Anda di halaman 1dari 45

MANAJEMEN JALAN

NAPAS
Fariz Wajdi Latuconsina, dr., SpAn.
Teknik

Manual Airway
Patient positioning Airway Adjuncts
Meneuvers
• Recovery Position • Head Tilt – Chin Lift • Face Mask
(Lateral Decubitus) • Jaw Thrust • Oropharyngeal
• Sniffing Position airway
• 15o C-Spine • Nasopharyngeal
flexion airway
• Atlantooccipital • Laryngeal Mask
joint extension airway
• Ramp Position • Endotracheal
(Obese) Intubation
SNIFFING POSITION
Ramp Position
Manual Airway Maneuvers

HEAD TILT – CHIN LIFT JAW TRUST


TRIPLE AIRWAY MANEUVERS
Face Mask

• One-Handed Face Mask


Technique
• Two-Handed Face Mask
Technique
Face Mask

One-Handed Face Mask Two-Handed Face Mask


Technique Technique
OPA - NPA

Oropharyngeal Airway Nasopharyngeal Airway

• Silinder Panjang berbentuk lengkung dan


lentur
• Bahan plastic atau karet silicon
• Panjang dan diameter bervariasi
• Terdapat sirip pada bagian proximal
mencegah overinsersi
Mengukur OPA Sesuai
Insersi OPA
Insersi NPA
Insersi NPA
Nasopharyngeal Airway

• Tidak merangsang muntah


• Kontraindikasi: #basis cranii
• Ukuran untuk dewasa: sesuai
ukuran kelingking pasien,
atau 7-7,5 mm.
Laryngeal Mask (LMA)

• Ditemukan dr Archie Brown,


London – 1981
• 2 bagian:
• Sungkup
• Pipa
• Efektif untuk tatalaksana jalan
nafas kritikal
• Bentuk sungkup oval, akan
menempel pada sekitar laring
• Posisi: persimpangan antara
trakea dan esofagus
Insersi LMA
Masalah saat
pemasangan LMA
• Kegagalan mendorong
sungkup pada palatum
durum atau lubrikasi dan
deflasi sungkup inadekuat
 ujung sungkup melipat
• Ujung sungkup mendorong
epiglottis  obstruksi
mekanik
Laryngeal Mask

Keuntungan Kerugian
• Cepat dan Mudah untuk • Tidak ada proteksi absolut
insersi terhadap resiko aspirasi
• Lebih efisien dibanding • Tidak sesuai jika pasien
ventilasi face mask membutuhkan ventilasi
• Less invasive dibandingkan tekanan positif yang tinggi
intubasi endotrakea
INTUBASI
ENDOTRAKEA
Fariz Wajdi Latuconsina, dr., SpAn.
Definsi

Pemasangan Saluran
ETT artifisial
• Ventilasi • Pertukaran gas
alveolar
• Terapi paru- • Menjaga paru-paru
paru lain dari benda asing
Indikasi Intubasi Endotrakea

Rutin Gawat Darurat


• Memfasilitasi tindakan • Obstruksi jalan napas
anestesi • Kegagalan ventilasi
(hipoksia/hiperkarbi)
• Penurunan kesadaran
• Resusitasi
• Gagal Napas
• Flail chest
• Pulmonary contussion
Teknik

Direct Indirect
laryngoscopy Laryngoscopy
Laryngoscope
• Bilah
• Bola lampu
• flange
• Handle
• Baterai
Tipe Bilah
Laryngoscope
• Macintosh
• Miller
PERISAPAN ALAT (STATICS)

Scopes (Laryngoscope, Stetoscope)

Tubes (ETT, 3 ukuran)

Airway (Oropharyngeal airway)

Tape

Introducer / Stylet / Mandrain

Connector

Suction & Spuit


Direct Laryngoscopy

• Membuka mulut • Sangat dipengaruhi ketepatan


• Memasukkan bilah posisi pasien  aksis lurus
laringoskop antara oral, faring dan laring
• Memposisikan ujung bilah “Sniffing Position”
laringoskop
• Memberikan dorongan untuk
memvisualisasi glotis POSISI
MENENTUKAN
• Memasukan pipa endotrakea PRESTASI !!!
menuju trakea melewati pita
suara
Direct Laryngoscopy
Videolaryngoscope

• Video-laryngoscope atau laringoskop berbasis optik memiliki


sebuah perangkat video pada ujung bilah intubasi untuk
mentransmisikan gambaran glotis terhadap operator.
• Menggunakan kamera yang difokuskan terhadap laryngeal inlet
untuk menangkap gambar sedekat mungkin dari pita suara.
Videolaryngoscope

Macintosh based videolaryngoscope

Highly curved videolaryngoscope

Videolaryngoscope with ETT Guiding Channel


VIDEOLARYNGOSCOPES
Indirect Laryngoscope Dengan Clip-on
Smartphone Camera Videolaryngoscope
Indirect Laryngoscope Dengan Clip-on
Smartphone Camera Videolaryngoscope
Indirect Laryngoscope Dengan Clip-on
Smartphone Camera Videolaryngoscope
Indirect Laryngoscope Dengan Clip-on
Smartphone Camera Videolaryngoscope
• Teknik yang digunakan pada Clip-on Smartphone Camera
Videolaryngoscope sangat identik dengan laringoskopi direk
menggunakan laringoskop Macintosh.
• Perbedaan : teknik melihat struktur laring melalui layar yang
sudah digunakan
DIFFICULT AIRWAY
Fariz Wajdi Latuconsina, dr., SpAn.
HOW TO PREDICT??

Look Evaluate Mallampati Obstructio Neck


externally 3-3-2 score n sign Mobility

LEMON
Look Externally

• Gigi-Geligi
• Jenggot – Kumis
• Massa
• Trauma Wajah
• Protrusi dagu
Evaluate 3 – 3 – 2 Rule

• Mouth Opening (3 jari)


• Mandible – Laryngeal
Cartilage (3 jari)
• Base of tounge  Hyoid (2
jari)
Mallampati score
Obstruction

• Darah
• Massa
• Benda Asing
• Edema laring
• Hematoma
• Abses
Neck Mobility
Strategy For Difficult Airway

Plan A:
Laryngoscopy Succeed Tracheal Intubation
Facemask + Intubation
Failed
STOP & THINK!!!
Plan B: Option:
Supraglottic Airway Succeed 1. Bangunkan pasien
Maintain oxygenation 2. Intubasi via SAD
Device
SAD 3. Lanjutkan tanpa intubasi
Failed 4. Tracheostomy/Cricothyroidotomy

Plan C: Usaha terakhir melalui Succeed Bangunkan pasien


Facemask Ventilation Facemask Ventilation
Failed
Plan D:
CICO
Chricothyroidotomy
PLAN D -
CRICOTHYROIDOTOMY
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai