Gestasional
C1
102012102 SISKA
102018015 JUMRIANA
organ
regulasi
tatalaksana glukosa
dan edukasi fisiologi
DM
gestasional hormon
yang
terlibat
patologis
R
pemeriksaan
penunjang M patofisiologis
DM pada
DM
kehamilan
gestasional
tanda,
faktor
gejala,
resiko DM
komplikasi
gestasion
DM
al
gestasional
HIPOTESIS
4. Memahami faktor-faktor risiko, tanda dan gejala serta komplikasi diabetes pada
kehamilan.
Nilai Glukosa
Bukan DM DM
Darah (mg/dl)
Puasa :
Plasma vena <110 ≥126
Hipofisis
Terletak di cella turcica
Memiliki 2 lobus yang secara
anatomi dan fisiologis berbeda
Hipofisis anterior adenohiofisis
Hipofisis posterior neurohipofisis
Hipofisis
berbentuk spt buah
anggur agak gepeng
Hipofisis dibagi
menjadi :
1.Hipofisis pars
anterior
2.Hipofisis pars
intermedia
3. Hipofisis pars
posterior
Hipofisis pars anterior
Hipofisis pars anterior
2 golongan sel:
1. Kromofil (suka warna)
a. Sel asidofil (sel alfa)
b. Sel basofil (sel beta)
2. Kromofob (tidak suka
warna)
Hipofisis pars intermedia
- antara hipofisis
pars anterior dan
posterior
Menghasilkan :
melanocyte
stimulating
hormone (MSH)
fungsi : mengatur
warna kulit
Hipofisis pars posterior
paling pucat
serat saraf tidak
bermielin
Hipofisis pars poterior
terdapat:
a. Badan herring : bulat
atau lonjong, dekat
pembuluh darah,
warna merah
b. Sel pituisit : sel
penyokong
(neuroglia)
Organ yang Terlibat pada
Regulasi Glukosa
Pankreas
memiliki 2 jaringan utama:
Asinus sekresi getah
pencernaan ke duodenum
(eksokrin)
Pulau pulau Langerhans
sekresi insulin & glucagon ke
darah (jar.endokrin)
mengandung tiga jenis sel utama
yaitu sel alfa, beta, dan delta
Pankreas (Pulau Langerhans)
kelompok sel-sel
yang berwarna lebih
pucat dibandingkan
sel-sel asinus.
Kelenjar Adrenal
Terletak di kutub atas ginjal
2 bagian :
Korteks hormone steroid
Medulla katekolamin
Kapsul Fibrosa
Zona Glomerulosa
Zona Retikularis
Medulla
Hormon yang Mengatur Metabolisme
Glukosa
Efek pada
Jaringan
Hormon Efek metabolik Glukosa
Asal
Darah
1) mentransfer glukosa ke dalam sel
2) Meningkatkan penyimpanan glukosa
sebagai glikogen, atau konversi
menjadi asam lemak
Pankreas 3) Meningkatkan sintesis asam lemak Menurunka
Insulin
Sel β dan protein n
4) Menekan pemecahan protein
menjadi asam amino, dari
jaringan adiposa ke dalam lemak bebas
asam.
1) Meningkatkan pelepasan glukosa
Pankreas dari glikogen Menimbulka
Glukagon
α Sel 2) Meningkatkan sintesis glukosa dari n
asam amino atau asam lemak.
1) Meningkatkan pelepasan glukosa
dari glikogen Menimbulka
Epinefrin Medula adr
enal 2) Meningkatkan pelepasan asam n
lemak dari jaringan adiposa.
1) Meningkatkan glukoneogenesis Menimbulka
Kortisol Korteks adr
enal 2) Antagonies insulin. n
Growth Menimbulka
Anterior pit Antagonies Insulin
Hormone uitari n
Patofisiologi Diabetes Gestasional
Fisiologi Normal Patofisiologi
Metabolisme Ibu beralih dari Plasenta menghasilkan hormon
metabolism karbohidrat menjadi pertumbuhan, CRH, laktinogen
pemanfaatan lemak plasenta, dan progesteron.
Hiperplasia sel β berikutnya Hormon-hormon ini
meningkatkan asupan glukosa
oleh janin dengan menyebabkan
resistensi insulin pada ibu
Peningkatan sekresi insulin Hiperglikemia yang beredar
akhirnya menyebabkan
pelepasan insulin janin yang
menyebabkan insulinaemia
Peningkatan sensitivitas insulin
lebih dini resistensi insulin
progresif
Ketonemia
mg/dl
Kadar
Tes glukosa
(mg/dl)
Non- Terapi
farmakologis Medis
(Terkait gaya (obat-
hidup) obatan)
• Terapi nutrisi medis (pengaturan diet) • Insulin
• Aktivitas fisik • Metformin
• Menjaga berat badan • Aspirin
• Pemantauan kadar gula darah
TATALAKSANA
Non-farmakologis(Terkait gaya hidup)
• KALORI
Terapi nutrisi • Underweight : 35-40 kcal/kg
medis • BB ideal : 30-34 kcal/kg
(pengaturan diet) • Overweight : 23-25 kcal/kg
• intake protein : 1-1,5 gram/kg.
Insulin
• Hiperglikemia (puasa, postprandial) setiap
kali waktu makan : dosis 0,7-1,0 unit/kgBB/
hari
• Hiperglikemia saat tertentu : insulin saat
spesifik
n kecil