Anda di halaman 1dari 32

Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.

Sa dengan DM di
ruang edelwys panti sosial tresna werdha budi mulia 1
Cipayung

Created By: Kelompok 8

Faradita Ifdira Awaliani


Lingga Dwijayanti
M. Fadli Rusdianto
Ria Puspitasari
Shyfa Aslamarahayu
Silvia Kartika
B
Lanjut usia merupakan tahap tumbuh
E mencapai titik perkembangan yang maksimal.
L L Setelah itu tubuh mulai menyusut
dikarenakan berkurangnya jumlah sel-sel
A A yang ada didalam tubuh.
T K
Diabetes melitus adalah penyakit kronik progresif yang ditandai
A A dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme
R N karbohidrat, lemak dan protein mengarah ke hiperglikemia atau
kadar glukosa darah tinggi (Black & Hawks, 2014).
G
Prevalensi klien dengan DM di Indonesia menunjukkan kecenderungan
peningkatan dari 5,7% pada tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun 2013
(WHO, 2015). Menurut data dari IDF (2017) di Indonesia penderita DM
sebesar 10 juta penduduk dengan usia dari 20-79 tahun. Di Indonesia
prevalensi tertinggi penderita DM berdasarkan diagnosis dokter pada
penduduk usia ≥ 15 tahun terdapat di provinsi DKI Jakarta dengan
presentase 3,4% (RISKESDAS, 2018).
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronik progresif yang ditandai
dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein mengarah ke hiperglikemia atau kadar
glukosa darah tinggi (Black & Hawks, 2014).

Orang tua lebih beresiko terjadi peningkatan resiko kegagalan


mendapat terapi yang tepat, diet, dan pengobatan-pengobatan yang
dapat menyelamatkan hidupnya. Oleh karena itu, diagnosa sedini
mungkin, tatalaksana serta pengawasan timbulnya komplikasi harus
lebih diperhatikan. Sehingga meskipun angka harapan hidup naik,
kualitas hidup juga akan naik. Sehingga dicapai usia tua yang tetap
berkualitas.
Manifestasi klinik
Komplikasi
1. Komplikasi akut
a. Hipoglikemia
b. KAD
2.Komplikasi kronis
a. Komplikasi
makrovaskular
1)Penyakit arteri koroner
2)Penyakit
serebrovaskuler
3)Penyakit vaskuler
perifer
b. Komplikasi mikrovaskuler
1)Retinopati diabetic
2) Nefropati diabetik
3) Neuropati diabetik
Patofisiologi
Resume
Tn. Sa berjenis kelamin laki laki dengan usia 68 tahun
yang termasuk kategori elderly, Tn. Sa mengatakan ke
panti keinginan sendiri karena sudah tidak memiliki anak
dan istri, Keluhan utama Tn. Sa mengatakan saat ini
merasa gatal-gatal didaerah mata, penglihatan kabur,
penglihatan kabur karena riwayat penyakit katarak,
sudah dioperasi mata sebelah kanan pada tahun 2005 di
RS Kiran Cipto dan mata sebelah kiri pada tahun 2017 di
RS Polri, Tn.Sa mengatakan ketika tidur sering
terbangun karena sering haus dan sering BAK pada
malam hari, Tn.S mengatakan memiliki riwayat DM sejak
19 tahun yang lalu.
Data Fokus
Data Subjektif
Klien mengatakan sering gatal-gatal di daerah mata, Klien mengatakan penglihatan
kabur karena ada riwayat katarak, Klien mengatakan cemas dan takut, Klien
mengatakan saat ini yang dipikirkan takut matanya tidak bisa melihat lagi karena
tinggal dipanti harus mandiri dan tidak mau merepotkan orang sekitar, Klien
mengatakan pandangan pada kedua mata kurang jelas, Klien mengatakan
melakukan operasi pada kedua mata yaitu pada mata kanan pada tahun 2005 di RS
Kirana Cipto dan pada mata kiri yaitu pada tahun 2017 di RS Polri, Klien mengatakan
jika terpapar sinar matahari harus memakai kacamata hitam, Klien mengatakan
ketika tidur sering terbangun karena sering haus dan sering kencing pada malam
hari dan cuaca dingin karena kipas angina yang mengarah ke tempat tidur sehingga
posisi tempat tidur kurang nyaman, klien mengatakan tidak nafsu makan karena
makanan dipanti tidak ada rasa jika klien tidak nafsu makan maka klien makan mie,
Klien mengatakan memiliki riwayat DM sejak 19 tahun yang lalu

Data Objektif
Tampak klien cemas dan takut dengan raut wajah sedih, Klien tampak menggunakan
kacamata , Klien makan habis ½ porsi ,Tampak kekeruhan pada lensa mata, GDS :
403 mg/dl, Tampak kantung mata menghitam ,Tampak menguap saat berbicara
Analisa Data
No Data Masalah Etiologi

DS : Ketidakstabilan kadar glukosa darah Kurangnya manajemen


1
-Klien mengatakan diabetes
ketika tidur sering
terbangun karena
sering haus
-Klien mengatakan
memiliki riwayat DM
sejak 19 tahun yang
lalu
DO :
-GDS : 403 mg/dl

2. DS : Resiko devisit nutrisi Keengganan untuk makan


- Klien mengatakan
tidak nafsu makan
karena makanan di
panti tidak ada rasa
jika klien tidak nafsu
makan maka klien
makan mie

DO :
- makan hanya ½ porsi
3 DS : Gangguan pola tidur Ketidaknyamanan dan bangun
Klien mengatakan ketika saat malam
tidur sering terbangun
karena sering haus dan
sering kencing pada
malam hari dan cuaca
dingin karena kipas angin
yang mengarah tempat
tidur sehingga posisi
tempat tidur kurang
nyaman
DO :
Tampak kantung mata
menghitam
Tampak menguap saat
berbicara

4 DS : Ansietas Disfungsi sistem keluarga


Klien mengatakan cemas
dan takut
Klien mengatakan saat ini
yang di pikirkan takut
matanya tidak bisa
melihat lagi karena
tinggal dipanti harus
mandiri dan tidak mau
merepotkan orang
sekitar.
DO :
Klien tampak cemas dan
takut dengan raut wajah
sedih
5 DS : Gangguan persepsi Penurunan ketajaman
- Klien mengatakan sering gatal- sensori: penglihatan penglihatan
gatal didaerah mata
Klien mengatakan penglihatan
kabur karena ada riwayat katarak
-Klien mengatakan pandangan
kedua mata kurang jelas
Klien mengatakan melakukan
operasi pada kedua mata yaitu
pada mata kanan pada tahun 2005
di RS Kirana Cipto dan pada mata
kiri yaitu pada tahun 2017 di RS
Polri.
-Klien mengatakan jika terpapar
sinar matahari harus memakai
kacamata hitam .
DO :
-Klien tampak menggunakan
kacamata
Terdapat kekeruhan pada lensa
mata
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
1. ketidakstabilan kadar glukosa Perencanaan:
darah berhubungan dengan
kurangnya manajemen diabetes a. Tentukan faktor individual
Data Subjekti : Klien yang dapat menyebabkan
mengatakan ketika tidur sering situasi saat ini, perhatikan
terbangun karena sering haus dan usia, tingkat perkembangan,
sering kencing pada malam hari, dan kesadaran akan
klien mengatakan memiliki riwayat
DM sejak 19 tahun yang lalu. kebutuhan klien
Data Objektif : GDS : 403 b. Lakukan pemeriksaan GDS
mg/dl c. Tinjau program diet klien dan
Tujuan: Setelah dilakukan pola yang biasa: bandingkan
tindakan keperawatan 3x8 jam
dengan asupan akhir akhir ini
diharapkan kadar glukosa dapat
stabil d. Auskultasi bising usus
Kriteria Hasil: Klien dapat e. Sertakan orang terdekat dalam
mempertahankan glukosa dalam perencanaan makanan, jika
batas memuaskan, klien mengetahui
faktor yang menimbulkan glukosa diindikasikan
tidak stabil dan KAD, GDS dalam
batas normal : <126 mg/dl
2. Resiko devisit nutrisi Perencanaan:
berhubungan dengan
a.Kaji pola makan klien ( jenis
keengganan untuk makan
makanan dan waktu makan )
Data Subjektif : Klien
mengatakan tidak nafsu makan b.Tanyakan makanan
karena makanan dipanti tidak ada kesukaan klien
rasa, klien mengatakan jika tidak
nafsu makan klien sering makan c.Observasi asupan nutrisi
mie yang dikonsumsi klien
Data Objektif: Makan d.Timbang BB klien 2 hari
habis ½ porsi
sekali
Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan keperawatan e.Berikan kudapan
3x8 jam diharapkan nutrisi f.Berikan klien makanan porsi
adekuat kecil namun sering sesuai
Kriteria Hasil : Klien dengan kebutuan dietnya
makan habis ½ porsi, nafsu makan
meningkat walaupun dengan
makanan panti, BB meningkat 0,5
kg/minggu
3. Gangguan pola tidur berhubungan
dengan ketidaknyamanan dan bangun Perencanaan:
saat malam
a.Pantau keadaan umum klien dan ttv
Data Subjektif : Klien b.Kaji pola tidur
mengatakan ketika tidur sering terbangun
karena haus dan sering kencing pada c.Kaji fungsi pernafasan : kecepatan,
malam hari dan cuaca dingin karena
kipas angin yang mengarah ketempat bunyi nafas dan irama
tidur sehingga posisi tempat tidur kurang d.Kaji faktor yang menyebabkan
nyaman
Data Objektif: Tampak kantung gangguan pola tidur
menghitam dan sering menguap saat
berbicara e.Catat tindakan kamampuan untuk
Tujuan : Setelah dilakukan mengurangi ketidaknyamanan
tindakan keperawatan 3x8 jam
diharapkan gangguan pola tidur teratasi f.Ciptakan suasana yang nyaman
Kriteria Hasil : Waktu tidur g.Kurangi atau hilangkan diktrasi
klien normal 4-6 jam, klien dapat
mengontrol pola tidur, kantung mata tidak lingkungan dan gangguan tidur
menghitam, tidak menguap saat
berbicara, klien mengatakan lingkungan h.Minta klien untuk membatasi asupan
sudah nyaman dan tidak dingin lagi, klien
dapat melakukan pembatasan cairan dan cairan pada malam hari dan berkemih
berkemih sebelum tidur pada malam hari sebelum tidur
untuk mencegah kencing yang
berlebihan dan akan mengganggu waktu i.Gunakan alat bantu tidur misalnya:
tidurnya
selimut yang tebal
4. Ansietas berhubungan dengan
disfungsi sistem keluarga Perencanaan:
Data Subjektif : Klien
mengatakan cemas dan takut, klien
mengatakan saat ini yang dipikirkan a.Kaji kecemasan
yaitu takut matanya tidak bisa melihat
lagi karena tinggal dipanti harus b.Gunakan pendekatan
mandiri dan tidak mau merepotkan
orang sekitar yang menenangkan
Data Objektif : Tampak
klien cemas dan takut dengan raut
wajah sedih.
c.Pahami perspektif klien
Tujuan : Setelah terhadap stress
dilakukan tindakan keperawatan 3x8
jam diharapkan ansietas teratasi.
Kriteria Hasil : Klien
d.Temani klien untuk
lebih bersemangat menjalani hidup,
klien tampak lebih bersyukur dan
memberikan keamanan
menghargai kehidupan, klien
mengatakan sudah tidak cemas dan e.Dorong klien untuk
ketakutan, klien mengatakan sudah
lupa dan tidak kepikiran lagi soal mengungkapkan
ketakutan yang dibayangkan tentang
matanya, klien sudah tidak tampak perasaan, ketakutan
sedih lagi.
5. Gangguan persepsi sensori : Kriteria hasil : Menunjukan tanda
penglihatan berhubungan dengan dan gejala persepsi dan sensori yang
penurunan ketajaman penglihatan baik: penglihatan, mampu
Data Subjektif : Klien mengungkapkan fungsi persepsi dan
mengatakan sering gatal-gatal didaerah sensori dengan tepat, tidak gatal-
mata, klien mengatakan penglihatan gatal lagi di daerah mata, pandangan
kabur karena ada riwayat katarak, klien mata kabur berkurang, pandangan
mengatakan pandangan kedua mata mata sudah sedikit jelas, kekeruhan
kurang jelas, klien mengatakan sudah pada mata berkurang, kebersihan
melakukan operasi 2 kali pada kedua mata terjaga, alat pelindung mata
mata yaitu pada mata sebelah kanan terpakai
pada tahun 2005 di RS Kirana Cipto Perencanaan:
dan pada mata sebelah kiri pada tahun a. Kaji fugsi penglihatan klien
2017 di RS polri, klien mengatakan jika b. Jaga kebersihan mata
terkena sinar matahari harus memakai
kacamatan hitam. c. Monitor penglihatan mata
Data Objektif: Klien tampak d. Monitor tanda dan gejala serta
memakai kacamata, terdapat penyebab kelainan penglihatan
kekeruhan pada lensa mata e. Monitor fungsi lapang pandang
Tujuan: Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 3x8 jam
diharapkan gangguan penglihatan
minimal
Implementasi dan Evaluasi
• Rabu, 02 Oktober 2019
Pada pukul 07.00 WIB mengkaji pola makan dengan respon subjektif klien
mengatakan tidak nafsu makan karena makanan di panti tidak ada
rasanya dengan respon objektif klien tampak makan 1/2 porsi, pada
pukul 09.00 WIB Melakukan pemeriksaan GDS dengan respon subjektif
klien mengeluh mudah haus dan respon objektif GDS 403 mg/dl, pada
pukul 10.00 WIB Memantau keadaan umum klien dengan mengukur ttv
dengan respon subjektif klien mengatakan ketika tidur sering terbangun
dengan respon objektif TD: 140/80 mmHg, N: 86x/menit, S: 36,6°C, RR:
22x/menit, kantung mata menghitam dan menguap saat berbicara,
pada pukul 12.00 Menggunakan pendekatan yang menenangkan
dengan respon subjektif klien mengatakan senang diajak mengobrol
dan respon objektif tampak klien ceria, pada pukul 12.30 Mengkaji
fungsi penglihatan klien dengan respon subjektif klien mengatakan
pada saat melihat objek dari kejauhan pandangan kabur dan respon
objektif klien tampak menggunakan kacamata
• Evaluasi Keperawatan Diagnosa 1:
Subjektif: Klien mengeluh mudah haus dan klien
belum mengetahui faktor yang menimbulkan glukosa • Evaluasi Keperawatan Diagnosa 4:
tidak stabil Subjektif: Klien mengatakan kepikiran
Objektif: GDS 403 mg/dl, klien tampak belum dapat soal ketakutan yang di bayangkan
mempertahankan kadar glukosa dalam keadaan yang
memuaskan tentang matanya telah berkurang sedikit
Analisa: Tujuan belum tercapai, masalah belum Objektif: Klien tampak sedihnya
teratasi
berkurang sementara jika masih diajak
Planning: Tindakan keperawatan dilanjutkan
ngobrol
• Evaluasi Keperawatan Diagnosa 2:
Subjektif: Klien mengatakan tidak nafsu makan Analisa: Tujuan tercapai sebagian,
karena makanan di panti tidak ada rasanya serta masalah belum teratasi
nafsu makan klien belum meningkat
Objektif: Klien tampak makan 1/2 porsi
Planning: Tindakan keperawatan
Analisa: Tujuan belum tercapai, masalah belum dilanjutkan
teratasi • Evaluasi Keperawatan Diagnosa 5:
Planning: Tindakan keperawatan dilanjutkan
• Evaluasi Keperawatan Diagnosa 3:
Subjektif: Klien mengatakan pandangan
Subjektif: Klien mengatakan belum dapat mengontrol mata masih kabur dan pandangan mata
pola tidur masih belum jelas
Objektif: TD: 140/8mmHg N: 86x/menit S: 36,6°C RR: Objektif: Klien tampak masih terdapat
22x/menit, klien tampak kantung mata menghitam, dan
tampak menguap saat berbicara kekeruhan pada mata
Analisa: Tujuan belum tercapai, masalah belum Analisa: Tujuan belum tercapai, masalah
teratasi belum teratasi
Planning: Tindakan keperawatan dilanjutkan
Planning: Tindakan keperawatan
dilanjutkan
• Kamis, 3 Oktober 2019
Pada pukul 10.00 WIB melakukan pemeriksaan GDS dengan RS :
klien mengatakan merasa ingin minum yang manis-manis dan
sekitar jam 09.00 WIB klien meminum es yang manis RO : hasil
GDS klien 340 mg/dl. Pukul 11.00 Minta klien untuk membatasi
asupan cairan pada malam hari dan berkemih sebelum tidur dengan
RS : klien mengatakan akan mencobanya nanti malam sebelum
tidur RO : klien tampak mengerti dan paham serta antusias dalam
mencoba apa yang di sarankan oleh suster. Pukul 11.30 WIB
Ciptakan suasana yang nyaman dengan RS: Klien mengatakan
sudah lebih nyaman karena kipas angin yang tidak mengarah ke
tempat tidurnya RO: klien tampak tidak kedinginan lagi. Pukul 12.00
WIB memantau asupan nutrisi klien saat makan siang dengan RS :
Klien mengatakan makan 1 porsi karena menu makan siang adalah
makanan kesukaan klien RO : terlihat makanan yang habis 1 porsi.
Pukul 12.45 WIB Menggunakan pendekatan yang menenangkan
dengan respon subjektif klien mengatakan senang diajak mengobrol
terus-terusan dan respon objektif tampak klien ceria. Pukul 12.55
WIB Monitor tanda dan gejala serta penyebab kelainan penglihatan
dengan RS: Klien mengatakan mata sering gatal-gatal karena klien
suka duduk diluar dan kena debu kotor dari angin yang kencang
tanpa menggunakan kacamata RO: Klien tampak jika gatal
langsung mengucek mata dan langsung membasuh dengan air
• Evaluasi Keperawatan Diagnosa 1: • Evaluasi Keperawatan Diagnosa 4
Subjektif : Klien mengatakan belum Subjektif : Klien mengatakan
mengetahui faktor yang menimbulkan glukosa tidak
stabil
kepikiran soal ketakutan yang di bayangkan
tentang matanya telah berkurang sedikit
Objektif: Hasil GDS 340 mg/dl, klien belum dapat
mempertahankan glukosa dalam batas memuaskan Objektif : Klien tampak sedihnya
Analisa : Tujuan belum tercapai, masalah belum berkurang sementara jika masih diajak
teratasi ngobrol
Planning : Intervensi dilanjutkan Analisa : Tujuan tercapai
• Evaluasi Keperawatan Diagnosa 3 sebagian, masalah belum teratasi
Subjektif : Klien mengatakan akan Planning : Tindakan keperawatan
melakukan pembatasan cairan dan berkemih
sebelum tidur pada malam hari, klien mengatakan dilanjutkan
senang karena suster sudah membuat lingkungan • Evaluasi Keperawatan Diagnosa 5
menjadi nyaman
Subjektif : Klien mengatakan
Objektif: Klien tampak ingin mengontrol pola pandangan mata masih kabur dan
tidurnya
pandangan mata masih belum jelas
Analisa : Tujuan tercapai sebagaian, masalah
belum teratasi. Objektif : Klien tampak
Planning : Intervensi dilanjutkan menunjukan tanda dan gejala persepsi dan
• Evaluasi Keperawatan Diagnosa 2 sensori yang buruk, tampak masih gatal-
Subjektif : Klien mengatakan nafsu gatal di area mata
makan sedang meningkat sedikit walaupun dengan Analisa : Tujuan belum tercapai,
makanan panti masalah belum teratasi
Objektif: Tampak makan habis 1 porsi
Planning : Tindakan keperawatan
Analisa : Tujuan tercapai sebagian, masalah belum
teratasi
Planning : Intervensi dilanjutkan
• Jumat, 4 Oktober 2019
Pada pukul 09.00 WIB mengkaji pola tidur klien dengan RS : klien
mengatakan semalam tidurnya nyenyak dan tidak terganggu, klien
mengatakan tidurnya > 6 jam, klien mengatakan tidak dingin lagi saat tidur
RO : klien tampak segar saat pagi hari, klien tidak menguap saat berbicara,
kantung mata klien tidak hitam. Pukul 10.00 WIB melakukan pemeriksaan
GDS dan bising usus klien dengan RS : klien merasa hausnya bisa
terkontrol RO : hasil GDS klien 320mg/dl, bising usus 15x/menit. Pukul
11.00 WIB memberikan kudapan berupa wafer dan biskuit dengan RS :
klien mengatakan sangat suka mengemil kudapan RO : klien tampak lahap
dan senang ketika memakan kudapan. Pukul 11.30 WIB mengajak klien
berbincang-bincang untuk memberikan rasa aman dan nyaman, dan untuk
mengurangi perasaan cemas klien dengan RS : klien mengatakan sangat
senang ketika diajak berbicara dan tingkat kecemasan klien menjadi
berkurang RO : klien terlihat sangat nyaman keika mengobrol dan klien
terlihat tenang. Pukul 12.000 memberikan makan siang kepada klien
dengan RS : klien mengatakan makanannya enak dan klien menyukainya
RO : klien menghabiskan 1 porsi makanan dan terlihat lahap saat makan.
Pukul 12.15 menjaga kebersihan mata dengan RS: klien mengatakan gatal-
gatal berkurang dan klien mengatakan akan selalu memakai kacamata jika
berada di ruangan untuk menghindari debu RO: Kacamata telah dipakai
dan kebersihan mata tampak terjaga.
• Evaluasi Keperawatan Diagnosa 3 • Evaluasi Keperawatan Diagnosa 4
Subjektif : Klien mengatakan waktu
tidurnya normal > 4 jam, klien mengatakan Subjektif : Klien mengatakan
lingkungan sudah nyaman dan tidak kedinginan kepikiran soal ketakutan yang di
lagi bayangkan tentang matanya telah
Objektif : klien tampak dapat berkurang
mengontrol pola tidur, klien tampak tidak
menguap lagi saat berbicara, kantung mata Objektif : Klien tampak
klien tidak hitam sedihnya berkurang
Analisa : Tujuan tercapai, masalah
teratasi Analisa : Tujuan tercapai
Planning : Intervensi dihentikan sebagian, masalah belum teratasi
• Evaluasi Keperawatan Diagnosa 1 Planning : Tindakan
Subjektif : Klien mengatakan baru keperawatan dilanjutkan oleh
mengetahui sedikit tentang faktor yang perawat ruangan
menimbulkan glukosa tidak stabil
Objektif : Hasil GDS klien 320mg/dl, • Evaluasi Keperawatan Diagnosa 5
klien tampak belum bisa mempertahankan
glukosa dalam batas yang memuaskan Subjektif : Klien mengatakan
Analisa : Tujuan tercapai sebagian, pandangan mata masih kabur dan
masalah belum teratasi pandangan mata masih belum jelas
Planning : Intervensi dilanjutkan oleh Objektif : Klien tampak
perawat ruangan
• Evaluasi Keperawatan Diagnosa 2
menjaga kebersihan mata agar
Subjektif : Klien mengatakan nafsu
tetap terjaga, alat pelindung mata
makan meningkat karena pas dengan makanan terpakai, tampak sudah tidak gatal-
yang di sukainya gatal di area mata
Objektif : Klien tampak makan 1 Analisa : Tujuan tercapai
porsi
Analisa : Tujuan tercapai sebagian, sebagian, masalah belum teratasi
masalah belum teratasi Planning : Tindakan
Planning : Intervensi dilanjutkan oleh keperawatan dilanjutkan oleh
perawat ruangan
perawat ruangan
Pembahasan
Pengkajian
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Kesimpulan
Perencanaan
Saran
Thank you

Anda mungkin juga menyukai