Anda di halaman 1dari 15

I SU TERK IN I

OLEH:
G I O VA N N Y B A N G U N K . ( C 4 C 0 1 9 0 0 8 )
NOVI TRI S. (C4C019009)
KURNIA ARGA (C4C019010)
LATAR BELAKANG
o Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya Komite
Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973.
o berkembangnya globalisasi bisnis internasiional dan pasar surat berharga, serta
meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan
o Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan
o Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh
dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan
informasi dari perusahaan – perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan
pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi
o Sesuai dengan rencana (IASB),konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional
mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama
antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik
bagi persoalan akuntansi dan persoalan.
o Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar
yang sudah ada,sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru
yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada
TANTANGAN AUDIT
1. Praktik Bisnis dan Budaya:
a) Keunggulan Kas
b) Ketidakmampuan untuk menegaskan akun yang dapat diterima.
2. Mata Uang, Bahasa dan Peraturan Perundang-undangan
a) Mata Uang Asing
b) Bahasa dan Budaya
c) Interaksi antar negara tuan rumah dan hukum lokal
3. Jarak dan Organisasi Untuk Menyediakan Layanan Audit
a) Jarak Operasi yang terpisah
b) Materialitas
c) Eksitensi Cabang Perusahaan
4. Rintangan Audit dari Perbedaan Internasional, Ketersediaan dan Pelatihan Auditor
a) Tersedianya Auditor
b) Perbedaan internasional dalam pelatihan praktik auditor
c) Pertukaran hak (pengakuan mutual kemampuan untuk praktik).
PRAKTIK BISNIS DAN BUDAYA
1. Keunggulan Kas:
a. Penggunaan metode pembayaran kas dengan berbagai metode seperti kas tunai,
transfer, giro.
b. Kas tunai untuk pembayaran jumlah kecil/tidak banyak
c. Cek dan transfer untuk pembayaran dalam jumlah besar dengan verifikasi

2. Ketidakmampuan untuk menegaskan akun yang dapat


diterima.
a. Perlunya penerjemahan dalam bahasa yang berbeda
b. Konfirmasi yang diperlukan untuk penyelarasan, karena sulit untuk di negara lain
MATA UANG, BAHASA DAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
a) Mata Uang Asing
1) Pembatasan mata uang asing dan persyaratan transfer telah diketahui untuk masing-masing
negara saat auditor bekerja
2) Manajemen harus menetapkan metode terjemahan
3) auditor perlu untuk menetapkan jika pilihan berdasarkan atas kriteria yang benar,
menggunakan standar akuntansi yang tepat.
b) Bahasa dan Budaya
a) Ketidaktahuan bahasa lokal
b) Percaya kepada translator menjadi masalah
c) Interaksi antar negara tuan rumah dan hukum lokal
a) Negara tuan rumah ada kalanya memiliki hukum yang menyampaikan kepada perusahaan
anak mengenai perusahaan domestik mereka yang beroperasi di luar negeri.
b) Hukum ini mungkin saja kontra atau berkonflik dengan hukum di negara tuan rumah.
JARAK DAN ORGANISASI UNTUK
MENYEDIAKAN LAYANAN AUDIT
a) Jarak Operasi yang terpisah
a) Tantangan utama dari auditing di luar negara kedudukan perusahaan adalah jarak operasi. Operasi
yang luas tidak diaudit sesering dan secermat operasi domestik, membuat audit luar negeri lebih
sulit

b) Materialitas
a) kompleksitas audit internasional dan pajak dan perkembangan internasionalisasi dari perusahaan
klien yang lebih besar
b) Kehadiran yang paling kuat untuk perusahaan global adalah entitas tunggal dengan pemegang
modal

c) Eksitensi Cabang Perusahaan


a) Kantor personel sering diisi dengan posisi penting di cabang luar negeri sampai personel domestik
diambil alih.
b) Di beberapa kasus, perusahaan lokal diperoleh, lainnya, perusahaan baru didirikan.
RINTANGAN AUDIT DARI PERBEDAAN
INTERNASIONAL, KETERSEDIAAN DAN
PELATIHAN AUDITOR
a) Tersedianya Auditor
a) Kesulitan mendapatkan auditor yang berkompeten
b) Auditor dengan pendidikan yang tepat dan memenuhi persyaratan
b) Perbedaan internasional dalam pelatihan praktik auditor
a) banyak pembelajaran profesi, persiapan unuk menjadi akuntan mencakup elemen pendidikan formal, pengalaman, dan
ujian.
b) Ada tiga model pendidikan akuntansi yang berbeada yang beperan untuk sertifikasi:
a) Pendekatan masa belajar
b) Pendekatan universitas
c)  Model rangkap,
c) Pertukaran hak (pengakuan mutual kemampuan untuk praktik).
a) Kondisi tempat tinggal, kewarganegaraan, kriteria pendidikan khusus, dan pemeriksaan telah
diatur, di banyak kasus, mungkin ditemui.
KEGAGALAN PRAKTIK AUDIT
• Peran audit laporan keuangan semakin dirasakan vital untuk menentukan langkah
bisnis para pemakai laporan keuangan terutama pengambilan keputusan
investasi bagi investor. Namun demikian profesi akuntan masih menemui
hambatan untuk berperan secara optimal dalam melaksanakan tugasnya.
Banyaknya kasus yang melibatkan auditor dalam audit laporan keuangan, telah
membuat profesi akuntan publik memiliki citra yang kurang baik dalam
pandangan masyarakat.
• Expectation gap adalah suatu fenomena yang terjadi karena perbedaan persepsi
antara apa yang dipercaya auditor menjadi tanggung jawabnya dan apa yang
dipercaya para pengguna laporan keuangan mengenai tanggung jawab auditor
yang seharusnya
• Tetapi harapan pemakai laporan keuangan dirasakan tidak dapat dipenuhi oleh
auditor. Kegagalan dan kerugian bisnis justru terjadi setelah laporan keuangan
diaudit dengan memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified
opinion) dari auditor. Kegagalan bisnis disamakan dengan kegagalan audit.
FAKTOR KEGAGALAN PRAKTIK AUDIT
• Terjadi Kecurangan
• Fee Audit
• Time Budget Pressure
• Hubungan Auditor-Auditee
• Expectation Gap
TERJADINYA KECURANGAN
• Penyembunyian itu terkait dengan catatan akuntansi dan dokumen yang berhubungan, dan hal ini
juga berhubungan dengan tanggapan pelaku kecurangan atas permintaan auditor dalam
melaksanakan audit.
• Jika auditor meminta bukti transaksi yang mengandung kecurangan, dia akan menipu dengan
memberi informasi palsu atau tidak lengkap.
• Menghindari Kecurangan:
– membuat deskripsi yang menyesatkan (seperti mengatakan perusahaan yang sedang menurun sebagai
perusahaan yang bertumbuh) agar menyebabkan auditor menghasilkan ekspektasi yang tidak benar
sehingga gagal mengenali ketidakkonsistenan.
– menciptakan bingkai (frame) sehingga menimbulkan hipotesis tidak adanya ketidakberesan (nonirregularities
hypothesis) untuk evaluasi ketidakkonsisten yang terdeteksi.
– menghindari untuk memperlihatkan ketidakpantasan dengan membuat serentetan manipulasi kecil (secara
individual tidak material) atas akun-akun tertentu dalam laporan keuangan sehingga membentuk rasionalisasi
atas jumlah saldo yang dihasilkan.
• Ketidakmampuan auditor dalam pendeteksian kecurangan ini ada hubungan dengan keahliannya
dibentuk oleh pengalaman yang relevan dengan kecurangan.
• Standar Audit untuk mendeteksi Kecurangan
FEE AUDIT
• Kompetisi yang semakin tajam di antara kantor akuntan publik untuk
memperebut klien memang tidak terhindarkan lagi dalam bisnis jasa
akuntansi.
• Tekanan ini akan mengakibatkan KAP mengurangi pekerjaan audit untuk
mempertahankan marjin labanya (AICPA 1978) dan mengarah pada
perubahan baik atas kejadian kecurangan maupun pendeteksian
kecurangan.
TIME BUDGET PRESSURE

• Tekanan waktu (time pressure) adalah cirri lingkungan yang biasa dihadapi
auditor. Adanya tenggat waktu penyelesaian audit membuat auditor
mempunyai masa sibuk yang menuntut agar dapat bekerja cepat. Para
peneliti dan praktisi banyak berpendapat bahwa tekanan ini dapat
memperburuk kualitas pekerjaan audit.
• auditor yang berada di bawah tekanan waktu yang lebih akan kurang
sensitif terhadap isyarat kecurangan sehingga kurang mungkin untuk dapat
mendeteksi kecurangan.
HUBUNGAN AUDITOR DENGAN
AUDITEE
• Auditor lebih dituntut untuk mencapai efisiensi audit yang maksimum, dan
meluangkan waktu untuk membangun hubungan dengan klien tidak
dianggap sebagai aktivitas yang sesuai. Selain itu banyaknya perputaran
para partner yang pindah dan masuk tidak memungkinkan menjalin
hubungan baik dengan manajemen puncak klien. Klien juga banyak yang
berpindah auditor, dan seringkali menjalin hubungan untuk pertama kali ini
juga menimbulkan masalah serius.
EXPECTATION GAP
• Fenomena expectation gap yaitu adanya kesenjangan harapan antara publik dan auditor
sendiri terhadap peran dan tanggung jawab auditor (Humphrey, 1997).
• Expectation gap adalah suatu fenomena yang terjadi karena perbedaan persepsi antara
apa yang dipercaya auditor menjadi tanggung jawabnya dan apa yang dipercaya para
pengguna laporan keuangan mengenai tanggung jawab auditor yang seharusnya (Guy &
Sullivan, 1988; Gramling, Schatzberg, & Wallace, 1996).
• Penyebab adanya expectation Gap:
– Auditor dan Proses Audit
– Peran Auditor
– Tanggung Jawab Auditor
– Aturan dan Batasan Pada Kantor Akuntan Publik
– Atribut Kinerja Audit
– Kasus-kasus khusus
– Komunikasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai