Anda di halaman 1dari 18

TUGAS STASE EPILEPSI

Pokdi Epilepsi 2019

Epilepsi Lobus Temporal Mesial


Oleh: Wa Ode Syakinah
Pembimbing: Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S (K)
Pendahuluan

Epilepsi adalah kondisi Klasifikasi epilepsi ILAE Sindrom epilepsi


Epilepsi adalah kondisi Klasifikasi epilepsi ILAE Sindrom epilepsi
neurologis paling 2017 membedakan empat merupakan kumpulan
neurologis paling 2017 membedakan empat merupakan kumpulan
umum yang menyerang tipe epilepsi: fokal gejala dan tanda yang
umum yang menyerang tipe epilepsi: fokal gejala dan tanda yang
(termasuk multifokal), mencakup tipe
orang dari segala usia, (termasuk multifokal), mencakup tipe
orang dari segala usia, general, gabungan fokal bangkitan, gambaran
ras dan kelas sosial general, gabungan fokal
& general dan tidak
bangkitan, gambaran
EEG dan pencitraan otak
ras dan kelas sosial & general dan tidak EEG dan pencitraan otak
diketahui
diketahui
Epilepsi Lobus Temporal Mesial (ELTM)

Bangkitan fokal tersering pada dewasa

Berhubungan dengan riwayat kejang demam kompleks

Jeda waktu antara kejang demam dengan awitan epilepsi pada


masa pubertas dan sklerosis hipokampus

Penyebab lain: displasia, tumor, malformasi vaskuler,


meningitis dan encephalitis
Semiologi ELTM
Subyektif: Gejala aura

Obyektif: Otomatisme, menifestasi motorik, bahasa,


dan lainnya

Bangkitan fokal pada ELTM, jarang berkembang


menjadi bangkitan tonik klonik

Bangkitan berlangsung 30 detik sampai 2 menit


Terutama terjadi saat bangun
Semiologi ELTM
Manifetasi
Aura Otomatisme Bahasa Pascaiktal
motorik
• Aura epigastrik, • Oroalimentary: • Bangkitan • Bicara baik • Batuk dan
psikis (deja-vu)
• Keadaan seperti
menjilat bibir, fokal jarang saat iktal mengusap hidung
mengunyah atau berkembang (hemisfer dengan tangan
bermimpi diikuti
gerakan menelan menjadi tonik dominan) ipsilateral lesi
bengong
• Otomatisme klonik bilateral • Afasia post • Disorientasi waktu
• Fenomena
• Versi kepala dan tempat
otonom:perubahan manual: dominan iktal (hemisfer
• Gangguan memori
warna kulit, pada satu sisi, ipsilateral non dominan) setelah bangkitan
tekanan darah, postural dystonic • Mata berkedip
detak jantung, kontralateral unilateral
ukuran pupil dan (ipsilateral lesi)
piloerection
Epilepsi Lobus Temporal Mesial
Epilepsi Lobus Temporal Mesial
Gambaran EEG
01 INTERIKTAL
 Irama dasar normal
 Terdapat gelombang paku atau tajam
 Perlambatan pada bagian anterior dan medial lobus temporal
terutama saat tidur non REM dengan amplitudo maksimal pada
T1/T2; dan atau
 Perlambatan intermiten ritmik dengan frekuensi delta di daerah
temporal (Temporal Intermitten Rhytmic Delta Activity/TIRDA).

02 IKTAL
 Perlambatan ritmik 5-6 Hz di daerah temporal bagian anterior
dan medial (maksimal di F7/F8 dan T3/T4) disertai
peningkatan dan penurunan amplitudo (kresendo dan
dekresendo)
Epilepsi lobus temporal. Pada gambar pertama, dengan montage monopolar common average, tampak gelombang
epileptiform berupa gelombang paku (durasi <70ms) diikuti gelombang lambat di temporal belakang kiri T5, O1, P3 (kotak
merah). Pada gambar kedua dengan montage bipolar double banana, epoch yang sama, tampak fase reversal di T5
(panah biru). Sensitivitas 10µV/mm
Epileptiform Interiktal. In: Atlas EEG Praktis dan Suplemen Evokes Potential. Jakarta: Departemen Neurologi FKUI-RSCM; 2016. p. 90.
Temporal intermitten rhythmic delta activity (TIRDA): ditunjukkan oleh lingkaran di lobus
temporal kanan pada pasien berusia 32 tahun dengan epilepsi refrakter medis.

Ebersole JS. Current Practice of Clinical Electroencephalography (4th Ed.). Fourth Edition. Vol. 41,
Neurology. Philadelphia: Wolters Kluwer Health; 2014. p. 319
Perekaman EEG pada scalp menunjukkan onset iktal 7 Hz rhythmic activity, maksimal pada F7 dengan
keterlibatan elektroda sphenoidal ipsilateral
Ladino LD, Moien-Afshari F, Téllez-Zenteno JF. A Comprehensive Review of Temporal Lobe
Epilepsy. Neurol Disord Clin Methods. 2014
Video EEG monitoring
01 Episode-episode gangguan kesadaran dengan EEG interiktal normal
(meningkatkan kecurigaan bangkitan non epilepsi).

02 Riwayat klinis yang tidak kompatibel dengan epilepsi dan aktivitas


epileptiform temporal dilaporkan pada EEG menyerupai varian normal
(diagnosa banding).

03 Pasien dengan ELTM tidak menyadari bangkitan mereka dan


semiologi itu subtle (untuk kuantifikasi bangkitan)

04 Bangkitan resisten terhadap obat anti epilepsi (untuk karakterisasi


bangkitan/evaluasi prabedah).

05 Untuk mengklasifikasikan episode yang jelas keterkaitannya dengan


tujuan pengobatan (absans vs bangkitan lobus temporal)
Pemeriksaan Radiologi

 Gold standar: MRI


 Sklerosis hipokampus
(dibuktikan dengan penurunan
volume hippocampal unilateral
dan peningkatan sinyal pada
pemindaian MRI T2-weighted)
 Lesi struktural (paling umum:
hamartoma, tumor jinak
lainnya, glioma, angioma
kavernosa, malformasi
perkembangan kortikal)
(A) MRI scan coronal T1-weighted menunjukkan sclerosis hippocampus kanan (panah). (B)
MRI scan coronal T2-weighted dan diperbesar pada T1-weighted menunjukkan sclerosis
hippocampus kiri.
McLachlan RS. A Clinical Guide to Epileptic Syndromes and their Treatment: Based on
the New ILAE Diagnostic Scheme. Vol. 44, Epilepsia. 2003.
Level A : carbamazepine, levetiracetam, phenytoin, zonisamide
Obat anti Level B : valproic acid
epilepsi (OAE) Level C : gabapentin, lamotrigine, oxcarbazepine,
phenobarbital, topiramate, vigabatrin
Level D : clonazepam, PRM

Tatalaksana ELTM
 Reseksi lobus temporal anterior dengan
Bedah hippocampectomy (Lobectomy Temporal)
saraf  Bebas bangkitan dapat dicapai hingga 90%.
Epilepsi lobus temporal mesial dan lateral
Gambaran klinis Mesial Lateral
Frekuensi 90% 10%
Faktor risiko FS, infeksi SSP, trauma kepala, perinatal Jarang
cedera (umum)  
Usia onset Remaja atau dewasa muda 5 – 10 tahun lebih lambat dari MTS
Jenis aura epigastrik, psikis, penciuman, pengecap, “keadaan Psikis, halusinasi pendengaran, vertigo,
  sepeti bermimpi"dan perasaan takut Gejala visual, aura nonspesifik

Tatapan kosong dan Lambat Dini


tidak responsif  

Automatisme Muncul di awal, dalam 20 detik pertama, Lebih lambat atau tidak ada
  oroalimentary dan otomatisme manual
Motorik Automatisme motorik Ipsilateral diikuti oleh postur Di awali postur distonik kontralateral. Dapat
distonik kontralateral. Pergerakan kaki dan timbul gerakan clonic, gerakan kaki lebih jarang
pergeseran tubuh lebih memungkinkan
Secondary Lebih jarang Lebih sering
generalization  
Batuk Postictal Lebih sering Lebih jarang
Durasi bangkitan > 1 menit <1 menit
EEG Ictal A lateralized ictal change of rhythmic 5-10 Hz A lateralized ictal change of irregular polymorphic
  sharp activity, maksimal di F7/F8 2-5 Hz temporal rhytm
MRI Kebanyakan lesi epilepsi. Hippocampal Sebagian besar epilepsi non-lesional *. Tumor,
  sklerosis. AVM atau cortical development malformation
Epilepsi lobus frontal dan temporal
Jenis epilepsi Frontal lobe Temporal lobe
Frekuensi bangkitan Sering, sering setiap hari Lebih jarang
Sleep activation Spesifik/khas Lebih jarang
Onset bangkitan Tiba-tiba, explosif Tidak tiba-tiba
Progression Cepat Tidak tiba-tiba
Initial motionless staring Lebih jarang Sering
Automatisme Lebih jarang Lebih sering dan lebih lama
Automatisme Bipedal Spesifik/khas Jarang
Complex posture Early, sering dan dominan Lebih jarang dan dominan, terjadi
setelah bangkitan general
Hypermotor (Hyperkinetic) Sering Jarang
Gejala Somatosensorik Sering Jarang
Speech Suara keras (mendengus, Verbalization speech pada bangkitan
menjerit, merintih) di hemisfer non dominan
Durasi bangkitan Singkat Lebih Lama
Secondary generalization Sering Lebih sering
Postictal confusion Tidak ada atau kurang dominan dan Lebih dominan dan lebih lama
singkat  
Postictal dysphasia Jarang terjadi, kecuali menyebar Biasa terjadi pada bangkitan lobus
  hingga ke lobus temporal dominan temporal dominan
Epilepsi lobus temporal mesial merupakan
bentuk bangkitan fokal tersering pada
dewasa

Penyebab tersering adalah sclerosis


hippocampus
Kesimpulan Gejala aura dialami oleh hampir semua
pasien ELT (>90%)

Otomatisme oroalimentary disertai


fenomena otonom dominan pada ELTM

ELTM umumnya resisten terhadap OAE,


berespon baik dengan operasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai