Anda di halaman 1dari 13

KOLOSTOMI CARE

SITI FATIMAH
2C KEPERAWATAN
• Definisi Colostomi

• Colostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor (Harahap, 2006).
• Kolostomi adalah Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk
mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991)
• Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit
pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer
Schrock, MD, 1983).
• Colostomi merupakan Suatu tindakan membuat lubang pada kolon tranversum kanan maupun kiri Atau
kolonutaneustomi yang disebut juga anus prenaturalis yang dibuat sementara atau menetap. Colostomy pada bayi
dan anak hampir selalu merupakan tindakan gawat darurat, sedang pada orang dewasa merupakan keadaan yang
pathologis. Colostomy pada bayi dan anak biasanya bersifat sementara. Colostomi dapat menimbulkan komplikasi
dan perubahan konsep diri pasien. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa colostomi merupakan suatu
membuatan lubang di dinding perut dengan tujuan untuk mengeluarkan faces dapat bersifat sementara ataupun
permanen.
• Indikasi Colostomi
• Atresia Ani , adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces
karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan. Walaupun kelainan lubang anus akan
mudah terbukti saat lahir, tetapi kelainan bisa terlewatkan bila tidak ada pemeriksaan yang cermat atau
pemeriksaan perineum.
• Penyakit peradangan usus akut, Terjadi karena kotoran menumpuk dan menyumbat usus di bagian bawah
yang membuat tak bisa BAB. Penumpukan kotoran di usus besar ini akan membuat pembusukan yang akhirnya
menjadi radang usus.
• Tidak memiliki anus (imperforata anus), Kelainan ini biasanya diketahui sejak lahir. Diduga karena terjadi
infeksi saat ibu hamil yang membuat konstruksi usus ke anus tidak lengkap hingga atau karena kelainan genetik.
• Hirschsprung,yaitu kelainan bawaan sejak lahir karena kondisi saraf di usus besar yang tidak berfungsi normal.
Akibatnya kotoran akan menumpuk di usus bawah karena fungsi saraf yang mendorong kotoran keluar tidak
berjalan. Kondisi ini membuat penderitanya terutama bayi tidak bisa BAB selama berminggu-minggu yang
akhirnya timbul radang usus. Bagian usus yang tak ada persarafannya ini harus dibuang lewat operasi.
Jenis Colostomi Berdasarkan Lubang dan Lama Penggunaannya
Berdasarkan lubang colostomy dibagi menjadi 3, yaitu :
• Single barreled stoma
Yaitu dibuat dari bagian proksimal usus. Segmen distal dapat dibuang atau ditutup.
• Double barreled
Biasanya meliputi kolon transversum. Kedua ujung kolon yang direksesi dikeluarkan melalui dinding
abdominal mengakibatkan dua stoma.Stoma distal hanya mengalirkan mukus dan stoma proksimal
mengalirkan feses.
• Kolostomi lop-lop
Yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui dinding abdomen dan diikat ditempat dengan glass
rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi pada dinding abdomen, lubang dibuat dipermukaan
terpajan dari usus dengan menggunakan pemotong.
Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada beberapa macam
tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen maupun sementara.
• Kolostomi Permanen
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk
defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau
rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa
kolostomi single barrel (dengan satu ujung lubang.
• Kolostomi temporer/ sementara
Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses
sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali.
Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut
colostomy double barrel.
Komplikasi Colostomi
Insidens komplikasi untuk pasien dengan kolostomi sedikit lebih tinggi dibandingkan pasien ileostomi.
Beberapa komplikasi umum adalah prolaps stoma, perforasi, retraksi stoma, impaksi fekal dan iritasi kulit.
Kebocoran dari sisi anastomotik dapat terjadi bila sisa segmen usus mengalami sakit atau lemah. Kebocoran
dari anastomotik usus menyebabkan distensi abdomen dan kekakuan, peningkatan suhu, serta tanda shock.
Perbaikan pembedahan diperlukan (Brunner dan Suddarth, 2000).
Pasien dengan kolostomi harus menghubungi dokter atau perawat bila ditemukan komplikasi seperti:
• bau yang tidak biasa yang berlangsung lebih dari seminggu.
• perubahan ukuran dan bentuk dari stoma yang tidak biasa
• Obstruksi pada stoma dan / atau prolaps dari stoma tersebut.
• perdarahan yang berlebihan dari pembukaan stoma, atau jumlah sedang dalam kantong
• cedera yang parah dari stoma.
• perdarahan terus-menerus di peralihan antara stoma dan kulit.
• iritasi kulit kronis.
• Stenosis dari stoma (penyempitan).
Perawatan Colostomi
Perawatan Kolostomi adalah Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan mengganti
kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.
Tujuan
• meningkatkan kebersihan klien
• mencegah terjadinya infeksi
• mencegah iritasi kulit sekitar stoma
• mempertahankan kenyamanan kulit dan lingkungan sekitar stoma
Persiapan alat
• kantong kolostomi
• satu set ganti balutan (pinset anatomi, pinset cirrugis, kom kecil dan gunting)
• kapas
• kasa steril
• larutan NaCl
• zink salep/ zink oil
• betadin
• plester
• sepasang sarung tangan
• bengkok
• perlak dan pengalas
• kantong plastik
• tempat sampah
Pre interaksi
• mengecek dokumentasi / data klien
• mencuci tangan
• menyiapkan alat

Tahap orientasi
• memberikan salam kepada pasien, siapa nama pasien
• memperkenalkan diri, memberitahu tujuan dan prosedur tindakan
• menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Tahap kerja
• memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
• menanyakan keluhan utama klien
• jaga privasi klien
• menggunakan sarung tangan
• meletakkan perlak atau pengalas di bagian kanan/ kiri pasien sesuai letak stoma
• meletakkan bengkok diatas perlak didekatkan ketbuh klien
• mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, bau dll)
• membuka kantong kolostomi secara hati- hati dengan menggunakan pinset dan tangan kiri menekan
kulit klien
• membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas NaCl/ kaps basah (air hangat)
• membersihkan stoma dengan sangat hati- hati menggunakan kapas NaCl/ kapas basah, hindari
terjadinya perdarahan.
• mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
• observasi stoma dan kulit sekitar stoma
• memberikan zink salep/ zink oil (tipis- tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma
• mengukur stoma dan membuat lubang kantong kolostomi sesuai ukuran stoma
• membuka salah satu sisi (sebagian) perekat kantong kolostomi
• menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertikal / horizontal sesuai kebutuhan
• menggunakan pinset untuk mempermudah memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
• membuka sisa perekat indari masuknya udara ke dalam kantong kolostomi
• merapikan klien
• melepas sarung tanga
Tahap terminasi
• mengevaluasi tindakan yang baru saja  dilakukan (subjektif dan objektif), hasil pembalutan: mudah
lepas dapat mengganggu peredara darah, mengganggu gerakan dan lain- lain.
• berikan reinforcement positif pada klien
• merapikan dan kembalikan alat
• mencuci tangan
• mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai