Anda di halaman 1dari 19

ARSITEKTUR BUGIS

 Orang Bugis membangun rumah tanpa gambar.


Pembangunan rumah dilaksanakan oleh Panrita Bola (ahli
rumah) dan Panre Bola (tukang rumah).
 Panrita Bola menangani hal-hal yang bersifat spiritual,
adat dan kepercayaan. Sedangkan Panre Bola mengerjakan
hal-hal yang bersifat teknis, mengolah bahan kayu menjadi
komponen struktur sampai rumah berdiri dan siap dihuni.
 Umumnya orang Bugis tinggal di rumah panggung dari
kayu berbentuk segi empat panjang dengan tiang-tiang
yang tinggi memikul lantai dan atap.
 Konstruksi rumah dibuat secara lepas-pasang (knock
down) sehingga bisa dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lain.
 Bentuknya biasanya memanjang ke belakang, dengan
tanbahan disamping bangunan utama dan bagian depan
(orang bugis menyebutnya lego-lego).
 Sistem struktur dan konstruksi rumah terdiri atas lima
komponen:
(1) rangka utama (tiang dan balok induk),
(2) konstruksi lantai,
(3) konstruksi dinding,
(4) konstruksi atap,
(5) konstruksi tangga.
 Pekerjaan biasanya dimulai dengan membuat Posi
Bola (pusar rumah), sebuah tiang yang dianggap sebagai
simbol 'perempuan', ibu yang mengendalikan kehidupan
di dalam rumah.
Posi Bola (pusar rumah)

Untuk tiang pusat ini


dibuat dari kayu khusus
(raja kayu), dimana
persyaratannya harus
lurus, tidak berlubang,
yang paling besar
dihutan. Biasanya kayu
ini ditebang pada 12
hari terbitnya bulan
komariah.
 Jumlah tiang rumah tergantung pada besarnya rumah,
biasanya 20 tiang (5x4 baris tiang) atau 30 tiang (5x6 baris
tiang).
 Jumlah tiang menunjukkan status sosial penghuni.
Semakin banyak tiangnya semakin tinggi status sosial
pemilik rumah. Rumah raja (sao raja), istana raja biasanya
memiliki tiang 40 buah atau lebih.
Ragam hias rumah umumnya merupakan ukiran pada
ujung balok induk, ambang pintu dan jendela, induk tangga
dan ujung puncak bubungan atap.
 Bagian-bagian dari rumah adat tradisional Bugis:
1. Tiang utama (alliri).
Biasanya terdiri dari 4 batang setiap barisnya, jumlahnya
tergantung jumlah ruangan yang akan dibuat, tetapi pada
umumnya, terdiri dari 3/4 baris alliri. Jadi totalnya ada 12
batang alliri.
2. Fadongko’.
Fadongko' adalah bagian yang bertugas sebagai penyambung
dari alliri di setiap barisnya.
3. Fattoppo.
Fattopo adalah bagian yang bertugas sebagai pengait paling
atas dari alliri paling tengah tiap barisnya.
 Bola Adat, sebagai Simbol laki-laki, berfungsi sebagai
tempat pengontrolan pelaksanaan pemerintahan (DPR).
Arah rumah mengahadap ke sebelah Barat yang bermakna
urusan dunia.
 Bola Arung, sebagai simbol perempuan. Tempat raja
berkuasa dan keturunannya, berfungsi sebagai rumah raja
dimana pemerintahan dijalankan. Rumah menghadap ke
sebelah Timur dan bermakna urusan akhirat.
Bola Adat, sebagai simbol Bola Arung, sebagai simbol
laki-laki perempuan
Ruang tambahan digunakan untuk tamu jika
jumlahnya melimpah.
Ruang untuk kaum bangsawan

Addrenne (Tangga) keatas rumah


Teme-teme (Area cuci-cucian)
Area dapur/tempat masak
Rak alat-alat untuk keperluan pesta
Ruang istrahat dan sosialisasi juga ruang tidur. tamu
Rak untuk keperluan dapur
Possi Bala (Tiang tengah)
Pintu menuju ke kamar tidur
Ruang tidur
 Elemen-elemen rumah adat Bugis:
1. Jendela (Talongang)
Bentuk jendela persegi panjang, jendela yang paling
tengah dengan dua daun pintu, sedang kiri dan
kanannya masing-masing satu daun saja. Ukuran
jendela tidak terlalu lebar, namun cukup untuk
memasukkan cahaya matahari. Setiap bilik mempunyai
sebuah jendela pada sebelah kiri badan rumah.
2. Atap (Pengate)
Bola Adat Bola Arung

Susunan timpa laja pada Susunan timpa laja pada


Bola Adat ada 3 buah Bola Arung hanya dua buah
dan lupus ke bawah
2. Atap (Pengate)

Tappi atau puncak atap dihias


menyilang menyerupai tanduk kerbau.
Pada bubungan atap dijepit dengan
bambu
3. Overstek

Pada ujung overstek menggantung ukiran-ukiran


yang dinamai bate-bate.

Pasak

Lantai Rak penyimpanan


keperluan pesta

Bate-bate
Dinding Luar Belakang
4. Dinding

Dinding Dalam

Dinding Luar Samping


5. Tangga

Susunan anak tangga pada rumah


adat ada 9 anak tangga, sedangkan
pada rumah raja ada 11 anak tangga
Struktur Rumah Adat Bugis ................
Makna Simbol Rumah Adat ............
Jenis Makna/Simbol
Atap Kepala manusia tempat dimana otak yang merupakan
pengatur segala aktifitas manusia, juga dianggap
sebagai alam dewa.
Kolong Kaki pada manusia, juga sebagai dunia bawah atau
alam bagi bintang atau makhluk rendah lainnya berada.
Tangga Jalan lahir manusia (kemaluan) wanita
Rangka/Struktur Tulang (rangka tubuh) pada manusia
Dapur Rahim wanita
Ruang Tamu Perut manusia
Ruang Tidur Kepala manusia

Dinding Kulit manusia


Possi Bola Pusar pada manusia
Filosofi Rumah Adat Bugis ................

Dunia Atas
(Botting langi)

Dunia Tengah
(Ale-Kawa)

Dunia Bawah (Awa


Bola/kolong rumah)
Filosofi Rumah Adat Bugis ................

1. Dunia Atas (Botting langi), bagian atas rumah (Botting


Langi) dijadikan sebagai tempat penyimpanan padi atau
hasil pertanian lainnya. Selain itu biasa juga dimanfaatkan
untuk tempat persembunyian anak-anak gadis yang sedang
dipingit.
2. Dunia Tengah (Ale-Kawa), adalah badan rumah yang
dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
(a) Bagian Depan dimanfaatkan untuk menerima para
kerabat/keluarga serta tempat kegiatan adat.
(b) Bagian Tengah dimanfaatkan untuk ruang tidur orang-
orang yang dituakan termasuk kepala keluarga (ayah/ibu).
(c) Ruang Dalam dimanfaatkan untuk kamar tidur anak-
anak.
Filosofi Rumah Adat Bugis ................

3. Dunia Bawah (Awa Bola/Kolong Rumah), digunakan


sebagai tempat usaha, termasuk alat-alat pertanian,
tempat menenun, kandang binatang dan tempat bermain
bagi anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai