Modalitas merupakan suatu uraian/bahasan dalam bentuk kalimat yang menunjukkan pernyataan/keinginan/sikap/perasaan si pembicara mengenai keadaan atau perbuatan terhadap lawan bicaranya. Kata keterangan modalitas ini umumnya memiliki bentuk seperti berikut : • Menunjukkan rasa pasti (kepastian). Contoh : tentu, sungguh, pasti. • Menunjukkan rasa pengakuan. Contoh: sebenarnya, benar, ya. • Menunjukkan rasa takjub/heran. Contoh : mustahil, astaga. • Menunjukkan rasa sangsi/keraguan. Contoh : barangkali, entah, mungkin. • Menunjukkan harapan/keinginan. Contoh : semoga, mudah-mudahan, moga-moga. • Menunjukkan larangan. Contoh : jangan, tidak boleh. • Menunjukkan sebuah ajakan. Contoh : mari, ayo, sebaiknya. Karena bentuknya di atas, kata keterangan modalitas di kelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu modalitas internasional, epistemik, deontik, dinamik serta aletis. 2. Modalitas Epistemik 1. Modalitas Intensional Merupakan modalitas Adalah modalitas yang yang mengemukakan menerangkan perasaan suatu harapan, ajakan, kepastian, kemungkinan, permohonan, keinginan, keharusan. Kata bantu permintaan, dengan yang digunakan seperti : ditandai kata bantu pasti, bisa jadi, mungkin, seperti : ingin, mau, mari, belum pasti dan harus. tolong dan silahkan. 3. Modalitas Deontik 4. Modalitas Dinamik Adalah modalitas yang Merupakan modalitas berisi suatu permintaan yang menjelaskan izin atau diperkenankan. kecakapan, kesanggupan, Kata bantu yang dipakai kemampuan. tanda untuk modalitas ini, hubung dalam modalitas izinkan, harap, mohon. ini berupa dapat, mampu, bisa. 5. Modalitas Aletis
Merupakan modalitas yang berhubungan
dengan kepentingan, keperluan dan ditandai dengan kata bantu harus, wajib.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu