Anda di halaman 1dari 76

MANAJEMEN PROYEK

Jaringan Kerja

1
Perencanaan Waktu dan Jaringan
Kerja
• Metode jaringan kerja identik dengan manajemen proyek

• Perencanaan
– Identifikasi jalur kritis  jadwal proyek
– Identifikasi slope  meratakan sumber daya
– Analisa biaya yang realistis
• Pengendalian
tolok ukur pengendalian biaya/jadwal
• Pemahaman lingkup proyek dan permasalahannya
terinci hubungan ketergantungan antar kegiatan
• Komunikasi
dalam proses pembuatan  mendorong komunikasi antar
pelaksana
2
BAGAN BALOK
(Gantt Chart ; Bar Chart)
• Diperkenalkan oleh H.L Gantt pada tahun 1917

• Bagan balok disusun dengan maksud mengidentifikasi


unsur waktu dan urutan dalam merencanakan suatu
kegiatan yang terdiri dari waktu mulai, waktu
penyelesaian, dan waktu pelaporan.

• Bagan ini tersusun pada koordinat X dan Y.

• Pada waktu membuat bagan balok telah diperhatikan


urutan kegiatan meskipun belum terlihat hubungan
ketergantungan satu dengan yang lain.
3
BAGAN BALOK
(Gantt Chart ; Bar Chart)
Format yang lazim digunakan:
• Pemilik proyek
• Lokasi proyek
• Nomor kontrak
• Tanggal pembaharuan
• Keterangan kegiatan atau pekerjaan
– Kurun waktu kegiatan
– Sumber daya
– Keterangan node
– Garis laporan
4
BAGAN BALOK
(Gantt Chart ; Bar Chart)
Langkah-langkah:
1. Menguraikan komponen pekerjaan
proyek
2. Perkiraan urutan pelaksanaan pekerjaan
dan kurun waktu yang diperlukan
3. Membandingkan antara kenyataan
dengan rencana pada saat proses
pelaporan
5
BAGAN BALOK
(Gantt Chart ; Bar Chart)
Proyek pembangunan gudang kerangka besi;
Komponen kegiatan:
Simbol Jenis pekerjaan

A Membuat spesifikasi dan desain engineering


B Membeli material pondasi
C Membeli material bangunan
D Membuat pondasi
E Pabrikasi rangka bangunan
F Mendirikan bangunan

6
BAGAN BALOK
(Gantt Chart ; Bar Chart)
Waktu yang diperlukan
Kegiatan Rencana (hari) Kenyataan (hari)

A 4 4
B 3 3
C 5 8
D 6 Belum tahu
E 8 Belum tahu
F 5 Belum tahu

7
BAGAN BALOK
(Gantt Chart ; Bar Chart)
Kegiatan
 
A        
       
Tanggal pelaporan
 
B        
       
 
C            
                 
 
D              
               
 
E                  
         
 
F            
                                                   

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 8
hari
BAGAN BALOK
(Gantt Chart ; Bar Chart)
• Bagan balok sering dipakai untuk
menusun jadwal induk suatu proyek

• Jadwal induk umumnya terdiri dari 20


sampai 50 milestone

• Milestone adalah event yang memiliki


fungsi kunci dilihat dari pencapaian
keberhasilan proyek dari segi jadwal
9
BAGAN BALOK
(Gantt Chart ; Bar Chart)
• Kelebihan:
– Mudah dibuat dan dipahami
– Sangat berguna sebagai alat perencanaan dan
komunikasi

• Kelemahan:
– Tidak menunjukkan secara detail hubungan
ketergantungan antar kegiatan
– Sukar dilakukan pembaharuan (update)
– Tidak mendukung kegiatan yang bersifat kompleks
10
Jaringan Kerja
• Jaringan kerja merupakan penyempurnaan
metode bagan balok
• Mencakup:
– Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian
proyek
– Kegiatan mana yang bersifat kritis dalam
hubungannya dengan penyelesaian proyek
– Apabila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan
kegiatan tertentu, bagaimana pengaruhnya terhadap
jadwal proyek secara menyeluruh

11
Jaringan Kerja
Kelebihan :
• Menyusun urutan kegiatan proyek yang
memiliki sejumlah besar komponen
dengan hubungan ketergantungan yang
kompleks
• Membuat perkiraan jadwal proyek yang
paling ekonomis
• Mengusahakan fluktuasi minimal
penggunaan sumber daya
12
Jaringan Kerja
• Jaringan kerja merupakan metode yang
dianggap mampu menyusughkan teknik dasar
dalam menentukan urutan dan kurun waktu
kegiatan proyek dan selanjutnya dapat dipakai
untuk memperkirakan waktu penyelsaian proyek
secara keseluruhan

• Beberapa versi analisis jaringan kerja:


– Metode Jalur Kritis (Critical Path Method – CPM)
– Teknik Evaluasi dan Review Proyek (Project
Evaluation and Review Technique – PERT)
– Metode Preseden Diagram (Preceden Diagram
Method – PDM)
13
Jaringan Kerja
• Metode jaringan kerja diperkenalkan menjelang tahun
1950an dalam usahan mengembangkan suatu sistem
kontrol manajemen

• Sistem ini dimaksudkan untuk merencanakan dan


mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang memiliki
hubungan ketergantungan yang kompleks dalam
masalah desain-engineering, konstruksi , dan
pemeliharaan

• Usaha ditekankan untuk mencari metode yang dapat


meminimalkan biaya dalam hubungannya dengan kurun
waktu penyelesaian suatu kegiatan
14
Jaringan Kerja
• Sistem yang dikembangkan oleh tim
engineer dan ahli matematika tersebut
dikenal dengan metode jalur kritis (CPM)

• PERT dikembangkan oleh dinas angkatan


laut Amerika Serikat dalam rangka
mengelola proyek pembuatan peluru
kendali Polaris
15
Jaringan Kerja
Perbandingan CPM dan PERT
Persamaan Perbedaan
Memakai teknik • CPM menggunakan satu angka estimasi
penyajian secara grafis dan dalam praktek sering digunakan oleh
dengan memakai kalangan industri dan proyek engineering-
diagram anak panah, konstruksi
lingkaran, serta kaidah • PERT memakai tiga angka estimasi, yaitu
dasar logika optimistik, pesimistik, dan paling mungkin.
ketergantungan dalam • PERT sering digunakan pada kegiatan
menyusun urutan penelitian dan pengembangan yang
kegiatan
memiliki unsur periode waktu belum
menentu

16
Jaringan Kerja
• Konsep PDM diperkenalkan oleh J.W Fondahl
dari Universitas Stanford USA tahun 1960an
yang kemudian dikembangkan oleh IBM.
• PDM adalah kegiatan pada node, atau Activity
on Node (AON)
• CPM dan PERT digambarkan sebagai kegiatan
pada anak panah atau Activity on Arrow (AOA)
• PDM menghasilkan jaringan kerja yang relatif
sederhana dibanding CPM dan PERT

17
Jaringan Kerja
Dua macam jaringan kerja:
• Activity on Arrow – kegiatan pada anak panah
kegiatan digambarkan sebagai anak panah yang
menghubungkan dua lingkaran yang mewakili
dua peristiwa

• Activity on Node – kegiatan ditulis dalam kotak


atau lingkaran
Anak panah hanya menjelaskan ketergantungan
di antara kegiatan-kegiatan
18
Sistematika Jaringan Kerja
Identifikasi lingkup proyek dan
menguraikannya menjadi
komponen kegiatan
Menyusun komponen kegiatan
sesuai urutan logika
ketergantungan menjadi
jaringan kerja
Memberikan perkiraan kurun waktu
setiap kegiatan
Identifikasi jalur kritis, float, dan
kurun waktu penyelesaian proyek

Meningkatkan daya guna dan hasil


guna pemakaian sumber daya

19
Uraian Komponen Kegiatan
• Tujuan penguraian komponen kegiatan
adalah untuk:
– meningkatkan akurasi perkiraan kurun waktu
penyelesaian proyek
– Perkiraan rincian biaya untuk setiap kegiatan
– Mempertajam analisis ketergantungan
kegiatan

20
PROYEK GUDANG KERANGKA BESI

TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III


1. Membuat gambar 1. Gambar bangunan 1. Gambar bangunan
2. Instalasi listrik 2. Instalasi listrik
3. Instalasi Air
2. Membeli material 3. Material bangunan 4. Material tiang
4. Material pondasi 5. Material dinding
6. Material atap
3. Menyiapkan lahan 5. Menggali tanah 7. Besi beton
8. Adukan
9. Memadatkan tanah
4. Membuat pondasi 6. Cor pondasi 10. Menggali tanah
11. Cor pondasi
12. Pabrikan tiang
13. Pabrikasi kusen
14. Pabrikasi kerangka atap
5. Pabrikasi (tiang dan 7. Pabrikasi tiang 15. Mendirikan tiang
kerangka atap) 8. Pabrikasi rangka atap 16. Membuat dinding
17. Memasang kusen
18. Memsang rangka atap
6. Mendirikan bangunan 9. Mendirikan tiang 19. Menaikan atap
10. Membuat dinding 20. Menaikkan pintu
11. Menaikkan atap 21. Mengecat 21
Aturan Dasar Jaringan Kerja
• Analisis jaringan kerja memecah lingkup proyek menjadi
kegiatan-kegiatan yang merupakan komponennya
• Peristiwa atau kejadian dan milestone adalah suatu titik
waktu dimana semua kegiatan-kegiatan sebelumnya
(predecessor) sudah selesai dan kegiatan sesudah itu
(successor) dapat dimulai
• Kecuali kegiatan awal, maka sebelum suatu kegiatan
dapat dimulai, kegiatan terdahulu atau yang
mendahuluinya harus sudah selesai.
• Dummy adalah anak panah yang hanya menjelaskan
hubungan ketergantungan antara dua kegiatan, tidak
memerlukan sumber daya dan tidak memerlukan waktu
• Penyajian grafis jaringan kerja tidak membutuhkan skala,
kecuali untuk keperluan-keperluan tertentu.
22
a. Hubungan peristiwa dan
kegiatan pada AOA kegiatan
i j

b. Hubungan antara
kegiatan-kegiatan pada garis
AON Kegiatan A Kegiatan B

c. Kegiatan B mulai setelah


A selesai A B

d. Kegiatan B dan C dapat B


dimulai setelah A selesai
(kegiatan memencar) A

23
e. Kegiatan C dan D
A C
dapat dimulai setelah
kedua kegiatan A dan
B selesai

B D

f. Dummy
A C

Dummy
B D

24
Membuat Jaringan Kerja
• Lukiskan anak panah dengan garis penuh dari kiri ke
kanan, dan garis putus untuk dummy.
• Dalam menggambarkan anak panah, usahakan adanya
bagian yang mendatar untuk tempat keterangan kegiatan
dan kurun waktu.
• Keterangan kegiatan ditulis di atas anak panah,
sedangkan kurun waktu di bawahnya.
• Hindarkan membuat garis yang saling menyilang
• Kecuali untuk hal khusus, panjang anak panah tidak
terkait dengan lamanya kurun waktu.
• Peristiwa/kegiatan dilukiskan sebagai lingkaran dengan
nomor yang bersangkutan jika mungkin berada di
dalamnya.
• Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah
kiri. 25
Dummy
• Merupakan kegiatan fiktif
• Dibutuhkan untuk kebenaran logika
• Mempunyai kurun waktu 0
• Dibutuhkan jika:
– Dua atau lebih kegiatan didahului oleh beberapa
kegiatan yang sebagian diantaranya sama
C F

D E

Dummy harus dilakukan karena baik E dan F sama-


sama harus didahului oleh C, tetapi E juga harus
didahului oleh D 26
Dummy
– Dua aktifitas memiliki kejadian awal dan akhir
yang sama
A

Harus diubah menjadi


A Dummy

27
Contoh Jaringan Kerja
Kegiatan Kegiatan yang
i j Keterangan mendahului

1 2 Membuat gambar desain


2 3 Membeli material 1–2
2 4 Menyiapkan lahan 1–2
3 5 Pabrikasi 2–3
4 5 Membuat pondasi 2–4
5 6 Mendirikan bangunan 3 – 5 dan 4 -5

28
Contoh Jaringan Kerja

1 2 5 6

29
Perkiraan Kurun Waktu Kegiatan
Kurun waktu kegiatan dalam metode
jaringan kerja adalah lama waktu yang
diperlukan untuk melakukan kegiatan dari
awal sampai akhir

jam  orang untuk menyelesaikan pekerjaan


kurun waktu 
jumlah tenaga kerja

30
Perkiraan Kurun Waktu Kegiatan
Faktor yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan
waktu kegiatan:
1. Bebas dari waktu pelaksanaan kegiatan sebelum dan
sesudahnya (misal. Mengecor semen  jangan
dikaitkan dengan keterlambatan semen).
2. Sumber daya tidak terbatas, dalam ukuran normal
efisiensi  memungkinkan pelaksanaan paralel
3. Gunakan hari kerja normal, tidak lembur, dan tidak ada
usahan tambahan lain.
4. Bebas pertimbangan mencapai target
5. Memasukkan unsur waktu berkaitan dengan ijin resmi
(misal. IMB)
6. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan iklim
7. Tidak memasukkan hal-hal yang tidak terduga seperti
pemogokan, gempa, atau banjir.
31
Perkiraan Kurun Waktu Kegiatan

(5) (6)
1 2 5 6
(2) (3)

(3) (4)
4

32
Jaringan berskala waktu

1 2 5 6

                                     

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 waktu

33
Latihan 1
Buat jaringan kerja proyek pemasangan pipa yang
terdiri dari pekerjaan berikut:
Kegiatan Lama waktu (minggu)
•Menyiapkan gambar desain-engineering 2
•Membebaskan tanah 4
•Menggali tanah tempat pipa 3
•Membuat jalan pipa 5
•Membeli pipa 3
•Pabrikasi 2
•Mengangkut pipa ke lokasi 1
•Memasang isolasi 2
•Uji coba operasi 1 34
Latihan 2
Buat DIAGRAM BALOK dan DIAGRAM JARINGAN KERJA
pada kasus berikut.
Nama Aktifitas Durasi (hari) Aktifitas Prasyarat
A 5 -
B 7 A
C 10 A
D 6 A
E 3 B
F 9 B
G 7 B,D
H 4 E
I 2 C,F,G,H 35
Jaringan Kerja

METODE JALUR KRITIS (CPM)

36
Pendahuluan
• Pada metode CPM dikenal adanya jalur kritis.

• Jalur kritis merupakan jalur yang memiliki rangkaian


komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah
waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu
penyelesaian proyek yang tercepat.

• Pada jalur kritis terletak kegiatan-kegiatan yang bila


pelaksanaannya terlambat akan menyebabkan
keterlambatan proyek secara keseluruhan.

• Kadang dijumpai lebih dari satu jalur kritis dalam jaringan


kerja. 37
AOA Project Network for House
3
Lay Dummy
foundation
2 0 Build Finish
3 1 house work
1 2 4 6 7
Design house Order and 3 1
and obtain receive Select 1 1 Select
financing materials paint carpet
5

AON Project Network for House


Lay foundations Build house
2 4
Finish work
2 3
7
Start 1 1
3
Design house and 6
3
obtain financing 5 1
1
1 Select carpet 38
Order and receive
Select paint
materials
Terminologi
Notasi Keterangan
TE = E waktu paling awal peristiwa dapat terjadi
(earliest time of occurance)
TL = L waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi
(latest allowable event)
ES waktu paling awal suatu kegiatan (earliest
start time)
EF waktu selesai paling awal suatu kegiatan
(earliest finish time)
39
Terminologi
Notasi Keterangan
LS Waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai
(latest allowable start time)

LF Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai (latest


allowable finish time)

D Kurun waktu suatu kegiatan

40
Terminologi
Notasi Keterangan
TF Total Float
Menunjukkan jumlah waktu yang diperkenankan suatu
kegiatan boleh ditunda tanpa mempengaruhi jadwal
penyelesaian proyek secara keseluruhan
TF = LF – EF = LS – ES
TF = L(j) – E(i) – D(i-j)
FF Free Float – Float bebas
Sejumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan tersebut
dapat ditunda tanpa mempengaruhi waktu mulai paling awal
dari kegiatan berikutnya ataupun semua peristiwa yang lain
pada jaringan kerja
FF(1-2) = ES(2-3) – EF(1-2)
41
Terminologi
Notasi Keterangan
IF Interferen Float
Bila suatu kegiatan menggunakan sebagian dari IF sehingga
kegiatan non kritis berikutnya pada jalur tersebut perlu
dijadwalkan lagi (digeser) meskipun tidak sampai
mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan
IF = FT - FF
FId Float Independent
Memberikan indentifikasi suatu kegiatan tertentu dalam
jaringan kerja yang meskipun kegiatan tersebut terlambat tidak
mempengaruhi float total
FId = ES kegiatan berikutnya dikurangi LF kegiatan
terdahulu dikurangi kurun waktu kegiatan yang dimaksud

42
Perhitungan dalam CPM
• Hitungan Maju
ESj = Max {ESi + Dij}

• Hitungan Mundur
LFi = min {LFj – Lij}

43
CONTOH 1
Nama Aktifitas Durasi (hari) Aktifitas Prasyarat
A 5 -
B 7 A
C 10 A
D 6 A
E 3 B
F 9 B
G 7 B,D
H 4 E
I 2 C,F,G,H
44
Contoh 1
e
3 5
b

a d f h
1 2 4
g
c

i
6 7

45
CONTOH 1
Identifikasi Jalur Kritis dan Float
Kegiatan Waktu Paling Awal Paling Akhir Total Float
i j Nama D Mulai (ES) Selesai (EF) Mulai (LS) Selesai (LF) (TF)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

0 1 - - - - -
1 2 A 5 0 5 0 5 0
2 3 B 7 5 12 5 12 0
2 4 D 6 5 11 8 14 3
3 4 Dummy 0 12 12 14 14 2
3 5 E 3 12 15 14 17 2
2 6 C 10 5 15 11 21 6
3 6 F 9 12 21 12 21 0
4 6 G 7 12 19 14 21 2
5 6 H 4 15 19 17 21 2
6 7 I 2 21 23 21 23 0
46
CONTOH 2
Kegiatan Kurun Waktu
Nama (i - j) (D)

A 1–2 3
B 2–3 2
C 2–4 4
D 2–6 8
E 3–5 4
F 4–7 6
G 5–6 3
H 6–8 6
I 7–8 7 47
Contoh 2
e
3 5
g
b
a d h j
1 2 6 8 9

c
i
f
4 7

48
CONTOH 2
Identifikasi Jalur Kritis dan Float
Kegiatan Waktu Paling Awal Paling Akhir Total Float
i j Nama D Mulai (ES) Selesai (EF) Mulai (LS) Selesai (LF) (TF)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 2 A 3
2 3 B 2
2 4 C 4
2 6 D 8
3 5 E 4
4 7 F 6
5 6 G 3
6 8 H 6
7 8 I 7
8 9 J 4
49
CONTOH 2
Identifikasi Jalur Kritis dan Float
Kegiatan Waktu Paling Awal Paling Akhir Total Float
i j Nama D Mulai (ES) Selesai (EF) Mulai (LS) Selesai (LF) (TF)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 2 A 3 0 3 0 3 0
2 3 B 2 3 5 5 7 2
2 4 C 4 3 7 3 7 0
2 6 D 8 3 11 6 14 3
3 5 E 4 5 9 7 11 2
4 7 F 6 7 13 7 13 0
5 6 G 3 9 12 11 14 2
6 8 H 6 12 18 14 20 2
7 8 I 7 13 20 13 20 0
8 9 J 4 20 24 20 24 0
50
• Jalur a – c – f – i – j
tidak terdapat float sama sekali  jalur kritis

• Jalur d
memiliki total float kegiatan d = 3

• Jalur b – e – g – h
memiliki float total
kegiatan b = 2
kegiatan e = 2
kegiatan g = 2
kegiatan h = 2
51
Pengaruh Float
• Keterlambatan (T) ≤ FF
– Umur proyek tetap
– Lintasan kritis tetap
– Saat mulai kegiatan pengikut tetap
– Pola kebutuhan SD berubah

• FF < keterlambatan (T) < TF


– Umur proyek tetap
– Lintasan kritis tetap
– Saat mulai kegiatan pengikut mundur
– Pola kebutuhan SD berubah

52
Pengaruh Float
• Keterlambatan T = TF
– Umur proyek tetap
– Lintasan kritis bertambah sebagian bila kegiatan bermuara di
lintasan kritis
– Saat mulai kegiatan pengikut mundur
– Pola kebutuhan SD berubah

• Keterlambatan (T) > TF


– Umur proyek bertambah
– Lintasan kritis berubah sebagian bila kegiatan bermuara di
lintasan kritis
– Saat mulai kegiatan pengikut mundur
– Pola kebutuhan SD berubah

53
Contoh 3

f, 15

g, 17 h, 9
a, 6
i, 6

b, 8
d, 13 j, 12

c, 5
e, 9

54
Contoh 3
• ES and EF Times
f, 15

g, 17 h, 9
a, 6
0 6 i, 6

b, 8
0 8 d, 13 j, 12

c, 5
0 5 e, 9

55
Contoh 3
• ES and EF Times f, 15
6 21
g, 17 h, 9
a, 6
0 6 6 23 i, 6

b, 8
0 8 d, 13 j, 12
8 21
c, 5
0 5 e, 9
5 14
56
Contoh 3

• ES and EF Times f, 15
6 21
g, 17 h, 9
a, 6
6 23 21 30
0 6 i, 6
23 29
b, 8
0 8 d, 13 j, 12
8 21 21 33
c, 5
0 5 e, 9
Project’s EF = 33
5 14
57
Contoh 3
• LS and LF Times f, 15
6 21
h, 9
21 30
a, 6 g, 17
6 23 24 33
0 6 i, 6
23 29
b, 8 27 33
0 8 d, 13 j, 12
8 21 21 33
c, 5 21 33
0 5 e, 9
5 14
58
Contoh
Contoh 33
• LS and LF Times f, 15
6 21
h, 9
18 24
21 30
a, 6 g, 17
6 23 24 33
0 6 i, 6
4 10 10 27 23 29
b, 8 27 33
0 8 d, 13 j, 12
0 8 8 21 21 33
c, 5 8 21 21 33
0 5 e, 9
7 12 5 14
12 21 59
Contoh
Contoh 33
• Float
f, 15
3 6 21 h, 9
9 24
21 30
a, 6 g, 17 3
6 23 24 33
i, 6
3 0 6 4
10 27
3 9 4 23 29
b, 8 27 33
0 8 d, 13 j, 12
0
0 8 0 8 21 21 33
8 21 0
c, 5 21 33
0 5 e, 9
7
7 12 7 5 14
12 21 60
Contoh 3
• Critical Path
f, 15

g, 17 h, 9
a, 6
i, 6

b, 8
d, 13 j, 12

c, 5
e, 9

61
Latihan
Cari Jalur Kritis Kegiatan berikut:

Aktivitas Waktu

1-2 12
2-3 8
2-4 4
2-6 3
3-5 12
4-5 18
4-6 5
5-7 4
6-7 9
7-8 6
62
PERT
Project Evaluation Review Technique

• Developed by U.S. Navy for Polaris missile


project
• Developed to handle uncertain activity times
• Memasukkan 3 estimasi waktu sebagai parameter durasi
aktivitas:
– pessimistic time (tp ) - the time the activity would take
if things did not go well
– most likely time (tm ) - the consensus best estimate of
the activity’s duration
– optimistic time (to ) - the time the activity would take if
things did go well

63
PERT
Project Evaluation Review Technique

tp + 4 tm + t o
Mean (expected time): te =
6
2
t p - to
Variance: Vt = =
2
6

64
Analisa PERT
• Gambar diagram jaringan.
• Analisa jalur dan tentukan jalur kritis
• Panjang waktu jalur kritis adalah rata-rata dari
distribusi probabilitas yang diasumsikan berjalan
dalam keadaan normal.
• Standar deviasi dari distribusi probabilitas
proyek dihitung dengan menambahkan varians
dari aktivitas kritis
• Nilai probabilitas proyek dapat dilihat pada tabel
normal.

65
Perhitungan Probabilitas Proyek

Determine probability that project is completed within specified


time
x-
Z=

Keterangan  = tp = project mean time
 = project standard mean time
x = (proposed ) specified time

66
Contoh PERT
Immed. Optimistic Most Likely Pessimistic
Activity Predec. Time (Hr.) Time (Hr.) Time (Hr.)
A -- 4 6 8
B -- 1 4.5 5
C A 3 3 3
D A 4 5 6
E A 0.5 1 1.5
F B,C 3 4 5
G B,C 1 1.5 5
H E,F 5 6 7
I E,F 2 5 8
J D,H 2.5 2.75 4.5
K G,I 3 5 7
67
Contoh PERT
PERT Network

A E H J

B I K
F

68
Contoh PERT
 Jaringan Kerja
D J
5 3
H
A E 6
6 1
I
C F 5
S ta rt F in is h
3 4
K
B G 5
4 2

69
Contoh PERT
 Jalur Kritis (A-C-F-I-K)
D 6 11 J 19 22
5 15 20 3 20 23
H 13 19
A 0 6 E 6 7 6 14 20
6 0 6 1 12 13
I 13 18
C 6 9 F 9 13 5 13 18
S ta rt F in is h
3 6 9 4 9 13
K 18 23
B 0 4 G 9 11 5 18 23
4 5 9 2 16 18

70
Contoh PERT
Activity Expected Time Variance
A 6 4/9
B 4 4/9
C 3 0
D 5 1/9
E 1 1/36
F 4 1/9
G 2 4/9
H 6 1/9
I 5 1
J 3 1/9
K 5 4/9
71
Contoh PERT

Activity ES EF LS LF Slack
A 0 6 0 6 0 *critical
B 0 4 5 9 5
C 6 9 6 9 0*
D 6 11 15 20 9
E 6 7 12 13 6
F 9 13 9 13 0*
G 9 11 16 18 7
H 13 19 14 20 1
I 13 18 13 18 0*
J 19 22 20 23 1
K 18 23 18 23 0*

72
Contoh PERT

Vpath = VA + VC + VF + VI + VK
= 4/9 + 0 + 1/9 + 1 + 4/9
= 2
path = 1.414
Probabilitas proyek selesai dalam 24 jam:
z = (24 - 23)/(24-23)/1.414 = .71

Dari tabel normal (tabel z):


P(z < .71) = .5 + .2612 = .7612
73
Latihan (1)

5
5,7,9
6,14,16

1,4,7 2,5,8 3,4,5 1,5,9


1 2 4 6 7

3,12,21
1,2,3
3

Berapa lama kurun waktu penyelesaian proyek dengan keyakinan


tercapainya sebesar 90%?
74
Latihan (2)
Dalam rangka meningkatkan produktivitas, perusahaan percetakan
WAJAHBARU bermaksud mengganti beberapa mesin yang sudah
tua dengan mesin-mesin yang lebih modern. Jenis kegiatan yang
akan dilakukan beserta perkiraan waktunya ditunjukkan dalam tabel
berikut:

Kegiatan Kegiatan Pendahulu Perkiraan waktu (hari)


to tm tp
A – Persiapan - 5 6 7
B – Membongkar mesin lama A 7 8 15
C – Mengeluarkan mesin lama B 2 4 6
D – Membongkar instalasi lama B 5 6 13
E – Membangun pondasi baru C, D 4 4 4
F – Membangun instalasi baru D 7 8 21
G – Memasang mesin baru E, F 13 17 21
H – Set up unit baru G 3 4 11

75
Latihan (2)
Penggantian mesin ini menyebabkan terhentinya sebagian
kegiatan produksi, oleh karena itu pemilik perusahaan
meminta bantuan Saudara untuk menjawab pertanyaan
berikut:

• Berapa lama waktu yang diperlukan untuk


menyelesaikan proyek?
• Kegiatan apa saja yang merupakan kegiatan kritis?
• Apabila kegiatan membangun pondasi baru mengalami
keterlambatan selama 1 hari, apa pengaruhnya terhadap
kegiatan proyek itu?

76

Anda mungkin juga menyukai