Anda di halaman 1dari 47

MENGENAL

MANUSIA PURBA
DI INDONESIA
SIAPA MANUSIA AWAL DI MUKA BUMI
 Sering kita dibingungkan mengenai siapa
sesungguhnya manusia awal di dunia, karena
informasi yang kita terima berbeda-beda.
 Informasi guru agama manusia awal adalah Nabi
Adam (ini berdasarkan informasi kitab suci-Al
Quran, Injil, Taurat)
 tetapi dalam sains (Sejarah/ Biologi) manusia awal
adalah Manusia Purba (Homo Erectus). Fakta
ditemukannya banyak fosil Manusia Purba (homo
Erektus) di berbagai wilayah di dunia.
 Mana yang benar ?
Teori ttg manusia awal
 Pandangan agama disebut dengan
teori kreasionisme : bahwa penciptaan
manusia langsung dalam keadaan
sempurna.
 Teori Sains (Biologi dan sejarah)
menganut teori evolusi: manusia
berkembang dari makhluk yang sangat
sederhana kemudian berkembang
menjadi manusia modern (Homo
Sapiens Sapiens).
Evolusi
 Artinya perubahan fisik mahluk hidup
secara perlahan-lahan dari generasi ke
generasi akibat proses adaptasi dengan
lingkungan hidup.
 Adaptasi adalah penyesuaian mahluk
hidup terhadap lingkungan yang
berubah/ berbeda, biasa ditandai
dengan perubahan fisik.
 Pandangan itu semua benar, sebab
keduanya hanya berdasarkan sudut
pandang dan konsepnya masing-
masing tentang manusia.
 Konsep agama : memandang manusia
berdasarkan status peradabannya,
tanggungjwbnya shg diberi julukan
sbg khalifah/ al insan.
 Konsep sains (iptek) : memandang
manusia berdasarkan fisiknya/
biologisnya.
Agama dan Sains (iptek)
 Agama dan sains adalah sama-sama sumber
kebenaran,namun berbeda metodenya (cara
berpikirnya, sudut pandang)
 Sains adalah kebenaran yang diperoleh
berdasarkan penelitian yang empiris. (bukti
dulu baru kemudian percaya).
 Agama adalah kebenaran yang didasarkan
melalui kepercayaan/ keimanan (tanpa bukti
manusia langsung percaya)
 Seharusnya informasi agama dan sains tidak
bertentangan.
Kesimpulan
 Secara sains (biologis atau sejarah) manusia awal
bukanlah Adam. Nabi Adam ada setelah Homo
Erectus. Homo Erectus adalah genarasi manusia
sebelum Adam.
Firman Allah Subhanahu Wata’ala:
ً‫ض َخ ِل ْيفَة‬ ِ ‫َو ِإ ْذقَا َل َربُّ َك ِل ْل َملَ ِئ َك ِة ا ِِنى َجا ِع ٌل ِف ْى االَ ْر‬
ِ ‫س ِف ُك‬
‫الد َما َء‬ ِ ‫قَالُ ْوا أت َ ْجعَ ُل ِف ْي َها َم ْن يُ ْف‬
ْ َ‫س ُد ِف ْي َها َوي‬
‫س لَ َك قَا َل ِإ ِنى أ َ ْعلَ ُم َما‬ُ ‫س ِب ُح ِب َح ْم ِد َك َونُقَ ِد‬ َ ُ‫َونَ ْح ُن ن‬
.}30 :‫الَت َ ْعلَ ُم ْو َن {البقرة‬
“Dan ingatlah tatkala Tuhanmu berkata kepada para
Malaikat:’Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di
muka bumi . Mereka bekata:’Mengapa Engkau hendak menjadikan
(Khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan
MANUSIA/ KHALIFAH/AL-INSAN/
HOMO SAPIENS SAPIENS
 diCIPTAKAN untuk berbuat KEBAIKAN DI MUKA
BUMI sehingga MEMILIKI TANGGUNGJAWAB
KEPADA ALLAH SWT
 OLEH KARENA ITU ALLAH MEMBERI BEKAL
HIDUP, MELIPUTI:
1. AKAL PIKIRAN (membedakan BENAR-SALAH)
2. NAFSU (agar hidupnya BERSEMANGAT)
3. AGAMA (agar dapat membedakan BAIK – BURUK)
 Namun berdasarkan ajaran agama manusia purba
bukanlah jenis manusia yang mendapatkan tanggungjawab
sebagaimana manusia (Al Insan). Jadi Kedudukan manusia
Purba sama dengan primata. Dia tidak dibekali dengan
ajaran agama dan akal pikiran maju sebagaimana manusia
modern.
 Manusia purba (Homo Erektus) sekarang telah punah.
Yang ada tinggal jejak/ peninggalannya saja berupa fosil.
 Jadi manusia modern (homo sapiens) bukan keturunan
dari manusia purba atau kera (primata), meski beberapa
ilmuwan Eropa beranggapan demikian. Spt Gambar ini:
Evolusi Manusia dari primata ke
manusia modern.
Benua Asal-usul manusia purba
 Berdasarkan penelitian adalah benua AFRIKA. Hal ini
didasarkan adanya fakta penemuan fosil yang
terlengkap yang menggambarkan evolusi dari primata
sampai dengan manusia. Berdasarkan garis evolusi
hanya ada satu yang waktu itu belum di temukan
(MISSING LINK=mata rantai yang hilang).
 Keberadaan manusia purba di Indonesia dikarenakan
terjadinya migrasi dari benua Afrika ke Indonesia,
dimana antara Afrika dan Indonesia waktu itu masih
terhubung daratan (jaman es).
Peta migrasi homo erectus
Migrasi manusia purba ke seluruh dunia
Museum Sangiran
Sangiran sebagai “World Haritage List”
 Artinya Sangiran masuk dalam Daftar Warisan Dunia
nomor 593 yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun
1996.
 Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yakni Sangiran
memberikan gambaran tentang :
1. Evolusi fisik manusia purba ( dibuktikan dengan
penemuan fosil tengkorak)
2. Evolusi binatang (dibuktikan dengan penemuan fosil
binatang purba)
3. Evolusi budaya (dibuktikan dengan penemuan alat-alat
batu)
4. Evolusi lingkungan (maksudnya terjadinya perubahan
dari laut, rawa-rawa , daratan dan hutan. Hal ini tampak
pada jenis tanah yang terdapat pada berbagai lapisan.
Formasi tanah di Sangiran yang
menggambarkan evolusi lingkungan
Formasi lapisan tanah yg tersingkap akibat
erosi yang menunjukkan evolusi ekosistem
Tanah tersingkap menunjukkan lapisan
Penggalian yang menunjukkan
formasi struktur tanah
Gambaran
formasi usia Struktur tanah
lingkungan

Lingkungan darat,
Notopuro 0,25 juta tahun Pasir vulkanik
Hutan terbuka

Pasir vluvio vulkanik Lingkungan darat,


Kabuh 0,75 juta tahun
Struktur silang siur Hutan terbuka

Lingkungan darat,
Geenzbank 0,90 juta tahun
Hutan terbuka

Pucangan 1,8 juta tahun Lempung hitam rawa

Kalibeng Lempung biru laut


Fosil gigi ikan hiu menunjukkan
lokasi laut
Fosil kura-kura
Bagian fosil binatang purba
Alat-alat Batu dari Sangiran
Situs Sangiran
 Lokasi : berada di perbatasan keb. Sragen dan Karanganyar
 Peneliti pertama kali : P.E.C. Schemulling 1864, G.H.R. Von
Koeningswald 1934.
 Nama peneliti Indonesia : Harry Widianto dan Truman
Simanjuntak dalam buku “Sangiran Menjawab Dunia”
 Merupakan situs/ komplek manusia purba dari kala
Plestosen yang paling lengkap di Asia.
 Topografi berupa: kubah raksasa berupa cekungan,
gelombang perbukitan. Adanya erosi menyebabkan
tersingkapnya lapisan tanah yang mengandung banyak
fosil dan peninggalan lainnya.
 Penemuan terpenting : fosil Homo Erectus (Sangiran 17)
Fosil manusia purba dan hasil rekonstruksi
Penemuan Sangiran 17

1. Merupakan penemuan fosil Homo Erectus


terbaik dan terlengkap di dunia ( dari dua
penemuan Homo Erectus, satunya lagi
ditemukan di Afrika).
2. Ditemukan di endapan pasir fluvio- fulkanik
di Pucang wilayah Sangiran
HOMO ERECTUS
 Adalah sebuatan untuk manusia purba pada umumnya
 Manusia purba jenis ini masih belum sempurna bila
dibandingkan dengan manusia modern/ manusia
sempurna (Homo Sapiens)
 Dalam konteks ini para ahli dari Barat berkeyakanikan
terhadap kebenaran dengan teori evolusi. Hal ini
bertentangan dengan kajian umat beragama pada
umumnya yang memisahkan antara manusia jaman
sekarang dengan Homo Erectus.
 Para ahli sering tidak seragam menyebut manusia purba.
Ada yang menyebut dengan Pitecantropus, ada pula yang
menyebutnya dengan Homo.
Penemuan manusia purba di
Indonesia yang lain
1. Megantropus Paleojavanicus
2. Pitecantropus
a. Pitecantropus Mojokertansis
b. Pitecantropus Erectus
3. Homo
a. Homo Soloensis
b. Homo Wajakensis
c. Homo Florensiensis/
MEGANTROPUS PALEOJAVANICUS
 Artinya Manusia Jawa Kuno yang bertubuh besar
 Nama peneliti : Von Koeningswald
 Lokasi penemuan: Sangiran tahun 1936 dan 1941
 Fragmen berupa : rahang berukuran besar
 Hasil analisa karakteristik biologis:
1. Belum dapat berjalan tegak
2. Rahang sangat besar
3. Otot kunyah sangat kuat
4. Tidak memiliki dagu
5. Tonjolan kening sangat menyolok
6. Tonjolan belakang kepala sangat tajam
7. Bentuk badan tidak diketahui karena belum ada
penemuan lebih lanjut.
Fosil tulang megantropus
paleojavanicus
PITECANTROPUS ERECTUS
 Artinya manusia kera yang berjalan tegak
 Nama peneliti: Eugene Dubois tahun 1890
 Lokasi penemuan: Desa Trinil, Kabupaten Ngawi (Tepi Bengawan
Solo)
 Fragmen berupa :
fosil rahang bawah (1891)
fosil atap tengkorak (1892)
fosil tulang paha (1900)
 Hasil analisa ciri biologis:
1. Volume otak 900 cc (kera 600 cc dan manusia 1650 cc)
2. Tulang kening menonjol ke muka
3. Bentuk dahi tidak ada
4. Tinggi kira-kira 1,65 m
5. Geraham lebih besar daripada manusia
6. Masih menunjukkan sifat-sifat kera
7. Mulai berjalan tegak.
Pentingnya penemuan Pitecantropus
 Bagi para peneliti penemuan
pitecantropus sangat berarti karena
dianggap telah menjawab teka teki
Missing Link yang selama ini dicari.
 Jadi dengan penemuan itu telah
membuat kagum para peneliti dunia
MISSING LINK/ MANUSIA/
KERA
homo Erectus HOMO SAPIENS
Evolusi Manusia dari primata ke
manusia modern.
Pitecantropus Mojokertansis
 Artinya : Manusia kera dari Mojokerto
 Nama peneliti : G.H.R. Von Koeningswald
 Lokasi penemuan: Mojokerto , tahun 1936
 Benda penemuan : fosil tengkorak anak-anak
 Analisis ciri2 biologis:
1.
Homo Soloensis
 Artinya : Manusia dari Solo
 Peneliti : Von Koeningswald dan Weiden Reich
 Lokasi : Desa Ngandong, dekat bengawan Solo
 Benda : fosil tengkorak
 Analisis :
bentuk biologisnya lebih baik dari pada pitecantropus,
sehingga ada yang memasukkan jenis homo, namun
ada juga yang menggolongkan pitecantropus
(Pitecantropus Soloensis)
Homo Soloensis
Homo Wajakensis
 Artinya : manusia dari wajak
 Peneliti : B.D. Van Reitschoten
 Lokasi : Desa Wajak, Kab. Tulungagung
th. 1889/1990
 Benda : fosil tengkorak, ruas leher (1889)
fosil tulang paha, tulang kering (1990)
 Analisis :
bentuknya sudah hampir sempurna menyerupai
manusia modern, sehingga banyak para ahli
menggolongkan sebagai homo sapiens.
HOMO WAJAKENSIS
Homo Florensiensis
 Artinya : Manusia dari Flores
 Peneliti : Th. Verhoeven (1950), Peter Brown dan
Mike J. Morwood ( September 2003)
 Lokasi : gua Liang Bua
 Benda : fosil tengkorak & geraham Manusia Purba
Flores
 Analisa :
diperkirakan merupakan manusia awal yang hidup pada
masa plestosen. Ditemukan beliung dan gerabah.
Diperkirakan situs neolitik. Ciri2nya tengkorak panjang
dan rendah, berukuran kecil, volume otak 380 cc.(lebih
rendah dari otak Homo Erectus 1000 cc, Homo Sapiens
1650 cc, Simpanse 450 cc)
Homo Florensiensis
Goa liang bua tempat penemuan
homo florensiensis
Evolusi manusia purba di Indonesia
(teori evolusi ?................................)
• Megantropus Paleo Javanicus
1
• Pitecantropus Erectus
2
• Homo Soloensis
3
• Homo Wajakensis
4
• Papua Melanesoide/ Melanesia
5 • Menurut penelitian ada persamaan antara tengkorak
Homo Wajakensis dengan melanesia ?
Asal mula ras manusia dari keturunan Adam-Hawa
Lima Ras Induk keturunan Nabi Adam dan Ibunda
Hawa a'layhum salam, yakni :
1. Mongoloid (mewarisi gen Yafit bin Nuh)
2. Kaukasoid (dominan gen Yafit, dengan berapa
mewarisi juga gen Sam dan Ham bin Nuh)
3. Khoisan (dominan gen Ham bin Nuh becampur
dengan gen Yafit dan Sam bin Nuh )
4. Negroid (mewarisi paling kuat gen Ham bin Nuh)
5. Australoid (mewarisi banyak gen Ham bin Nuh)
berapa sub-ras, antara lain sbb:
1. Mongoloid Tiongkok (hasil kawin sesama Ras Mongoloid)
2. Mongoloid Melayu (hasil kawin campur Mongoloid dengan Ras lain
Kaukasoid dan Australoid)
3. Kaukasoid Nordik (menyebar di eropa bagian utara, termasuk
belanda, inggris dan jerman)
4. Kaukasoid Dinarik (menyebar di eropa bagian selatan hingga
negara-negara Balkan rusia)
5. Kaukasoid Alpina (ras kaukasoid yang bentuk kepalanya lebih bulat
dan bermuka bundar daripada sub ras kausaoid lainnya, menyebar
di eropa tengah dan eropa timur, asia barat dan asia tengah, dan juga
ke eropa utara di Irlandia dan Scottlandia)
6. Kaukasoid Mediterania (ras kaukasoid yang bentuk kepala dan
muka lonjong, berambut Hitam, menyebar di Selatan dan Timur
Eropa, Afrika Utara, Afrika Barat Laut, Asia Barat, Turki, hingga
Afghanistan, Persia (Iran) dan ke Asia Selatan, nenek moyang orang
India Kulit Terang)
7. Kaukasoid Arabid (ras kaukasoid dengan bentuk hidung
mancung agak lebar besar daripada hidung ras kaukasoid
lainnya, menyebar di Syiria dan Jazirah Arab sekitarnya)
8. Kaukasoid Somali-Ethiopid (walaupun berkulit hitam,
berambut kriting tapi struktur tengkoraknya lebih condong
bentuk tengkorak Kaukasoid daripada tengkorak ras negroit)
9. Australoid Aborijin (penduduk asli Australia)
10. Australoid Negrito (penduduk asli Filipina)
11. Australoid Dravida (nenek moyang orang India dan Sri Langka
berkulit gelap)
12. Australoid Austranesia (penduduk asli kepulauan nusantara
sebelum dimasuki oleh sub-ras mongoloid melayu yang
datang dari wilayah Funan lebih dari dua ribuan tahun silam,
sebagian menikah dengan Sub-Ras Mongoloid Melayu
keturunan Funan itu; dan lahirlah nenek moyang dari
suku Jawa Awal; sebagian dari Sub-Ras Australoid Austranesia
tidak mau kawin campur dengan sub-ras Mongoloid Melayu
dan pindah ke timur hingga ke Papua, lebih dari dua ribuan
tahun silam)

Anda mungkin juga menyukai