Anda di halaman 1dari 49

SERANGGA HAMA

GUDANG
OUT LINE
 CIRI UMUM DAN PENGGOLONGAN SERANGGA
 BEBERAPA SERANGGA HAMA GUDANG
PENTING, CIRI-CIRI SPESIFIK BESERTA BAHAN
PANGAN YANG DIRUSAK
 PENGARUH SUHU, KELEMBABAN RELATIF,
KADAR AIR BAHAN DAN KOMPOSISI UDARA
TERHADAP PERTUMBUHAN SERANGGA
 PENGENDALIAN SERANGGA HAMA GUDANG
SECARA TERPADU
CIRI UMUM DAN PENGGOLONGAN SERANGGA
Serangga hama gudang mempunai ciri-ciri sbb.:
a. Tubuhnya trediri 3 bagian : Kepala, Dada,
dan Perut (Gambar 13 dan 14)
b. Tubuhnya tertutup kulit luar (external
skeleton)
c. Dewasa mempunyai 3 pasang kaki
d. Mengalami metamorfosa)

Serangga Silverfish (kutu buku) tidak


metamorfosa telur menetas = induknya
Snout
Antena
Kepala
Mata Majemuk
Kepala
Dada

Pronotum

Scutellum
Peru

Femur
t

Tibin

Tarsus

Gambar 1. Bagian-Bagian Utama Serangga Coleoptera


Gambar 2. Siklus Metamorfosa Tidak Sempurna dan Metamorfosa Sempurna Pada
Kumbang
Serangga hama gudang penting :
1. Coleoptera (Kumbang) dgn ciri sayap depan
mengalami pengerasan seperti tanduk (elytra).
Ordo Coleoptera mengalami metamorfosa
sempurna.
2. Lepidoptera (ngengat) mempunyai sayap depan dan
belahan yang khas yg dapat digunakan untuk
membedakan dgn spesies lain. Mengalami
metamorfosa sempurna.
3. Psocoptera (Psocid) dgn ciri khas sering tidak
bersayap, antena panjang dgn ruas yg banyak,
ukuran badan sangan kecil dan tranparan.
Metamorfosa tidak sempurna.
Beberapa Ordo Lain Yg Berkaitan Dengan
Penyimpanan Bahan Pangan
1. Hymenoptera : Golongan Semut,Tawon dan
Tabuhan, bersifat parasit. Terdapat di Gudang
apabila kurang penyemprotan insektisida.
2. Diptera : lalat yg bermetamorfosis sempurna.
Paling sering dijumpai pada penyimpanan ikan.
Jenis lalat yg sering dijumpai adalah Piophila
casei.
3. Hemiptera : golongan Kepik. Mengalami
metamorfosa tidak sempurna (Gb.2). Erat
kaitannya dgn kacang tanah, kopra, biji kapas
penyebab pengeriputan, dan peningkatan asam
lemak.
4. Isoptera : Kelompok Rayap. Metamorfosa
tidak sempurna, hidup berkoloni, ada
pembagian kasta (pekerja, ratu dan raja),
tidak bersayap kecuali pada saat
membentuk koloni bersayap (laron)
merusak bangunan penyimpan bahan
pangan
5. Dicyoptera: Kelompok Kecoa. Metamorfosa
tidak sempurna, ada yg bersayap ada juga
yg tidak. Terdapat pada penyimpanan
bahan pangan yg sanitasinya kurang baik.
Hama Penting
1. Coleoptera
a. Lasioderma serricorne fabricius (Anobiidae,
Coleoptera). Hama penting pada Coklat dan
tembakau, juga menyerang kacang-kacangan,
rempah-rempah, buah-buahan kering dan tepung
sagu. Banyak ditemukan pd daerah tropis.
Serangga dpt hidup selama 2 – 6 minggu. Kondisi
optimum utk berkembang biak pd suhu 30- 35 0C
dan RH 70 %. Betina menghasilkan telur 110 butir,
utk menetas selama 25 hari. Aktif pada sore dan
senja hari. Spesifik : dewasa ukuran 2-3 mm,
berwarna coklat muda, permukaan elytra licin
tanpa bulu kasar. Panjang antena separuh panjang
badan dan terdiri 11 ruas.
b. Stegobium paniceum, Linnaeus
(Anobiidae, Coleoptera). Hama ini
menyerang coklat dan biskuit, juga
rempah dan daun obat-obatan yg
dikeringkan. Kondisi opt. utk berkembang
biak pada suhu 300C, RH 60-90%. Betina
bertelur 75 butir, dgn waktu tetas 40
hari. Serangga dewasa hidup selama 13-
65 hari tgt lingkungan Penyebaran
didaerah sub tropis.Spesifik : Ukuran 2-3
mm, elytra licin tanpa bulu kasar.
c. Araecerus fasciculatus,Degeer (Anthribidae,
Coleoptera). Hama pada biji Kopi dan Coklat yg
disimpan, juga menyerang gaplek, jagung,
kacang tanah dan rempah yg menyebabkan
erusakan berat. Kondisi opt. utk berkembang
biak pada suhu 280C dan RH 70 %. Betina dpt
bertelur 50 butir dgn waktu tetas 44-66 hari.
Serangga ini berkembang lebih cepat pada KA
tinggi, dan terhambat pada KA rendah. Serangga
dewasa dapat hidup selama 17 minggu.
Spesifik: ukuran 3-5 mm berwarna coklat tua,
elytra sedikit lebih pendek dari abdomen
sehingga ruas akhir abdomen tampak dari atas.
d. Rhyzopertha dominica,Fabricius (Bostrichidae,
Coleoptera). Hama pada Sereal yg belum diolah.
Hama ini dpt menyebabkan kerusakan pada Gabah
yg tahan pada hama gudang umumnya. Kondisi opt.
utk pertumbuhan pada suhu 340C dan RH 70 %. Pd
suhu 250C dpt bertelur 244 butir, pd suhu 340C dpt
bertelur 418 butir, masa bertelur dpt berlangsung 4
bulan. Telur diletakan pada celah/bagian yg retak
kemudian setelah menetas larva melakukan
penetrasi kedalam biji dan berkembang didalamnya.
Juga menyerang tepung serealia, beras giling, beras
sosoh, gaplek,kacang2an kec.kedelai, Spesifik:
ukurab pjg 2-3 mm, tubuh silindris berwarna coklat,
dada dan sayap kelihatan besar.
e. Callosobruchus spp (Bruchidae, Coleoptera)
C. chinensis,L dan C. maculatus Fabricus,
serangga yg menyerang kacang-kacangan, di
Indonesia kebanyakan menyerang kacang hijau
yg akan dipanen. Kondisi opt. utk
perkembangan pada suhu 320C dan RH 90 %.
Serangga dewasa umurnya hanya 12 hari, betina
bertelur 100 butir yg diletakan di permukaan
kacang dan menetas dalam 5-6 hari, kemudian
penetrasi pada biji kacang. Spesifik:
C.chinensis dan C.maculatus bentuk morfologi
sama dibedakan dari bentuk gerigi pada kaki
belakang, panjang 2,5-3,5 mm
f. Caryedonseratus Oliveir (Bruchidae,
Coleoptera). Hama menyerang kacang
tanah terutama yg belum dipipil, juga
buah asam/tamarin. Kondisi opt. utk
pertumbuhan pada suhu 30-330C dan RH
70-90%. Kondisi dari telurdewasa 40-41
hari. Spesifik: ukuran besar dibandingkan
dgn lainnya, ukuran 3,5-6,8 mm. Pd kaki
belakang terdapat satu gigi yg panjang dan
8 -12 gigi yg lebih kecil.
g. Necrobia rufipes,Degeer (Cleridae,
Coleoptera). Hama pada Kopra, juga
menyerang rempah2, ikan kering, keju
dan produk hewani. Serangga ini
berkembang biak dgn cepat pada suhu
30-340C. Kopra yg ditumbuhi Kapang N
rufipes bersifat sbg predator. Kapang
juga sbg tempat persembunyian larva dan
pupa. Spesifik: berwarna hijau kebiruan,
ruas antena paling bawah dan kaki
berwarna merah, panjang badan 4,5 mm.
h.Cryptolestes spp ( Cucujidae, Coleoptera). Ada
2 species C.ferrugineus Sihepens dan C.pusillus
Shonher. Dikenal sbg hama sekunder pada pada
sereal, kurma, buah-buahan kering. Pada Sereal
yg belum diolah larva serangga baru bisa
penetrasi apabila terdpt kerusakan. Kondisi opt.
utk perkembangan pada suhu 330C dan RH 70%,
perkembangan dari telur –dewasa 23 hari.
Serangga ini dpt hidup di iklim dingin. Spesifik:
Bertubuh sangat kecil dan pipih, panjang 2,5 mm
berwarna coklat, sebagian berantena pnjang. C.
ferrugineus dan C. pussilus sukar dibedakan, di
penyimpanan sering ditemukan campuran
keduanya.
i. Sitophilus spp (Curculionidae, Coleoptera). Banyak
ditemukan pada gudang penyimpanan komoditi pangan,
menyebabkan kerusakan yg besar. Dpt menyerang biji-
bijian yg masih utuh. Serangga betina melubangi biji utk
meletakan telurnya, lubang kemudian ditutup dgn sekresi
(egg plug). Telur berkembang di dalam biji hingga dewasa
dan meninggalkan-nya dgn melubangi biji sehingga keropos.
Di daerah tropis ada 2 species yaitu S oryzae dan S
zeamais, sesuai namanya oryzae menyerang Gabah dan
Zeamais menyerang Jagung. Kondisi Opt. utk pertumbuhan
pada suhu 25-270C dan RH 70%. Serangga dewasa hidup
hingga 1 tahun. Spesifik: sangat mudah dibedakan karena
adanya mulut seperti pipa (snout). Panjang 2,5-3,5 mm,
antena 8 ruas. Kedua species sulit dibedakan, hanya dpt
dilihat pada abdomen dgn mikroskop. S.zeamais
permukaannya agak bergelombang, S.oryzae rata dan licin.
j. Trogoderma granarium (Dermestidae;
Coleoptera).Serangga ini berasal dari India kemudian
menyebar ke seluruh dunia, serangga ini tahan iklim
panas dan kering (suhu lebih tinggi 200C dan RH
dibawah 50%), hama penting di Timur Tengah. Biasa
menyerang kacang tanah, sereal dan rempah.
Kondisi Opt. utk berkembang biak pada suhu 35 0C
dan RH 73%.Dewasa berumur 14 hari. Pd kondisi
tidak menguntungkan larva akan mengurangi
aktifitas metabolik (puasa/dia- pause) shg dpt hidup
9 bulan, pd kondisi ini toleran thdp insektisida dan
fumigan. Spesifik: ukuran 2-3 mm, bentuk oval
warna coklat tua dgn bintik hitam dan berbulu.
Larva juga berbulu dgn panjang hingga 5 mm.
k. Dermestes spp (Dermestidae; Coleoptera).
Hama pada produk hewani terutama kulit dan
ikan kering. Ada 2 species, yaitu D. maculatus
dan D.frsischii. D.frsischii menyerang ikan laut
yg dikeringkan (tahan garam) dan D.
maculatus menyerang ikan air tawar. Kondisi
Opt. pada suhu 300C dan RH 75%. Spesifik:
bentuk hampir sama , pungung ditumbuhi bulu
berwarna hitam keabuan, perut ditumbuhi
bulu putih dgn bercak hitam pd bagian tepi.
Panjang 6-10 mm D. maculatus dpt dibedakan
dgn adanya duri pada bagian dalam elytra.
l. Oryzaephilus surinamensis, Lin. (Silvanidae;
Coleoptera). Hama penting pada sereal yg
telah diolah, juga menyerang kopra, rempah
dan buah-buahan yg dikeringkan. Kondisi Opt.
pertumbuhan pada suhu 30-350C dan RH 70%,
serangga ini dpt hidup pada kondisi sangat
ekstrim. Larva menyerang lembaga biji shg
menghambat proses perkecambahan. Spesifik :
tubuh sangat kecil (2,5-3 mm), bentuk pipih
dan ramping, warna coklat tua. Bagian dada
bergerigi berjumlah 6 pd tiap sisi, larva
berbentuk pipih panjang 4-5 mm warna putih.
m. Ahasverus advena, Waltl.
(Silvanidae;Coleoptera). Serangga
pemakan Kapang, bangkai serangga dan
komoditi pangan yg sudah rusak. Dewasa
aktif terbang. Kondisi Opt. pertumbuhan
pada suhu 300C dan RH 70 %. Serangga ini
tidak dapat berkembang apabila RH < 65
%, sbg indikator tempat penyimpanan yg
lembab. Tanda Spesifik: Ukuran 2-3 mm,
berbadan lebar, bagian depan berbentuk
segi 4 dan pada ke-2 sisinya masing2
terdpt sebuah gigi.
n. Tribolium castaneum, Herbst. (Tenebrionidae;
Coleoptera). Hama pangan, hama sekunder pada
sereal, tetapi pertumbuhan sangat cepat apabila
terjadi pengolahan, transportasi dan penumpukan
maupun akibat serangan hama primer lainnya.
Aktif terbang dan cepat membentuk koloni.
Kondisi opt. utk perkembangbiakan pd suhu 350C
dan RH 75%. Dapat hidup sampai 6 bulan. Pd suhu
250C betina betelur 2-5 butir/hari dan meningkat
menjadi 11 butir pd suhu 32,50C, bersufat kanibal.
Tanda Spesifik: panjang 3-4 mm berwarna coklat
kemerahan, larva khas ada tonjolan runcing pd
ruas terakhir dari abdomen disebut Urogomphi
o. Tenebroides mauritanicus, Lin.
(Trogossitidae; Coleoptera). Hama sekunder
pd serealia. Larva dpt menyerang kayu yg
lunak. Banyak ditemukan pd gudang yg kotor
dan lembab. Dapat hidup 1-2 tahun. Pd saat
larva berubah menjadi kepompong
melubangi kayu. Tanda Spesifik: bentuk
gepeng, berwarna hitam. Panjang kira2 11-
33 mm, antara kepala dan dada terdpt
bagian yg mengecil menyerupai leher. Larva
berwarna putih kotor, mrpkn hama gudang
terbesar .
2. Lepidoptera
a. Sitotroga cerealella, Oliveir (Gelechidae;
Lepidoptera). Disebut ngengat, hama primer
sereal yg belum diolah seperti Jagung dan Padi.
Kondisi Opt. utk petumbuhan pada suhu 300C dan
RH 80%. Selama hidup (5-10 hari), betina dpt
bertelur 200 butir. Sewaktu menetas segera
melubangi padi dan biji-bijian. Aktif terbang dan
suka menyerang jagung sebelum panen. Tanda
Spesifik: Warna coklat kekuningan agak pucat,
sayap depat terdpt 1 atau 2 noda , sayap
belakang dgn rambut panjang; ujung sayap
tajam.
b. Ephestia spp. (Pyralidae; Lepidoptera).
Hama pada tepung Sereal, beras giling, rempah-
rempah, buah coklat dan buah-buahan yg telah
dikeringkan. Terdapat 2 species yaitu
E.kuehniella, Zeller dan E. cautella, Walker.
Kondisi Opt. utk perkembangbiakan pasa suhu
280C dan RH 75%. Serangga dewasa hidup selama
4-5 hari. Betina bertelur 300 butir diletakan
dipermukaan/disela-sela komoditi. Larva
membuat biji-bijian menggumpal. Tanda Sprsifik:
Warna coklat kelabu gelap pada sisi luar terdapat
garis berwarna pucat, disebelah dalam garis
terdapat suatu garis yg berwarna gelap.
c. Corcyra cephalonica, Stainton.
(Pyralidae; Lepidoptera). Hama penting
beras giling, tepung sereal, buah coklat
dan kopra. Kondisi Opt. utk pertumbuhan
suhu 300C dan RH 70%. Serangga dewasa
hidup 3-6 hari, betina bertelur 288 butir.
Seperti larva C. chephalonica menggan-
dengkan butir-butir beras shg membntuk
gumpalan. Tanda Spesifi: sayap depan
berwarna coklat muda, dengan urat sayap
(vena) berwarna gelap.
3. Psocoptera
Liposcelis spp (Liposcelidae, Psocoptera).
Serangga ini dikenal dengan nama Psocid,
banyak ditemukan pada kertas tua dan buku,
shg dinamakan “book lice”. Banyak ditemukan
pd gudang yg lembab shg menye-babkan
menjadi kotor dan mengganggu pekerja.
Sangat cepat berkembangbiak, bersifat
parthenogenesis= menghasilkan keturunan
tanpa kawin. Tanda Spesifik: betubuh kecil dan
berwarna putih kekuningan, metamorfosa tidak
sempurna.
EKOLOGI SERANGGA
A. Pengaruh Faktor Fisik Lingkungan
1. Suhu : Suhu↘pertumbuhan lambat dan
mortalitas tinggi. Suhu↗pertumbuhan ↗
mortalitas turun. Ada suhu optimum, rata-rata
suhu 25-350C
2. RH : Kehidupan serangga sangat erat dgn RH
3. Kadar Air Komoditi Yg disimpan : KA ↘ serangga
mungkin masih hidup tapi tingkat pertumbuhan
rendah, sebaliknya jika KA tinggi pertumbuhan
kapang/jamur dan m.o akan mengurangi
kemampuan serangga utk hidup dan
berkembangbiak
4. Komposisi Udara
Pertambahan CO2 atau Nitrogen
menghambat perkembangan serangga.
Demikian juga pengurangan O2.
Pertumbuhan juga tergantung dari
karakteristik fisik komoditi pangan itu
sendiri.
Tabel 1. Kebutuhan Konsentrasi O2 Minimum
bagi Beberapa stadia Serangga
Serangga Stadia Oksigen(%)
T.granarium Telur 16,77
Larva 1,08-5,33
R. dominica Dewasa 3,39
Larva 11,40
S.oryzae Dewasa 6,7
Stadia lain 2,0
T.costaneum Dewasa 7,24
Larva 6,37
• Serangga hama primer memerlukan biji-bijian
yang tidak terlalu keras dan kering agar penetrasi
dapat dengan mudah dilakukan
• Serangga hama sekunder menyerang biji-bijian yg
telah mengalami kerusakan, tetapi hama
sekunder dapat menimbulkan kerusa-kan besar
pada biji-bijian yg telah diproses (seperti tepung)
• Sistem penyimpanan mempengaruhi kehidu-pan
serangga. Pada sistem curah hanya beberapa
species yg dapat melakukan pene-trasi cukup
dalam seperti ngengat(moth) hanya pada
permukaan. Sebaliknya yg disim-pan di
karunglebih mudah diserang, celah lebih mudah
ditembus.
b.Faktor Biotis
Predator
Parasit

Jagung (Biji Hama


Utuh) Primer

Jagung Yg Jagung (Biji Hama


Ditumbuhi Rusak) Sekunder
Kapang

Serangga
Serangga Jagung Pemakan
Pemakan (Bubuk) Kotoran dan
Kapang Bangkai

Gambar 3. Diagram “Food Web” Serangga Hama


Gambar Serangga Hama Gudang
Sitophilus oryzae Rhyzopertha
dominica

Sitophilus zeamais

Ephestia spp Semut Kumbang


Gambar (a) Tribolium
confusum, (b)
Sitophilus oryzae,
(c) Rhizoperta
dominica (d)
Oryzaephilus
surinamensis;
(e)Caryedon serratus;
(f) Lasioderma
serricorne ; (g)
Stegobium
paniceum; (h)
Cryptolestes
ferrugineus; (i)
Ephestia cautella.
PENGENDALIAAN SERANGGA HAMA GUDANG
1. Fumigasi
 Fumigasi adalah cara untuk
membunuh serangga hama
gudang dengan menggunakan
senyawa kimia yg disebut
fumigan.

 Fumigasi membunuh melalui sistem pernapasan.


Stadia pupa merupakan stadia paling toleran,
demikian pula larva yg tidak aktif (diapause)
 Fumigasi mrpkn tindakan kuratif
JENIS PESTISIDA DAN DOSIS
Syarat :
a. Efektif membunuh serangga hama secara ekonomis
b. Tidak meninggalkan residu yg berbahaya pada
komoditi pangan
c. Tidak merubah warna, bau dan rasa pada komoditi
pangan
d. Aman bagi operator
1. Fumigan
a. Fosfin (PH3), berupa gas yg banyak digunakan utk
membunuh serangga. Diformulasi dlm bentuk
padat berupa tablet, kelereng,tepung dlm kemasan
khusus. Terdiri dari senyawa Al-fosfida, Amonium
Karbamat dan parafin.
Senyawa Al-fosfida bereaksi dengan uap air diudara dan
mengeluarkan gas fosfin yg beracun. Sedang-kan
amonium karbamat yg mudah terurai, jika terkena
udara  CO2 dan NH3 yg akan mencegah timbulnya
kebakaran.
2 AlP + 6 H2O 2 PH3 + 2 Al(OH)3
H2N-C-O-NH4 + katalis  CO2 + 2 NH3
Fosfin mempunyai Sifat sbb.:
1.Tidak berwarna, bau khas spt bawang putih/karbit
2.Sangat beracun pd konsentrasi > 0,3 ppm
3.Efektif membunuh pada suhu tinggi (tropis)
4.Sangat cepat berdifusi dan tersebar serta
bercampur dgn udara tdk menimbulkan residu
permanen pd komoditi
b. Metil Bromida (CH3Br)
Mempunyai titik didih rendah dan disimpan dlm
bentuk cair dlm silinder dgn tekanan tinggi.
Fumigan Metil Bromida bersifat sbb.:
1. Suhu > 3-60C akan berbentuk gas
2. Tidak berbau dan berwarna
3. Pd konsentrasi 20 ppm sangat beracun bagi
manusia, 100 ppm menyebabkan kematian
4. Utk keselamatan dicampur dgn kloropikrin 2%
yg akan menyebabkan mata pedih dan berair.
Oleh karenya pemakaian Metil Bromida lebih sulit
dibanding dengan Fosfin.
DOSIS
Dosis Fumigan yg digunakan tegantung :
a.Suhu komoditi yg difumigasi
b.Waktu ekspose (waktu minimal supaya efektif)
c.Jumlah gas yg hilang akibat kebocoran
d.Keseragaman distribusi gas dan penetrasi gas
e.Jenis serangga hama dan tingkat
kehidupanannya (telur, larva, pupa atau
dewasa)
Kombinasi antara konsentrasi (C) dan waktu
fumigasi (T) disebut “CT product” . Kombinasi CT
yg diperlukan lihat Tabel.
Tabel . Dosis Fumigan yg Diperlukan Utk Fumigasi
Tumpukan Komoditi Pangan dgn Penutup
Plastik (suhu 200C-250C)
Komoditi Fumigan Dosis/ton Waktu
Komoditi Ekspose
Minimum
Gandum,beras,ka- Methil 38 gram 1 hari
cang dan buah2an Bromida
yg dikeringkan
Jagung, Sorgum, Methil 48 gram 1 hari
Millet Bromida
Tepung Methil 48 gram 1 hari
Bromida
Semua Komoditi Fosfin 3 – 4 gram 3 - 4 hari
Pangan
Sumber: WFP, 1993.
Penyesuaian untuk temperatur lebih tinggi
atau rendah:
 Methil Bromida diatas 250C : kurangi dosis
dgn faktor perkalian 0,75
 Methil Bromida dibawah 200C : naikan
dosis dgn faktor perkalian 1,25
 Fosfin diatas 250C : kurangi dosis dgn
faktor perkalian 0,75
 Fosfin dibawah 200C : perpanjang waktu
ekspose hingga 7 hari.
2. Penyemprotan Insectisida
Tindakan Kuratif biasa dilakukan
pada kemasan karung
a. Insektisida Organoklorin,
bersifat :
 Stabil
 Persistensi panjang
 Daya Racun Tinggi thdp binatang
menyususi
 Jarang dipakai utk hama gudang
 Contoh : Lindane
b. Insektisida Organofosforus (organofosfat)
Membunuh dgn cara mengambat aktifitas
enzim kolisnerase, shg transmisi impuls
syaraf normal terhambat. Secara umum
organofosfat lebih rendah persistensinya
drpd organoklorin. Bbrp jenis organofosfat
digunakan langsung pd biji-bijian asal residu
tidak melebihi batas residu maksimum (MRL)
FAO/WHO. Insektida organofosfat yg
banyak digunakan antara lain :
Pirmiphosmethyl, Clorpyrifosmethyl,
Fenitrothion dan Methacrifos.
c. Pyrethroid Sintetis.
Dibuat sbg pengganti Pyrethrum yg dibuat dari
ekstrak tumbuhan, sangat mudah terurai oleh
matahari. Supaya efektif dicampur dgn senyawa
kimia sbg “Synergis” seperti Piperonyl butoxide.
d. Insektisida Karbamat
Digunakan utk penyemprotan bangunan gudang
saja, disebabkan persistensi dan daya racun
tinggi. Contoh : Carbaryl, Bendiocarb, Propoxus,
dan Dioxacarb. Carbaryl adalah Insektida
Karbamat yg mempunyai daya racun rendah shg
dapat dugakan utk penyemprotan pada
permukaan kemasan komoditi pangan.
DOSIS
Formulasi tertentu seperti Emulsifiable
Concentrate (EC) dan Wettable Powder (WP).
Insektida yg masih dalam kemasan disebut
“Concentrate” . Untuk mendpt dosis yg
diinginkan EC atau WP diencerkan sesuai yg
dianjurkan.
Konsentrasi insektida WP dalam bentuk
persentase berat/berat (% w/w). Sedangkan
konsentrasi EC dalam berat/volume (% w/v)
dinyatakan dalam gram/liter.
Tabel 3. Rekomendasi Dosis Insektisida Untuk
Pengendalian Hama Gudang.
Insektisida Pencampuran Penyemprotan Penyemprotan
Langsung pada Permukaan (g/m2) Ruang Gudang
Biji2an (ppm) (mg/m3)
Pirimiphos 4 - 10 0,5 0,5 50 - 100
Methyl
Fenitrothion 4 - 12 0,5 0,5 - 1 50 - 100
Chloropyrifos 4 - 10 0,5 - 1 0,5 - 1 -
Methyl
Dichlorvos 2 - 20 0,5 0,5 35 - 70
Metacrifos 5 - 15 0,2 – 0,4 - 50 - 150
Tetrachorvinphos - 1 -2 1-2 -
Permethrin 2 0,05 – 0,05 – -
0,10 0,10
Carbaryl 5 - 10 1-2 - -

Sumber: WFP, 1993.


PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)

 Sistem pergudangan yg baik adalah :


a.Sanitasi gudang yg baik
b.Kualitas awal komoditi pangan yg prima
c.Rotasi stok yang efisien
 Penggunaan Pestisida bukan keharusan yg
sifatnya rutin tetapi berdasarkan
kebutuhan dgn memperhatikan faktor
ekonomi dan tingkat serangan hama
gudang
Hal-hal yg menghambat PHT antara lain :
a. Kurangnya pengetahuan ttg kerusakan yg
ditimbulkan oleh species serangga secara
individu atau interaksi antar species.
b. Belum adanya sistem yg akurat utk
memonitor tingkat kepadatan populasi
serangga maupun musuh-musuh alami
serangga.
c. Kurangnya pengetahuan ttg jenis-jenis
mjusuh alami serta pengaruhnya thdp
perkembangan serangga tsb.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai