U N T U K G AYA H I D U P B E R K E L A N J U TA N
SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Phil. H. Ari Widodo, M.Ed.
Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si.
Dr. H. Riandi, M. Si.
Dr. Hj. Widi Purwianingsih, M.Si.
Dr. Rini Solihat, M.Si.
• Dirancang oleh Majelis Umum PBB yang akan dicapai pada tahun 2030.
• Terdiri atas 17 tujuan yang mencakup tiga dimensi berkelanjutan (lingkungan, sosial, ekonomi)
(Balakrishnan, Tochinai, and Kanemitsu 2020)
• Untuk mencapai tujuan pembangunan berlanjutan ini salah satu caranya yaitu melalui pendidikan.
• Education of Sustainable Development (ESD) merupakan salah satu ide dan prinsip sustainable
development kepada individu melalui pendidikan (Nikolic et al. 2020).
• Sekolah merupakan tempat penting untuk mengembangkan pengetahuan dan kesadaran akan tujuan
pembangunan berkelanjutan.
Sustainability Consciousness (Kesadaran)
• Parameter yang digunakan untuk mengukur kesadaran berkelanjutan yang memuat kontruksi
pengetahuan, sikap dan perilaku dan berkaitan dengan tiga komponen SDGs. (Gericke et al., 2019)
• Pengetahuan, keterampilan, dan pola pikir yang membantu mendorong seseorang untuk
berkomitmen dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan memungkinkannya untuk
membuat keputusan yang tepat dan efektif untuk tujuan ini (Décamps et al., 2017).
• Sustainability literacy harus memungkinkan seseorang untuk “mengenali dan menghargai
keputusan dan tindakan orang lain yang mendukung pembangunan berkelanjutan” (Sara Parkin et
al., 2004, p.9).
Sustainability Competencies (Kompetensi)
• Kompetensi yang dibutuhkan individu untuk tindakan dan pengaturan diri dalam berbagai konteks
dan situasi yang kompleks.
• Kompetensi yang tidak bisa diajarkan, tetapi harus dikembangkan sendiri oleh peserta didik,
diperoleh selama tindakan, berdasarkan pengalaman dan refleksi (UNESCO, 2015; Weinert, 2001).
• Kompetensi tersebut ialah kompetensi berpikir sistem (system thinking), antisipasi (anticipatory),
normatif (normative), strategik (strategic), kolaborasi (collaboration), berpikir kritis (critical
thinking), kesadaran diri (self-awarness), dan problem solving terintergrasi (integrated problem
solving) yang dipandang penting untuk memajukan pembangunan keberlanjutan.
PROGRAM ESD
• Salah satu pembelajaran dalam upaya mengelola sampah di lingkungan sekitar yang
hendaknya tidak hanya menekankan pada pembentukan pengetahuan, melainkan juga
menumbuhkan sikap peduli lingkungan.
• Melalui proyek ini siswa dapat lebih dekat dengan lingungan sehingga mereka dapat
mengembangkan kesadaran untuk melakukan tindakan yang bijak dan memberikan
Program Go To
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi degan fenomena permasalahan
Zero Waste lingkungan yang ada di sekitar mereka
School • Interkasi yang tercipta antara siswa dan lingkungan diharapkan mampu
mengembangkan sustainability counciousness dan keterampilan berpikir kritis siswa
• Pemahaman siswa yang diperoleh dari pengalaman belajarnya sendiri melalui proyek
ini menjadikan konsep peduli lingkungan akan lebih bermakna dan berpengaruh
terhadap sustainability counciousness dan keterampilan berpikir kritis siwa.
PROGRAM ESD
• Program zero waste merupakan kegiatan yang mendorong perubahan gaya hidup dengan melihat
dampak dari sesuatu yang dikonsumsi dapat menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan. Kegiatan
Program Zero ini mendorong pelaku konsumsi untuk mengevaluasi kembali gaya hidupnya terkait perilaku konsumsi.
• Tujuan dari kegiatan zero waste ini adalah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai agar
Waste tidak mencemari lingkungan.
• Melalui berpikir sistem, siswa diharapkan dapat menemukan solusi terkait permasalahan lingkungan
yang terjadi akibat ketidakbijaksanaan dalam perilaku konsumsinya, sehingga dapat meningkatkan
kesadaran berkelanjutan
PROGRAM ESD
• Pengolahan limbah organic yang merupakan salah satu penyebab pencemaran terjadi.
Proyek ini dilakukan agar siswa dapat merealisasi salah satu upaya yang digunakan
untuk mengurangi terjadinya pencemaran.
• Kegiatan ini dirancang untuk Meningkatkan kolaboratif atau kerjasama antar siswa
serta membantu siswa untuk merencanakan dan mewujudkan pendidikan
Pengolahan pembangunan keberlanjutan dalam lingkup sekolah maupun masyarakat sekitar.
Limbah Organik • Keterlibatan siswa dalam Proyek Pengolahan limbah organik dapat memberikan
pengetahuan akan masalah nyata yang terjadi di lingkungan dan siswa dapat
berkontribusi dalam mengelola lingkungan disekitar.
• Keterlibatan siswa dalam Proyek Pengolahan limbah organik memfasilitasi siswa
agar dapat bekerja sama dan mendorong keterampilan berkolaborasi siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah lingkungan yang ada.
PROGRAM ESD