Anda di halaman 1dari 57

PRAGMATIK

PRAGMATIK VS SOSIOLINGUISTIK
PRAGMATIK & SOSIOLINGUISTIK

PRAGMATIK SOSIOLINGUISTIK

 Analisis yang  Konsep masyarakat yang


berorientasi pada bentuk homogen dipandang
tanpa terlalu abstrak,
mempertimbangkan masyarakat bahasa selalu
satuan konteks heterogen
( sumber: aliran
struktural)
SITUASI TUTUR
TUGAS: di kerjakan di kelas untuk
minggu depan
Analisislah rubrik konsultasi yang saudara bawa
dengan analisis pragmatik, yang meliputi situasi
tutur ( penutur, mitra tutur, konteks (judul ?),
waktu, tempat bertutur, tujuan tuturan?), jenis
tindak tutur (konstantif, performatif, langsung,
tak langsung) serta tuliskan sumber rubrik.
Selamat
Mengerjakan
Kejujuran, doa, dan ketelitian kunci keberhasilan
TINDAK TUTUR
(1) Menurut Gunarwan (1994:43)

Tindak tutur konstantif (kebenaran)


contoh: (1) Kampus Terpadu UMB terletak di jalan
Betoambari nomor 36 Baubau.
(2)FKIP UMB memiliki lima program studi,
yaitu BK, PBSI, Pend. Biologi, Paud PGSD.
Tindak Tutur Performatif
 Tuturan yang merupakan tindakan melakukan
sesuatu dengan membuat tuturan itu, (tidak ada
ukuran kebenaran/ kesalahan)

Contoh
 “saya berani bertaruh bahwa Jokowi yang akan

menang.”
 “saya berjanji akan setia.”

 “ saya percaya kepada Anda.”


TINDAK TUTUR LANGSUNG & TAK LANGSUNG

 Tindak tutur  Tindak tutur


langsung tak langsung
= =
 Tindak tutur Tindak
lateral tutur tak
(bidang lateral
linguistik)
TINDAK TUTUR LANGSUNG

C
 Tuturan yang mengandung arti yang
sebenarnya
O
Seorang ibu mengutarakan kepada anak
N laki lakinya yang berambut gondrong.
T
O “ Potonglah rambutmu itu”
H
TINDAK TUTUR TAK
LANGSUNG
C
 Adalah tuturan yang mengandung
makna/ arti yang tidak sebenarnya
O
 “ Ada makanan di lemari?”
N
 makna: minta diambilkan makanan
T  “Di mana sapunya?
O  Makna: memerintah sang anak untuk
H mengambil sapu
 Jam berapa sekarang?
SIMPULAN

TINDAK TUTUR TAK LANGSUNG/ TAK


LATERAL BUKANLAH SEKEDAR
MENGINFORMASIKAN SESUATU TAPI
MENYURUH ORANG YANG DIAJAK
BICARA
Perhatikan & koreksilah

contoh contoh
 (1) Rambutmu sudah  (3) Radionya kurang
panjang keras

 (2) Potonglah  (4) Radionya keras


rambutmu itu! sekali
KOREKSILAH
 Penyayi itu suaranya bagus
 Suaramu bagus (tapi tak usah menyayi saja)

 Radionya keraskan1 Aku ingin mencatat lagu


itu
 Radionya kurang keras. Tolong keraskan lagi.

Aku mau belajar


(2)Menurut Austin (1962)

LOKUSI
ILOKUSI
PERLOKUSI
LOKUSI
Tindak tutur yang menyatakan
maksud sebenarnya.

Contoh:
“udara panas”
“udara dingin”
“saya lapar”
ILOKUSI
Tindak tutur yang mengandung maksud, fungsi,
dan daya tuturan, verba yang menandai antara lain
melaporkan, mengumumkan, bertanya,
menyarankan, berterimakasih, mengusulkan,
mengakui, mengucapkan selamat, berjanji,
mendesak,
Contoh:
Contoh ilokusi
(1) “Di pasar banyak pencopet” (melaporkan/
mengumumkan dengan maksud memberi
nasehat)
(2) “Terimakasih Atas bantuan Anda, singgahlah sejenak
walaupun hanya minum kopi.” (terimakasih, dengan
maksud ada yang ingin disampaikan).
(3) “ Sayur ini enak, walaupun kurang asin”. (melaporkan,
dengan maksud meminta diambilkan garam)
Lanjutan…
“kapan kau melamarku?” (mendesak, dengan maksud agar
segera dinikahi).
“Baiklah aku akan melamarmu minggu depan didepan
orang tuamu” ( berjanji, dengan maksud meyakinkan
kesungguhan hati )
“Sebaiknya kamu jujur saja”( menyarankan, dengan
maksud agar terungkap kebenaran)
PERLOKUSI
Tuturan yang memiliki efek atau pengaruh
( perlocutionary force).

Verba yang menandai, yaitu membujuk, membuat jengkel,


menakut nakuti, menipu, mendorong, menyenangkan,
melegakan, mempermalukan, menarik perhatian
Contoh Perlokusi
Contoh
“Sebentar lagi harga BBM naik”
(mendorong/menarik perhatian masy untuk
menimbun BBM,efek rakyat Indonesia)
“Bulan depan harga gabah turun” ( membuat
jengkel petani, prihatin)
“Biaya sekolah melambung tinggi(orang tua murid)
“Pendaftaran TNI/POLRI tidak dipungut biaya”
( mendorong/ masy Indonesia)
Lanjutan…
“ ada hantu” (menakut nakuti,efeknya pada manusia)
“Mohon perhatian, kereta api jurusan Semarang akan
segera melewati jalur tiga, terima kasih)”
“ Mohon Perhatian, tanpa mengurangi rasa hormat kami
dimohon Bapak/Ibu untuk menonaktifkan HP demi
kelancaran acara pada siang hari ini, terimakasih”
Ket: kedua kalimat tersebut mengandung efek
menarik perhatian audiens)
TUGAS : ditulis tangan
Carilah artikel atau berita di surat
kabar/ majalah, kemudian
analisislah berdasarkan lokusi,
ilokusi, dan perlokusi. Tugas ditulis
tangan pada lembar folio.
TINDAK TUTUR
MENURUT SEARLE (1969)
Representatif

Tindak tutur yang mengikat penuturnya akan


kebenaran atas apa yang diujarkan ( kategori
fungsi, menyatakan, menuntut, mengakui,
melaporkan, menunjukan, menyebutkan,
memberikan, kesaksian, berspekulasi.
Contoh
“ Bu, judul skripsi saya ganti novel, judulnya Zobar
karya Ilham Malik. (fungsi melaporkan)
“ Kamu harus bertanggung jawab” ( menuntut)
“ Perkenalkan ini calon suami saya” (menunjukan)
“ saya mencintaimu dengan setulus hati.”
(menyatakan)
“ Baiklah, apapun yang terjadi saya tetap menikahimu
dengan segenap kekuranganmu” (berspekulasi)
DIREKTIF
Tindak tutur direktif atau tindak tutur imposif
adalah tuturan yang meminta mitra tutur
untuk melakukan tindakan yang disebutkan
dalam tuturan itu
.Kategori fungsinya adalah memaksa,
mengajak, meminta, memerintah, memberi aba
aba.
Contoh
“ Tolong tutup pintu itu” ( menyuruh)
“ Ayo pulang sekarang” ( mengajak)
“ Awas, hati hati ada ranjau”(memberi aba aba)
“ Kapan kamu bayar utang yang sudah segunung itu?”
( menagih)
“Lebih baik Anda selesaikan urusan dulu”
( menyarankan)
“Cepat kerjakan!” ( memerintah)
“ Kumohon jangan paksa aku pergi” (memohon dan
memaksa)
EKSPRESIF
Tindak tutur yang dimaksudkan
penuturnya agar ujaran diartikan sebagai
evaluasi tentang hal yang disebutkan.
Kategori tuturan memuji, mengucapkan
terimakasih, mengkritik, mengeluh,
menyalahkan, mengucapkan selamat,
menyanjung.
Contoh
Kamu cantik banget, sayang. (memuji)
Terimakasih atas bantuan Ibu. (berterimakasih)
Kamu akan lebih anggun jika memakai baju
yang sopan/berjilbab (mengkritik).
Semua gara gara kamu! (menyalahkan)
Selamat atas kelahiran putra pertama, semoga
menjadi anak yang sholeh.
KOMISIF

Tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk


melaksanakan apa yang disebutkan, kategorinya
Berjanji, bersumpah, mengancam, menyatakan
kesanggupan.
Contoh

Berjanji baiklah nanti sore aku akan datang.


Bersumpah Demi Allah bukan aku pelakunya.
Mengancam harta atau nyawa? Cepat
serahkan perhiasanmu.
Menyatakan kesanggupan besok aku sanggup
melunasi hutang itu.
DEKLARASI/
ISBATI
TINDAK TUTUR YANG MENCIPTAKAN
SUATU HAL (Status. Keadaan, dll)

Mengesahkan, memutuskan, membatalkan,


melarang, mengizinkan, mengampuni,
memaafkan,menganggkat, menggolongkan,
Contoh
(1) Saya nikahkan saudara …. Dengan anak
kandung saya …. Bin…. Dengan mas
kawin…. Dibayar tunai.

( 2) hasil sidang memutuskan saudara…


dikenai hukuman penjara 4 tahun potong masa
tahanan.
IMPLIKATUR, PRAANGGAPAN, &
PERIKUTAN
PERHATIKAN BERIKUT INI

KONVENSIONAL contoh
 Makna suatu ujaran  Rudi orang pesisir
yang secara pantai, karena itu ia
konvensional/ secara brerwatak keras.
umum dapat diterima  Sabrina keturunan
masyarakat. arab, makanya ia
berwatak keras.
 Naila keturunan cina,
makanya ia pelit.
IMPLIKATUR NON
KONVENSIONAL
 Adalah yang  Contoh
 Pak Win sudah
menyiratkan menjadi orang kaya.
sesuatu yang
berbeda dengan  (“dahulu” pak Win
yang “belum sukses”).
sebenarnya.
PRAANGGAPAN

 Merupakan asumsi atau pernyataan yang hanya


dipahami dalam tuturan. Atau suatu yang
diasumsikan penutur sebagai kejadian sebelum
menghasilkan tuturan.


PREPOSISI EKSISTENSIAL
 Adalah praanggapan yang menunjukan eksistensi/
keberadaan/ jungkapkan dengan jati diri referan
yang diungkapkan dengan kata yang definit

 (1) ada banyak kutil kecil yang muncul


 AAH , AKU BENCI BERTAMBAH TUA
 Praanggapan dalam tuturan tersebut adalah
memikiki eksistensi/ keberadaan (adanya kutil yang
tumbuh)
Contoh lain….
 Ada orang Jepang aneh, semuanya pakai masker, di
Negaraku yang pakai masker Cuma yang di rumah
sakit, aku lebih suka sarung karet.

 Praanggapan eksistensial karena menunjukan


keberadaan ada orang jepang, ada masker, ada
rumah sakit, ada sarung karet.
PREPOSISI FAKTIF/ faktual
 Adalah preposisi faktif  Contoh:
(nyata) yang  A: Mbak ada asbak?
dipraanggabkan  B: Oh maaf, Perusaan kami
sebagi kenyataan, terus mempromosikan
dapat dibuktikan larangan merokok.
kebenaranya.
 Praanggapan faktual: tidak
menyediakan asbak di
arena kantor karena ada
larangan merokok
Lanjutan…
 Dia mengintip
sewaktu kami sedang
ganti baju.

 Terbukti kebenarnya
bahwa ketiga wanita
itu melihat seorang
laki laki tersebut
mengintip.
PERIKUTAN

 IMPLIKASI LOGIS DARI SEBUAH TUTURAN,


PERIKUTAN TIDAK LAIN MERUPAKAN
BAGIAN/ KONSEKWENSI MUTLAK DARI
SEBUAH TUTURAN.
CONTOH
 (1) MIRANTI MEMPUNYAI ANAK
 (2) MIRANTI SUDAH MENIKAH
 (3) WALAUPUN MIRANTI MEMPUNYAI
ANAK, IA BELUM PERNAH MENIKAH

 TUTURAN (1) DAN (2) DITERIMA, TUTURAN


(3) TIDAK BERTERIMA
Lanjutan…..
 (1) MIRANTI
SEORANG JANDA  TUTURAN (1),(2),
 (2) MIRANTI dapat diterima sesuai
SUDAH MENIKAH dengan perikutan,
 (3) Walaupun Miranti sedangkan tuturan (3)
seorang janda, ia tidak berterima.
belum pernah
menikah.
LANJUTAN
 ORANG ITU  TERJADI
BERLARI PEMBUNUHAN DI
PEKALONGAN
 LOGISNYA ORANG
ITU BERGERAK  LOGISNYA ORANG
ITU MATI
PRINSIP KESANTUNAN

Prinsip Kesantunan

(politeness
principle)
PRINSIP KESANTUNAN

Prinsip
Kesantunan
(politeness
principle)
Bidal ketimbangrasaan Pihak lain dibebani
biaya seringan ringanya
tetapi dengan keuntungan sebesar besarnya.
2. Bidal kemurahatian

paparan
Lanjutan....

Contoh
3.BIDAL KEPERKENANAN

PENGERTIAN CONTOH

 MEMAKSIMALKAN  A: Mari pak, seadanya


PUJIAN KEPADA  B: Terlalu banyak
PIHAK LAIN, sampai saya susah
MEMINIMALKAN memilihbnya.
PENJELEKAN PADA  B: santai saja, nanti
PIHAK LAIN saya habiskan.
4. BIDAL KESETUJUAN
 Adalah bidal di dalam  A: Bagaiman kalau
prinsip kesantunan lemari ini kita pindah?
yang memaksimalkan  B: Ya, saya setuju..
kesetujuan antara diri  B: Saya tidak setuju.
sendiri dan pihak lain.
5. BIDAL KERENDAHHATIAN
Contoh Pematuhan:
 Merendah 

 1. Maaf saya orang


dirikan kampung, tidak tahu
penutur agar apa-apa.
 2. Sulit bagi saya
tidak nampak untuk meniru
sombong kehebatan Bapak
 3. Saya ini anak
kemarin sore, Pak
6. BIDAL KESIMPATIAN
 Memaksimalkan  Contoh pematuhan
simpati pada pihak  1. Saya turut berduka
lain, dan cita atasa
meminimalkan meninggalnya ibunda
antipati diri sendiri  2. saya turut berduka
dan pihak lain cita sedalam dalamnya
atas meninggalnya
ibunda.
Contoh pelanggaran bidal kesimpatian

 A: Pak , ibu saya meninggal


 B: Semua orang akan meninggal

 A: Pak, ibu saya meninggal


 B: Tumben
 A: Saya izin pak, tidak masuk karena sakit
 B: Tumben sakit, orang seperti kamu bisa sakit?.

Anda mungkin juga menyukai