OMSK
NON-FARMAKOLOGI
▶Jangan mengorek telinga
▶Air jangan masuk ke telinga sewaktu mandi
▶Jangan berenang sampai sembuh
▶Bila sekret keluar terus – menerus, berikan H202 3% selama 3-
5 hari
▶Operatif: operasi rekonstruksi (miringoplasti,timpanoplasti)
untuk cegah infeksi berulang
FARMAKOLOGI
▶ Pemberian antibiotik topikal
▶ Pemberian antibiotik secara topikal pada telinga dan sekret yang banyak
harus didahului dengan dibersihkan terlebih dahulu.
▶ Bila sekret berkurang/tidak progresif lagi diberikan obat tetes yang
mengandung antibiotik dan kortikosteroid.
▶ Irigasi dengan garam fisiologis dianjurkan agar lingkungan bersifat asam.
▶ Pemberian obat topikal dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah,
maka tidak dianjurkan antibiotik yang ototoksik misalnya neomisin dan
lamanya tidak lebih dari 1-2 minggu.
▶ Cara pemilihan antibiotik yang paling baik dengan berdasarkan kultur
kuman penyebab dan uji resistensi.
▶ Antibiotika topikal yang dapat dipakai pada otitis media supuratif kronik adalah :
▶ Polimiksin B
Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif, Pseudomonas, E. Koli
Klebeilla, Enterobakter, tetapi resisten terhadap gram positif, Proteus, B. fragilis
Toksik terhadap ginjal dan susunan saraf.
▶ Kloramfenikol
Obat ini bersifat bakterisid terhadap :
Stafilokokus, koagulase positif, 99%
Stafilokokus, koagulase positif, 95%
Stafilokokus group A, 100%
E. Koli, 96%
Proteus sp, 60%
Proteus mirabilis, 90%
Klebsiella, 92%
Enterobakter, 93%
Pseudomonas, 5%
▶Pemberian antibiotik sistemik
▶ Pemilihan antibiotik sistemik untuk OMSK juga sebaiknya berdasarkan
kultur kuman penyebab.
▶ Antibiotika yang dipilih penicillin atau eritromicin jika pasien alergi
penicillin.
▶ Jika infeksi sudah diobati dengan penicillin namun dicurigai telah resisten
terhadap penicillin maka diberikan, ampicillin + asam klavulanat
▶ Antibiotika golongan kuinolon: siprofloksasin, dan ofloksasina
anti pseudomonas dapat diberikan peroral
▶ Metronidazol yang mempunyai efek bakterisid untuk kuman anaerob
dapat diberikan dengan dan tanpa antibiotik (sefaleksin dan
kotrimoksasol) pada OMSK aktif, dosis 400 mg per 8 jam selama 2
minggu atau 200 mg per 8 jam selama 2-4 minggu1.
TATALAKSANA OPERATIF
▶Tujuan operasi adalah menghentikan infeksi secara permanen,
memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah
terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih
berat, serta memperbaiki pendengaran.
▶Perforasi masih ada setelah observasi 2 bulan : miringoplasti /
timpanoplasti
TATALAKSANA OPERATIF
▶ OMSK dengan komplikasi mastoiditis
1. Mastoidektomi sederhana: pembersihan ruang mastoid dari jaringan
patologis
2. Mastoidektomi radikal: pembersihan ruang mastoid dan kavum timpani
dari jaringan patologis →batas telinga luar,tengah, ruang mastoid
dihancurkan → satu ruangan
3. Mastoidektomi radikal dg modifikasi: mastoidektomi radikal +
merendahkan MAE → MAE jadi lebar
4. Miringoplasti/ timpanoplasti tipe 1: rekonstruksi m. timpani
5. Timpanoplasti: rekonstruksi m.timpani + tulang pendengaran
6. Pendekatan ganda timpanoplasti: timpanoplasti + membersihkan
kolesteatom dan jaringan granulasi cavum timpani melalui 2 jalan (MAE+
rongga mastoid)
Otore kronis
Otoskopi
MT utuh MT perforasi
OE difus
Otomikosis OMSK
Dermatitis eksim
OE maligna
Miringitis granulomatosa Onset, progresivitas, predisposisi,
penyakit sistemik, fokus infeksi,
riwayat pengobatan
Stimulasi
Cuci telinga, antibiotik
epitelialisasi
topikal ± antibiotik sistemik
tepi perforasi
Perforasi Perforasi Otore Otore menetap
menutup menetap stop > 1 minggu
Ideal: mastoidektomi +
timpanoplasti
Abses subperiosteal
Abses ekstradural
Abses ekstra dura
Labirintitis Trombofleibitis sinus lateral
Abses perisinus
Paresis fasial Trombofleblitis
Abses sinus
otaklateral
petrositis Meningitis
Otitis hidrosefalus
Abses otak
Meningitis
Meningitis otikus
Abses subdural
ANTIBIOTIK DOSIS TINGGI
MASTOIDEKTOMI
DEKOMPRESI N. VII
Rawat inap
PETROSEKTOMI
Periksa sekret telinga
Antibiotik I.V. dosis tinggi 7-15 hari
Konsul spesialis saraf/ saraf anak
Mastoidektomi anastesi lokal/ umum
Operasi bedah saraf