Anda di halaman 1dari 13

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai


Pada Badan Kepegawian Daerah Provinsi
Maluku

Lerry . A . Pattipawae
Nim : 2012 – 28 - 078
BAB I
permasalahan lingkungan kerja yang terjadi di Badan kepegawaian Daerah
Provinsi Maluku menunjukkan bahwa lingkungan kerja di dalam kantor
kurang memberikan kenyaman kepada pegawai dalam bekerja. kondisi
sistem pendingin ruangan yang mana tidak semua ruangan kerja merasakan
sistem pendingin ruangan sehingga menyebabkan suhu ruang dirasakan
kurang sejuk. Hal lainnya juga terlihat dari penggunaan beberapa peralatan
kantor seperti komputer yang masih dipakai dengan cara bergantian karena
tidak semua meja kerja mempunyai komputer dan masih terlihat banyak
dokumen dan arsip yang bertumpuk di sekitar meja kerja pegawai.
Selain itu juga, suara bising yang timbul akibat perbincangan antara
pegawai satu dengan pegawai lainnya, serta suara mesin elektronik dan
penggunaan mesin ketik yang ada di kantor menyebabkan
ketidaknyamanan dan mengganggu konsentrasi pada saat bekerja.
Faktor kedua mengenai Motivasi Kerja, setiap pegawai yang
bekerja pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Maluku sangat
memerlukan adanya pemberian motivasi. Pemberian motivasi
ini dapat memberikan efek positif dalam pelaksanaan kerja
pegawai dalam pencapaian target kerja organisasi.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan kurangnya
motivasi yang dimiliki oleh pegawai hal ini terlihat dari kurangnya
pegawai melaksanakan setiap pekerjaan dengan kemampuan
maksimalnya, mengeluarkan ide untuk kemajuan organisasi
dalam bekerja. Rendahnya motivasi kerja pegawai terlihat dari
laporan sering tertunda, sering menunda pekerjaan, dan tidak
menggunakan jam kerja semaksimal mungkin. Kurangnya
semangat pegawai dalam bekerja ditandai dengan banyak
pekerjaan pegawai yang tidak tuntas sesuai dengan yang
diharapkan.
Rumusan masalah
• Berdasarkan latar belakang di atas, maka
perumusan masalah yang akan dibahas
adalah :
• Apakah lingkungan kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai pada Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Maluku?
• Apakah motivasi kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Maluku?
BAB II
2.1. Lingkungan Kerja
• Menurut Sedarmayati (2009) definisi lingkungan kerja adalah keseluruhan alat
perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan
maupun sebagai kelompok.indikator : Penerangan,Suhu Udara ,Suara
Bising,Penggunaan Warna ,Ruang Gerak Yang Di Perlukan,Tersedianya
fasilitas,untuk pegawai Hubungan Karyawan
2.2. Motivasi
• Menurut Hasibuan (2013:141) mengemukakan motivasi berasal dari kata Latin
yaitu movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.Motivasi dalam
manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan
pada khususnya. Motivasi adalah mengarahkan daya dan potensi bawahan agar
mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan
yang telah ditentukan. Indikator : Kebutuhan fisiologis rasa aman, Kebutuhan
sosial,Kebutuhan penghargaan diri, Kebutuhan aktualisasi diri
Kerangka berpikir

Lingkungan
kerja H1
(X1)
Kinerja
pegawai
H2 (Y)

Motivasi
kerja
(X2)
Hipotesis

• Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara


terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul (Arikunto,2006:71). Hipotesis
merupakan suatu anggapan dasar yang kemudian
membuat suatu teori yang masih harus diuji kebenarannya.
Rumusan Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
• H1 : Pengaruh lingkungan Kerja terhadap variabel
kinerja pegawai
• H2 : Pengaruh motivasi kerja terhadap variabel kinerja
pegawai
BAB III
• 3.2 Populasi dan Sampel
• 3.2.1 Populasi
• Menurut Sugiyono (2010 : 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai
kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini adalah adalah sebanyak 62 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Maluku yang berjumlah 62 orang Pegawai. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.
• 3.2.2 Sampel
• Sampel menurut Sugiyono (2010: 62) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Selanjutnya
Sugiyono mengatakan “Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”. Berdasarkan pendapat di atas
maka pada penelitian ini akan menggunakan data populasi yaitu semua populasi atau seluruh pegawai Badan kepegawaian
Daerah Provinsi Maluku yang berjumlah 62 orang pegawai.

• 3.6.4 Analisis Regresi Linier


• a. Analisis regresi linier berganda
• Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan ketergantungan,
dan arah hubungan ketergantungan antara dua atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau
negatif (Priyatno,2008). Dari penelitian ini penjabaran variabel sebagai berikut:
• Variabel Independen : Lingkungan kerja (X1 ),motivasi kerja (X2),
• Variabel Dependen : Kinerja Pegawai (Y) Untuk menguji kedua variabel tersebut:
• Dimana : Y= a + bX1+bX2+e
Bab IV
PENGUJIAN HIPOTISIS

Coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,969 ,945   2,085 ,041
Total LK ,305 ,075 ,399 4,056 ,000
Total MK ,527 ,093 ,559 5,680 ,000
a. Dependent Variable: Total KP

• Berdasarkan table 4.14 dapat dilihat bahwa model linear berganda dalam penelitian ini
• Secara parsial untuk variable lingkungan kerja (X1) diperoleh nilai signifikan 0.000 < 0.05. karena nilai
signifikan 0.000 < 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti H1 diterima atau terbukti signifikan,
yang berarti bahwa lingkungan kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai(Y).
• selanjutnya, untuk variable motivasi kerja (X2) diperoleh nilai signifikan 0.000 < 0.05. karena nilai signifikan
0.000 < 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti diterima atau terbukti signifikan, yang berarti
bahwa variabel motivasi kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai (Y).
PEMBAHASAN
4.6.1 Pengaruh lingkungan kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Maluku.
Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, dijelaskan bahwa dalam suatu
kondisi lingkungan kerja dikatkan baik atau sesuai apabila manusia yang berada
didalamnya dapat melaksanakan kegiatan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan
nyaman . kesesuai lingkungan kerja dapat berdampak dalam waktu yang lama, demikian
juga dengan lingkungan kerja yang buruk akan mengakibatkan sulitnya memperoleh
sistim kerja yang efetif dan efisien . lingkingan kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Lingkungan kerja yang baik dapat membantu karyawan bekerja dengan tenang dan tidak
membuat mereka jenuh dalam bekerja , sehingga akan merasa puas dengan hasil
kerjanya .
Hasil penelitian membuktikan bahwa lingkungan kerja yang ada pada badan
kepegawaian daerah provinsi Maluku memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerjapegawai . Hal ini berarti semakin baik proses lingkungan kerja yang dilakukan
maka semakin baik pula kinerja pegawai.
4.6.2 Pengaruh motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada Kinerja pegawai Pada
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Maluku.
Motivasi Kerja pegawai merupakan faktor yang mempengaruhi Kinerja. Semakin baik
Motivasi Kerja pegawai tentunya akan meningkatkan Kinerja pegawai dalam
melaksanakan tugasnya. Artinya tinggi rendahnya kinerja pegawai dalam melaksanakan
tugas akan ditentukan oleh baik buruknya Motivasi Kerja yang dirasakan oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Motivasi Kerja
pegawai efektif meningkatkan Kinerja dengan yang baik meliputi beberapa indikator
Kebutuhan Fisiologis , kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan
dan kebutuhan aktualisasi diri. Dengan kata lain dapat ditegaskan bahwa motivasi kerja
mampu meningkatkan kinerja pegawai sehingga pada saat motivasi meningkat maka
kinerja pegawai juga meningkat.
Hasil penelitian membuktikan bahwa motivasi yang ada pada badan kepegawaian
provinsi Maluku n memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai .
Hal ini berarti semakin baik motivasi yang diberikan maka semakin baik pula kinerja
pegawainya
BAB V
5.1.1 Kesimpulan
• Berdasarkan hasil penelitian dan data terkumpul melalui penyebaran kuisioner sebanyak 62 responden, dan
hasil analisis data. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
• Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa variable lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja pegawai pada badan kepegawaian provinsi Maluku dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
• Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa variable motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
terhadap Kinerja pegawai Kinerja pegawai pada badan kepegawaian provinsi Maluku pada dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05.
•  
5.1.2 Saran
• Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, berikut ini dikemukakan beberapa saran
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan objek penelitian maupun pengembangan ilmu
pengetahuan kedepan, antara lain :
• Lingkungan kerja dan motivasi kerja merupakan bagian terpenting dalam mewujudnyatkanp program-
program dalam sebuah perusaahn, maka dari itu pihak badan kepegawaian profinsi Maluku diharpakan agar
lebih memperhatikan kinerja pegawai dengan cara meningkatkan lingkungan kerja dan motivasi kerja .
• Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan sumbangan informasi yang bermanfaat bagi perusahan untuk
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan lingkungan kerja dan motivasi kerja .
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai