Anda di halaman 1dari 31

HORDEOLUM, CHALAZION

DAN REFRAKSI
Rizqi Hasna Adiba
Andi Rahmania Aisha 190070200011114
Nia Uswanti Binti Usman 190070200011148

Pembimbing : dr. Zendy Sagita, Sp.M


HORDEO
LUM
DEFINISI
● Hordeolum adalah infeksi bakteri akut pada kelenjar
kelopak mata yang umumnya disebabkan oleh
Staphylococcus

○ Infeksi pada kelenjar Meibom disebut


hordeolum internal

○ Infeksi pada kelenjar Zeis atau Moll disebut


hordeolum eksternal

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
EPIDEMIO
LOGY
1. Infeksi kelopak mata yang sering ditemukan pada praktek kedokteran
2. Prevalensi hordeolum tidak berkaitan dengan ras ataupun gender
3. Dapat terjadi pada semua usia tetapi pada dewasa lebih sering dan lebih rentan
terkena karena peningkatan viskositas sebum

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
● Infeksi terjadi karena penebalan, pengeringan atau stasis
dari sekresi kelenjar Zeis, Moll atau Meibom
● Kelenjar Zeis mensekresi sebum dengan antiseptic
properties untuk mencegah pertumbuhan bakteri
● Kelenjar Meibom memproduksi immunoglobulin A, mucin

PATOFISIOL
1 dan lisosom sebagai pertahanan terhadap bakteri pada mata
● Saat kelenjar-kelenjar tersebut tersumbat, pertahanan mata
akan terganggu
● Stasis akan menyebabkan infeksi oleh Staphylococcus
aureus -> respon inflamasi local oleh infiltrasi leukosit ->

OGI terbentuk abses

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
MANIFESTASI
STADIUM INFILTRAT KLINIS
• Akut
• Nyeri
• Bengkak
• Lesi dapat membesar dan
terdapat discharge

STADIUM SUPPURATIVE

• TIDAK nyeri
• TIDAK bengkak
• Terdapat localized residual
nodule
DIAGNOSI
S ANAMNESIS

• Benjolan pada kelopak mata atas atau bawah


• Kelopak mata yang nyeri dan merah tanpa ada
riwayat benda asing atau trauma
• Rasa mengganjal pada kelopak mata
PEMERIKSAAN FISIK

• Kelopak mata bengkak


• Eritema terlokalisir pada kelopak mata
• Visus dapat terpengaruhi apabila ukuran
hordeolum menekan cornea
• Gerakan extraocular tetap intact

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
DIAGNO ●

Chalazion
Preseptal cellulitis
● Basal Cell Carcinoma

SIS ●

Sebaceous Gland Carcinoma
Squamous Cell Carcinoma

BANDIN
Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
TATALAKSANA
● Pada banyak kasus, lesi dapat drain secara spontan tanpa obat
● Kompres hangat -> memfasilitasi drainase
● Kompres hangat dapat dilakukan sebanyak 3-4x sehari selama 10-15 menit
● Membersihkan kelopak mata dengan sampo bayi -> membersihkan debris dari kelenjar yang
tersumbat -> promote drainage
● Topical antibiotik macrolide dapat diberikan pada lesi yang besar atau lesi yang persisten
● Pembengkakan signifikan -> steroid topikal jangka pendek
● Dapat diberikan topical antibiotik macrolide atau antibiotik sistemik
● Persisten abses -> insisi dan drainase

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
PEMBEDAH

• Anestesi filtrasi dengan prokain/lidokain di


daerah hordeolum
• Hordeolum interna -> insisi pada
fluktuasi pus tegak lurus pada margo
palpebra
• Hordeolum externa -> insisi sejajar
dengan margo palpebra
• Ekskohleasi dan kuretasi dilakukan setelah
insisi pada seluruh isi jaringan yang
meradang
• Pemberian salep antibiotik

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
CHALAZI
ON
DEFINISI

Chalazion adalah obstruksi non-infeksious pada kelenjar meibom


mata yang menyebabkan terjadinya ekstravasasi dari lemak ke
kelopak mata.

Deschenes, J., 2020. Chalazion Clinical Presentation: History, Physical Examination, Complications. Available
at: https://emedicine.medscape.com/article/1212709-clinical [Accessed September 7, 2020]. 
EPIDEMIOL
OGI
Kalazion memengaruhi pria dan wanita secara setara. Hal ini
terjadi akibat karena meningkatnya hormon androgen yang
menyebabkan peningkatan viskositas sebum. Kalazia lebih
sering terjadi pada usia dewasa (usia 30-50).

Deschenes, J., 2020. Chalazion Clinical Presentation: History, Physical Examination, Complications. Available at:
https://emedicine.medscape.com/article/1212709-clinical [Accessed September 7, 2020]. 
ETIOLOGI Internal Hordeolum

• Chalazia disebabkan oleh


peradangan dan penyumbatan
kelenjar sebaceous pada kelopak
mata. Yang kemudian
menyebabkan obstruksi Kelenjar
Meibom.

• Chalazion bisa timbul dari


hordeolum internal yang tidak
terobati dengan baik

HendrianD.Soebagjo.2019.PenyakitSiatemLakrimal.Surabaya:PusatPenerbitandanPercetakanUniversitasAirlangga.8.Vaughan&Asbury’s.
2011.GeneralOphtalmology18thEdition.London:LangeMedical. Kalazion
PATOFISIOLOG
I
Enzim bakteri, Pecahan lemak yang Membentuk jaringan
obstruksi kelenjar tertahan akibat obstruksi granulasi dan memicur
meibom mengalami ekstravasasi espons inflamasi
kejaringan sekitar granulomatous

Hordeolum dengan infeksi yang


sudah tertangani namun ada Chalazion
gangguan drainase

Jordan, G. A., & Beier, K. (2019). Chalazion. StatPearlsPublishing, Treasure Island (FL).
http://europepmc.org/books/NBK499889
MANIFESTASI
•KLINIS
Benjolan pada kelopak
• Tidak hiperemi
• Tidak ada nyeri tekan
• Ada pseudoptosis
• Kelenjar preaurikel tidak membesar
• Terkadang menekan bola mata sehingga terjadi
kelainan refraksi astigmatisme
• Kebanyakan chalazion mengarah ke konjungtivia
yang memerah atau meninggi

liyas, S., 2014. Ilmu Penyakit Mata Edisi 5. Jakarta: FKUI.


DIAGNOSIS
Anamesis: karakteristiklesi, onset, riwayat keluhan yang sama,
riwayat infeksi mata, riwayat operasi mata, riwayat berpergian, kondisi
immunocompromise, adanya gangguan penglihatan/tidak.

Pemeriksaan fisik: adanya lesi benjolan di kelopak mata, non


fluktuasi, tidak nyeri, biasanya mengarah ke konjungtiva, mungkin
sedikit memerah atau meninggi.

Biopsi: diindikasikan pada chalazion yang sering mengalami


rekurensi karena bisa menjadi tanda keganasan.

Jordan, G. A., & Beier, K. (2019). Chalazion. StatPearlsPublishing, Treasure Island (FL).
http://europepmc.org/books/NBK499889
TATALAKSANA
• Chalazia kecil, (-) mencolok, dan asimtomatik  self limiting 
• Pengobatan konservatif  pijatan kelopak mata, panas lembab,
dan tetes steroid ringan topikal sudah cukup.
• Injeksi steroid intralesi  lesi kecil dan lesi yang dekat dengan
aparatus lakrimal. 
• Antibiotik  biasanya tidak diperlukan tetapi harus dipertimbangkan
dalam kasus kemungkinan infeksi primer atau sekunder. 
• Salep antibiotik topikal jangka pendek  jika lesi mengering
secara aktif atau berhubungan dengan blepharoconjunctivitis. 
• Dalam kasus tertentu  insisi dan drainase.
• Kombinasi injeksi steroid dan eksisi menghasilkan tingkat resolusi
95%
TATALAKSANA
• KONSERVATIF
Manajemen konservatif chalazia termasuk kompres hangat dan kebersihan kelopak
mata. Lebih dari 50% chalazia sembuh dengan pengobatan konservatif.
• Kompres hangat dengan kain muka basah, sepanas yang dapat ditoleransi, dapat
digunakan untuk melelehkan sekresi lipid, dengan demikian mendorong resolusi
penyumbatan duktus dan memfasilitasi drainase sebum. 
• Kompres harus diterapkan pada kelopak mata selama 15 menit 2-4 kali sehari. 
• Sampo bayi atau tisu pembersih komersial dapat digunakan pada bulu mata untuk
menghilangkan kotoran yang menghalangi lubang saluran. 
 Yang sangat berguna adalah produk yang mengandung asam hipoklorit, agen
bakterisida dan anti-inflamasi alami yang ditemukan di vesikula fagositik leukosit.

Sharma R, Brunette DD. Ophthalmology. In: Marx, ed. Rosen’s Emergency Medicine. Vol 2. 7th ed. 2009:Chap 69.
TATALAKSANA
OPERATIF
Eksisi bedah dilakukan melalui insisi
vertikal ke dalam kelenjar tarsal dari
permukaan konjungtiva, diikuti
kuretase materi gelatinosa dan epitel
kelenjarnya

HendrianD.Soebagjo.2019.PenyakitSiatemLakrimal.Surabaya:PusatPenerbitandanPercetakanUniversitasAirlangga.8.Vaughan&Asbury’s.2011.GeneralOphtalmology18thEdition
.London:LangeMedical.
REFRAKS
I
KASUS 01
IDENTITA
S
Nama : Nn. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 20 tahun
Alamat : Perumahan Nirwana, Malang
Status : Belum Menikah
Pekerjaan: Mahasiswi
Agama : Islam
Suku : Jawa
No. RM : 11449xxx
ANAMNES
IS
Keluhan Utama:
• Benjolan di kelopak mata kanan bawah

Riwayat Penyakit Sekarang:


• Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di kelopak mata kanan
bawah sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan awalnya bengkak kecil
tetapi semakin lama semakin membesar perlahan-lahan. Nyeri (-), gatal (-),
mata merah (-), visus turun (-)
ANAMNES
IS
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat sakit mata disangkal
• Riwayat mengalami benjolan yang sama disangkal
• DM (-) HT (-) Dislipidemia (-)

Riwayat Pengobatan:
• Pasien membeli obat tetes mata tetapi luba nama obatnya

Riwayat Keluarga:
• Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama disangkal

Riwayat Alergi:
• Riwayat alergi obat (-) alergi makanan (-)
STATUS
OPHTHALMOLOGY Oculi Dextra
6/6 Visus
Oculi Sinistra
6/6
Gerakan Bola Mata

Spasme (-), massa(+) di palpebra inferior berukuran 2x2 Palpebra Spasme (-), edema(-)
cm, dengan konsistensi padat kenyal, mobile, bintik
supurasi (-), hiperemi (-)
Cl (-), PCl (-) Konjungtiva Cl (-), PCl (-)
Jernih Kornea Jernih
Dalam COA Dalam
Radline (+) Iris Radline (+)
Round, RP (+), Ø 3mm Pupil Round, RP (+), Ø 3mm

Jernih Lensa Jernih


13,5 mmHg TIO 13,5 mmHg
Rencana
Terapi
Assessme Diagnosis • Insisi + Kuretase palpebra inferior
nt Banding OD
• Terapi Post OP:
OD Chalazion Palpebra Inferior • Hordeolum • Chloramphenicol 1%
• Tumor Ointment 4x1 OD
• Asam mefenamat 3x500mg
tab prn nyeri
• Ciprofloxacin 2 x 500mg
tab
Monitorin
g KIE Prognosis
• Ukuran benjolan • Menjelaskan kepada pasien • Ad vitam: bonam
• Tanda-tanda infeksi tentang diagnosis, • Ad fungsional: bonam
• Ada/tidaknya rekurensi tatalaksana dan prognosis • Ad sanam: bonam
• Menjelaskan kepada pasien
mengenai Tindakan operasi
dan tatalaksana pasca
operasi
• Menjelaskan kepada pasien
mengenai kemungkinan
adanya kekambuhan
KASUS 02
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai