Anda di halaman 1dari 54

Kedokteran Keluarga

KONSEP DOKTER KELUARGA &


MANAJEMEN KLINIK DOKTER
KELUARGA
Masalah dibidang kesehatan
1. Masalah kesehatan yang sangat berat:
 Agenda yang belum terselesaikan (infeksi, MMR, IMR, malnutrisi, dsb)
 Muncul dan mewabahnya penyaikit baru (DHF, AIDS, Flu Burung, dsb)
 Muncul dan mewabahnya penyakit lama (TBC, Malaria, dsb)
2. Kelemahan Sistem Kesehatan Nasional
 Pelayanan kesehatan: ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas
 Keterbatasan dana kesehatan
 SDM kesehatan yang kurang mamadai dalam hal pemanfaatan,
pendayagunaan, dan sistem remunerasi
3. Komitmen politik yang tidak mendukung
 Prioritas pembangunan di bidang kesehatan
 Dukungan dana APBN untuk kesehatan yang kurang memadai
Peran PDKI
No Beban Masalah Kesehatan PDKI
I Masalah kesehatan yang sangat berat:
Agenda yang belum terselesaikan Mutu praktik
Muncul dan mewabahnya penyaikit baru Mutu praktik
Muncul dan mewabahnya penyakit lama Mutu praktik
II Kelemahan Sistem Kesehatan Nasional
Pelayanan kesehatan: ketersediaan, keterjangkauan, dan Kesadaran prof.
kualitas
Keterbatasan dana kesehatan Kesadaran prof.
SDM kesehatan yang kurang mamadai dalam hal Kesadaran prof.
pemanfaatan, pendayagunaan, dan sistem remunerasi
III Komitmen politik yang tidak mendukung
Prioritas pembangunan di bidang kesehatan Advokasi
Prioritas pembangunan di bidang kesehatan Advokasi

3
Bentuk-bentuk Keluarga
1. Keluarga Inti (nuclear family)
– Terdiri dari suami, isteri dan anak kandung
2. Keluaraga Campuran (extended family )
– Disamping suami, isteri dan anak kandung, juga terdiri dari sanak saudara lainnya, baik menurut garis
vertikal dan ataupun garis horizontal yang dapat berasal dari pihak suami atau pihak isteri.
3. Keluarga Campuran (blended family)
– Terdiri dari suami, isteri, anak kandung dan anak tirii bu tiri,bapak tiri
4. Keluaraga Orang Tua Tunggal (single parent family)
– Terdiri dari pria atau wanita, mgkn karena telah bercerai, berpisah, ditinggal mati atau mgkn tidak
pernahmenikah, serta anak-anak mereka tinggal bersama.
5. Keluarga Hidup Bersama (commune family )
– Terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal bersama, berbagi hak dan tanggungjawab serta
memiliki kekayaan bersama.
6. Keluarga Tinggal Bersama (cohabitation family)
– Terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa ada ikatan perkawinan yang sah
7. Keluarga Serial (serial family)
– Terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan mungkin telah punya anak, ttp kemudian bercerai dan
masing-masing menikah lagi serta memiliki anak-anak dengan pasangan masingmasing, tetapi semuanya
menganggap sebagai satu keluarga
8. Keluarga Gabungan ( composite family
– Terdiri dari suami dengan beberapa isteri dan anak-anaknya (poligami) atau isteri dengan beberapa suami
dan anak-anaknya (poliandri) yang hidup bersama
Profesionalisme
Pernahkah diajarkan dalam pendidikan dokter?

 Empat pilar profesionalisme


I. Perilaku
II. Ilmu
III. Keterampilan
IV. Kinerja
 Dijabarkan menjadi:
› 7 area kompetensi Dokter
 Diterapkan dalam bentuk:
› 9 prinsip pelayanan Dokter Keluarga
 Untuk menjadi Dokter 5 bintang
› Wujud pelayanan kesehatan bermutu
5
Definisi Dokter (PDKI)
 Dokter adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di
fasilitas/sistem pelayanan kesehatan primer untuk menyelesaikan
semua masalah kesehatan yang dihadapi – tanpa memandang jenis
penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin – sedini dan
sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik,
bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan
profesional kesehatan lainnya, dengan menerapkan prinsip pelayanan
yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan, serta
menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan
moral”. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas
kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan
kedokteran dasar.

6
Penjelasan
 Secara lebih singkat Dokter (Basic Medical Doctor) adalah
› Dokter Praktik Umum Penyelenggara Pelayanan Primer Dasar dengan
pendekatan kedokteran keluarga.
› Oleh karena itu mereka dapat berpraktik sebagai Dokter Keluarga
sekalipun belum berpredikat ”DK” di belakang namanya masing-masing.
 Kompetensi sebagai dokter layanan primer sebatas yang
diperoleh selama pendidikan, terbatas pada kedokteran dasar
(”basic medical knowledge and skills”) artinya belum seluruh
cakupan ilmu dan keterampilan Dokter Layanan Primer dikuasai
dan dimahiri.
 Gelar profesional yang dapat digunakan adalah “Dokter” sesuai
dengan peringkat kompetensi, kewenangan, dan cakupan
layanannya.
7
Definisi DK (PDKI)
 Dokter Keluarga adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama
pasien (di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan) untuk menyelesaikan
semua masalah kesehatan yang dihadapi – tanpa memandang jenis
penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin – sedini dan
sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik,
bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan
profesional kesehatan lainnya, dengan mennerapkan prinsip pelayanan
yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta
menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan
moral”. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas
kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan
kedokteran dasar ditambah dengan kompetensi dokter layanan primer
yang diperoleh melalui CME/CPD terstruktur atau program spesialisasi
kedokteran keluarga.
8
Penjelasan

•  Secara lebih sederhana Dokter Keluarga dapat


didefinisikan sebagai
– Dokter Praktik Umum penyelenggara Pelayanan Primer
Paripurna dengan pendekatan Kedokteran Keluarga.
• Gelar DK adalah gelar profesi sementara gelar
SpFM adalah gelar “akademik professional”
karena untuk memperolehnya harus melakukan
riset dan menyusun tesis selain peningkatan
keterampilan klinis pelayanan primer
9
• KEDOKTERAN KELUARGA
– Cabang Kedokteran Komunitas yang memberi perhatian
khususkepada kesehatan keluarga sebagai sebuah unit.
– Kedokteran Keluarga: Ilmu yang menekankan pentingnyapemberian
pelayanan kesehatan yang personal, primer,komprehensif dan
berkelanjutan (continuing) kepada individudalam hubungannya
dengan keluarga, komunitas, dan lingkungannya.(National University
of Singapore, 2004)
• Istilah Lain: Primary Care Medicine, General Practice,
FamilyMedicine
• Kedokteran Keluarga menekankan: keluarga sebagai unit sosial
• yang memberikan dukungan kepada individu.
– Masalah kesehatan pasien sering disebabkan oleh masalahpada
keluarga
– Masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan masalahkesehatan
keluarga.
DOKTER KELUARGA/Family Physician/Family
Doctor
1. Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yangberorientasi komunitas dengan titik berat kepada
keluarga, ia tidakhanya memandang penderita sebagai individu yang sakit, tetapisebagai bagian dari unit
keluarga dan tidak hanya menanti secarapasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau
keluarganya(IDI, 1982)
2. Dokter yang memiliki tanggungjawab menyelenggarakan pelayanankesehatan tingkat pertama serta
pelayanan kesehatan yangmenyeluruh/komprehensif yang dibutuhkan oleh semua anggotakeluarga dan bila
berhadapan dengan masalah kesehatan khususyang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan
konsultasi dari dokter ahli yang sesuai (The American Board of Family Practice, 1969)
3. Dokter yang melayani masyarakat sebagai kontak pertama yangmerupakan pintu masuk ke sistem pelayanan
kesehatan, menilaikebutuhan kesehatan total pasien dan menyelenggarakan pelayanankedokteran
perseorangan dalam satu atau beberapa cabang ilmukedokteran serta merujuk pasien ke tempat pelayanan
lain yangtersedia sementara tetap menjaga kesinambungan pelayanan,mengembangkan tanggungjawab
untuk pelayanan kesehatanmenyeluruh dan berkesinambungan serta bertindak sebagai koordinator
pelayanan kesehatan, menerima tanggungjawab untuk perawatan total pasien termasuk konsultasi sesuai
dengan keadaanlingkungan pasien yakni keluarga serta masyarakat ( The American Academic of General
Practice, 1947)
4. Dokter yang menyelenggarakan pelyanan kesehatan personal, tingkat pertama, menyeluruh/comprehensive
dan berkesinambungan kepada pasiennya yang terkait dengan keluarga, komunitas serta lingkungandi mana
pasien tersebut berada (Singapore College of GeneralPractitioners, 1987)
KARAKTERISTIK
• yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang melainkan
sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat
sekitarnya.
• Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna,
jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.
• Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan
mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.
• Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan
berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-baiknya.
• Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan
TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA

• Tujuan Umum
– Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota
keluarga.
• Tujuan Khusus
– Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan
kedokteran yang lebih efektif.
– Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan
kedokteran yang lebih efisien.
MANFAAT
1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya,
bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin
kesinambungan pelayanan kesehatan.
3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah,
terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.
4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga
penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan pelbagai masalah lainnya.
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanani maka segala keterangan
tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun keterangan keadaan
sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang
dihadapi.
6. Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit,
termasuk faktor sosial dan psikologis.
7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang lebih
sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.
8. Akan dapat dicegah pemakaian pelbagai peralatan kedokteran canggih yang
memberatkan biaya kesehatan.
RUANG LINGKUP
1. Kegiatan yang dilaksanakan
– Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok
yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services).
Karakteristik cmc :
• jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang
dikenal di masyarakat.
• Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun terputus-putus
melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continu).
• Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak memusatkan
perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang disampaikan penderita saja,
melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya
• Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu sisi saja, melainkan
dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara
holistik)
2. Sasaran Pelayanan
– Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit. Pelayanan
dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga
sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan yang
dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga terhadap
masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga.
SYARAT PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KEDOKTERAN MENYELURUH
1. Membina hubungan dokter-pasien yang baik
(doctor-patient relationship)
2. Memahami pelbagai sumber kesehatan yang
tersedia di masyakat (health resources)
3. Minat terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi kedokteran
7 area kompetensi
1. Keterampilan Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik,
ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga
ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung,
terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan
Primer
5. Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola
informasi
6. Mampu mawas diri dan belajar sepanjang hayat
7. Sadar etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik

17
9 Prinsip Pelayanan DK

1. Komprehensif dan holistik


2. Kontinu
3. Mengutamakan pencegahan
4. Koordinatif dan kolaboratif
5. Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8. Sadar biaya dan sadar mutu
9. Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

18
• Beberapa nilai utama yang dianut dalam kedokteran
keluarga (NUS, 2004):
– Pelayanan berpusat pada pasien (patient centered care)
danperhatian khusus kepada hubungan dokter pasien
– Pendekatan Holistik: masalah penyakit pasien tidak hanya
disebabkan dimensi fisik tetapi juga dari segi psikologi dan sosial
(bio-psiko-sosial) dari pasien, keluarga dan komunitasnya.
Pendekatan holistik sangat penting pada zaman sekarang ketika
teknologi tinggi kedokteran telah menyebabkan dehumanisasi
pasien dan fragmentasi pelayanan kesehatan.
– Kedokteran Pencegahan: memberikan dampak kepada
statuskesehatan yang lebih panjang daripada kedokteran kuratif 
– Mencakup semua usia(Life cycle): melayani pasien segala
usia,sehingga disebut “specialist in breadth”
– Tempat pelayanan: Klinik, di rumah pasien, setting pelayana lainnya
Pelayanan Dokter Keluarga
• Pelayanan kedokteran yang menyeluruh/komprehensif yangmemusatkan
pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unitdimana tanggungjawab dokter
terhadap pelayanan kesehatan tidakdibatasi oleh golongan umur atau jenis
kelamin pasien, juga tidak olehorgan tubuh atau jenis penyakit tertentu saja (The
American Academyof Family Physician, 1969). - KARAKTERISTIK PELAYANAN

• Merupakan pelayanan spesialis yang luas yang bertitik tolak dari suatupokok ilmu
yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu lainnyaterutama ilmu penyakit
dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanandan penyakit kandungan, ilmu bedah,
ilmu kedokteran jiwa yangmembentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan
ilmu perilaku,biomedik dan klinik sehingga mampu mempersiapkan dokter
untukmempunyai peran unik dalam menyelenggarakan penatalaksanaanpasien,
penyelesaian masalah, pelayanan konseling serta bertindaksebagai dokter pribadi
yang mengkoordinasikan seluruh pelayanankesehatan (The American Academy of
Family Physician, 1969)  PENERAPAN DISIPLIN ILMU
Dokter 5 bintang

1. Care provider
2. Decision maker
3. Communicator
4. Community leader
5. Manager

23
Care provider

 Penyelengara pelayanan kesehatan


› Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai
seorang individu dan sebagai bagian integral (tak
terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya,
dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal
dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan
profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan
mempercayai.
› Pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap
dapat dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
24
Decision maker

• Pembuat keputusan
– Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan,
dan pemanfaatan teknologi kedokteran
berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan
mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika,
“cost effectiveness” untuk kepentingan pasien
sepenuhnya.
– Membuat keputusan klinis yang ilmiah dan
empatik
25
Communicator

• Penghubung/penyampai pesan
– Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat
melalui penjelasan yang efektif sehingga
memberdayakan pasien dan keluarganya untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatannya
sendiri.
– Memicu perubahan cara berpikir menuju sehat
dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya

26
Community leader

• Pemimpin masyarakat
– Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas
pasien yang dilayaninya, menyearahkan
kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya,
memberikan nasihat kepada kelompok penduduk
dan melakukan kegaiatan atas nama masyarakat.
– Menjadi panutan masyarakat

27
Manager of healthcare resources

• Manajer SDM pelayanan kesehatan


– Yang dapat berkerja secara harmonis dengan
individu dan organisasi di dalam maupun di luar
sistem kesehatan agar dapat memenuhi
kebutuhan pasien dan komunitasnya berdasarkan
data kesehatan yang ada.
– Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik,
sehat, sejahtera, dan bijaksana.

28
Karakteristik
 Secara normal merupakan tempat kontak medis pertama dalam sebuah sistem
pelayanan kesehatan, membuka dan menyelengarakan akses tak terbatas
kepada penggunanya, menggarap semua masalah kesehatan, tanpa memandang
golongan usia, jenis kelamin, atau karakter individual yang dialayani
 Memanfaatkan sumber daya secara efisien, melalui sistem pelayanan yang
terkoordinasi , kerjasama dengan naramedis lainnya di layanan primer, dan
mengatur keperluan akan layanan spesialis dan dibuka peluang untuk advokasi
bagi pasien jika diperlukan
 Mengembangkan “person-centred approach” berorientasi pada individu,
keluarganya, dan komunitasnya.
 Mempunyai cara konsultasi yang unik yang menggambarkan hubungan dokter-
pasien sepanjang waktu, melalui komunikasi efektif antara dokter-pasien
 Menyediakan layanan jangka panjang sesuai dengan kebutuhan pasien.
 Mempunyai proses pengambilan keputusan yang istimewa
mempertimbangkan insidens dan prevalens penyakit di masyarakat.

29
Family Assesment Tools (digunakan
berdasarkan kebutuhan !)
• Family Genogram
• Family APGAR
• SCREEM
• Family Cycle
• Family Mapping
• dll
Family Genogram
• Genogram adalah pohon keluarga (family tree)
yang menggambarkan hubungan detail
diantara individu individu di dalam anggota
keluarga. Termasuk di dalamnya pola herediter
dan pola hubungan psikologis diantara
anggota keluarga.
Anatomi dari sebuah Genogram
• Genogram terdiri atas :
– Nama, jenis kelamin, tanggal lahir, tanggal meninggal,
dan peran dalam kekerabatan (sebagai ayah, ibu, anak,
adopsi, anak tiri, saudara kandung dll)
– Memperlihatkan rumah tangga-rumah tangga dalam
sebuah keluarga besar
– Masalah kesehatan dan penyakit kronis yang ada di
dalam Keluarga
– Tanggal-tanggal penting dalam keluarga (contoh : cerai dll)
– Hubungan psikologis dalam keluarga
Aturan dalam Genogram
• Nama keluarga besar ditulis di paling atas
• Mencakup minimal 3 generasi
• Anggota keluarga tertua dalam sebuah generasi ditulis paling kanan
diikuti yang lebih muda secara ber -urutan di sebelah kiri (Note : kanan
dan kiri sesuai pemahaman dextra/ sinistra di dalam kedokteran)
• Nama dan usia ditulis di bawah simbol
• Anggota keluarga yang menjadi fokus pelayanan (pasien) di beri tanda
“panah”
• Garis-garis yang menghubungkan tiap anggota keluarga menggunakan
“family relationship symbols” sehingga langsung menggambarkan
hubungan emosional yang terjadi
• Riwayat penyakit ditulis di sebelah kiri ‘nama’ menggunakan “Medical
Genogram Symbols
• Anggota keluarga yang tinggal satu rumah ditandai di dalam sebuah
lingkaran
Family APGAR
• Family APGAR adalah instrumen yang digunakan sebagai
rapid assesment untuk mengetahui berfungsinya sebuah
keluarga (functional/dysfunctional) di mata individu pasien
Adaptation Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam mendapatkan bantuan
yang diperlukannya dari anggota keluarga lain
Partnership Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam komunikasi
(musyawarah) yang dilakukan keluarga dalam memecahkan
masalah yang terjadi
Growth Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam mendapatkan ruang
untuk bertumbuh dan mencapai kedewasaan
Affection Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam mendapatkan kasih
sayang
Resolve Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam cara keluarga membagi
waktu, kekayaan dan ruang diantara anggota keluarga
Penilaian APGAR
• Didapat dari anamnesa (wawancara
tersturktur), Home Visit
• Berusaha dikuantifikasi dengan angka :
 8 - 10 Fungsi keluarga baik (Highly Functional
Family)
4 - 7 Fungsi keluarga kurang baik (Moderately
Functional Family)
 0 - 3 Fungsi keluarga tidak fungsional (Severely
Dysfunctional Family)
SCREEM
• SCREEM adalah alat yang digunakan untuk
menilai kemampuan sebuah keluarga mencari
pelayanan kesehatan dan menghadapi sebuah
krisis.
• Ada 6 parameter yang dinilai
Penjelasan SCREEM
• Social
– Menggambarkan interaksi sosial keluarga dengan lingkunganya
– Contoh patologi : Keluarga tersebut ter-isolasi dari lingkungan
• Cultural
– Identifikasi terhadap kebanggaan, kelekatan dan kepercayaan terhadap budaya
– Contoh patologi : Superioritas atau inferioritas budaya dan/atau rigid dogma.
• Religious
– Kebiasaan keluarga dalam meyakini dan menjalankan keyakinan religiusnya dalam kehidupan sehari-hari
– Contoh patologi : Rigid dogma yang menghalangi hidup sehat
• Economic
– Stabilitas ekonomi keluarga termasuk kepuasan mereka dalam masalah finansial dan kemampuan mereka
memenuhi kebutuhan dalam kondisi kehidupan normal
– Contoh patologi : Kemiskinan atau perencanaan ekonomi yang salah
• Educational
– Tingkat pendidikan yang memungkinkan keluarga memahami tentang kesehatan dan gaya hidup yang
mendukung kesehatan
– Contoh patologi : Sulit memahami pesan kesehatan (handicapped to comprehend)
• Medical
– Keluarga dapat menjangkau layanan kesehatan yang mereka butuhkan dengan sumber daya yang mereka
miliki dan memanfaatkanya dengan baik
– Contoh patologi : Tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan
Diagnosis Holistik dan Komprehensif (5
aspek)
• Diagnosis Aspek Personal
• Diagnosis Klinis
• Diagnosis Faktor Resiko Internal
• Diagnosis Faktor Resiko Eksternal
• Diagnosis Derajat Fungsional
Diagnosis Aspek Personal
• Alasan kedatangan
– Mengarah pada alasan subyektif yang
melatarbelakangi pasien datang
• Harapan
– Harapan pasien kepada dokter
• Persepsi
– Persepsi pasien terhadap penyebab masalahnya
• Upaya
– Upaya yang telah dilakukan pasien untuk mengatasi
masalahnya
Diagnosis Klinis
• Diagnosa klinis yang ditemukan pada pasien
berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang (disease).
Diagnosa yang ditemukan ini bisa lebih dari
satu.
• Contoh :
– Diagnosa klinis 1 : Hipertensi stage 2
– Diagnosa klinis 2 : Diabetes mellitus
Diagnosis Faktor Resiko Internal
• Genetik
– Riwayat penyakit yang ada di keluarga pasien terutama yang berkaitan dengan
permasalahan kesehatannya.
– Contoh : seorang pasien didiagnosa menderita Hipertensi stage 2 dan setelah di-anamnesa
ditemukan bahwa ayah pasien juga menderita Hipertensi
• Kondisi biologis
– Adanya kondisi biologis (atau masalah kesehatan lain) pada pasien yang dapat menjadi
faktor resiko timbulnya masalah kesehatan saat ini
– Contoh : overweight, riwayat alergi
• Perilaku/ Gaya Hidup
– Kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi faktor resiko permasalahan
kesehatan yang dimilikinya. Termasuk perilaku saat bekerja.
– Contoh :
• Seorang pasien yang didiagnosa Hipertensi diketahui memiliki riwayat kebiasaan merokok dan makan
makanan terlalu asin
• Seorang pasien low back pain yang bekerja sebagai buruh pelabuhan dan mengangkan benda berat
• Kondisi Psikologis
– Faktor personality pasien atau tingkat stress yang dialami oleh pasien.
– Contoh : pasien mulai sering merasa murung dan menyendiri sejak suaminya meninggal
Diagnosis Faktor Resiko Eksternal
• Ekonomi
– Kondisi status finansial atau pendapatan yang dihasilkan oleh seseorang dalam satu keluarga.
– Contoh : Pada anamnesa diketahui bahwa pekerjaan pasien hanya sebagai kuli bangunan. Sehingga
karena status ekonominya yang rendah maka pasien jarang memeriksakan kesehatannya.
• Lingkungan Sosial
– Kondisi hubungan sosial pasien dengan lingkungan sekitarnya
– Contoh : Pada kasus scabies, pasien sering kontak dengan temannya satu bangku di sekolah yang juga
terkena scabies sehingga tertular
• Lingkungan Budaya
– Budaya yang berkembang di masyarakat mengenai suatu kasus kesehatan
– Contoh : Budaya di keluarga besar tidak suka minum obat kimia
• Lingkungan Fisik
– Kondisi fisik lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, dan sekitar yang menjadi faktor resiko
permasalahan kesehatan yang dialami oleh pasien.
– Contoh : pada kasus TBC paru, pasien tidur satu ruangan dengan kakaknya yang juga menderita TBC
paru karena tidak ada lagi ruangan kosong di rumah pasien.
• Lingkungan Kimia
– Faktor resiko berupa paparan kimia baik di rumah, lingkungan sekitar, dan tempat kerja.
– Contoh : pada kasus pembantu rumah tangga yang mengalami dermatitis kontak akibat alergi
detergen.
• Lingkungan Biologi
– Faktor resiko berupa agen biologis penyebab penyakit dari lingkungan
– Contoh : Memelihara kucing berhubungan dengan toksoplasmosis
Derajat Fungsional
• Bagaimana masalah
pasien mempengaruhi
aktivitas sehari-hari
• Skala 1-5
Sistem Pelayanan Dokter Keluarga
Diperlukan kerjasama harmonis antar-pengandil
Pemerinta

SDM
h

Kesehatan

Pelayanan
bermutu

Pengguna
alat Kedokteran

jasa
Farmasi dan

48
PRAKTEK DOKTER KELUARGA
1. pelayanan dokter keluarga sebagai bagian
dari pelayanan rumah sakit (hospital based)
2. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh
klinik dokter keluarga (family clinic)
3. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan
melalui praktek dokter keluarga (family
practice)
PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA
1. Peralatan
a. Peralatan medis
• peralatan medis spesialistis
• peralatan pemeriksaan penunjang
• pertolongan gawat darurat
– laboratorium klinis, rontgen ,foto, EKG, minor surgery set, sigmoiskop, audiometer, otoskop, visual chart, tonometer dan ophtalmoskop
b. Peralatan non-medis
a. memiliki sekurangkurangnya sebuah ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang periksa, ruang tindakan, ruang
laboratorium, ruang rontgen (fakultatif), ruang administrasi, gudang serta kamar mandi, yang luas lantai seluruhnya
minimal antara 150 s.d 200 meter persegi
b. alat komunikasi seperti telepon (sangat menganjurkan pelayanan dengan perjanjian (appointment system))
2. Tenaga pelaksana
a. Tenaga medis (dokter keluarga (family doctor/physician)
b. Tenaga paramedis (utk setiap satu orang dokter keluarga, diperlukan 2 sampai 3 tenaga paramedis
terlatih )
c. Tenaga non-medis
• tenaga administrasi yang diperlukan untuk menangani masalah–masalah administrasi
• pekerja sosial (social worker) yang diperlukan untuk menangai program penyuluhan/nasehat kesehatan dan atau
kunjungan rumah misalnya
PELAYANAN PADA PRAKTEK DOKTER
KELUARGA
1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
– Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga hanya pelayanan
rawat jalan saja. Dokter yang menyelenggarakan praktek dokter keluarga tersebut tidak
melakukan pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah atau pelayanan rawat inap di
rumah sakit. Semua pasien yang membutuhkan pertolongan diharuskan datang ke tempat
praktek dokter keluarga. Jika kebetulan pasien tersebut memerlukan pelayanan rawat inap,
pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit.
2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah.
– Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga mencakup
pelayanan rawat jalan serta pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah. Pelayanan
bentuk ini lazimnya dilaksanakan oleh dokter keluarga yang tidak mempunyai akses dengan
rumah sakit.
3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,
serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.
– Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga telah mencakup
pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah, serta perawatan rawat inap di
rumah sakit. Pelayanan bentuk ini lazimnya diselenggarakan oleh dokter keluarga yang telah
berhasil menjalin kerja sama dengan rumah sakit terdekat dan rumah sakit tersebut memberi
kesempatan kepada dokter keluarga untuk merawat sendiri pasiennya di rumah sakit.
Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada
praktek dokter keluarga
pada umumnya :
1. lebih aktif dan bertanggung jawab
– Karena pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga mengenal pelayanan
kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah, bertanggung jawab mengatur pelayanan rujukan dan
konsultasi, dan bahkan, apabila memungkinkan, turut menangani pasien yang memerlukan pelayanan
rawat inap di rumah sakit, maka pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter
keluarga umunya lebih aktif dan bertanggung jawab dari pada dokter umum.
2. Lebih lengkap dan bervariasi
– Karena praktek dokter keluarga menangani semua masalah kesehatan yang ditemukan pada semua
anggota keluarga, maka pelayanan dokter keluarga pada umumnya lebih lengkap dan bervariasi dari pada
dokter umum. Tidak mengherankan jika dengan pelayanan yang seperti ini, seperti yang ditemukan di
Amerika Serikat misalnya, praktek dokter keluarga dapat menyelesaikan tidak kurang dari 95 % masalah
kesehatan yang ditemukan pada pasien yang datang berobat.
3. Menangani penyakit pada stadium awal
– Sekalipun praktek dokter keluarga dapat menangani pasien yang telah membutuhkan pelayanan rawat
inap, bukan selalu berarti praktek dokter keluarga sarna dengan dokter spesialis. Praktek dokter keluarga
hanya sesuai untuk penyakit -penyakit pada stadium awal saja. Sedangkan untuk kasus yang telah lanjut
atau yang telah terlalu spesialistik, karena memang telah berada diluar wewenang dan tanggung jawab
dokter keluarga, tetap dan harus dikonsultasikan dan atau dirujuk kedokter spesialis. Seperti yang
dikatakan oleh Malerich (1970), praktek dokter keluarga memang sesuai untuk penyakit-penyakit yang
masih dalam stadium dini atau yang bersifat umum saja. ‘The family doctor cannot be expected to treat
all problems as best possible, but he can be expected to treat all common diseases as best possible’.
PEMBIAYAAN PELAYANAN DOKTER
KELUARGA
1. pembiayaan secara tunai (fee for service)
– setiap kali pasien datang berobat diharuskan membayar biaya pelayanan.
2. program asuransi kesehatan (health insurance)
– setiap kali pasien datang berobat tidak perlu membayar secara tunai,
karena pembayaran tersebut telah ditanggung oleh pihak ketiga, yang
dalam hat ini adalah badan asuransi
• yang dinilai sesuai untuk pelayanan dokter keluarga hanyalah pembiayaan melalui
program asuransi kesehatan saja
• untuk memperkecil risiko
• biaya, program asuransi sering menerapkan prinsip membagi risiko (risk sharing)
dengan penyelenggara pelayanan, yang untuk mencegah kerugian, tidak ada pilihan
lain bagi penyelenggara pelayanan tersebut, kecuali berupaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan, dan atau mencegah para anggota keluarga yang menjadi
tanggungannya untuk tidaksampai jatuh sakit. Prinsip kerja yang seperti ini adalah
juga prinsip kerja dokter keluarga
BENTUK-BENTUK PEMBIAYAAN PRA-UPAYA
Pada dasarnya ada tiga bentuk pembiayaan secara pra-upaya yang dipergunakan. Ketiga bentuk yang
dimaksud adalah:
1. sistem kapitasi (capitation system)
– yang dimaksud dengan sistem kapitasi adalah sistem pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi
kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap peserta
untuk jangka waktu tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka besarnya biaya yang dibayar oleh badan
asuransi kepada penyelenggara pelayanan yang tidak ditentukan oleh frekwensi penggunaan pelayanan kesehatan
oleh peserta, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka waktu jaminan.
2. Sistem paket (packet system)
– Yang dimaksud dengan sistem paket adalah sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada
penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk suatu paket pelayanan
kesehatan tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada
penyelenggara pelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,
melainkan oleh paket pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan. Penyakit apapun yang dihadapi, jika termasuk
dalam satu paket pelayanan yang sama, mendapatkan biaya dengan besar yang sama. Sistem pernbiayaan paket ini
dikenal pula dengan nama sistem pembiayaan kelompok diagnosis terkait (diagnosis related group) yang di banyak
negara maju telah lama diterapkan
3. Sistem anggaran (budget system)
– Yang dimaksud dengan sistem anggaran adalah sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan asuransi
kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan besarnya anggaran
yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Sama halnya dengan sistern paket, pada sistem anggaran ini,
besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh
macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh besarnya anggaran yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai