Anda di halaman 1dari 27

Cairan

Tubuh

#
Elektrolit
KATION
Na+ Ca2+
K+ Mg2+
ANION
Klorida (Cl-)
Bikarbonat (HCO3 -)
Fosfat (PO3-) #
• Difusi
• Osmosis
• Filtrasi
• Transport aktif
#
Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel

#
Pengaturan Osmolaritas Cairan Ekstrasel

• Perubahan Osmolaritas di Nefron


• Mekanisme Haus Dan Peranan Vasopresin
(Antidiuretic Hormone/ADH)

#
Masukan & Haluaran pada Orang
Dewasa / 24 Jam
MASUKAN HALUARAN
Cairan oral 1300 ml Urine 1500 ml
Air dalam makanan 1000 ml Feses 200 ml
Air hasil metabolisme 300 ml Tidak kasat mata; paru-paru 300 ml
Kulit 600 ml

TOTAL 2600ml TOTAL 2600 ml

#
Test Laboratorium untuk
Mengevaluasi Status Cairan

• Osmolaritas urine 50 – 1400 mOsm/kg


• Berat Jenis Urine 1.001 sampai 1.040
• Nitrogen Urea Darah (BUN) 10 – 20 mg/dl.
• Kreatinin serum 0,6 – 1,5 mg/dl
• Hematokrit 40% - 54% (pria)
37% - 47% (wanita)

#
Kadar Elektrolit Utama dalam Cairan Tubuh
PLASMA INTRASEL
KATION
142 mEq 10 mEq
Natrium
4 mEq 160 mEq
Kalium
5 mEq -
Kalsium
3 mEq 35 mEq
Magnesium
154 mEq/L 205 mEq/L
TOTAL
ANION
103 mEq 2 mEq
Klorida
27 mEq 8 mEq
Bikarbonat
2 mEq 140 mEq
Fosfat
1 mEq -
Sulfat
5 mEq -
Asam – asam organik
16 mEq 55 mEq
Protein
154 mEq/L 205 mEq/L
#
TOTAL
Gangguan Keseimbangan Cairan

Ketidakseimbangan Isotonik
Sindrom Ruang-Ketiga
Ketidakseimbangan osmolar

#
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
 Hiponatremia & Hipernatremia
 Hipokalemia & Hiperkalemia
 Hipokalsemia & Hiperkalsemia
 Hipomagnesemia & Hipermagnesemia
 Hipokloremia & Hiperkloremia
 Hipofosfatemia & Hiperfosfatemia

#
Tes Rentang Rujukan Satuan SI

Natrium serum 135-145 mEq/L 135-145 mmol/L


Kalium serum 3,5-5,5 mEq/L 3,5-5,5 mmol/L
Kalsium serum total 8,5-10,5 mg/dl 2,1-2,6 mmol/L
(+ 50% dalam bentuk terionisasi)
Magnesium serum 1,5-2,5 mEq/L 0,80-1,2 mmol/L
Fosfor serum 2,5-4,5 mEq/L 0,80-1,2 mmol/L
Klorida serum 100-106 mEq/L 100-106 mmol/L
Kandungan karbon dioksida 24-30 mEq/L 24-30 mmol/L
Osmolalitas serum 280-295 mOsm/kg 280-295 mmol/L
Nitrogen urea darah (BUN) 10-20 mg/dl 3,5-7 mmol/L dari urea
Kreatinin serum 0,7-1,5 mg/dl 60-130 umol/L
Rasio BUN terhadap kreatinin 10 : 1
Hematokrit Pria : 44-52% Fraksi volume : 0,44-0,52
Wanita : 39-47% Fraksi volume : 0,39-0,47
#
Tes Rentang Rujukan Satuan SI
Glukosa serum 70-110 mg/dl 3,9-6,1 mmol/L
Albumin serum 3,5-5,5 g/dl 3,5-5,5 g/dL
Natrium urin 80-180 mEq/hari 80-180 mmol/hari
Kalium urin 40-80 mEq/hari 40-80 mmol/hari
Klorida urin 110-250 mEq/hari 110-250 mmol/hari
Berat jenis urin 1,025-1,035 = rentang fisiologis setelah 1,025-1,035
restriksi cairan
1,010-1,020 = specimen random dengan
masukan cairan normal
Osmolalitas urine
Rentang ekstrim 50-1400 mOsm/L 40-1400 mmol/kg
Urin tipikal 500-800 mOsm/L 500-800 mmol/kg
pH urin 4,5-8,0 4,5-8,0
#
Urin tipikal < 6,6 < 6,6
Perdarahan Sindroma
/ luka bakar ruang-ketiga

Kerusakan Perpindahan cairan dari sistem


vaskuler ke ruang tubuh yang lain Pemakaian diuretik >>
pembuluh kapiler
Diare/muntah/keringat Poliuri
berlebihan/demam/drainase/ Edema pada luka bakar
Volume intravaskuler ↓ Diabetes Insipidus
Pemberian formula penurunan asupan oral Asites pada sirosis
hipertonik cepat Peritonitis
Plasma darah ↓ Hiperglikemia
Air berpindah Kehilangan cairan
dari intrasel Volume darah ↓ Diuresis Osmotik
ke ekstra sel
Hiponatremia Hipomagnesemia
Takikardi & takipneu Gangguan
Shock hipovolemik
Fungsi seluler rusak Hiponatremia pola nafas Poliuria

Kekurangan volume cairan


Dehidrasi intra sel

Jantung Ginjal Kulit/mukosa Saluran pencernaan Otak


Otot

Kulit dingin, Gangguan Rasa haus ↑ Cairan elektrolit ↓


Produksi renin ↑ Jumlah cairan ↓
Isi kuncup ↓ kering & lengket aktin & miosin

Angiotensin I ↑ Rangsangan Anoreksia Anoxia


Curah jantung ↓ kemoreseptor di Turgor jelek Kontraksi Mual
hipothalamus otot melemah Muntah Metabolisme
Angiotensin II ↑
Resiko kerusakan Anaerob
TD↓ Diteruskan ke integritas kulit Kelemahan
Aldosteron ↑
hipofisis anterior
Asam laktat ↑
↓ BB
Freuensi Menahan air + Na Produksi ADH ↑ Intoleransi aktifitas
jantung lemah
Gangguan rasa
Penyerapan air di Gangguan nyaman
Hipotensi tubulus distal ↑ perubahan nutrisi

Hipernatremia
Rasa haus Hiperkalemia
Hipokalemia
Temuan Laboratorium :
Hipomagnesemia Oliguria/Anuria - Hematokrit ↑
Hipermagnesemia - Kadar protein serum ↑
- BUN ↑

#
Perubahan eliminasi
PATOFISIOLOGI (WOC) Kelebihan Volume Cairan

Gagal jantung kongestif Sindroma Cushing Gagal ginjal Malnutrisi Hipomagnesemia


Malnutrisi
Gangguan aliran darah ↑ sekresi ADH &
Asupan protein ↓ Terapi korticosteroid Perubahan struktur
aldosteron & fungsi hepar
Kontraktilitas ↓
Hipoalbuminemia Retensi air & natrium Pemberian
Hipokalsemia
larutan garam Nekrosis parenkim hepar
↑ frekwensi jantung IV secara cepat
Gangguan permeabilitas Hipernatremia
& keseimbangan osmotik Asupan natrium >> Fibrosis
COP ↓ Edema pada wajah,
tungkai
Perpindahan cairan Sirosis hepatis
↑ volume & intravaskuler ke ekstravaskuler
tekanan ventrikel Asupan air >>
kanan Sumbatan aliran darah
Cairan terkumpul di tungkai , ke vena kava inferior
lengan, wajah, abdomen, peri
↑ tekanan vena kava Kelebihan volume cairan
orbital, skrotal
resistensi pembuluh darah ↑
Hepatomegali Pengenceran volume cairan extrasel
Asites
Tekanan sinusoid ↑
Cairan terdorong ke Osmosis air ke intra sel
abdomen Hipertensi portal

Asites Otak Paru-paru Sirkulasi darah Tekanan hidrostatik ↑


Kulit

Pe (+) BB Lecet & Pleura ↑ TD Extravasasi


Edema serebral
meregang Denyut nadi kuat
Distensi vena jugularis Asites
Gangguan perfusi ↓ tingkat Kerusakan Sesak ↑ CVP
jaringan serebral kesadaran integritas kulit nafas/dipsnea

Koma Inefektif pola nafas

#
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERNATREMIA

Kehilangan air melebihi hilangnya Na Per(+) Na melampaui pe(+) air

- Demam HIPERNATREMIA
- Luka bakar Konsentrasi Na ↑ Asupan air tidak cukup
- Hiperventilasi
- Diare berair
Hiperosmolaritas
- Pemberian reseptor lama
- Diuresis osmotik
Perpindahan cairan ICF ke ECF

Dehidrasi
Susunan neurologik

Pengkerutan sel
Haus Lemah Disorientasi/
↑ suhu tubuh dilusi/
Selaput lendir kering & lengket halusinasi
Agitasi
Delirium
Kejang
Koma

#
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPONATREMI

- Gagal ginjal - Pengobatan diuretik


- Ber(-) volume sirkulasi efektif - Kehilangan melalui saluran cerna
- Pemberian diuretik >> - Gagal ginjal
(gangguan kemampuan menyimpan Na)
- Defisiensi adrenal

Ber(-) kemampuan untuk membuang air bebas Kehilangan Na melampaui kehilangan air

Retensi air Pelepasan ADH dari hipofisis posterior

Ber(-) volume sirkulasi efektif Ber(-) volume ECF Menghambat elevasi kemih

Ber(+) volume ECF

- Kejang
- Anorexia
- Sakit kepala
- Disfungsi saraf

#
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERKALEMIA

Teknik pengambilan darah vena yg jelek Ekskresi kalium yg tidak memadai Kalium keluar dari sel menuju ECF
- Gagal ginjal (akut & kronik) - Asisdosis metabolik
- Hipoaldosteronisme - Luka bakar, perdarahan internal
- Penyakit Addiso
- Diuretik hemat kalium
Asupan ber>>

- Pemberian cepat larutan IV yg mengandung K Laboratorium → EKG


- Pemberian transfusi darah cepat - Kalium serum >5,3 mEq/L menyebabkan
- Makan pengganti garam pd pasien gagal ginjal repolarisasi lebih cepat, HR 60-110x/i
HIPERKALEMIA - Kalium serum >7 mEq/L menyebabkan
konduksi interatrial rusak
- Kalium serum >8 mEq/L menyebabkan
tidak adanya aktifitas atrial

Saluran Kardiovaskuler
Neuromuskuler Ginjal - Disritmia jantung, bradikardia,
cerna
- Kelemahan otot - Oligori blok jantung komplit,
- Mual
- Parastesia fibrilasi ventrikel atau henti jantung
- Kolik
- Perubahan EKG :
▪ Gelombang T yg tinggi & tajam
▪ Interval PR memanjang
▪ QRS melebar

#
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOKALEMIA

Perpindahan K ke dlm sel Keringat >> Asupan makanan me↓ Hilang dari saluran cerna Hilang lewat ginjal
- Alkalosis metabolik - Muntah - Obat diuretik
- Diare (penyalahgunaan laksatif) - Penyakit ginjal
- Ileostomi - Diuresis osmotik
- dll - Penyembuhan luka
Laboratorium
bakar yg berat
- Kalium serum <3 mEq/L menyebabkan - Efek mineral
depresi gelombang ST kortikosteroid >>
- Kalium serum 2 mEq/L menyebabkan - Antibiotik
kompleks QRS melebar - ↓ Mg
HIPOKALEMIA

SSP & Ginjal


Pernafasan Saluran cerna Kardiovaskuler
Neuromuskuler - Poliuria
- Otot pernafasan lemah - Anoreksia, mual, muntah - Hipotensi portural
- Parastesia - Nokturia
- Nafas dangkal - Disritmia
- Kelemahan otot
- Perubahan pada EKG :
- Reflek tendon hilang
▪ Gelombang T yg lebar &
mendatar progresif
▪ Depresi segmen ST
▪ Gelombang U yg menonjol

#
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERKALSEMIA

Pemakaian Metastase Hiperparatiroidisme Penyakit paget Osteoporosis Intoksikasi


Imobilisasi lama
diuretik tiasid tumor tulang vit.A & vit.D

Laboratorium
- Kalsium serum > 5 mEq/L
- ↑ BUN >25 mg/100ml
- ↑ Kreatinin >1,5 mg/100ml
HIPERKALSEMIA - Rontgen → osteoporosis
batu sal. kemih

Neuromuskuler Ginjal Mental Kardiovaskuler


Sal. pencernaan
- Kelemahan - Konstipasi - Poliuria - Konfusi - Koma
- Inkoordinasi - Anoreksia - Rasa haus yg hebat - Kerusakan memori - Henti jantung
- Mual/muntah - Batu ginjal - Bicara tidak jelas
- Dehidrasi - Letargi
- Nyeri abdomen
- Distensi abdomen

#
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOKALSEMIA

Pemberian darah Hipoalbuminemia Hipoparatiroidisme Alkalosis Pankreatitis Defisiensi Mg Defisiensi vit. D Penyakit
yg mengandung neoplastik
sitrat yg cepat

Laboratorium

- Kalsium serum < 4,3 mEq/L


- Perubahan EKG
HIPOKALSEMIA

Tetani Tanda Trousseau Tanda chvostek Kardiovaskuler Mental


Spasme otot (+) # patologis
- Kram otot (+) - Perubahan pada - Depresi
ekstremitas Spasme
- Kesemutan pada Kontraksi otot EKG : - Kerusakan memori
nyeri karpopedal disertai wajah saat syaraf Interval QT memanjang - Delirium
jari & mulut hipoksia wajah diketuk - Bentuk taki kardi
- Halusinasi
- Reflek hiperaktif ventrikular yg disebut
Torsades de Pointes
- Kejang

#
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERMAGNESEMIA

Gagal ginjal Pemberian Mg parenteral >> Diabetik ketoasidosis

Laboratorium
- Mg serum >2,5 mEq/L
HIPERMAGNESEMIA

Saluran cerna Mental Kardiovaskuler


Neuromuskuler
Mual, muntah - Letargi - Hipotensi
- Reflek tendon dlm hipoaktif
- Mengantuk - Pernafasan dangkal &
- Kelemahan otot
- Kesulitan bicara lambat
- Paralisis
- Frekwensi denyut jantung
lambat
- Kemerahan pd wajah
- Koma
- Henti jantung

#
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOMAGNESEMIA
Poliuria Kelebihan aldosteron Asupan yg tdk adekuat Absorbsi yg tdk adekuat Hipoparatiroidisme

- Malnutrisi - Diare Kehilangan Mg yg >>


- Alkoholisme - Muntah akibat penggunaan
- Drainase nasogastrik diuretik tiazid
- Fistula
Laboratorium - Diet Ca yg ber>>
- Mg serum <1,5 mEq/L
HIPOMAGNESEMIA

Neuromuskuler Tanda Trousseau (+) Kardiovaskuler


Tanda chvostek (+) Mental
- Hipereksitabilitas - Disritmia jantung
- Apatis
- Kelemahan otot - Taki kardia supraventikular
- Depresi
- Tremor - Fibrilasi ventrikular
- Gelisah
- Tetani - Insomnia
- Pusing
- Delirium
- Psikosis
- Halusinasi
- Disorientasi

#
Patofisiologi (WOC) Hiperfosfatemia

Gagal ginjal ↓ absorbsi fosfor Kemotheraphy Asupan fosfor Nekrosis otot yg luas

↓ ekskresi fosfor

HIPERFOSFATEMIA

Tetani Saluran cerna Hipokalsemia


Klasifikasi metastatik
- Kelemahan otot - Mual
(Jaringan lunak, sendi & arteri
- Kesemutan - Muntah
- Anoreksia

#
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOFOSFATEMIA

Luka bakar Respirasi


Malnutrisi Kalori protein Alkoholisme kronis Hiperventilasi berat Diabetik ketoasidosis Poliuria
termal alkalosis
- Hipomagnesium
- Hipokalemia
- Hiperparatiroideisme

HIPOFOSFATEMIA

Defisiensi ATP
(Adenosin Resisten Defisiensi DPG Neurologis Mental
insulin (2,3-difosfogliserat) - Gelisah Alkalosis respiratorik - Perdarahan
Biposfat
Hiperglikemia - ↓ pengiriman - Kejang - ↑ Pernafasan - Memar akibat
- Kerusakan otot
oksigen ke jaringan - Koma - Kelemahan otot
- Kelemahan trombosis
perifer pernafasan
otot
- Anoksia jaringan
- Nyeri otot

#
Patofisiologi (WOC) Hipoklorida

Muntah Drainase nasogastrik Drainase fistula Diare pada Obat diuretik


bayi

↑ ekskresi klorida

HIPOKLORIDA

Reabsorbsi ion bikarbonat

#
#

Anda mungkin juga menyukai