Anda di halaman 1dari 8

MODALITAS

Oleh: Golda Mair, M.Pd.


 Modalitas merupakan suatu uraian/bahasan
dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
pernyataan/keinginan/sikap/perasaan si
pembicara mengenai keadaan atau perbuatan
terhadap lawan bicaranya.
Kata keterangan modalitas ini
umumnya memiliki bentuk seperti
berikut :
• Menunjukkan rasa pasti (kepastian).
Contoh : tentu, sungguh, pasti.
• Menunjukkan rasa pengakuan.
Contoh: sebenarnya, benar, ya.
• Menunjukkan rasa takjub/heran. Contoh : mustahil,
astaga.
• Menunjukkan rasa sangsi/keraguan. Contoh :
barangkali, entah, mungkin.
• Menunjukkan harapan/keinginan. Contoh : semoga,
mudah-mudahan, moga-moga.
• Menunjukkan larangan. Contoh : jangan, tidak boleh.
• Menunjukkan sebuah ajakan. Contoh : mari, ayo,
sebaiknya.
Karena bentuknya di atas, kata
keterangan modalitas di
kelompokkan menjadi beberapa
kategori, yaitu modalitas
internasional, epistemik,
deontik, dinamik serta aletis.
2. Modalitas Epistemik
1. Modalitas Intensional
Merupakan modalitas Adalah modalitas yang
yang mengemukakan menerangkan perasaan
suatu harapan, ajakan, kepastian, kemungkinan,
permohonan, keinginan, keharusan. Kata bantu
permintaan, dengan yang digunakan seperti :
ditandai kata bantu pasti, bisa jadi, mungkin,
seperti : ingin, mau, mari, belum pasti dan harus.
tolong dan silahkan.
3. Modalitas Deontik 4. Modalitas Dinamik
Adalah modalitas yang Merupakan modalitas
berisi suatu permintaan yang menjelaskan
izin atau diperkenankan. kecakapan, kesanggupan,
Kata bantu yang dipakai kemampuan. tanda
untuk modalitas ini, hubung dalam modalitas
izinkan, harap, mohon. ini berupa dapat, mampu,
bisa.
5. Modalitas Aletis

Merupakan modalitas yang berhubungan


dengan kepentingan, keperluan dan
ditandai dengan kata bantu harus, wajib.

Anda mungkin juga menyukai