02 IKTAL
Perlambatan ritmik 5-6 Hz di daerah temporal bagian anterior
dan medial (maksimal di F7/F8 dan T3/T4) disertai
peningkatan dan penurunan amplitudo (kresendo dan
dekresendo)
Epilepsi lobus temporal. Pada gambar pertama, dengan montage monopolar common average, tampak gelombang
epileptiform berupa gelombang paku (durasi <70ms) diikuti gelombang lambat di temporal belakang kiri T5, O1, P3 (kotak
merah). Pada gambar kedua dengan montage bipolar double banana, epoch yang sama, tampak fase reversal di T5
(panah biru). Sensitivitas 10µV/mm
Epileptiform Interiktal. In: Atlas EEG Praktis dan Suplemen Evokes Potential. Jakarta: Departemen Neurologi FKUI-RSCM; 2016. p. 90.
Temporal intermitten rhythmic delta activity (TIRDA): ditunjukkan oleh lingkaran di lobus
temporal kanan pada pasien berusia 32 tahun dengan epilepsi refrakter medis.
Ebersole JS. Current Practice of Clinical Electroencephalography (4th Ed.). Fourth Edition. Vol. 41,
Neurology. Philadelphia: Wolters Kluwer Health; 2014. p. 319
Perekaman EEG pada scalp menunjukkan onset iktal 7 Hz rhythmic activity, maksimal pada F7 dengan
keterlibatan elektroda sphenoidal ipsilateral
Ladino LD, Moien-Afshari F, Téllez-Zenteno JF. A Comprehensive Review of Temporal Lobe
Epilepsy. Neurol Disord Clin Methods. 2014
Video EEG monitoring
01 Episode-episode gangguan kesadaran dengan EEG interiktal normal
(meningkatkan kecurigaan bangkitan non epilepsi).
Tatalaksana ELTM
Reseksi lobus temporal anterior dengan
Bedah hippocampectomy (Lobectomy Temporal)
saraf Bebas bangkitan dapat dicapai hingga 90%.
Epilepsi lobus temporal mesial dan lateral
Gambaran klinis Mesial Lateral
Frekuensi 90% 10%
Faktor risiko FS, infeksi SSP, trauma kepala, perinatal Jarang
cedera (umum)
Usia onset Remaja atau dewasa muda 5 – 10 tahun lebih lambat dari MTS
Jenis aura epigastrik, psikis, penciuman, pengecap, “keadaan Psikis, halusinasi pendengaran, vertigo,
sepeti bermimpi"dan perasaan takut Gejala visual, aura nonspesifik
Automatisme Muncul di awal, dalam 20 detik pertama, Lebih lambat atau tidak ada
oroalimentary dan otomatisme manual
Motorik Automatisme motorik Ipsilateral diikuti oleh postur Di awali postur distonik kontralateral. Dapat
distonik kontralateral. Pergerakan kaki dan timbul gerakan clonic, gerakan kaki lebih jarang
pergeseran tubuh lebih memungkinkan
Secondary Lebih jarang Lebih sering
generalization
Batuk Postictal Lebih sering Lebih jarang
Durasi bangkitan > 1 menit <1 menit
EEG Ictal A lateralized ictal change of rhythmic 5-10 Hz A lateralized ictal change of irregular polymorphic
sharp activity, maksimal di F7/F8 2-5 Hz temporal rhytm
MRI Kebanyakan lesi epilepsi. Hippocampal Sebagian besar epilepsi non-lesional *. Tumor,
sklerosis. AVM atau cortical development malformation
Epilepsi lobus frontal dan temporal
Jenis epilepsi Frontal lobe Temporal lobe
Frekuensi bangkitan Sering, sering setiap hari Lebih jarang
Sleep activation Spesifik/khas Lebih jarang
Onset bangkitan Tiba-tiba, explosif Tidak tiba-tiba
Progression Cepat Tidak tiba-tiba
Initial motionless staring Lebih jarang Sering
Automatisme Lebih jarang Lebih sering dan lebih lama
Automatisme Bipedal Spesifik/khas Jarang
Complex posture Early, sering dan dominan Lebih jarang dan dominan, terjadi
setelah bangkitan general
Hypermotor (Hyperkinetic) Sering Jarang
Gejala Somatosensorik Sering Jarang
Speech Suara keras (mendengus, Verbalization speech pada bangkitan
menjerit, merintih) di hemisfer non dominan
Durasi bangkitan Singkat Lebih Lama
Secondary generalization Sering Lebih sering
Postictal confusion Tidak ada atau kurang dominan dan Lebih dominan dan lebih lama
singkat
Postictal dysphasia Jarang terjadi, kecuali menyebar Biasa terjadi pada bangkitan lobus
hingga ke lobus temporal dominan temporal dominan
Epilepsi lobus temporal mesial merupakan
bentuk bangkitan fokal tersering pada
dewasa