Anda di halaman 1dari 11

 Berdasarkan sifat virus sebagai :

 Bahan kimia yg kompleks  dihitung secara


kimiawi / alami.
 Mikroorganisme hidup  dihitung berdasarkan
akibat interaksinya dengan sel hidup
(infektivitas)

• Penghitungan secara kimiawi dan alami


1. Dihitung langsung dengan mikroskop elektron
 tidak membedakan antara partikel virus
infeksius dng yg non infeksius.
2. Hemagutinasi  untuk virus yg mengaglutinasi
sel eritrosit manusia, ayam dll. Misalnya :
miksovirus, poxvirus.
Hemaglutinasi disebabkan hemaglutinin dari
virus  sehingga dapat jumlah partikel virus
dapat ditentukan.
• Penghitungan berdasarkan infektivitas
Kekuatan virus dalam menginfeksi ditentukan oleh
jumlah virus yg terkandung dalam suatu bahan untuk
menimbulkan respon yg spesifik dari host.
Penentuan secara kuantitatif kekuatan virus disebut
titrasi.
Pada titrasi virus  dapat ditentukan sejumlah kecil
virus yg dapat menimbulkan gejala atau perubahan yg
spesifik pada host.
Untuk menilai daya infeksi  Infeksius Unit (IU)
IU dinyatakan dalam :
 ID50 (Infective Dose 50)
 EID50 (Egg Infective Dose 50)
 TCID50 (Tissue Culture Infective Dose 50)
ID50  dosis minimal yg masih dapat menginfeksi
50% dari TAB, perbenihan jaringan atau ikan coba/uji
LD50  bila infeksi berakhir dengan kematian
TCID50  infeksi yg positip berupa adanya efek
sitopatik pada sel-selnya dari perbenihan jaringan.

Titer virus dengan menghitung secara langsung


jumlah plaque yg terbentuk dan pengenceran
virus  dinyatakan dalam Plaque Forming Unit
(PFU)
Metode Dilution End Point (DEP)  menentukan
titik akhir.
DEP  pengenceran tertinggi yg masih dapat
menimbulkan reaksi positip pada hewan / ikan
percobaan, TAB, perbenihan jaringan
Caranya :
 Virus yg akan dititrasi  diencerkan dengan berbagi
pengenceran kelipatan 10, misalnya :
10-1, 10-2, 10-3 dst dengan pelarut PBS (phosphat
buffer saline) atau larutan PZ (NaCl physiologis)
dengan pH netral.
 Tiap-tiap pengenceran disuntikkan pada hewan/ikan
percobaan, TAB atau perbenihan jaringan.
 Diinkubasi  dihitung reaksi yang positip dan negatip.
 50% DEP ditentukan dengan rumus Reed & Muench
atau Spearman - Karber
Pengenceran CPE Jumlah Ratio + %
Virus pos
+ - + -
 
10-1 4 0 13 0 13/13 100
10-2 4 0 9 0 9/9 100
10-3 3 1 5 1 5/6 83
10-4 2 2 2 3 2/5 40
10-5 0 4 0 7 0/7 0
(% pos pd pengenceran > 50% - (50%)
PD = --------------------------------------
(% pos pengenceran > 50%) – (% pos < 50%)
83 – 50 33
PD = ------------ = ----- = 0,77
83 – 40 43

50% DEP = 10-3-0,77 = 10-3,77 / vol. inokulum


TCID50 = 50% DEP x dosis
= 10-3,77 x 10-1 ml
= 10-4,77 ml
1 ml mengandung 104,77 TCID50 atau
Titer virus = 104,77 TCID50 / ml
 Cara Spearman – Karber

Pengencera CPE Proporsi Reaksi


n Virus + - +
10-1 4 0 4/4 = 1
10-2 4 0 4/4 = 1
10-3 3 1 3/4 = 0,75
10-4 2 2 2/4 = 0,5
10-5 0 4 0/4 = 0
Log TCID50 = L – d (s – 0,5)
L = log pengenceran terendah
d = perbedaan log pengenceran
s = jumlah proporsi positip

Log TCID50 = -1 -1 (3,25 – 0,5)


= -1 – 2,75
= -3,75
TCID50 = 10-3,75 / vol. inokulum
Titer virus = 103,75 TCID50 / vol. inokulum
 Soal
Suspensi 10 % dari jaringan ginjal ikan mas yang
terinfeksi SVCV dititer pada sel FHM dengan
menimbulkan CPE sebagai berikut :
10-3 10-4 10-5 10-6
5/5 4/5 2/5 1/5
Dosis inokulum = 0,1 ml
Berapa kandungan virus dalam tiap gram jaringan ?
(Kerjakan perhitungan titer virus berdasarkan
rumus dari Reed and Muench serta rumus dari
Karber)
 Suspensi 10% dari jaringan ovari ikan lele
yang terinfeksi virus CCV dititer pada telur
ayam berembrio dan memberikan hasil
sebagai berikut:
10-1 10-2 10-3 10-4
4/4 4/4 2/4 0/4
Berapa EID50 yang terkandung dalam tiap
gram jaringan, bila dosis inokulum 0,1 ml?
(Kerjakan perhitungan titer virus berdasarkan
rumus dari Reed and Muench serta rumus
dari Karber)

Anda mungkin juga menyukai