Anda di halaman 1dari 9

• Money Laundering is “the process by which a person conceals or

disguises the identity or the origin of illegally obtained proceeds so


that they appear to have originated from legitimate sources”.
Artinya, bahwa Pencucian Uang adalah “proses mengaburkan
identitas atau asal usul harta kekayaan yang diperoleh secara ilegal
sehingga harta kekayaan tersebut tampak berasal dari sumber yang
sah”.
• Dalam ketentuan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun
2003, disebutkan bahwa Pencucian Uang adalah
“adalah perbuatan, menempatkan, mentransfer,
membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan,
menitipkan, membawa ke luar negeri, menukarkan, atau
perbuatanlainnya atau harta kekayaan yang diketahuinya atau patut 
diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untuk
menyembunyikan, atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan
sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang sah”.
 Proses atau tahapan Pencucian Uang (Money Laundering) :
a. Placement (Penempatan)→ suatu langkah untuk mengubah uang yang
dihasilkan dari kegiatan tindak pidana kedalam bentuk yang kurang
menimbulkan kecurigaan dan akhirnya masuk kedalam jaringan sistem
keuangan. Maksudnya, menempatkan uang hasil tindak pidana dalam
waktu tertentu untuk sementara (menyimpan uang tunai di bank, asuransi
atau untuk membeli rumah, kapal dan perhisasan).
b. Layering (Pelapisan) → pelaku membuat transaksi-transaksi yang diperoleh
dari dana illegal ke dalam transaksi lebih rumit dan berlapis-lapis serta
berangkai yang dilindungi oleh berbagai bentuk anonimitas untuk tujuan
menyembunyikan sumber dari uang haram tersebut. Maksudnya, dengan
melibatkan wire transfer dengan menggunakan sejumlah rekening yang
ditransfer ke berbagai negara dalam upaya menyembunyikan asal usul
dana tersebut.
c. Integration (Penyatuan) → pelaku memasukkan kembali dana yang telah
di Layering ke dalam transaksi yang sah dan seakan-akan sudah tidak ada
hubungannya lagi dengan asal usul tindak pidananya tersebut. Maksudnya,
merupakan tipu muslihat untuk dapat memberikan legitimasi terhadap
uang hasil tindak pidana berupa penjualan kembali saham, rumah kapal
dan perhiasan (emas dan berlian).
 Modus dasar pola Pencucian Uang (Money
Laundering) berupa :
a.Smurfing → berupa memecah-mecah
transaksi dari sejumlah uang besar menjadi
kecil-kecil.
b.Structring → berupa melakukan transaksi dari
yang semula berjumlah kecil makin lama
semakin besar di bawah batas minimum
pelaporan.
c. U-Turn → berupa memutarbalikkan transaksi
untuk kemudian dikembalikan ke rekening
asalnya.

Anda mungkin juga menyukai