Anda di halaman 1dari 41

PERUBAHAN FASA

Prof. Drs. Sabirin Matsjeh Ph.D


Jurusan Kimia FMIPA,UGM
SIFAT PADAT, CAIR DAN GAS
• GAS,
– terpisah jauh/tarikmenarik kecil
– Gerakan molekul cepat
– Perubahan tekanan /temp sangat besar
• CAIR
– Jarak lebih dekat /tarik menarik lebih besar
– Gerakan molekul lambat
– Perubahan P dan T lebih kecil
– Sifat mendekati padat (density 10% lbh kecil)
• PADAT
– Tarik menarik sangat besar/jarak sangat dekat
-Gerakan molekul sangat lambat
– Perubahan tekanan dan temp sangat kecil
KARAKTERISTIK UMUM PERUBAHAN FASA

• 1. terjadi perubahan ikatan intermolekuler


• 2. terjadi perubahan bentuk molekul
• 3. terjadi perubahan fisika
• 4. tidak terjadi perubahan kimia
• endotermis
• PADAT CAIR
• eksotermis
GAS
3
E3 5
4
E1 2

1 E2
ZAT PADAT ZAT CAIR
6
1. Pelelehan
2. penguapan
3. Deposisi
4. Sublimasi
5. Pengembunan
6. pengkristalan Perubahan fasa mematuhi hukum Hess

E2 = E1 + E3
• 1. PENGUPAN :
• menurun/ melemahnya gaya tarik antarmolekul
( putusnya gaya intermolekul) sehingga lepas dari permukaan cairan ke keadaan uap/gas pada titik
didihnya ( perubahan dari cair menjadi uap)

• 2. PENGEMBUNAN :
• Meningkatnya gaya intermolekul dalam cairan sehingga menrunkan penguapan, dan molekul uap
kembali ke keadaan cair.
• Dalam ruang tertutup terjadi Kstb UAP-CAIR
• terjadi kesetimbangan dinamis

• 3. PELELEHAN :
• Peristiwa hancurnya kristal menjadi cair pada susu titik lelehnya

• 4. PEMBEKUAN:
• Cairan menjadi padatan

• 5. MENYUBLIM :
• Perubahan langsung dari padat menjadi uap

6. DEPOSISI:
Perubahan langsung dari uap menjadi padat
KONSEP DASAR PENGARUH ENERGI PADA
PERUBAHAN FASA
• enditermis
• PADAT CAIR
• eksotermis
• Banyaknya energi yang diperlukan untuk
perubahan endotermis sama dengan energi yang
dibebaskan untuk eksotermis dari semua
peristiwa reversible antara padat ke cair seperti
kesetimbangan di atas.
• Hal ini sesuai dengan Hukum Hess
ENTALPI (KALOR) PENGUAPAN
• Lepasnya molekul yang lebih berenergi pada waktu
menguap, akan menyebabkan berkurangnya energi kinetik
rata-rata molekul yang tidak menguap, sehingga
mengakibatkan suhu cairan menurun ( endotermis)
sehingga souronding menjadi dingin ( penyerapan panas
dari souronding/sekeliling) untuk menggantikan energi
yang terbawa oleh molekul yang menguap.
• Perubahan energi satu mol cairan pada suhu tetap ( suhu
penguapan)
• Δ H penguapan = Huap - H cair
• Δ H penguapan selalu positif
Proses eksotermik adalah setiap proses yang melepaskan kalor (yaitu, perpindahan
energi termal ke lingkungan).

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l) + energi

H2O (g) H2O (l) + energi

Proses endotermik adalah setiap proses dimana kalor harus disalurkan ke sistem oleh
lingkungan.

energi + 2HgO (s) 2Hg (l) + O2 (g)

energi + H2O (s) H2O (l)

6.2
• A change in state is called a phase change
• Evaporation is the change in state from
liquid to gas
• Sublimation is the change from solid to gas
• Both deal with the motion of molecules
• You have also probably noticed that the
evaporation of liquids produce a cooling
effect
Molecules that are able to
escape from the liquid have
kinetic energies larger than the
average. When they leave, the
average kinetic energy of the
remaining molecules is less, so
the temperature is lower.

• The rate of evaporation depends on the


temperature, surface area, and strength of
the intermolecular attractions
Urutan
terkecil

Pengembunan
Penguapan
Urutan
terbesar
T2 > T1
12.8
Tekanan uap kesetimbangan merupakan tekanan uap yang diukur pada kesetimbangan
dinamis pengembunan dan penguapan.

H2O (l) H2O (g)

Kesetimbangan Dinamis

Laju = Laju penguapan


pengembunan

12.8
(a) The liquid begins to evaporate in the closed container. (b) Dynamic
equilibrium is reached when the rate of evaporation and condensation are
equal.
Sebelum Penguapan Kesetimbangan

12.8
Kalor jenis (s)suatu zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram
zat sebesar 1 derajat Celcius.

Kapasitas kalor (C)suatu zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
sejumlah zat sebesar 1 derajat Celcius.

C = ms

Kalor (q) diterima atau dilepaskan:

q = msDt

q = CDt

Dt = tk. akhir- tk. awal

6.5
Berapa banyak kalor yang diberikan jika 869 g batang besi didinginkan dari suhu 94 0C
menjadi 50C?

s dr Fe = 0,444 J/g • 0C

Dt = tk. akhir– tk. awal = 50C – 940C = -890C

q = msDt = 869 g x 0,444 J/g • 0C x –890C = -34.000 J

6.5
Kalorimetri Volume-Konstan

qsistem = qair + qbom+ qreaksi

qsistem = 0

qreaksi = - (qair + qbom)

qair = msDt

qbom = CbomDt

Reaksi pd V konstan
DH = qreaksi

DH ~ qreaksi
Tidak ada kalor yang diserap
atau dilepaskan!
6.5
Kalorimetri Volume-Konstan

qsistem = qair + qkal + qreaksi

qsistem = 0

qreaksi = - (qair + qkal)

qair = msDt

qkal = CkalDt

Reaksi pada P Konstan


DH = qreaksi

Tidak ada kalor yang diserap


atau dilepaskan! 6.5
Kalor penguapan Molar (DHvap) merupakan energi yang dibutuhkan untuk menguapkan 1
mol cairan.

Persamaan Clausius-Clapeyron

DHvap P = (kesetimbangan) tekanan uap


ln P = - +C
RT T = suhu (K)
R = konstanta gas (8,314 J/K•mol)

12.8
Kimia dalam Kehidupan:
Nilai Energi Makanan dan Zat Lainnya

C6H12O6 (s) + 6O2 (g) 6CO2 (g) + 6H2O (l) DH = -2.801 kJ/mol

1 kal = 4.184 J

1 Kal = 1.000 kal = 4.184 J

6.5
Entalpi perubahan standar (DH0 ) didefiniskan sebagai entalpi reaksi yang berlangsung
reaksi
pada tekanan 1 atm.

aA + bB cC + dD

DH0 = [ cDH0 (C) + dDH0 (D) ] - [ aDH0 (A) + bDH0 (B) ]


rxn f f f f

DH0 = S nDH0 (produk) - S mDH0 (reaktan)


rxn f f

Hukum Hess: bila reaktan diubah menjadi produk, perubahan entalpinya adalah sama,
terlepas apakah reaksi berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap.

(Entaalpi adalah fungsi keadaan. Tidak peduli bagaimana caranya, yg dilakukan adalah
memulai dan mengakhirinya.)

6.6
Hitung entalpi pembentukan standar dari CS2 (l) dimana:
C(grafit) + O2 (g) CO2 (g) DH0 = -393,5 kJ
reaksi
S(rombik) + O2 (g) SO2 (g) DH0 =reaksi
-296.1 kJ

CS2(l) + 3O2 (g) CO2 (g) + 2SO2 (g) DH0 = -1.072


rea kJ
1. Tuliskan entalpi pembentukan standar untuk CS2

C(grafit) + 2S(rombik) CS2 (l)

2. Tambahkan reaksi yg diberikan shg hasilnya merupakan


reaksi yg diharapkan.

C(grafit) + O2 (g) CO2 (g) DH0 reaksi


= -393,5 kJ

2S(rombik) + 2O2 (g) 2SO2 (g) DH0 =rea


-296,1x2 kJ

+ CO2(g) + 2SO2 (g) CS2 (l) + 3O2 (g) DH0 = +1.072


reakJ

C(grafit) + 2S(rombik) CS2 (l)


DH0 = -393,5 + (2x-296,1) + 1.072 = 86,3 kJ
6.6 rea
Benzana (C6H6) terbakar diudara dan menghasilkan karbon dioksida dan air cair.
Berapakah panas yang dilepaskan per mol oleh pembakaran benzana? Entalpi
pembentukan standar benzana adalah 49,04 kJ/mol.

2C6H6 (l) + 15O2 (g) 12CO2 (g) + 6H2O (l)

DH0 = S nDH0 (produk) - S mDH0 (reaktan)


rea f f

DH0 = [ 12DH0 (CO2) + 6DH0 (H2O) ] - [ 2DH0 (C6H6) ]


rea f f f

DH0 = [ 12x–393,5 + 6x–187.6 ] – [ 2x49,04 ] = -5.946 kJ


rea

-5.946 kJ
= - 2.973 kJ/mol C6H6
2 mol

6.6
entalpi cairan (DHcairan) adalah panas yang dilepaskan atau diterima ketika sejumlah cairan
larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut.

DHcair = Hcair - Hkomponen

Zat manakah yang dapat digunakan untuk


mencairkan es?

Zat manakah yang dapat digunakan untuk


pendingin?

6.7
Proses pencairan NaCl

DHcair = Tahap 1 + Tahap 2 = 788 – 784 = 4 kJ/mol


6.7
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan luar.

Titik didih normal adalah temperatur dimana cairan mendidih ketika tekanan luar
adalah1 atm.

12.8
Suhu kritis (Tc) adalah ketinggian temperatur dimana gas tidak dapat dibuat menjadi cair,
seberapa besarpun tekanan yang diberikan.

Tekanan kritis (Pc) adalah


tekanan minimum yang harus
diberikan untuk menyebabkan
pencairan pada suhu kritis.

12.8
H2O (s) H2O (l)

Titik leleh suatu padatan (atau titik beku


suatu cairan) adalah suhu pada saat fasa
padat dan cair berada dalam
kesetimbangan.

Pembekuan
Pelelehan

12.8
Kalor peleburan Molar (DHfus) adalah energi yang dibutuhkan untuk melelehkan 1 mol
padatan.

12.8
12.8
H2O (s) H2O (g)

penghabluran
Kalor penyubliman Molar (DHsub) adalah

penyubliman
energi yang dibutuhkan untuk menyublim
1 mol padatan.

DHsub = DHfus + DHvap

( Hukum Hess)

12.8
Diagram fasa menjelaskan kondisi-kondisi saat suatu zat berada pada wujud padat, cair,
atau gas.

Phase Diagram dr Water

12.9
12.9
12.9
Kalor pelelehan : kalor yang diperlukan zat padat pada
titik lelehnya pada temperatur yang sama
• Kalor pelehan molar adalah kalor yang diperlukan 1 mol zat padat
pada titik lelehnya pada temperatur yang sama
• Contoh
• 1mol es pada -10c dipanasi perlahan-lahan sampai 0c diperlukan
kalor sebanyak
• (1 mol x 10 C) ( 36 J/mol.C)= 360 J
• Perubahan temperatur +0- (-10) = 10 C
• Apabila pemanasan diteruskan maka pelelehan terus berlangsung
tetapi temp tetap (0C) sampai es mencair seluruhnya.
• Apabila diketahui untuk pelelehan diperlukan 6,01KJ untuk 1mol es
( dari O C—ke O C ) maka
• Kalor pelelehan molar es = 6,01 KJ/mol. C
• Kalor penguapan
• Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah
sejumlah zat cair menjadi gas pada titik didihnya
• Kalor penguapan molar
• Untuk 1 mol zat cair
• Kalor pengembunan
• Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah
sejumlah zat gas menjadi cair pada temp yang sama
• Kalor pengembunan molar
• Untuk 1 mol zat gas
CONTOH SOAL
• Kalor jenis es = 2 J/g.C
• Kapasitas panas molar es
• Kapasitas panas=kalor jenis x m
• = (2,0 j/g.c)(18 g./mol= 36 J/mol.c
Contoh soal
• Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan
untuk mengubah 10 g Br2 ( O,0617283mol)
padat pada titik leburnya ( -7,0 C) menjadi uap
pada 59,0 c
• Diketahui
• Kalor pelelehan molar Br2= 10,54 Kj/mol.c
• Kalor penguapan molar Br2 = 30 KJ/mol.C
• Kalor jenis Br2 cair= 0,0757 KJ/mol.C
59,0 E3 59,0

• E2
-7,0 E1 -7,0
E1= 10,54 Kj/mol.c X O,0617283mol
E2= 0,0757 KJ/mol.C x 66 c x O,0617283mol
E3= 30 KJ/mol.C x O,0617283mol
E diperlukan = E total = E1+E2+E3
• CONTOH
• Hitunglah jumlah jumlah kalor yang diper-
lukan untuk menguapkan 5 kg es dari -5C
• Diketahui
• Kalor jenis es= 36x10-3 Kj/molc
• Kalor jenis air=30,1x10-3/mol C
• Kalor pelelehan=6,1 Kj/mol C
• Kalor penguapan = 40,6 Kj/mol c
100 E4 100
• E3
• 0 E2 0
• E1 E1=5000/18X36X10-3X5=50KJ
E2=5000/18X6,01=1669,44KJ
• -5 E3=5000/18X30,1X10-3X100=836,11
E4=5000/18X40,6=11277,78

E TOTAL= 13833,327 KJ

Anda mungkin juga menyukai