1
• Pupuk/hara: faktor penting untuk peningkatan produksi
• Pupuk semakin mahal
• Peningkatan produksi efektif dan efisien pengelolaan
hara/pupuk
2
Mengapa harus memberi hara/pupuk
3
Penentuan jenis dan dosis yang tepat
(pupuk berimbang)
• Dosis pupuk:
Uji tanah: Status hara rendah, sedang dan tinggi dosis
berbeda
4
Sumber pupuk yang dapat digunakan
5
Keunggulan Pupuk Tunggal
1. Dosis lebih mudah disesuaikan.
2. Dapat diaplikasikan beberapa kali.
3. Harga persatuan hara umumnya lebih murah daripada pupuk
majemuk.
6
Kelemahan Pupuk Tunggal
7
Manfaat Pupuk Organik
Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah:
1. Meningkatkan kapasitas tanah menahan air
2. Memperbaiki struktur/agregat tanah
3. Memperbaiki aerasi tanah
4. Sumber hara makro, sekunder dan mikro
5. Meningkatkan ketersediaan hara dan KTK tanah
6. Mengikat hara dengan membentuk khelat
7. Meningkatkan aktivitas dan populasi makro fauna dan mikro
organisme tanah.
8
Jenis Pupuk Organik
• Kompos : sampah, jerami, sisa-sisa tanaman lain.
• Pupuk kandang : sapi, kambing, ayam, kelinci, “night soil”, dll.
• Pupuk hijau : flemingia, gliricidia, centrocema,
callopogonium, dll. Alley cropping atau
cover crop.
• Limbah organik dari pabrik:
sisa proses asam amino dari pabrik bumbu
masak, blotong, ampas tebu, sisa pabrik
kelapa sawit, dll
9
Sebagai contoh:
• Jerami padi mengandung sekitar 0,63% N, 0,10% P, !,4% K.
5 ton jerami padi sisa panen bila digunakan sebagai pupuk
organik
menyumbang pupuk setara dengan
- 68 kg Urea atau 150 kg ZA
- 25 kg TSP atau 32,5 kg SP36
- 140 kg KCL
10
Kandungan Hara Pupuk Kandang (%)
Sumber N P K Ca Mg S Fe
Sapi 0,65 0,15 0,30 0,12 0,10 0,09 0,004
Kuda 0,70 0,10 0,58 0,79 0,14 0,07 0,010
Unggas 1,50 0,77 0,89 0,30 0,88 0,00 0,100
Domba 1,28 0,19 0,93 0,59 0,19 0,09 0,020
11
Cara dan Waktu Pemberian Pupuk
Lahan sawah:
12
Cara dan Waktu Pemberian Pupuk
Lahan kering:
13
Status Hara Tanah Sebagai Dasar
Pemupukan Berimbang
Seluruh Jawa
Sumatra
Sulawesi
Bali
Lombok
Kalsel dan Sulsel.
14
Tabel 1. Status Hara P tanah berdasarkan peta skala 1:250.000 di 18 provinsi*
Status Hara P
Provinsi Rendah Sedang Tinggi Jumlah
............ ( x 1000 ha ) ............
Jabar 235.6 454.4 523.3 1213.3
Jateng 123.4 658.8 397.1 1179.3
Jatim 183.5 544.9 531.5 1259.9
Lampung 17.7 47.5 147.9 213.1
Sumsel 145.6 252.0 32.3 429.9
Sumbar 37.4 96.0 91.8 225.2
Kalsel 145.8 164.2 155.2 465.2
Sulsel 115.4 175.5 290.1 581.0
Bali 2.0 15.5 74.1 91.6
NTB (Lombok) - 11.7 110.8 122.5
Aceh 48.2 128.1 120.8 297.1
Sumatera Utara 53.4 301.6 175.4 530.4
Jambi 30.5 118.2 115.8 264.5
Riau 76.4 106.8 46.0 229.2
Bengkulu 18.8 30.3 40.8 89.9
Sulut 6.8 51.0 30.6 88.4 * Peta status
hara P tanah
Sulteng 2.0 61.5 93.3 156.8 sawah
Sultra 27.5 23.5 19.1 70.1 tersedia di
Puslitbang
Jumlah 1.270.0 3.241.5 2.995.9 7.507.4
Tanah dan15
17% 43% 40% Agroklimat
Tabel 2. Status Hara K tanah berdasarkan peta skala 1:250.000 di 18 provinsi*
Status Hara K
Provinsi Rendah Sedang Tinggi Jumlah
............ ( x 1000 ha ) ............
Jabar 225.6 496.3 491.5 1213.3
Jateng 175 330 674.3 1179.3
Jatim 71.9 345.6 842.4 1259.9
Lampung 104 53.8 55.2 213.1
Sumsel 12.9 261.3 155.7 429.9
Sumbar 50.4 110.7 64.0 225.1
Kalsel 66.3 261.3 137.6 465.1
Sulsel 26.7 89.1 465.3 581.0
Bali - - 91.6 91.6
NTB (Lombok) - - 122.5 122.5
Aceh 12.1 56.5 228.6 297.2
Sumatera Utara 10.1 430.6 89.7 530.4
Jambi 19.6 139.9 105.0 264.5
Riau 9.4 82.7 137.1 229.2
Bengkulu 28.4 40.4 21.0 89.9
Sulut 8.7 40.2 39.5 88.4 * Peta status
hara K tanah
Sulteng 32 32.9 91.9 156.8 sawah
Sultra 22.1 34.8 13.2 70.1 tersedia di
Puslitbang
Jumlah 875.2 2806.1 3826.1 7507.4
Tanah dan
12% 37% 51% 16
Agroklimat
Rekomendasi Pemupukan P
Tabel 3. Kriteria status P tanah sawah dan rekomendasi pemupukan P untuk padi sawah
Kadar P tanah
Status Hara P (ekstrak HCL 25%) Rekomendasi
17
Rekomendasi Pemupukan K
Tabel 4. Kriteria status K tanah sawah dan rekomendasi pemupukan P untuk padi sawah*
Kadar K tanah
Status Hara K (ekstrak HCL 25%) Rekomendasi
* Jerami sisa panen harus dikembalikan ke tanah sebagai sumber bahan organik dan kalium
18
Pengembangan peta status
hara tanah
19
Puslitbangtanah bekerjasama dengan BPTP
dan Pemda
20
Aplikasi pemupukan berimbang
pada padi sawah
Tabel 5. Contoh aplikasi pemupukan berimbang untuk padi sawah
pada tanah berstatus N, P, dan K rendah dengan
menggunakan pupuk tunggal dan majemuk
22
Tabel 7. Contoh aplikasi pemupukan berimbang untuk padi
sawah pada tanah berstatus N tinggi, tetapi P dan K
rendah dengan menggunakan pupuk tunggal dan pupuk
majemuk
23
Tabel 8. Contoh aplikasi pemupukan berimbang untuk padi
sawah pada tanah berstatus N, P, dan K tanah tinggi
dengan menggunakan pupuk tunggal dan pupuk
majemuk
24