Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA

PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI KECAMATAN


SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
  Rohmad Nur Amin
PENDAHULUAN

MASALAH

Kepatuhan berobat merupakan perilaku kesehatan sendiri yang dipengaruhi banyak


faktor. Proporsi hipertensi di Kabupaten Tuban, khususnya Semanding masih
cukup tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan
morbiditas hipertensi adalah berobat atau konsumsi obat antihipertensi, namun
masih sedikit penderita hipertensi yang berobat secara teratur (Dinkes).

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
PENDAHULUAN
SKALA

 Jawa Timur memiliki prevalensi hipertensi 36,3%, Sedangkan yang tidak berobat atau tidak
mengonsumsi obat secara rutin sebesar 29,23%.
 Kabupaten Tuban penderita hipertensi sebesar 295.706 pasien, Kecamatan Semanding mempunyai
penderita hipertensi tertinggi di Kabupaten Tuban yaitu sebesar 14.255 pasien,
 untuk Ponkesdes Desa Jadi memiliki penderita hipertensi sebesar 83 pasien, dari beberapa pasien
tersebut yang tidak berobat atau mengkonsumsi obat sebesar 50%

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
PENDAHULUAN
KRONOLOGI

 Kepatuhan berobat pasien hipertensi merupakan hal penting karena hipertensi merupakan penyakit
yang tidak dapat disembuhkan tetapi harus selalu dikontrol atau dikendalikan agar tidak terjadi
komplikasi yang dapat berujung pada kematian.
 Kurangnya motivasi, penderita hipertensi tidak menghiraukan untuk berobat dikarenakan hipertensi
dianggap penyakit tidak ada tanda tanda untuk dipakai sebagai peringatan diri dan dianggap sebagai
penyakit biasa

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
PENDAHULUAN

SOLUSI

 Untuk meningkatkan kepatuhan berobat pada pasien hipertensi dapat dilakukan


dengan motivasi dari dirinya sendiri, dukungan dari keluarga, kesadaran dalam
berobat, tingkat pengetahuan pasien dan mengikuti kegiatan cek tensi di Posbindu
daerah setempat.

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan
masalah yang ditemukan pada masyarakat baik di
IDENTIFIKA
negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia.

SI MASALAH Berdasarkan survei awal banyak penderita hipertensi


yang tidak melakukan pengobatan secara teratur.

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
RUMUSAN Apakah ada hubungan motivasi dengan kepatuhan

MASALAH berobat pada pasien hipertensi di Ponskesdes Jadi


Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban Tahun 2020?

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
Tujuan umum ini adalah untuk mengetahui hubungan
TUJUAN motivasi pasien dengan kepatuhan berobat pada pasien
UMUM hipertensi di Ponskesdes Jadi Kecamatan Semanding
Kabupaten Tuban Tahun 2020.

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
Mengidentifikasi motivasi pasien hipertensi di
Ponkesdes Jadi Kecamatan Semanding Kabupaten
Tuban Tahun 2020.

Tujuan Mengidentifikasi kepatuhan berobat pasien hipertensi


Khusus di Ponkesdes Jadi Kecamatan Semanding Kabupaten
Tuban Tahun 2020

Menganalisis hubungan antara motivasi pasien dan


kepatuhan berobat pasien hipertensi di Ponkesdes
Jadi Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban Tahun
2020.

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan peneliti tentang hubungan
motivasi dengan kepatuhan berobat pasien hipertensi.

Hasil penelitian ini biasanya dijadikan pengembangan


Bagi Institusi
MANFAAT kurikulum dan meningkatkan kualitas para anak
didiknya.
PENELITIA Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
Bagi Profesi
N Keperawatan sumbangan pemikiran dalam memperkaya dan
memperluas tentang hubungan motivasi dengan
kepatuhan berobat pasien hipertensi.

Bagi Tempat Untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat terutama


Penelitian tentang hipertensi.

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
TINJAUAN PUSTAKA

Konsep

Hipertensi
Konsep

Konsep Motivasi
Kepatuhan
Berobat

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
Konseptual

Faktor –Faktor Yang


Faktor –Faktor Yang
Mempengaruhi Motivasi:
Mempengaruhi Kepatuhan :
• Faktor fisik • Pengetahuan
• Faktor herediter • Motivasi Kepatuhan Berobat
• Faktor intrinsik • Keterjangkauan
• Fasilitas (sarana & pelayanan kesehatan
prasarana) • Dukungan petugas
 Keberhasilan Berobat
• Situasi & kondisi kesehatan
• Program & aktivitas • Dukungan keluarga
• Faktor eksternal  
Menurut : Lestari (2015)

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
Metode Penelitian

1 DESAIN PENELITIAN : Analitik Korelasional, Pendekatan


waktu case control.
2 POPULASI : 83 Pasien Hipertensi di Ponkesdes Jadi

3 SAMPEL : Sampel penelitian ini adalah sebanyak 76


orang
4 TEKNIK SAMPLING : Simple Random Sampling

5 VARIABEL INDEPENDEN : Motivasi

6 VARIABEL DEPENDEN : Kepatuhan Berobat

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
INSTRUMEN
Kuesioner dan Data Sekunder
PENGOLAHAN DATA
Editing, Coding, Scoring dan Tabulating
LOKASI PENELITIAN
Ponkesdes Jadi, Kecamatan
Semanding,
Kabupaten Tuban.
UJI STATISTIK
Menggunakan SPSS Versi 25

ETIKA PENULISAN
Informed Consent, Confidenly, Anonimity

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
Definisi Operasional

Definisi Alat Skala


Variabel Indikator Skor/kode
Operasional Ukur Data
Variabel Motivasi adalah Motivasi intrinsik pasien Hipertensi kuesoner Ordinal Score terbagi menjadi
terjabarkan menjadi 4 faktor menurut 4 yaitu:
Independen : suatu kegiatan teori Victor.H.Vroom yaitu:
Motivasi 1. SS : Sangat setuju
memberikan • Hasil
2. S : Setuju
Merupakan hasil yang berkenaa dari
dorongan kepada pekerjaan itu sendiri 3. TS : Tidak setuju
seseorang atau • Instrumentalitas 4. STS : Sangat tidak
Yaitu kadar Keyakinan seseorang setuju
diri sendiri untuk bahwa hasil tingkat pertama akan Skoring dibagi
mengambil suatu menghasilkan hasil tingkat kedua. menjadi tiga tingkatan
• Valensi
tindakan atau Adalah kekuatan keinginan seseorang
yaitu:
tujuan yang untuk mencapai hasil tertentu, baik 1. Motivasi Kuat 67-
menyangkut hasil tingkat pertama 100%
dikehendaki. maupun tingkat kedua 2. Motivasi Sedang 34-
• Harapan 66%
Berkaitan dengan keyakinan seseorang 3. Motivasi Lemah 0-
mengenai kemungkinan suatu perilaku 33%
tertentu akan diikuti hasil tertentu
(Hidayat, 2009)

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
Definisi Operasional

Definisi Alat Skala


Variabel Indikator Skor/kode
Operasional Ukur Data
Variabel Ketaatan dalam 1. Patuh jika pasien datang Data Nominal Kode :
Dependen : melakukan berobat setiap bulan Sekunder 1. Patuh
Kepatuhan berturut-turut selama 6 2. Tidak patuh
Berobat pengobatan bulan terakhir tanpa Skor :
secara teratur terputus 3. Patuh
tanpa terputus 2. Tidak patuh jika pasien 0. tidak patuh
berobat kurang 6 dan
minimal 6
terputus-putus
bulan

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PONKESDES JADI
KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN TAHUN 2020
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai