Anda di halaman 1dari 30

Dr.

Lianda Siregar, SpPD, KGEH


Pendidikan
1987 : Dokter
1997 : Internist
2009 : Konsultan Gastroenterohepatologi

Jabatan & Organisasi


Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
Anggota Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dan
Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI) Cabang Jakarta
Ketua Pengurus Gabungan PPHI-PGI-PEGI Cabang Jakarta periode 2014 - 2016
Ketua Komisi Organisasi dan Pengembangan Profesi PB – PPHI periode 2013-2016

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
MODUL 4.

PENCEGAHAN DAN EDUKASI


HEPATITIS C KRONIK

Dr. Lianda Siregar, SpPD, KGEH

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
 Mengetahui cara pencegahan terhadap infeksi hepatitis C

 Mengetahui lebih dalam mengenai konseling yang perlu


diberikan pada kelompok risiko tinggi

 Mengetahui pola hidup sehat yang perlu dijalani oleh


penderita hepatitis C

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
PPHI INA-ASL
PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
PPHI INA-ASL
PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
PPHI INA-ASL
Pencegahan Umum

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Pencegahan Pada IDU

Vaccination
Opioid substitution
of viral hepatitis
therapyA & B HIV testing and counseling

Prevention of tuberculosis

Antiretroviral therapy Prevention of sexually


transmitted infections
PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
PPHI INA-ASL
Siapa Saja Yang Perlu Diberikan Konseling?

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Peralatan Yang Digunakan Oleh Penasun

Virus hepatitis C dapat


bertahan selama 63 hari di
• Spuit dalam spuit
• Jarum
• Air dalam gelas
• Botol air
• Filter
Virus hepatitis C dapat
bertahan selama 3 minggu
di dalam botol

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Pesan Yang Perlu Disampaikan Pada Penasun

 Berhenti atau mengurangi frekuensi penggunaan narkoba suntik


 Bila penggunaan tetap berlanjut :
 Selalu menggunakan peralatan yang baru (jarum dan spuit steril)
 Tidak boleh memakai jarum dan spuit yang telah digunakan
bersama-sama dengan orang lain
 Tidak membuang jarum dan spuit sembarangan

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Dapatkah Tertular Hepatitis C
Melalui Hubungan Seksual?

Bisa, namun tingkat risiko transmisi melalui hubungan seksual masih


rendah kecuali pada kelompok risiko tinggi seperti berhubungan seksual
multipartner, berhubungan seksual dengan partner yang menderita
penyakit menular seksual, berhubungan seksual dengan penderita HIV
dan berhubungan seksual yang menyimpang (seperti lelaki suka
sesama lelaki (MSM))

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
PPHI INA-ASL
PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
PPHI INA-ASL
Transmisi Vertikal Virus Hepatitis C

Ibu
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko transmisi :
•Kadar HCV RNA saat melahirkan
•Koinfeksi dengan HIV
Anti HCV (+) & HCV RNA (-) ~1.7% •Pecah ketuban yang berkepanjangan
Anti HCV (+) & HCV RNA (+)
~4.3%
HIV (+) & HCV RNA (+) ~19.4%
Faktor-faktor yang tidak meningkatkan risiko
transmisi :
•Operasi Caesarea
•Menyusui
Bayi

Roberts EA, Yeung L. Maternal-Infant Transmission of Hepatitis C Virus Infection. Hepatology. 2002; 36 Suppl 1(5): S106-13.
Cottrell EB, Chou R, Wasson N, Rahman B, Guise JM. Reducing risk for mother-to-infant transmission of hepatitis C virus: a systematic review
for the U.S. preventive services task force. Ann Intern Med. 2013; 158(2):109-13.

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Rekomendasi

 Terapi hepatitis C tidak boleh diberikan pada ibu hamil


 Operasi Caesar dapat dilakukan bila ada indikasi
 Menghindari pecah ketuban yang berkepanjangan
 Perlu dilakukan pemeriksaan hepatitis C pada bayi dan
dilakukan follow-up
 Menyusui aman dilakukan kecuali pada kondisi adanya
luka atau perdarahan pada putting susu

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
PPHI INA-ASL
Konseling
• Pra terapi
– Motivasi
– Biaya
– Penggunaan narkotika
– HIV
– Penyuntikan
• Selama terapi
– Efek samping
– Compliance
• Pasca terapi
– HCV RNA bln ke 6
– Monitoring
PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
PPHI INA-ASL
Konseling Pra-Terapi

 Memastikan apakah pasien memiliki motivasi untuk


sembuh
 Memastikan apakah pasien sudah siap menerima terapi
dan siap dengan biaya yang diperlukan
 Bila pasien menggunakan narkotika suntik, perlu
dilakukan konseling seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya
 Melakukan pemeriksaan HIV
PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
PPHI INA-ASL
Konseling Selama Terapi

 Pentingnya kepatuhan pasien dalam menjalani terapi


 Mempersiapkan pasien mengenai efek samping terapi
yang dapat muncul
 Pentingnya menjelaskan kepada pasien bahwa efek
samping dapat diatasi

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Efek Samping Terapi

Efek samping yang sering muncul :


Fatique & influenza like symptoms
Gangguan gastrointestinal
Gangguan hematologi
 anemia
 neutropenia
 trombositopenia
Gejala neuropsikiatri

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Kondisi Penyesuaian Dosis Terapi Dihentikan
(Peg-IFNα2a & Ribavirin)
Absolute Neutrophil <750/mm3 <500/mm3
Count (ANC) (Peg-IFNα2a 135 mcg)
Platelet <50.000/m3 <25.000/mm3
(Peg-IFNα2a 90 mcg)
Hemoglobin <10 g/dL <8.5 g/dL
(Ribavirin 600 mg)
Kreatinin N/A >2 mg/dL atau >176.8 μmol/L

AST/ALT N/A 2x baseline dan


>10x batas atas nilai normal
Bilirubin Indirek 5 mg/dL atau >85.5 μmol/L 4 mg/dL atau >68.4 μmol/L
(hanya ribavirin) (selama >4 minggu)
Bilirubin Direk N/A >2.5x batas atas nilai normal

ANC = (% Segmen + % Batang) x (White Blood Cell (K/μL))


Gani RA, Hasan I, Sanityoso A, Lesmana CRA, Waspodo AS, Siregar L, et al. PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan PPHI INA-ASL
Peneliti Hati Indonesia; 2014.
Konseling Pasca Terapi

Monitoring pada pasien yang telah mencapai SVR

Pasien Sirosis Pasien Non-Sirosis

Pemeriksaan AFP & USG Pemeriksaan ulang HCV RNA


abdomen tiap 6 bulan setelah 48 minggu post terapi
(Surveilans KHS) (Bila normal sudah tidak perlu
dilakukan pemeriksaan HCV
RNA lagi)

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
 Meningkatkan kualitas hidup
 Mencegah transmisi VHC
 Modulasi progresi penyakit
 Meningkatkan efikasi terapi

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
 Menjalankan pola hidup sehat merupakan hal
yang paling penting dalam menghadapi
berbagai penyakit kronik dan meningkatkan
kualitas hidup

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Anjuran Pola Hidup untuk
Pasien Hepatitis C
• Diet dan berat badan
• Obesitas dapat menyebabkan
 Resistensi insulin
 NAFLD dengan kemungkinan adanya NASH
 Masalah kesehatan lainnya seperti penyakit kardiovaskuler hingga
meningkatkan risiko kanker
 Memperburuk keparahan, tingkat progresi dan respons terapi hepatitis C
• Menganjurkan pasien untuk
 Mengikuti rekomendasi diet yang benar
 Konsumsi makanan yang bervariasi
 Mempertahankan berat badan ideal
 Olahraga teratur (meningkatkan sensitivitas insulin)

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Anjuran Nutrisi
 Mengurangi lemak
 Protein
 Low Vitamin D berhubungan dengan peningkatan risiko
fibrosis dan respons terapi
 Kadar Zinc seringkali rendah pada pengkonsumsi minuman
keras – penting untuk regenerasi sel
 Folat/B12 juga berperan dalam regenerasi sel
 Vitamin C dan E akan mengurangi stress oksidatif

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Anjuran Nutrisi
 VHC meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular & diabetes
 Kebanyakan pasien hepatitis C dengan kondisi nutrisi yang
tidak seimbang
 Hepatitis aktif dan sirosis menyebabkan nafsu makan
berkurang dan mengurangi asupan nutrisi
 50% pasien sirosis dengan defisiensi nutrisi pada level
subklinisi

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Kesimpulan
 Penyuluhan mengenai cara mencegah infeksi hepatitis C
perlu digalakkan lebih lagi

 Konseling perlu diberikan pada keompok risiko tinggi


terinfeksi hepatitis C

 Penderita hepatitis C tetap perlu dilakukan monitoring selama


pemberian terapi bahkan saat terapi sudah selesai

 Penderita hepatitis C harus menjalani pola hidup sehat

PERHIMPUNAN PENELITI HATI INDONESIA


PPHI INA-ASL
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai