Anda di halaman 1dari 24

PUPUK BERIMBANG

• Pertanian: peranan strategis dalam penyediaan pangan (beras)


• Kebutuhan Pangan semakin meningkat
• Produksi yang perlu ditingkatkan:
1) Intensifikasi : - benih/varietas unggul
- pengendalian HPT
- irigasi
- pemupukan dll

2) Perluasan Areal : - pembukaan sawah baru


- perluasan areal tanam
(lahan terlantar, peningkatan IP)

1
• Pupuk/hara: faktor penting untuk peningkatan produksi
• Pupuk semakin mahal
• Peningkatan produksi efektif dan efisien pengelolaan
hara/pupuk

Unsur hara yang diperlukan

16 unsur hara Essensial:


• Hara makro utama : C, H, O, N, P, K
• Hara makro sekunder : Ca, Mg, S
• Hara mikro : Fe, Zn, Mn, Cu, B, Mo, Cl

2
Mengapa harus memberi hara/pupuk

• Tanah subur tak perlu dipupuk


• Hara tanah kurang perlu dipupuk
• Keperluan hara/pupuk status hara tanah (uji tanah)

Pengolahan hara secara tepat


Cara mengelola hara yang harus ditambahkan mulai dari:
• Menentukan jenis dan dosis hara/pupuk
• Memilih sumber
• Cara pemberian
• Waktu pemberian

3
Penentuan jenis dan dosis yang tepat
(pupuk berimbang)

• Pemupukan berimbang: pemberian jenis hara/pupuk yang


dibutuhkan tanaman dengan dosis yang tepat ke dalam tanah untuk
mencapai ststus/kandungan hara dalam tanah yang optimum bagi
pertumbuhan dan hasil tanaman serta mengurangi pencemaran
lingkungan

• Jenis pupuk yang harus diberikan (N, P, K, dll) tergantung


kandungan hara tanah yang rendah

• Dosis pupuk:
Uji tanah: Status hara rendah, sedang dan tinggi dosis
berbeda

4
Sumber pupuk yang dapat digunakan

• Pupuk anorganik tunggal: Urea, ZA, TSP/SP-36, KCL, dll. dicampur


secara manual atau dengan alat pencampur.

• Pupur anorganik majemuk: NPK, NPKS, NP, NK, dll. dengan


komposisi bervariasi.

• Pupuk organik: kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dll.

5
Keunggulan Pupuk Tunggal
1. Dosis lebih mudah disesuaikan.
2. Dapat diaplikasikan beberapa kali.
3. Harga persatuan hara umumnya lebih murah daripada pupuk
majemuk.

Keunggulan Pupuk Majemuk


1. Mengandung lebih dari 1 unsur hara.
2. Hemat tenaga pemupukan.
3. Bila dosis dan formula pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman,
efektifitas dan efisiensi tinggi.

6
Kelemahan Pupuk Tunggal

1. Mengadung hanya 1 unsur hara.


2. Tenaga pemupukan tinggi.

Kelemahan Pupuk Majemuk

1. Kandungan hara dalam pupuk belum tentu sesuai sulituntuk


membuat formula yang cocok untuk semua tanah dan tanaman.
2. Pemberian pupuk majemuk masih perlu dikombinasikan dengan
pupuk tunggal.

7
Manfaat Pupuk Organik
Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah:
1. Meningkatkan kapasitas tanah menahan air
2. Memperbaiki struktur/agregat tanah
3. Memperbaiki aerasi tanah
4. Sumber hara makro, sekunder dan mikro
5. Meningkatkan ketersediaan hara dan KTK tanah
6. Mengikat hara dengan membentuk khelat
7. Meningkatkan aktivitas dan populasi makro fauna dan mikro
organisme tanah.

8
Jenis Pupuk Organik
• Kompos : sampah, jerami, sisa-sisa tanaman lain.
• Pupuk kandang : sapi, kambing, ayam, kelinci, “night soil”, dll.
• Pupuk hijau : flemingia, gliricidia, centrocema,
callopogonium, dll.  Alley cropping atau
cover crop.
• Limbah organik dari pabrik:
sisa proses asam amino dari pabrik bumbu
masak, blotong, ampas tebu, sisa pabrik
kelapa sawit, dll

9
Sebagai contoh:
• Jerami padi mengandung sekitar 0,63% N, 0,10% P, !,4% K.
 5 ton jerami padi sisa panen bila digunakan sebagai pupuk
organik
 menyumbang pupuk setara dengan
- 68 kg Urea atau 150 kg ZA
- 25 kg TSP atau 32,5 kg SP36
- 140 kg KCL

• 5 ton gabah mengandung / mengangkut sekitar 1,06% N (115 kg


Urea), 0,2% P (50 kg TSP), dan 0,27% K (27 kg KCL)

10
Kandungan Hara Pupuk Kandang (%)

Sumber N P K Ca Mg S Fe
Sapi 0,65 0,15 0,30 0,12 0,10 0,09 0,004
Kuda 0,70 0,10 0,58 0,79 0,14 0,07 0,010
Unggas 1,50 0,77 0,89 0,30 0,88 0,00 0,100
Domba 1,28 0,19 0,93 0,59 0,19 0,09 0,020

Sumber: Tan (1993)

11
Cara dan Waktu Pemberian Pupuk

Lahan sawah:

• Pupuk N (misal: Urea, ZA) : disebar di sawah 3X  2,4,6 MST


masing-masing 1/3 bagian

• Pupuk P : diberikan sekaligus pada saat


pengolahan tanah

• Pupuk K (KCL) : disebar 2X pada saat tanam/ 2 MST


dan 4 MST

12
Cara dan Waktu Pemberian Pupuk

Lahan kering:

• Pupuk P : P alam (tanah masam) dan TSP


- P alam : - disebar dan dicapur
- diberikan sekaligus sebelum tanam dengan
dosis tinggi
- TSP : diberikan sekaligus di barisan tanaman
(larikan) atau ditugal

• Pupuk N dan K : sebaliknya diberikan beberapa kali dengan


cara disebar di barisan tanaman atau ditugal
(tergantung tanaman)

13
Status Hara Tanah Sebagai Dasar
Pemupukan Berimbang

• Program pemupukan berimbang  Puslitbangtanah membuat


peta status hara P dan K sawah skala 1:250.000 di 18 propinsi.

 Seluruh Jawa
 Sumatra
 Sulawesi
 Bali
 Lombok
 Kalsel dan Sulsel.

14
Tabel 1. Status Hara P tanah berdasarkan peta skala 1:250.000 di 18 provinsi*
  Status Hara P
Provinsi Rendah Sedang Tinggi Jumlah
  ............ ( x 1000 ha ) ............
Jabar 235.6 454.4 523.3 1213.3
Jateng 123.4 658.8 397.1 1179.3
Jatim 183.5 544.9 531.5 1259.9
Lampung 17.7 47.5 147.9 213.1
Sumsel 145.6 252.0 32.3 429.9
Sumbar 37.4 96.0 91.8 225.2
Kalsel 145.8 164.2 155.2 465.2
Sulsel 115.4 175.5 290.1 581.0
Bali 2.0 15.5 74.1 91.6
NTB (Lombok) - 11.7 110.8 122.5
Aceh 48.2 128.1 120.8 297.1
Sumatera Utara 53.4 301.6 175.4 530.4
Jambi 30.5 118.2 115.8 264.5
Riau 76.4 106.8 46.0 229.2
Bengkulu 18.8 30.3 40.8 89.9
Sulut 6.8 51.0 30.6 88.4 * Peta status
hara P tanah
Sulteng 2.0 61.5 93.3 156.8 sawah
Sultra 27.5 23.5 19.1 70.1 tersedia di
Puslitbang
Jumlah 1.270.0 3.241.5 2.995.9 7.507.4
Tanah dan15
  17% 43% 40%   Agroklimat
Tabel 2. Status Hara K tanah berdasarkan peta skala 1:250.000 di 18 provinsi*
  Status Hara K
Provinsi Rendah Sedang Tinggi Jumlah
  ............ ( x 1000 ha ) ............
Jabar 225.6 496.3 491.5 1213.3
Jateng 175 330 674.3 1179.3
Jatim 71.9 345.6 842.4 1259.9
Lampung 104 53.8 55.2 213.1
Sumsel 12.9 261.3 155.7 429.9
Sumbar 50.4 110.7 64.0 225.1
Kalsel 66.3 261.3 137.6 465.1
Sulsel 26.7 89.1 465.3 581.0
Bali - - 91.6 91.6
NTB (Lombok) - - 122.5 122.5
Aceh 12.1 56.5 228.6 297.2
Sumatera Utara 10.1 430.6 89.7 530.4
Jambi 19.6 139.9 105.0 264.5
Riau 9.4 82.7 137.1 229.2
Bengkulu 28.4 40.4 21.0 89.9
Sulut 8.7 40.2 39.5 88.4 * Peta status
hara K tanah
Sulteng 32 32.9 91.9 156.8 sawah
Sultra 22.1 34.8 13.2 70.1 tersedia di
Puslitbang
Jumlah 875.2 2806.1 3826.1 7507.4
Tanah dan
  12% 37% 51%   16
Agroklimat
Rekomendasi Pemupukan P

Tabel 3. Kriteria status P tanah sawah dan rekomendasi pemupukan P untuk padi sawah

Kadar P tanah
Status Hara P (ekstrak HCL 25%) Rekomendasi

Rendah < 20 mg P2O5/100g


(dalam peta berwarna merah) 100 kg TSP/ha/musim

Sedang 20-40 mg P2O5/100g


(dalam peta berwarna kuning) 75kg TSP/ha/musim

Tinggi > 40 mg P2O5/100g


(dalam peta berwarna hijau) 50 kg TSP/ha/musim

17
Rekomendasi Pemupukan K
Tabel 4. Kriteria status K tanah sawah dan rekomendasi pemupukan P untuk padi sawah*

Kadar K tanah
Status Hara K (ekstrak HCL 25%) Rekomendasi

Rendah < 10 mg K2O/100g


(dalam peta berwarna merah) 50 kg KCl/ha/musim

Sedang 10-20 mg K2O/100g


(dalam peta berwarna kuning) 0

Tinggi > 20 mg K2O/100g


(dalam peta berwarna hijau) 0

* Jerami sisa panen harus dikembalikan ke tanah sebagai sumber bahan organik dan kalium

18
Pengembangan peta status
hara tanah

• Peta P dan K skala 1:250.000 kurang detail

• Perlu dibuat peta pupuk P dan K 1:50.000  untuk


menyusun rekomendasi pemupukan berimbang per
kecamatan

• Puslitbangtanah telah membuat peta P dan K skala


1:50.000 di beberapa kabupaten: Karawang, Subang,
Indramayu, Tegal, dan Pemalang

19
Puslitbangtanah bekerjasama dengan BPTP
dan Pemda

Peta P dan K sawah skala 1:50.000


 Sumut : Tapsel, Simalungun, Asahan, dll.

 Bali : Kab. Negara, Jembrana

 Lampung : Lampung Tengah, Lampung Selatan

 NTB : Lombok Barat, Bima

20
Aplikasi pemupukan berimbang
pada padi sawah
Tabel 5. Contoh aplikasi pemupukan berimbang untuk padi sawah
pada tanah berstatus N, P, dan K rendah dengan
menggunakan pupuk tunggal dan majemuk

Alternatif penggunaan pupuk Rekomendasi pemupukan*


1. Pupuk tunggal 300 kg urea/ha + 100 kg
TSP/ha + 50 kg KCL/ha
2. Pupuk majemuk 200 kg NPK/ha + 233 kg
NPK 15:15:15 urea/ha + 33 kg TSP/ha

Catatan: * Kadar N tanah rendah (N total < 0,2%) disarankan


dipupuk 250-300 kg urea/ha
* Jerami padi dikembalikan ke tanah sebagai sumber
bahan organik dan kalium
21
Tabel 6. Contoh aplikasi pemupukan berimbang untuk padi
sawah pada tanah berstatus N dan P tinggi, tetapi K
rendah dengan menggunakan pupuk tunggal atau
pupuk majemuk

Alternatif penggunaan pupuk Rekomendasi pemupukan*


1. Pupuk tunggal 300 kg urea/ha + 100 kg
TSP/ha + 50 kg KCl/ha
2. Pupuk majemuk 200 kg NPK/ha + 233 kg
NPK 15:15:15 urea/ha + 33 kg TSP/ha

Catatan: * Kadar N tanah rendah (N total < 0,2%) disarankan


dipupuk 250-300 kg urea/ha
* Jerami padi dikembalikan ke tanah sebagai
sumber bahan organik dan kalium

22
Tabel 7. Contoh aplikasi pemupukan berimbang untuk padi
sawah pada tanah berstatus N tinggi, tetapi P dan K
rendah dengan menggunakan pupuk tunggal dan pupuk
majemuk

Alternatif penggunaan pupuk Rekomendasi pemupukan*


1. Pupuk tunggal 250 kg urea/ha + 100 kg
TSP/ha + 50 kg KCl/ha
2. Pupuk majemuk 200 kg NPK/ha + 183 kg
NPK 15:15:15 urea/ha + 33 kg TSP/ha
+ 0 kg KCl/ha

Catatan: * Jerami padi dikembalikan ke tanah sebagai sumber


bahan organik dan kalium

23
Tabel 8. Contoh aplikasi pemupukan berimbang untuk padi
sawah pada tanah berstatus N, P, dan K tanah tinggi
dengan menggunakan pupuk tunggal dan pupuk
majemuk

Alternatif penggunaan pupuk Rekomendasi pemupukan*


1. Pupuk tunggal 250 kg urea/ha + 50 kg TSP/ha
+ 0 kg KCl/ha
2. Pupuk majemuk 150 kg NPK/ha + 200 kg
NPK 15:15:15 urea/ha + 0 kg TSP/ha
* Kelebihan pemberian 22,5
kg K2O (37,5 kg KCl/ha)

Catatan: * Jerami padi dikembalikan ke tanah sebagai sumber


bahan organik dan kalium

24

Anda mungkin juga menyukai