi.
5
Komponen Sediaan Nanoemulsi

• Umumnya sediaan nanoemulsi


memiliki komponen yang

Jens Martensson
digunakan seperti minyak,
surfaktan, dan kosurfaktan.

6
Evaluasi SediaanNanoemulsi
• Uji Organoleptis • Uji persen transmittan
Evaluasi organoleptis sediaan Fungsi : mengukur kejernihan

Jens Martensson
nanoemulsi dilakukan dengan nanoemulsi
mengamati warna, bau, kejernihan, Pengukuran dilakukan dengan
homogenitas, dan pemisahan fase menggunakan spektrofotometer
(Lawrence and Ress, 2000). UV-Vis pada panjang gelombang
• Uji pH 650 nm dan menggunakan akuades
sebagai blangko.
pH sediaan harus berada pada pH
4-6 yang merupakan pH kulit (Ali
and Yosipovitch, 2013). 7
Evaluasi SediaanNanoemulsi
• Uji Viskositas • Uji Ukuran Partikel
Besarnya viskositas dapat Fungsi : Untuk mengetahui ukuran

Jens Martensson
dipengaruhi oleh beberapa faktor partikel yang terbentuk memenuhi
seperti suhu, ukuran molekul, kriteria ukuran partikel
konsentrasi larutan, serta gaya tarik nanoemulsi yaitu 50-500 nm
menarik antar molekul (Martin and (Shakeel et al., 2008).
Cammarata, 2008).

8
Caption lorem ipsum
Thank
You
Jens Martensson
jens@bellowscollege.com

Anda mungkin juga menyukai