Anda di halaman 1dari 19

Dinamika

cairan amnion
Oleh Kelompok 1

Rani Agustina Dewi P07124520061


Nurul Hidayati Hariningtyas P07124520080
Yusticia Cahyaning Sukmajati P07124520081
Lia Badria P07124520100
Silfa Iryani P07124520101
Embriologi ketuban

Amnion manusia pertama kali dapat


diidentifikasi pada sekitar hari ke-7
atau ke-8 perkembangan zygot.
Definisi air ketuban

 ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang dihasilkan janin


dan selaput yang mengelilinginya.
 Pada kehamilan awal, cairan amnion sebagian besar diproduksi
oleh sekresi epitel selaput amnion. Dengan bertambahnya usia
kehamilan, produksi cairan amnion didominasi oleh kulit janin
dengan cara difusi membran
Volume air ketuban
 Volume cairan amnion pada keadaan aterm adalah sekitar 800 ml,
atau antara 400 ml -1500 ml dalam keadaan normal.
 Pada kehamilan 10 minggu rata-rata volumenya sebanyak 30ml,
kehamilan 20 minggu 300 ml, dan kehamilan 30 minggu minggu
sebanyak 600 ml. Pada kehamilan 30 minggu, cairan amnion lebih
mendominasi dibandingkan dengan janin sendiri.
 Volume air ketuban akan terus bertambah dan mencapai puncaknya
pada minggu ke 34 kehamilan. Jumlah akan relatif bertahan sampai
usia kehamilan 37-40 minggu.
 Normalnya jumlah air ketuban adalah 1-1.5 liter.
Fungsi cairan ketuban
cairan ini sangat penting untuk melindungi pertumbuhan dan perkembangan janin, yaitu :

menjadi bantalan untuk melindungi sarana yang memungkinkan janin


janin terhadap trauma dari luar. bergerak bebas

menstabilkan perubahan suhu sampai mengatur tekanan dalam


rahim

pertukaran cairan melindungi janin dari infeksi.


Distribusi air ketuban

1 2 3 4

Urin janin Cairan paru Kulit janin Sumber lain


Regulasi Air Ketuban (Cairan Amnion)

Gerakan menelan

rata-rata menelan janin adalah 72 sampai


262 ml/kg/hari

volume cairan amnion yang ditelan janin pada


gestasi akhir rata-rata 210-760 ml/hari.Volume
harian ini tidak mencakup jumlah cairan yang

Berada didalam paru-paru yang ditelan


sebelum memasuki ruang amnion
Lanjutan…..

Pergerakan cepat baik air dan zat terlarut di dalamnya, terjadi antara cairan amnion
dan darah janin dalam plasenta melalui membran amnion; ini disebut sebagai jalur
Intramembran.

Disimpulkan jumlah cairan masuk dan cairan keluar sekitar 200-500 ml/hr
pindah dari rongga amnion melintasi selaput amnion saat usia kehamilan lanjut.

Pengukuran pada sapi hamil lanjut, mendukung konsep bahwa 200-500 ml/hr dari
cairan amnion diserap oleh darah fetus pada bagian permukaan fetus dari plasenta
Perubahan-perubahan cairan amnion selama
kehamilan

 Kandungan air intrauterin meningkat secara progresif pada


gestasi normal manusia
 Pada awal kehamilan, volume cairan amnion merupakan kelipatan
dari volume fetus. Kedua jenis volume tersebut menjadi seimbang
setelah minggu ke-20, namun pada minggu ke-30 volume cairan
amnion menjadi sekitar setengah dari volume fetus.
 Pada trimester terakhir, mendekati aterm, terdapat peningkatan
jaringan fetus dari 30 sampai 40 ml per hari
Mekanisme dasar transport air
 Jumlah akumulasi air yang melewati membran tubuh termasuk plasenta,
hanya melalui mekanisme pasif sebagai akibat perbedaan tekanan
hidrostatik dan/atau osmotic, jika tidak terdapat perbedaan maka tidak terjadi
transfer volume.
 Jumlah transfer air transplasenta juga bergantung pada perbedaan
permeabilitas plasenta terhadap setiap larutan, dan hal ini hanya dapat
dicari dengan metode matematikal
 Kesulitan ke 2 dalam memahami faktor-faktor yang terlibat dalam regulasi
akumulasi air adalah kekacauan dalam interpretasi penelitian dalam mencari
pergerakan air isotropik
Jalur untuk perpindahan cairan

 Ekskresi dari urine janin dan penelanan cairan amnion oleh


janin merupakan jalur utama untuk pembentukan dan
pembersihan cairan amnion
 jalur intramembraneous (cairan maupun solut bergerak secara
cepat diantara cairan amnion dan darah janin di dalam plasenta
dan selaput ketuban
Tabel Jalur perpindahan cairan masuk dan keluar dari
rongga amnion

Volume (ml)/hari

Ke fetus Ke cairan amnion


Janin menelan 500-1000 -
Sekresi oral - 25
Sekresi dari traktus respiratory 170 170
Urin janin - 800-1200
Intermembranous berpindah
menyebrangi plasenta, tali pusat dan 250 -
janin
Transmembranous berpindah dari
ruang amnion ke dalam sirkulasi - 10
Gangguan Volume Cairan
Amnion

01
HIDRAMNION/
POLIHIDRAMNION
Definisi : Gejala :
 Hidramnion atau polihidramnion didefinisikan  hidramnion akut menyebabkan persalinan
sebagai indeks cairan amnion yang lebih sebelum usia gestasi 28 mingu, atau gejala
besar dari 24 cm -25 cm - setara dengan dapat menjadi sedemikian parah sehingga
volume yang lebih besar dari persentil ke-95 harus dilakukan intervensi
atau 97,5.  hidramnion kronik, penimbunan cairan
 Hidramnion dijumpai pada sekitar 1 % dari berlangsung secara bertahap dan wanita
semua kehamilan. yang bersangkutan mungkin mentoleransi
distensi abdomen yang berlebihan tanpa
Etiologi : banyak mengalami rasa tidak nyaman
 Hidramnion yang jelas patologis sering
berkaitan dengan malformasi janin, terutama
susunan saraf pusat atau saluran cerna. Diagnosis :
 Sebagai contoh,hidramnion terdapat pada  pembesaran uterus disertai kesulitan meraba
sekitar separuh kasus anensefalus dan bagian-kecil janin dan dalam mendengar bunyi
atresia esofagus jantung janin.
 Secara spesifik, pada hampir separuh kasus  dinding uterus dapat sedemikian tegang sehingga
hidramnon sedang dan berat, ditemukan bagian-bagian janin tidak mungkin diraba
adanya anomali janin
Gangguan Volume Cairan
Amnion

02 OLIGOHIDRAMNION
Etiologi :
 Kebocoran defek yang terdapat pada
membran fetus akan menurunkan volume
Definisi : cairan secara cukup besar, namun
 Oligohidramnion yang digunakan beragam sebagian besar diikuti dengan terjadinya
oleh karena tidak ada titik potong yang ideal persalinan.
sewaktu dilakukan pengukuran.  Paparan angiotensin converting enzim
- Berkurangnya volume cairan amnion inhibitor dikaitkan dengan terjadinya
- Single deepest pocket (SDP) < 2 cm hidramnion.
- Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < 5
percentile dari umur kehamilan
- Tidak ditemukan kantong yang bebas darI Penanganan :
tali pusat pada pengukuran minimal 1 cm  Oligohidramnion pada kehamilan aterm mungkin
pada pengukuran SDP. dilakukan penanganan aktif dengan cara induksi
 Oligohidramnion hampir selalu merupakan persalinan atau penanganan ekspektatif dengan
bukti ketika terjadi obstruksi saluran kencing cara hidrasi dan pemantauan janin, dan atau USG
fetus atau agenesis renal. Maka dari itu, reguler untuk menilai volume cairan amnion.
anuria hampir selalu memiliki peranan.  Amnioinfusion
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai