Anda di halaman 1dari 26

MODUL PROYEK PENGUATAN

PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)


TEMA: GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
TOPIK“Sampahku,
TanggungJawabku”
Bagi SMP (FASE D)

Penyusun:

Tim Projek P5
UPT SMP Negeri 2 Kajuara
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Informasi Umum
Sekolah : UPT SMP Negeri 2 Kajuara
Kelas/Semester : VII (A,B,C)dan VIII(A,B,C)
/Ganjil
Jumlah Jam : 111 JP
Alokasi waktu : 2 Pekan
Tahun Ajaran : 2023-2024

Susunan Tim Proyek

Ketua : Hartati,S.Pd
Sekertaris : Nining Sartinah,S.Pd
Koordinator projek : Nurlaeli, S.Pd.
(Kelas VIII.A,B,C)
Koordinator projek : A.Agusssalim,S.Pd
(Kelas VII.A,B)
Koordinator projek : Ramlah,S.PdI
(Kelas VII.C)
Fasilitator VIII A : Nuraedah.K,S.Pd
Fasilitator VIII B : Wirdaningsih, S.Pd.
Fasilitator VIII C : Nurjannah,S.Pd
Fasilitator VII A : Nuraisyah Hartaman,S.Pd
Fasilitator VII B : Hasriani,S.Pd
Fasilitator VII C : A.Usfa Arifin,S.Pd
Fasilitator Pendamping : Asrul Sani, S.Pd (Kelas VIII.A)
: Asriani,S.Pd ( Kelas VIII.B)
: Nuralamsyah,S.Pd (VIII.C)
: Drs.Ayub Salam (VII.A)
: Lisdawati,S.Pd (VII.B)
: Nurfadillah,S.Pd (VII.C)
Dokumentasi : Suryaningsih,S.Psi
Sarana dan Prasarana
Tempat sampah, TPA/Komunitas Peduli Lingkungan/Tempat Daur Ulang, Sekolah, Sampah
Sekolah dan Rumah, Alat Tulis/Gambar, Meteran, Handphone, Kamera, Internet, Google,
Canva, Lingkungan Sekolah dan Rumah.

Target Peserta Didik


Peserta didik kelas VII (VI/I.A,B,C) dan kelas VIII (VIII.A,B,C) SMP Fase D

Relevansi Tema dan Topik Proyek untuk Satuan


Pendidikan

Hasil dari “Environmental Performance Index “ (EPI) atau Indeks Kinerja Lingkungan tahun
2020 yang dihasilkan oleh Yale Center for Environmental Law & Policy menempatkan
Indonesia pada peringkat 116 dari 180 negara di dunia. Rendahnya peringkat Indonesia ini
menunjukkan masih rendahnya keseriusan Indonesia dalam menangani isu lingkungan hidup di
negara yang dianggap sebagai salah satu pusat paru-paru dunia yang kaya dengan sumber daya
alamnya.
Salah satu dampak dari isu lingkungan hidup yang jelas dirasakan oleh masyarakat dunia,
termasuk Indonesia adalah perubahan iklim. Selain terjadinya kerusakan hutan yang
mengakibatkan penurunan luas hutan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ibu Siti
Nurbaya Bakar juga melaporkan bahwa Indonesia memiliki jumlah timbunan sampah yang
sangat besar, kira-kira 67,8 juta ton pada tahun 2020. Sekolah merupakan bagian dari
masyarakat sipil. Oleh karena itu sekolah merupakan salah satu lingkungan khusus yang
strategis untuk memfasitasi pembentukan atau internalisasi nilai-nilai, sikap dan kemampuan
mengejawantahkan peserta didik untuk terbiasa hidup ramah lingkungan. Peraturan Presiden
pun diterbitkan (Nomor 83 Tahun 2018) tentang Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah
Laut,yang di dalamnya memuat 5 (lima) Rencana Aksi Nasional Pengurangan Sampah Laut.
Salah satu strategi yang dilaksanakan adalah melakukan upaya perubahankesadaran dan
perilaku masyarakat serta mengurangi masukan sampah yang bersumber dari darat.
Mengingatkomposisi demografi Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial yang
mencapai lebih dari 41% dari total populasi Indonesia, sasaran perubahan perilaku
generasi muda pun menjadi sangat penting. Untuk alasan itulah,perlu dilakukan integrasi
pembelajaran tentang pengelolaan sampah ke dalam pembelajaran di sekolah-sekolah.
Komponen Inti
1) Deskripsi singkat proyek
Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan, siswa mengeksplorasi dan memahami
sumber permasalahan sampah dan solusi yang dijalankan, termasuk program 3R (Reduce,
Reuse, Recycle) yang sering dikampanyekan dalam mengatasi masalah sampah.
Setelah tahap pengenalan, siswa masuk
dalam tahap kontekstualisasi dengan
melakukan riset dan menggunakan data
untuk mengidentifikasi secara jelas
masalah sampah yang dihadapi sekolah.
Setelah proses pembentukan pengetahuan
(knowledge-building) dan kesadaran
(awareness), juga penyelidikan kritis
(critical inquiry), siswa memasuki tahap
aksi. Di tahap ini, siswa bersama-sama
menuangkan aksi nyata mereka dalam
bentuk poster, mempresentasikan ide aksi mereka dalam poster, membuat kerajinan
tangan dari hasil olahan sampah,pameran hasil kerajinan tangan dari sampah serta
mendapatkan evaluasi dan menerima umpan balik dari guru dan pimpinan sekolah.
Sebagai penutup, siswa bersama guru membahas langkah strategis untuk menjalankan
pengelolaan sampah di sekolah.
Melalui projek ini, siswa diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak
Mulia, Bergotong Royong dan Bernalar Kritis dan kreatif beserta sub-elemen terkait yang
dijabarkan secara detail di hal 3-6.

2) Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang


berkaitan
Dimensi Profil Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase D Aktivita
Pelajar Profil Pelajar (SMP, 12-15 tahun) s
Pancasila Pancasila Terkait
terkait
Gotong Kerja sama Menyelaraskan tindakan sendiri dengan 1, 3, 17,
Royong tindakan orang lain untuk melaksanakan 18, 19
kegiatan dan mencapai tujuan kelompok
di lingkungan sekitar, serta memberi
semangat kepada orang lain untuk bekerja
efektif dan mencapai tujuan bersama
Kreatif menghasilkan Menghubungkan gagasan yang ia miliki 8, 12, 14,
gagasan yang dengan informasi baru untuk menghasilkan 15, 16
orisinal kombinasi gagasan barudan
mengekspresikan pikiran dan perasaannya

Bernalar Kritis Mengajukan Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi 2, 4


pertanyaan dan interpretasi informasi, serta mencari
tahu penyebab dan konsekuensi dari
informasi tersebut
Mengidentifikasi Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan 5, 6, 7, 9,
, menganalisis informasi yang relevan serta 10,11, 13
mengklarifikasi, memprioritaskan beberapa gagasan
dan mengolah tertentu.
informasi dan
gagasan

3) Tujuan spesifik untuk fase tersebut


Dengan mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dan mengacu kepada dimensi Profil
Pelajar Pancasila, Projek “Sampahku Tanggung Jawabku” ini bertujuan untuk membentuk siswa
yang mempunyai kesadaran untuk menjalani gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan.

4) Alur kegiatan projek secara umum

Tahap Tahap
Pengenalan Kontekstualisasi

Tahap Refleksi
dan Tindak Tahap aksi
Lanjut

Tahap Pengenalan.
Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya
terhadap perubahan iklim
a. Perkenalan: Perubahan Iklim dan Masalah Pengelolaan Sampah
b. Eksplorasi Isu
c. Refleksi awal
d. Nonton Youtube tentang lingkungan
e. Diskusi Kritis Masalah Sampah

Tahap Kontekstualisasi.
Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
1. Trash Talk: Sampah di Sekolahku
2. Pengorganisasian Data Secara Mandiri
3. Asesmen Formatif
4. Presentasi: Sampah di Sekolahku

Tahap aksi.
Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
1. Eksplorasi program pengelolaan sampah yang Ada
2. Peranku dan Solusiku
3. Membuat Poster
4. Membuat karya hasil kerajinan dari sampah

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut.


Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah
strategis
1. Asesmen Sumatif
2. Pameran karya hasil kerajinan dari sampah

5) Asesmen
Jenis
Deskripsi Teknik dan Bentuk Instrumen
Asesmen
Asesmen Asesmen diagnostik kognitif dan Refleksi awal dalam bentuk offline
Diagnostik nonkognitif dilaksanakan diawal untuk disesuaikan kondisi murid dan
mengetahui kemampuan awal peserta didik sekolah.
tentang sampah.
Asesmen Asesmen formatif dilaksanakan beriringan Instrument yang digunakan berupa
Formatif dengan setiap aktivitas yang dilakukan oleh lembar observasi perkembangan
siswa peserta didik ataupun catatan anekdot
Asesmen Asesmen sumatif dilaksanakan untuk Instrument yang digunakan berupa
Sumatif mengukur pemahaman peserta didik terkait Quis dan Refleksi Akhir.
keseluruhan projek yang telah dilaksanakan
Penilaian Alternatif produk yang dapat dibuat oleh Lembar penilaian poster dan hasil
Produk peserta didik, diantaranya: poster, hasil kerajinan olahan dari sampah
kerajinan tangan olahan dai sampah
ataupun bentuk lain yang telah dibuat
peserta didik selama aktivitas P5
Re Lampiran
1. Lembar kerja peserta didik
2. Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
3. Glosarium
GLOSARIUM

Artikel Karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang


dibuat untuk dipublikasikan di media daring maupun cetak
(melalui koran, majalah, atau buletin) dan bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan,
mendidik, dan menghibur.

Asesmen diagnostik Sebuah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk


mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa,
sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan
kompetensi dan kondisi siswa
Asesmen Formatif Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan
memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi
pencapaian tujuan pembelajaran

Asesmen Sumatif Asesmen sumatif berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan
laporan pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan
dengan informasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Eksplorasi kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi yang


baru

Infografis Representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan


secara grafis. Grafik ini memperlihatkan informasi rumit dengan
singkat dan jelas, seperti pada papan, peta, jurnalisme, penulisan
teknis, dan pendidikan

Komunitas Kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan


saling berinteraksi di dalam daerah tertentu; masyarakat;
paguyuban;

Kontekstualisasi Usaha menempatkan sesuatu dalam konteksnya, sehingga tidak


asing lagi, tetapi terjalin dan menyatu dengan keseluruhan

Media Sosial Platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling


berkomunikasi atau membagikan konten berupa tulisan, foto,
video, dan merupakan platform digital yang menyediakan
fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap
penggunanya

Pengayaan Pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui


persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak
semua peserta didik dapat melakukannya.

Pleno Lengkap (tentang rapat yang dihadiri oleh segenap anggota)

Poster Media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun


kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan
informasi kepada khalayak ramai.
Riset Suatu proses analisis data secara sistematis untuk mencari
jawaban atas suatu permasalahan

Recycle Mengolah kembali sampah menjadi barang baru yang


bermanfaat dan berguna untuk manusia

Reduce Salah satu upaya untuk mengurangi segala sesuatu yang


mengakibatkan sampah.

Reuse Menggunakan kembali sampah yang masih bisa dipakai untuk


fungsi yang sama atau fungsi lainnya.

Refleksi Refleksi dilakukan dalam proses pembelajaran untuk melihat


kembali proses pembelajaran yang telah dilakukan secara lebih
detail

Remedial Suatu kegiatan pembelajaran bagi peserta didik yang belum


menguasai bahan pelajaran dengan tujuan untuk memperbaiki
penguasaan bahan ajar, sehingga diharapkan mampu mencapai
tujuan belajar yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum
yang berlaku

Umpan Balik Feedback dalam komunikasi adalah bentuk respons, tanggapan,


atau jawaban atas pesan yang dikirimkan komunikator kepada
komunikan

Virtual Virtual memiliki sinonim mirip atau maya. Bisa dikatakan pula
bahwa virtual adalah segala komunikasi yang dilakukan secara
maya untuk terhubung dengan lawan bicara. Praktiknya sudah
merambah ke berbagai sendi kehidupan, termasuk pendidikan
sebagai metode pembelajaran yang terbarukan.

Daftar Pustaka

https://www.pblworks.org/
edutopia.org
Ritchhart, R., Church, M., & Morrison, K. (2011). Making thinking visible. Jossey Bass
Wiley.
Alur Kegiatan Proyek
1. Orientasi: Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Waktu: 8 jp (Rabu)
Bahan: Slide presentasi
Peran : Kepala sekolah, koordinator proyek, guru/fasilitator kelas
Persiapan
1. Koordinator dan fasilitator proyek mempersiapkan ruang pertemuan untuk pembukaan proyek.
2. Koordinator proyek menyiapkan slide untuk bahan orientasi proyek P5.
Pelaksanaan
1. Fasilitator mengarahkan siswa berkumpul dalam satu ruangan untuk acara pembukaan.
2. Kepala sekolah membuka acara secara resmi serta memberikan sambutan singkat tentang
proyek profil pelajar Pancasila.
3. Koodinator proyek mengkondisikan siswa dalam suasana menyenangkan melalui ice breaking
atau yel-yel.
4. Koordinator proyek memaparkan materi tentang proyek gaya hidup berkelanjutan.
5. Fasilitator kelas mengarahkan siswa menuju kelas masing-masing.

2. Perkenalan
Waktu: 3 jp (Kamis)
Peran Guru: Fasilitator
Asesmen awal

1. Peserta didik mengerjakan assesmen awal tentang apa itu sampah


2. Peserta didik diminta untuk menuliskan apa manfaat sampah
3. Peserta didik diminta untuk membacakan/ mempresentasikan hasil kerja mereka secara
bergiliran kepada guru
4. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja mereka (sebagai fortofolio peserta didik)
5. Guru dan peserta didik merefleksi kegiatan mereka hari ini terkait dengan apa yang telah
mereka pelajari dan bagaimana perasaan mereka
6. Di akhir pembelajaran guru meminta siswa menuliskan akibat yang ditimbulkan oleh
sampah dan bagaimana cara menanggulangi atau mengurangi sampah yang berada
dilingkungan sekitar.

3. Lanjutan Perkenalan
Waktu: 4 jp (Kamis)
Peran Guru: Fasilitator
1. Guru memberikan gambaran secara umum bagaimana cara membuat rancangan karya
kerajinan dari sampah
2. Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk Membuat rancangan karya kerajinan
yang telah mereka tentukan
3. Guru memberikan penjelasan terkait pengertian alat dan bahan serta menjelaskan kepada
peserta didik perbedaan antara alat dan bahan
4. Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk menentukan alat dan bahan yang
digunakan untuk membuat karya kerajinan dari sampah yang telah mereka tentukan
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik untuk mencari informasi tentang cara
pembuatan karya kerajinan dari sampah dari bebagai sumber untuk di diskusikan dengan
anggota kelompok pada pertemuan berikutnya.

4. Elaborasi
Waktu: 4 jp (Jumat)
Bahan: Slide presentasi, video
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

1. Guru menanyakan kepada peseta didik apakah peserta didik sudah mencari informasi
tentang cara pembuatan karya kerajinan seperti yang sudah diinstruksikan pada
pertemuan sebelumnnya?
2. Setelah semua siswa menyiapkan rancangan karya kerajian yang telah mereka bawa dari
rumah guru memberikan petanyaan lanjut, apakah kerajinan yang mereka dapatkan
semua sama ?
3. Guru kemuadian memberikan gambaran umum tentang tata cara pembuatan karya
kerajian melalui tanyangan video untuk jadi pebandingan peserta didik
4. Dari berbagai sumber yang telah peserta didik baca dan lihat melalui tayangan video
peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok tentang tata cara pembuatan produk

5. Lanjutan elaborasi
Waktu: 4 jp (Sabtu)
Bahan: Slide presentasi, video
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

1. Guru mengawali pembelajaran dengan bertanya apakah semua sudah menemukan karya
kerajinan pilihan mereka?
2. Dari hasil diskusi kelompok pada pertemuan sebelumnnya, peserta didik mulai menulis
cara pembuatan karya kerajinan sesuai dengan versi kelompok mereka masing-masing
(menentukan , alat dan bahan serta tata cara pembuatan) yang telah di buat pada
petemuan-pertemuan sebelumnnya.
3. Secara perkelompok Peserta didik diminta untuk menjelaskan tentang bagaimana cara
pembuatan karya kerajinan yang lengkap yang akan mereka buat nantinya di
pertemuan 17,18,dan 19.
(pemaparan dilakukan masing-masing kelompok)
4. Guru mendengarkan dan memberikan masukan dan arahan apabila ada kelompok yang
memiliki konsep yang melenceng dari tema.

Tugas siswa :
1.Peserta didik mengecek harga alat dan bahan yang akan digunakan di pasar
tradisional
2.Peserta didik mencatat harga barang (alat dan bahan) sesuai karya kerajinan yang
akan mereka buat.

6. Eksplorasi Isu
Perubahan Iklim dan Masalah Pengelolaan Sampah
Waktu: 4 jp (Sabtu)
Bahan: Slide presentasi, video
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan
1. Guru mengumpulkan 2 artikel yang membahas secara kritis isu perubahan iklim yang dihadapi
di berbagai negara, termasuk Indonesia
2. Guru mengumpulkan 3 artikel koran yang membahas keterkaitan antara sampah dan masalah
perubahan iklim

Pelaksanaan
1. Guru memulai projek ini dengan menanyakan kepada siswa apa yang mereka tahu mengenai
isu perubahan iklim. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:
a. Apa tanda-tanda terjadinya perubahan iklim yang pernah mereka dengar dan/atau mereka
lihat dan rasakan?
b. Apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan iklim?
c. Apa dampak dari perubahan iklim ini terhadap bumi dan kehidupan manusia, hewan, dan
tumbuhan?
2. Guru memperkenalkan tema projek dan menegaskan relevansi isu perubahan iklim saat ini
terhadap siswa.
3. Siswa dibagi dalam kelompok (5 orang) dan menggunakan metode jigsaw, guru membagikan
5 artikel kepada tiap kelompok untuk dibaca. Agar membentuk kelompok yang lebih inklusif,
guru dapat mempertimbangkan latar belakang agama, etnis, jenis kelamin, juga tingkat
kemampuan siswa dalam proses pembentukan kelompok.
4. Siswa di masing-masing kelompok secara bergantian saling memberikan ringkasan intisari
artikel yang mereka baca.

Tugas:
Siswa diminta untuk melakukan riset mandiri mengenai masalah sampah di daerah lokal dan
nasional.

7. Lanjutan eksplorasi Isu


Waktu: 3 jp (Senin)
Bahan: Slide presentasi, video
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Pelaksanaan
1. Guru mengulang kembali dampak sampah terhadap perubahan iklim dan masalah sampah
yang dihadapi oleh Indonesia. Siswa diajak untuk turut menambahkan apa yang disampaikan
oleh guru dari hasil riset mandiri mereka di aktivitas sebelumnya.
2. Guru memutar video yang meliput penyebab timbunan sampah di Indonesia juga dampaknya
terhadap lingkungan.
3. Setelah menonton video ini, siswa diminta untuk berdiskusi dalam kelompok yang sudah
dibentuk sebelumnya. Adapun guru dapat memberikan beberapa pertanyaan untuk memandu
siswa dalam diskusi.
a. Apakah siswa melihat isu timbunan sampah sebagai salah satu isu serius di daerah mereka?
b. Apakah mereka sering melihat pemandangan timbunan sampah? Jika iya, dimana dan
bagaimana perasaan mereka? Apakah mereka menganggap ini hal yang sudah menjadi
kebiasaan atau mereka pernah merasa tidak nyaman dengan ini?
c. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap timbunan sampah tersebut?
d. Apa dampak limbah sampah terhadap kesehatan manusia?
e. Apa dampak limbah sampah terhadap lingkungan dan perubahan iklim?
f. Apakah solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi timbunan sampah yang ada?
4. Guru lalu memperkenalkan kampanye program 3R (Reduce, Reuse, Recycle),
perkembangannya, serta kritik terhadap program ini.
5. Dalam penjelasan mengenai kampanye 3R ini, guru dapat menekankan pada pentingnya
proses "Reduce" dan kaitannya terhadap usaha pengurangan volume sampah yang ada.

8. Refleksi awal
Waktu: 4 jp (Senin)
Bahan: buku dan alat tulis, kamera (HP) untuk dokumentasi
Peran Guru: Pendamping dan Fasilitator

Pelaksanaan
1. Dari hasil eksplorasi isu, ajak siswa merefleksikan gaya hidupnya terkait pengelolaan sampah.
a. Pemahaman siswa tentang apa itu sampah
b. Pemahaman siswa tentang jenis sampah organic dan anorganik
c.Pemahaman siswa bahwa sampah sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim
d.Dalam keseharian, apakah siswa sudah melakukan tanggung jawab mengurus sampahnya?
e.Apakah siswa mengetahui di mana sampah di rumahnya berakhir?
f.Apakah siswa memahami Reduce, Reuse, Recycle dan sudah mulai menjalaninya?
g.Apakah menurut siswa, mereka sudah mampu berkontribusi untuk menyelesaikan masalah
sampah di lingkungan terdekatnya (rumah dan sekolah)”
2. Setelah siswa mengisi lembar refleksi, guru dapat membaca dan mengidentifikasi pengetahuan
dan kemampuan yang sudah dimiliki saat ini.
3. Guru dapat mengajak siswa untuk berbagi hasil dari refleksi tersebut, seperti:
a. Hal yang menarik untuk mereka tentang isu ini
b. Hal yang bisa dilakukan remaja seusia mereka untuk berkontribusi
c. Kendala yang biasa ditemui saat mereka mencoba gaya hidup yang ramah lingkungan
(Lembar refleksi awal terlampir)

1. Wawancara. Siswa mewawancarai pengurus TPA/komunitas sesuai dengan list pertanyaan yang sudah
dikembangkan oleh siswa sebelumnya.
2. Taati aturan. Siswa diminta untuk menaati peraturan dari tempat yang dikunjungi.
3. Menulis laporan. Siswa diminta untuk membuat laporan kunjungan (500 kata). Siswa juga dapat
memperkaya laporan ini dengan memasukkan foto kunjungan mereka.

Tips untuk guru:


Disarankan agar jadwal ini dapat dilakukan dengan format kombinasi guided tour (dimana siswa melihat-
lihat dengan arahan dari pengurus dan menanyakan ke pengurus secara langsung mengenai kegiatan
TPA/komunitas) dan free time (dimana siswa diberi waktu untuk mengeksplorasi area TPA, yang telah
disetujui dan dirasakan aman oleh pihak pengurus dan guru)

Alternatif:
Jika kunjungan tidak memungkinkan karena masalah logistik, sekolah dapat mengundang perwakilan
TPA/komunitas untuk datang ke sekolah atau kunjungan TPA secara virtual (guru dapat membuat video
kunjungan untuk diperlihatkan ke siswa

9. Diskusi Kritis Masalah Sampah


Waktu : 4 jp (Selasa)
Bahan : kertas dan alat tulis
Peran Guru : Narasumber dan fasilitator

Pelaksanaan
1. Guru menunjukkan beberapa foto yang diambil dari kunjungan. Foto2 tersebut ditempel di
dinding kelas atau ditaruh di meja ( 1 foto di 1 bidang)
2. Siswa diminta untuk berkeliling dan mengamati foto2 tersebut, satu demi satu.
3. Di setiap pos mereka diminta untuk mengisi lembar kerja
“See, Think, Wonder”
4. Guru akan berkeliling dan memandu siswa mengisi
lembar kerja tersebut, dengan bertanya langkah demi
langkah
o Mengamati: apa yang kamu lihat dari foto ini?
o Memikirkan: apa yang terpikir pada saat melihat foto
ini?
o Menanyakan: apa pertanyaan yang muncul saat
melihat ini?
Tips untuk guru
1. Guru perlu mendengarkan dan terlibat, bukan HANYA berkeliling tapi memancing
pemikiran dengan pertanyaan mengenai situasi yang dilihat saat kunjungan. Guru perlu
melakukan langkah demi langkah:
 Mengamati: apa yang kamu lihat? apakah semua melihat hal yang sama? apa saja detail2
yang kamu lihat di foto?
 Memikirkan: apa yang terpikir saat melihat foto ini? apa yang kira-kira sedang dilakukan
orang2 di tempat pembuangan sampah ini? Menurutmu mengapa tumpukan sampahnya
menjadi setinggi ini? Menurutmu apa yang terjadi?
 Menanyakan: apa hal yang membuatmu heran? Apa pertanyaan yang muncul saat melihat
foto ini?
2. Jika siswa belum terbiasa melakukannya guru boleh memancing diskusi dengan
menunjukkan detail tertentu yang ada di foto dan mendiskusikan hal tersebut.

10. Trash Talk: Sampah di Sekolahku


Jenis Kegiatan : Siswa Bekerja kelompok
Waktu : 4 jp (Selasa)
Peran Guru : Narasumber dan fasilitator

Pelaksanaan
1. Guru mengajak siswa untuk mengelilingi lingkungan sekolah dan
mencari tahu permasalahan sampah di sekolah mereka. Adapun
beberapa tempat yang bisa dikunjungi adalah:
 Tempat penampungan sampah di sekolah
 Kantin sekolah
 Kelas
 Koridor sekolah

2. Guru membagikan lembaran catatan observasi untuk diisi oleh para siswa. (Lembar catatan
Observasi Terlampir)
3. Guru mengulang secara singkat cara menghitung sampah dan memberikan contoh praktis
bagaimana cara untuk mengumpulkan data setelah observasi lapangan.

11. Pengorganisasian Data Secara Mandiri


Jenis Kegiatan : Siswa Bekerja Kelompok
Waktu : 4 jp (Rabu)
Peran Guru : supervisi dan konsultasi

Pelaksanaan
1. Siswa secara berkelompok melihat tempat sampah yang ada di sekolah dan mencatat
banyaknya sampah per hari selama 1 minggu.
2. Menggunakan data tersebut, siswa lalu memperkirakan timbunan sampah per bulan dan per
tahun. Guru dapat mempersiapkan lembaran penghitungan data sampah sebagai kerangka
kerja siswa
3. Siswa mengelola data dan mengkaji data yang ada dan disajikan dalam bentuk presentasi,
yang akan dilakukan secara berkelompok di kelas di Aktivitas 9. Guru dapat memberikan
panduan teknis untuk presentasi ini, misalnya elemen utama dalam presentasi, lama presentasi
dan sesi tanya jawab per kelompok, format presentasi yang diinginkan. juga urutan presentasi.

Tips untuk Guru:


1. Guru dapat mempertimbangkan pertanyaan berikut ketika mengembangkan lembaran
penghitungan data sampah:
 Menghitung ekuivalen area atau jumlah timbunan sampah
 Menghitung besar dana yang bisa disimpan jika sampah dikurangi
 Sampah apa yang paling besar dalam jumlah?
 Sampah apa yang bisa dikurangi? (misalnya: botol plastik minuman, sampah makanan,
dan lain-lain
2. Guru dapat berdiskusi dengan guru matematika, biologi, fisika, juga ekonomi dalam
mengembangkan lembaran penghitungan data sampah ini agar siswa dapat belajar lintas
mata pelajaran.

12. Asesmen Formatif : Presentasi Sampah di Sekolahku


Waktu : 4 jp (Rabu)
Bahan : Laptop, Proyektor
Peran Guru : Moderator

Pelaksanaan
1. Siswa secara kelompok bergantian mempresentasikan temuan mereka dan menjawab
pertanyaan yang ditujukan kepada mereka dalam sesi tanya jawab
2. Guru dapat memberikan feedback tertulis atas presentasi kelompok di akhir sesi sebagai
bagian dari asesmen formatif (terlampir contoh feedback)
2. Guru sebagai moderator dapat meminta setiap kelompok untuk memberikan satu
kesimpulan dari hasil presentasi yang ada di akhir presentasi.
3. Guru menegaskan kembali keterkaitan antara isu sampah dengan isu perubahan iklim dan
lingkungan lainnya, dan pentingnya peran aktif dari setiap individu untuk mengatasi masalah
yang kompleks ini. (Poin Penilaian Presentasi terlampir)

13. Eksplorasi Program Pengelolaan Sampah yang Ada


Waktu : 3 jp (Kamis)
Bahan : Laptop, Buku, dan Alat Tulis
Peran Guru : Fasilitator

Pelaksanaan
1. Guru memulai sesi dengan mengingatkan siswa hubungan antara perubahan iklim dan
masalah sampah dengan mengulang kembali intisari dan/atau menanyakan kepada siswa
pelajaran yang sudah didapat dari aktivitas sebelumnya (terutama dari Aktivitas 4-5
mengenai kunjungan ke TPA dan Aktivitas 7-9 mengenai penelitian mengenai sampah di
sekolah yang mereka lakukan)
2. Guru lalu meminta siswa untuk bekerja dengan kelompoknya masing-masing dan mencari
tahu contoh-contoh aksi dan program pengelolaan sampah yang sudah dilakukan oleh
individu, komunitas, organisasi yang mereka ketahui. Guru dapat memberikan beberapa list
aktivitas lingkungan, komunitas, atau organisasi lokal, nasional, atau internasional yang
bergerak di bidang konservasi lingkungan dan pengelolaan sampah untuk membantu siswa
memulai proses eksplorasi ini.
3. Untuk membantu siswa fokus dalam pencarian mereka dan mengorganisasi hasil pencarian
ini, guru dapat memberikan format dokumen berupa tabel sederhana untuk
mendokumentasikan pencarian mereka.
4. Guru lalu meminta siswa untuk brainstorming (curah pendapat) mendiskusikan setidaknya
empat hal berikut:
a.contoh aksi yang mungkin untuk diimplementasikan di sekolah mereka
b.tantangan/apa yang menghalangi implementasi aksi tersebut di sekolah
mereka.
c. hal-hal yang perlu dimodifikasi agar aksi tersebut dapat dilakukan di sekolah
mereka.

14. Peranku dan Solusiku


Waktu : 4 jp (Kamis)
Bahan : Laptop, Buku, dan Alat Tulis
Peran Guru : Fasilitator

Pelaksanaan
1. Guru meminta siswa untuk mengeluarkan lembaran dokumentasi program aksi yang sudah
mereka isi di Aktivitas 10.
2. Guru lalu meminta siswa untuk brainstorming (curah pendapat) mendiskusikan setidaknya
empat hal berikut:
a. contoh aksi yang mungkin untuk diimplementasikan di sekolah mereka
b. tantangan/apa yang menghalangi implementasi aksi tersebut di sekolah mereka.
c. hal-hal yang perlu dimodifikasi agar aksi tersebut dapat dilakukan di sekolah mereka.
3. Hasil brainstorming dapat dirangkum di tabel hasil brainstorming (terlampir)

15. Membuat Poster (Asesmen Formatif)


Waktu : 4 jp (Jumat)
Bahan : Laptop (software mendukung pembuatan e-poster),Kertas Karton dan Alat tulis
Peran Guru : Fasilitator

Pelaksanaan
1. Guru memperlihatkan hasil diskusi di Aktivitas 11 mengenai karakteristik poster yang
menarik serta rubrik poster yang sudah dibagikan kepada siswa
2. Guru menjelaskan ketentuan teknis poster (jika diperlukan), seperti ukuran poster, format
poster, ukuran dan style tulisan dalam poster, dan elemen-elemen yang ada di dalam
poster.
3. Dengan menggunakan panduan ini, siswa lalu bekerja secara kelompok memulai proses
pembuatan poster aksi yang berisi solusi yang mereka diskusikan di Aktivitas 13 untuk
mengurangi masalah sampah di sekolah. Poster dapat dibuat dalam bentuk kertas karton
atau dibuat secara digital.
4. Dalam proses ini, guru dapat berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lainnya dan
mengingatkan kepada siswa untuk memperhatikan empat hal ini:
 Apa pesan yang mau disampaikan melalui poster aksi ini?
 Apakah pesan/solusi yang ditawarkan dapat mengatasi masalah sampah di sekolah yang
diidentifikasi di Aktivitas 9?
 Apakah pesan/solusi yang ditawarkan dapat mengatasi masalah sampah dan perubahan
iklim yang dihadapi di tingkat provinsi/nasional?
 Bagaimana agar poster tampak menarik dan mudah dipahami oleh orang yang
membacanya?

Tugas:
Siswa diminta untuk menyelesaikan pembuatan draft 1 poster. Siswa juga diminta untuk
membuat daftar pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan oleh juri/
pengunjung pameran poster dan mempersiapkan juga jawaban-jawabannya. Dalam proses ini,
siswa boleh berkonsultasi dengan guru.
16. Asesmen Formatif : Presentasi Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku
Waktu: 4 jp (Sabtu)
Peran Guru dan Kepala Sekolah: Pengunjung dan Juri

Pelaksanaan

1. Siswa yang terlibat dalam projek ini siap siaga berdiri di samping poster untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh pengunjung (yang berasal dari pimpinan
sekolah, guru, orang tua, siswa, komunitas).
2. Semua pihak yang terlibat (baik partisipan poster ataupun pengunjung) mendapatkan
sebuah stiker yang dapat mereka tempelkan pada poster yang mereka anggap tampilan
poster dan solusinya paling menarik dan dapat dijalankan.
3. Di akhir pameran, ada pengumuman tim yang membuat poster dengan tempelan stiker
terbanyak. Tim ini dapat mempresentasikan poster mereka di depan semua pengunjung
dan mengkampanyekan solusi yang mereka tawarkan.

17. Mari Beraksi Sambil Refleksi : Mengelola Sampah di Sekolah


Waktu : 4 jp ( Sabtu )
Bahan : Lembar refleks
Peran Guru : Fasilitator

“Apa yang bisa kita lakukan agar aksi ini dapat berlanjut dan berkembang?”
Pelaksanaan
1. Siswa dalam kelompok kecil menjalankan aksi nyata yang sudah dipilih oleh warga sekolah.
Aksi ini dijalankan dengan melibatkan seluruh anggota sekolah. Salah satu contoh nyata
yang dapat dilakukan adalah pemisahan sampah. Misalnya, siswa dapat mengajak teman-
teman seangkatannya untuk berkeliling sekolah mengumpulkan sampah dan membuang
pada tempat yang sesuai, siswa mengajarkan adik-adik kelasnya untuk membuang sampah
di tempat yang sudah dipisah-pisahkan
2. Selama proses aksi ini, siswa diajak untuk terus melakukan refleksi terhadap efektivitas dan
dampak aksi yang dijalankan terhadap masalah sampah yang dihadapi juga kondisi
perubahan iklim (terlampir contoh lembar refleksi yang bisa dipakai)

18. Lanjutan Pembuatan Karya kerajinan dari sampah


Waktu : 23 JP (Senin,Selasa,Rabu)
Peran Guru : Fasilitator

Kegiatan :

1. Peserta didik melanjutkan proses pembuatan karya kerajinan


2. Guru mengawasi dan membimbing peserta didik dalam proses pembuatan karya
kerajinan
3. Guru mengawasi dan membimbing peserta didik dalam proses pembuatan karya
kerajinan
4. Guru mengawasi dan membimbing peserta didik dalam proses pembuatan karya
kerajinan

19. Aksi Pameran Hasil Karya Kerajinan Dari Sampah


Waktu : 7 jp (Kamis)
Bahan : Lembar refleks
Peran Guru : Fasilitator

Refleksi
1. Guru memberikan lembar refleksi terkait Projek penguatan Profil PelajarPancasila (P5)
selama 3 pekan berjalan apa yang mereka rasakan, apa yang mereka senangi, dan apa
yang perlu diperbaiki dan harapan mereka kedepannya
2. Peserta didikdi berikan asesmen diagnostic akhir beserta asesmen sumatif dan formatif
untuk mengetahui ketercapaian Profil Pelajar Pancasila setelah pelaksanaan kegiatan

20. Laporan dan Tindak lanjut


Waktu : 4 jp (Jumat)
Peran Guru : Tim Fasilitator

1. Remedial diberikan untuk peserta didik yang belum mencapai kompetensi tertentu
2. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang sudah dirasa baik dalam beberapa
aspek
3. Tindak lanjut
Pihak sekolah dapat mengundang komunitas lokal, pemerintah daerah, atau pihak terkait
lainnya yang mempunyai visi yang sama untuk bekerja sama/kolaborasi untuk memonitor
implementasi program, menjaga keberlangsungan program dan men-scale up dampak program

21. Pleno dan Penutupan Proyek


Waktu : 8 jp (Sabtu)
Peran : Kepala sekolah dan Tim Fasilitator

 Semua fasilitator kelas mengadakan rapat pleno penilaian dan evaluasi


menyeluruh dari proyek yang telah dilaksanakan. Setelah itu, kepala
sekolah menutup kegiatan proyek.
Lampiran
Asesmen Awal
1.
Jelaskan apa itu sampah !

2.
Tuliskan apa manfaat sampah !

3
Jelaskan akibat yang ditimbulkan sampah !

4.
Bagaimana cara menanggulangi sampah atau
mengurangi sampah

5.
Tuliskan jenis – jenis sampah Organik dan sampah
Anorganik

Asesmen Sumatif

1.
Terlebih dahulu yang harus diperhatikan dalam
pembuatan karya kerajinan adalah alat dan
bahan,Jelaskan apa itu alat !

2. Terlebih dahulu yang harus diperhatikan dalam


pembuatan karya kerajinan adalah alat dan
bahan,Jelaskan apa itu bahan !

3.
Jelaskan apa perbedaan antara alat dan bahan !

4. Pilihlah 1 karya kerajinan sesuai dengan yang telah


anda pilih kemudian tentukan :
Nama Karya Kerajinan:

Alat Bahan

Cara membuat karya


kerajinan

Refleksi Guru

PERTANYAAN
JAWABAN

Refleksi Peserta Didik


JAWABAN
PERTANYAAN

1.Pelajaran apa yang telah saya dapatkan setelah memperajari


tentang perbedaan antara limbah organic dan anorganik ?

2. Pelajaran apa yang telah saya dapatkan setelah mempelajari


tentang proses pembuatan karya kerajinan dari sampah ?

3. Apakah saya bisa menciptakan karya –karya kerajinan yang


baru yang lebih baik ?

JAWABAN

DAFTAR NILAI TEMA GAYA HIDUP BERKELANJUTAN


Kelas :
Fasilitator :
NO NAMA SISWA KELOMPOK DESKRIPSI PENILAIAN

LAMPIRAN :

1. LEMBAR TUGAS DISKUSI


2. BAHAN BACAAN :
 Artikel yang membahas secara kritis isu perubahan iklim yang dihadapi di berbagai
negara, termasuk Indonesia.
 ARTIKEL TENTANG PROSES PEMBUATAN KARYA KERAJINAN DARI SAMPAH
3. REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai