Anda di halaman 1dari 21

KALIMAT EFEKTIF

Oleh Kelompok 3
1. Silvia Maharani 185010100111173
2. Fathia Noviandini Putri 185010101111138
3. Agatha Vanda 185010107111108
4. Agung Adhyaksa 185010107111115
PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

◦ Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili


pikiran dan keinginan penulis dan mudah dimengerti oleh
pembacanya. Disini keefektifan kalimat diukur dari dua sisi, yaitu sis
penulis dan sisi pembaca. Dari sisi penulis, kalimat dikatakan efektif
jika dapat mengakomodasi gagasan secara tepat dan akurat.
Sementara itu, dari segi pembaca, kalimat dikatakan efektif jika
pesan kalimat yang ditafsirkan persis dengan yang dimaksudkan
penulisnya. (Soedjito,1988)
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF

Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis,


disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya. Tetapi kalimat
efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para
sastrawan atau wartawan.
CIRI – CIRI KALIMAT EFEKTIF

1) Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.


2) Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3) Menggunakan diksi yang tepat.
4) Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan
pikiran yang logis dan sistematis.
5) Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6) Melakukan penekanan ide pokok.
7) Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8) Menggunakan variasi struktur kalimat.
SYARAT – SYARAT KALIMAT
EFEKTIF
1. KELOGISAN
Kalimat logis adalah kalimat yang informasi atau proporsinya dapat diterima oleh
akal sehat. Kelogisan kalimat itu dilihat dari segi proporsinya, bukan strukturnya.

CONTOH
1. Anak muda jaman sekarang banyak yang sudah terpengaruh oleh budaya
barat sehingga mereka menyukai hidup di desa. (bentuk kalimat yang masih
belum logis)
2. Anak muda jaman sekarang banyak yang sudah terpengaruh oleh budaya
barat sehingga mereka kurang suka hidup di desa. (bentuk kalimat yang
logis)
3. Anni kini sudah besar. (bentuk kalimat yang masih belum logis)
4. Anni kini sudah beranjak dewasa. (bentuk kalimat yang logis)
2. SEJAJAR
Sejajar dalam kalimat efektif ialah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang
digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua
juga menggunakan verba.

CONTOH

1. Program festival tari nusantara ini sudaha lama diusulkan, tetapi


pemerintah daerah belum juga menyetujuinya. (bentuk kalimat yang
tidak sejajar)
2. Program festival tari nusantara ini sudaha lama diusulkan, tetapi belum
disetujui oleh pemerintah. (bentuk kalimat yang sejajar)
3. TIDAK MENGALAMI
KESALAHAN PENALARAN
Salah satu indikasi inovasi yang berkenaan dengan organisasi
kelembagaan, misalnya, yakni perubahan orientasi
CONTO kelembagaan pendidikan dasar yang semula 6 tahun menjadi 9
tahun.
H (Kalimat tidak efektif)

Salah satu indikasi inovasi yang berkenaan dengan


organisasi kelembagaan adalah perubahan orientasi dari
Sekolah Dasar 6 tahun menjadi Pendidikan Dasar 9
tahun. (Kalimat efektif)
4. TIDAK MENGANDUNG MAKNA GANDA

CONTOH

Mahasiswa membagikan angket


kepada penduduk, lalu mahasiswa
mengambil angket itu kembali.
Mahasiswa membagikan angket (benar)
kepada penduduk, lalu
diambilnya angket itu (salah)
Mahasiswa membagikan angket
kepada penduduk, lalu setiap
penduduk mengambil angket itu.
(benar)
5. HEMAT
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi
makna atau mengubah informasi.

Berdasarkan sifat masalah dan tujuan penelitian


CONTOH ini maka rancangan penelitian yang digunakan
adalah rancangan penilitian deskriptif. (tidak
hemat)

Kalimat diatas menjadi tidak efektif karena pengulangan kata


“penelitian”

Berdasarkan sifat masalah dan tujuannya,


penelitian ini menggunakan rancangan
deskriptif.
6. TIDAK DIPENGARUHI
BAHASA DAERAH
CONTO
H
Masyarakat umumnya belum menyadari kalau video
bisa digunakan sebagai media pembelajaran sejarah.
(salah)

Masyarakat umumnya belum menyadari bahwa video


bisa digunakan sebagai media pembelajaran sejarah.
(benar)
7. MEMENUHI UNSUR
GRAMATIKAL / KEUTUHAN
Kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat
(P), objek (O), keterangan (K). Didalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan
dalam pemakaian struktur bahasa. Ciri Gramatikal dibagi menjadi 2, yaitu;

A. Ciri Gramatikal Morfologi


Ciri gramatikal morfologi adalah ciri-ciri yang sesuai kaidah morfologis,
seperti ciri-ciri yang berkaitan dengan bentuk kata.

CONTO Fathia sedang


bernyanyi bersama
H
Vanda.
B. Ciri Gramatikal Sintaksis

Ciri gramatikal sintaksis adalah ciri gramatikal yang sesuai kaidah sintaksis,
berkaitan dengan struktur kata dalam kalimat, tanda baca, dan ejaan.

C. Gramatikal Sintaksis

Kunci loker itu belum kita


CONTOH temukan

Contoh TIDAK Gramatikal

Kunci loker itu belum ditemukan


oleh kita.
8. PILIHAN
KATA
A. Pemakaian Kata-Kata Bersinonim

Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama


dengan bahasa lain. Walaupun maknanya sama tetapi tidak
semua kata-kata yang bersinonim bisa saling menggantikan.
Namun adapula kata bersinonim yang dapat menggantikan.

CONTOH
Saya suka (menonton, melihat, memandang) wayang
kulit.

Kata menonton lebih tepat daripada kata melihat dan


memandang sebab wayang kulit merupakan
tontonan.
B. PEMAKAIAN KATA – KATA YANG BERNILAI RASA

Nilai rasa adalah kandungan makna yang terdapat pada suatu


kata yang secara sosial berhubungan dengan moral atau etika.
Kata-kata ini berhubungan dengan sopan santun atau norma
berkomunikasi didalam masyarakat.

CONTOH

Kepala sekolah memohon kedatangan walimurid dalam


acara rapat persiapan UNAS.
C. PEMAKAIAN KATA ATAU ISTILAH
ASING
Kata atau istilah asing adalah kata-kata yang diambil dari bahasa asing. Ada
kata-kata atau istilah asing yang sudah memiliki padanan katanya dalam
bahasa Indonesia, namun adapula yang belum memiliki padanan katanya.
Untuk kata serapan yang sudah memiliki padanan kata dalam bahasa
Indonesia sebaiknya digunakan padanan katanya.

CONTOH

Fajr – Fajar, account – akun, actor – actor dll.


D. PEMAKAIAN KATA ABSTRAK DAN KONKRET

Kata konkret Kata Abstrak

kata yang menunjuk kepada objek


kata yang menunjuk kepada konsep,
yang dapat diindera (diraba, dibau,
gagasan, pemikiran, perasaan atau sifat.
dilihat, dirasakan, didengar).

SENANG, MARAH,
MEJA, KURSI DLL RASIONAL DLL
E. PEMAKAIAN KATA YANG
LUGAS
Kata lugas adalah kata yang bersahaja, sederhana, apa adanya dan bukan
merupakan ungkapan yang panjang.

CONTOH
9. PENEGASAN

Kalimat Efektif adalah unsur yang ditegaskan diletakkan di


awal

Mahasiswa Program Studi Antropologi bertugas


CONTOH mengambil data lapang.

Pengambilan data lapang ditugaskan kepada mahasiswa


Program Studi Antropologi.

Kalimat (1) unsur yang ditegaskan adalah mahasiswa Program Studi Antropologi. Sementara
itu, pada kalimat (2) unsur kalimat yang ditegaskan adalah proses pengambilan data
langsung.
Kalimat dikatakan memiliki perpautan jika
didalamnya mengandung kesatuan logika.
10.
PERPAUTAN

CONTOH

Proyek Lembah Dieng terletak di Dukuh Sumberejo, Desa Kalisungo


yang termasuk dalam daerah Kabupaten Malang. Daerah Malang
yang sejuk terdiri dari pegunungan – pegunungan kecil.
10. KESEPADANAN STRUKTUR
b. Hati-hati pada penggunaan
a. Jangan taruh kata depan (preposisi) di
konjungsi yang di depan predikat karena
depan subjek karena akan mengaburkan
membuatnya menjadi perluasan dari subjek.
pelaku di dalam kalimat tersebut.

Contoh: Contoh:
◦ Bagi semua peserta ◦ Fathia yang belajar Bahasa
diharapkan hadir tepat Indonesia (tidak efektif) .
waktu. (tidak efektif) . ◦ Fathia sedang belajar Bahas
◦ Semua peserta diharapkan Indonesia. (efektif)
hadir tepat waktu. (efektif)

Anda mungkin juga menyukai