Anda di halaman 1dari 21

MENJULANG KE

ATAS !?
Kelompok 6:
M Nur Alif S 6111901131
Jefferson 6111901085
Yosua Kevin 6111901080
M. Pasha A. B. 6111901182
Apa tuch!?
Omo Hada
rumah rakyat adat khasnias
berfungsi sebagai hunian

Berdasarkan bentuk rumahnya, Omo Hada


dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Gomo dan Moro
Tata Massa dan Ruang
Bentuk Denah Gomo Ruang Belakang/Foroma
Ruang Depan/Tawolo
Desa Bawomatulo
Desa Orahili Eau
Desa Hilisimaetano

Tempat bersantai
Kamar mandi Dapur Memasak
Ruang Istirahat Tempatmenyimpan
Tempat untuk istirahat
barang
Ruang utama Ruang Istirahat
Tempat untuk tidur
Tempat meracik
(Foroma)
Ruang Tidur Tamu
makanan Tamu umum (Tawalo)
Tamuumum
Tamu umum(Tawalo)
(Tawalo)
Bangsawan / orang terhormat (Bantonili)
Ruang depan (Tawalo)
Bangsawan/ orang
Bangsawan / orangterhormat
terhormat(Bantonili)
(Bantonili)
Ventilasi Penatua adat (Salagato)
Ventilasi Penatua
Penatua adatadat (Salagato)
(Salagato)
Tata Massa dan Ruang
Bentuk Denah Moro

4
Tata Massa dan Ruang

RUMAH TIPE MORO


GOMO

5
Tata Massa dan Ruang

6
Bentuk Sosok Bangunan
UMUM
Unsur Atap : menggunakan bahan rumbia yang sekarang menjadi seng
Dinding :
- Balok kayu berbentuk letter X (dole- dole)
- Gohomo (Tipe Goro) dan emoho (Tipe Moro), kayu tegak lurus menopang dan
memagari seluruh kolom rumah
- Tidak memiliki jendela namun memiliki teralis
- Kayu tidak difurnish
- Selalu memiliki SkyLight
Lantai : siloto sebagai plat lantai yang disangga oleh diwa
Bentuk Atap Pelana dan perisai berSkyLight
Jumlah Tiang Tipe Goro : 6 tiang utama (4 utama + 2 penyangga) + 1 ornamentasi (tarunahe) :
- Empat tampak diruang tengah (dua tiang disebut simalambuo berupa kayu
bulat yang menjulang, dua lainnya disebut manaba)
- Dua tertutup dinding kamar
- Satu tiang ornamentasi (kholo – kholo)
Tipe Moro : 12 tiang utama (8 utama + 2 penyangga) + 1 ornamentasi/ kholo-kholo
(tarunahe)
- 2 tiang utama dari kolong hingga ke atap

7
KHUSUS
Dinding :

- Desa Hilisimaetano,
mengguanakan jenis kayu Afoa
berwarna terang dan Berua
berwarna gelap

- Desa Bawomatulo, khusus


rumah raja menggunakan 8 jenis
kayu yaitu kapini (untuk Bato
atau tempat tidur), Simandalo
dan Afoa (untuk dinding dan
lantai), Manawadane dan Berua
(tiang yang melintang ke
belakang), maeura (tiang
penyangga ke atas), dan Siholi
(reng atap).
ornamentasi

 Ukiran-ukiran
Tulang rahangkayu
babiyang sangat
dipajang di halus dan
diukir pada
dinding balok-balok utuh terdapat di
ruangan
ruang tawalo (kholo-kholo)
• Ukiran kera (bae), lambang kejantanan
• Ukiran perahu-perahu perang, melambangkan
kekiasaran
• Ukiran ikan (ni’ o’ i‘a), melambangkan kecerdikan
• Ukiran cecak (cia-cia), melambangkan penenung/peramal
• Ukiran burung (fofo), melambangkan keterbukaan
• Ukiran anjing (ni’ o’ asu), melambangkan pelindung raja /
pencari makan
filosofi
⬗ Jarak penempatan antar tiang menandakan
pengaruh pemilik rumah terhadap masyarakat,
semakin jauh semakin berpengaruh
⬗ Teralis terbuka memberi fungsi seperti jendela
yang menandakan orang nias bersifat terbuka

10
ARSITEKTUR
TRADISIONAL
MADURA
Tata Letak Ruang
RUANG TINGGAL SUSUNAN RUMAH TINGGAL
Ruang tinggal / rumah Tandean Susunan rumah tinggal antara
memiliki satu pintu utama dan satu dengan lainnya ada yang
hanya terdiri atas satu ruang tersambung, adapula yang terlepas
tidur yang dilengkapi serambi.
Ruang bagian belakang / bagian
dalam sifatnya tertutup dan
gelap. Pembukaan ini hanya
didapati di bagian depan saja,
bahkan rumah yang sederhana
tidak memiliki jendela. Ruang
dalam ini terdiri atas satu ruang
dan tanpa sekat sama sekali.
FUNGSI RUANG
Fungsi utama ruang tersebut
adalah untuk mewadahi aktivitas
tidur perempuan dan anak-anak.

12
BENTUK SOSOK BANGUNAN
Berdasarkan letak tiang utama,
Berdasarkan denah : denah dibagi 2 dan sama-sama
memiliki 4 sasaka (tiang utama).
⬗ Slodoran Tipenya :
Terdiri atas 1 ruang dengan 2 ⬗ Bangsal
pintu dan 1 serambi, serta
memiliki 1 pintu keluar. Berbentuk seperti Joglo Jawa
yang terpancung di kanan
⬗ Sedana
kirinya, dilengkapi bubungan
Memiliki 2 ruang dan 2 pintu, nok yang berbentuk seperti
serta memiliki 1 serambi dan 1 tanduk. Sasaka diletakkan
pintu keluar. secara bujursangkar.
⬗ Pegun
Bentuknya seperti limasan yang
memiliki emperan pada bagian
depan dan belakang. Sasaka
diletakkan secara persegi
panjang dan tidak dilengkapi
13 bubungan nok.
BENTUK SOSOK BANGUNAN
Sosok Bangunan di Madura Bangunan rumah ini
memiliki bentuk atap seperti diletakkan di atas tanah
bubungan tinggi, namun dengan peninggian kurang
memiliki 3 buah variasi, yaitu : lebih 40 cm. Pemilihan bahan
bangunan bergantung pada
⬗ Trompesan (pelana dan 1
status sosial. Bahan lantai
bubungan) bervariasi dari tanah yang
⬗ Pegun (perisai dan 2 dikeraskan sampai plesteran
bubungan) dan terakota. Bahan untuk
⬗ Pacenan (perisai dan 1 dinding dan struktur
bervariasi dari kayu, bambu,
bubungan dengan ornamen
tabing atau bidik. Penutup
di atasnya)
atap bervariasi dari
menggunakan genteng, daun
nipah, atau ilalang. Bahan
pintu utama selalu terbuat
dari kayu, disertai ukiran
untuk keluarga yang
14
berstatus tinggi.
Philosophy
/fəˈläsəfē/
noun
the study of the theoretical
basis of a particular branch of
knowledge or experience.

15
NILAI-NILAI FILOSOFI
⬗ Bangunan rumah
Tandean ini dibangun
menghadap ke arah
Selatan karena
wilayah Utara
merupakan daerah
ancaman yang harus
dilupakan oleh
keturunannya.
Langgar diletakan di
sisi barat karena
merupakan bangunan
suci.

16
https://
www.goodnewsfromindonesia.id/2015/06/08/tanean-
lanjeng-nilai-kekerabatan-masyarakat-madura
https://
www.bangsaonline.com/berita/53641/mahasiswa-un
esa-kagumi-rumah-adat-taneyan-lanjhang-pame
kasan
https://budayajawa.id/model-rumah-tanean-lanj
ang/

17
PERBANDINGAN
Arsitektur Tradisional Nias dan
Madura
Sifat Penataan Arsitektural :
Nias Madura

Pola Bentuk Geometri Hunian berbentuk persegi Hunian berbentuk persegi


panjang (Gomo ) dan lingkaran panjang (Sedana) dan bujur
(moro) sangkar (Slodoran)
Hierarki - Semakin jauh jarak antar - Pemilihan bahan bangunan dan
kolom maka semakin tinggi penggunaan ukiran menunjukkan
pengaruh sang pemilik pada status sosial dan ekonomi sang
masyarakat pemilik
- Rumah rakyat biasa dan
ketua daerah setempat
dipisahkan
Pola-pola linieritas - Linier dan memusat - Memusat, dengan Langgar dan
dapur di sisi barat serta rumah
tinggal di sisi utara dan
menghadap selatan

19
Kesimpulan
Secara garis besar arsitektur
tradisional Nias dan Madura memiliki
persamaan bentuk atap vernakular,
memiliki bubungan dan berbentuk atap
pelana maupun perisai. Namun, memiliki
perbedaan dari segi pola bentuk
geometri, hierarki, dan pola linearitas

20

You can’t escape the
influence of architectural
history
-Richard Meier

21

Anda mungkin juga menyukai