Anda di halaman 1dari 13

HUKUM PIDANA

SCHULD (KESALAHAN)

Oleh
Ali Dahwir, SH., MH

Fakultas Hukum
Universitas Palembang.
Een strafbaar feit is een strafbaar gestel de onrechmatige
(wederrechtelijk), metschuld in verband staande handeling van
een toerekeningsvatbaar persoon (Strafbaarfeit)

Sebelum lebih jauh membahas tentang hal ini,


ada baiknya kita ingat kembali tentang
“Strafbaar Feit” seperti telah dirumuskan oleh
simon, yaitu :
1. Perbuatan itu harus merupakan perbuatan
menusia.(Handeling).
2. Perbuatan terbsebut diatur/bertentangan
dengan UU (Wederrechtelijk).
3. Dilakukan oleh seseorang yyg mampu
bertanggungjawab (Toereningsvatbaar); dan
4. Ada hubungannya dengan kesalahan (Schuld)
 Didalam KUHP schuld ini mempunyai
pengertian yg bertalian dengan
pertanggungjawaban.
 Istilah schuld ini dalam 2 arti yaitu
1. dalam arti ethis sosial dan
2. dalam arti hukum pidana.
Ad1. Schuld dalam arti
ethis sosial
 Yaitu, hubungan antara jiwa seseorang yg
melakukan perbuatan dg perbuatannya, atau
hubungan jiwa sipembuat dg akibatnya dan
hubungan itu adalah sedemikian rupa sehingga
perbuatan atau akibat dari perbuatan itu
berdasar pada jiwa sipelaku,dapat dipersalahkan
padanya.
 Dlm hal ini yg diambil sebagai pangkal adalah
haluan jiwa yg sehat dari sipelaku.
 Jdi hubungan jiwa yd dimaksud diatas dapat
diartikan sbg, keadan psykhis sipelaku hingga
perbuatan itu dapat dipertanggungjawabkan
padanya.
Ad 2. schuld dalam arti
hukum pidana.
 Yaitu, bentuk schuld dg kesengajaan (Dolus)
atau Kealpaan (Culpa). Schuld ini dapat
dibedakan lagi dalam beberapa bentuk yaitu :
1. Kesengajaan (Dolus /Opzet )
2. Kealpaan (Culpa)
3. Kesengajaan yg tdk terbatas (Dolus
Generalis)
4. Salah kena (Aberratio Ictus)
5. Kekeliruan (Dwaling)
Kesengajaan/ Dolus
 Dlm bahasa indonesia di sbt kesengajaan/
sengaja, perlu dipahami dlm KUHP sendiri
tidak dirumuskan apa yg dimaksudkan
dengan “sengaja”namun hal ini sangat
perlu dipahami karena “sengaja”
merupakan unsur dri sebagian besar Delik
 Menurut MVT KUHP diterangkan yg
dimaksud dg Opzet yaitu Willens en
Weten (Menghendaki dan Menginsafi)
perbuatan tersebut.
 Dari uraian ditas dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa, opzet dapat
dirumuskan sebagai : melaksanakan
suatu perbuatan, yg didorong oleh suatu
keinginan untuk berbuat atau bertindak.
 Selain itu opzet itu adalah ditunjukkan
kepada perbuatan, dan
 Opzet itu ditunjukkan kepada akibat.
Untuk hal ini terdapat 2 teori yaitu :
1. Wils theorie (ttg kehendak/
kemauan)
2. Voorstellengs theorie (angan2)
Kealpaan / Culpa
 Yaitu, suatu macam kesalahan akibat kurang
berhati 2 hingga secara tidak sengaja sesuatu
terjadi.
 Para penulis ilmu hk pidana berpendapat bahwa
utk ukuran culpa dpt diambil adalah bagaimanah
sebagian besar orang dalam masyarakat
bersikap tindak dalam suatu keadaan yg nyata2
terjadi.
 Culpa dibedakan jadi 2 yaitu,
– Culpa levissima, (Ringan)dan
– Culpa lata (Besar)
Dolus Menurut Doctrin:
1. Dolus generalis
 Yaitu, opset yg tdk terbatas. Maksudnya
adalah pada dasarnya hal ini sama dgn
dolus hanya saja yang menjadi korban
atau obyek dari perbuatan tsb tdk tentu.
 Cth: sesorang menaruh racun dlm
makanan pada saat kenduri. atau
Aberratio ictus/ salah kena
 Yaitu, dolus yang ditunjukkan terhadap
seseorang dan orang lain yang menjadi
korbannya. Yg mana akibat itu terjadi
diluar perhitungannya. Atau istilah ini juga
dikenal dengan Error in objecto
Dwaling/ kesalahan paham atau
kekeliruan

 Ini dibagi dlm 2 kategori yaitu,


1. Kesalahan paham yg
sebenarnya.
2. Kesalahan faham hukum
Ad 1. kesalahan faham yg
sebenarnya
 Yaitu, kesalahan faham tentang salah
satu unsur dari delik. Sebagai contoh;
– A melakukan suatu perbuatan yg dilarang
dan diancam dengan hukuman oleh UU,
akan tetapi A tdk mengetahui bahwa
perbuatan itu adalah perbuatan yg dilarang.
Kesalahan ini dlm bahasa romawi disebut
Error dan ini terbagi 2 yaitu,
1. Error in objecto
2. Error in persona
Sekian dan terimakasih
Waktunya diskusi

Anda mungkin juga menyukai