Anda di halaman 1dari 25

TEORI MELANOMA MALIGNA

 
Disusun Oleh:

Mentari Ratnasari
19360023

Pembimbing :
dr. Hj. Hervina, Sp. KK, FINSDV, MKM

KEPANITERAAN KLINIS ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


RSUD DR RM DJOELHAM DJOELHAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2021
1. DEFINISI

Melanoma adalah tumor ganas dari sel melanosit


dan terutama terjadi di kulit. Sel melanosit
merupakan sel penghasil melanin, yang biasanya
berlokasi di kulit tetapi juga ditemukan di mata,
telinga, traktus GI, leptomeninges, dan oral dan
membran mukus genitalia.

(Paek, Sober and Tsao, 2018).


1.1 KLASIFIKASI
(Miranda, 2020)

Melanoma Superfisialis Melanoma noduler

Muncul pertama kali sebagai makula Adalah tumor noduler, eksofitik, coklat-
yang perlahan-lahan menjadi plak, kehitaman, sering terjadi erosi atau
dengan beberapa warna dan daerah berdarah, ditandai dengan fase
regresi pucat. Area noduler sekunder pertumbuhan vertikal yang agresif, dengan
juga dapat muncul. fase pertumbuhan horizontal pendek atau
bahkan tidak ada
1.1 KLASIFIKASI
(Miranda, 2020)

Lentigo Maligna Lentigo Akral

Biasanya terjadi di daerah


Sering muncul setelah palmoplantar atau subungual. Pada
bertahun-tahun dari lentigo fase intra-epidermal awal, terdapat
maligna (melanoma in situ) pigmentasi tidak teratur dan berbatas
terutama pada wajah orang tua tidak tegas; kemudian daerah noduler
yang rusak akibat sinar matahari menunjukkan pertumbuhan invasif.
2. ETIOLOGI

Etiologi pasti dari melanoma masih


belum diketahui. Melanoma
diperkirakan terjadi karena faktor
genetik maupun lingkungan seperti
radiasi Sinar UV.
(Tan, 2020)
3. EPIDEMIOLOGI
Meskipun melanoma hanya menyumbang sekitar 1%
dari kanker kulit, melanoma bertanggung jawab atas
sebagian besar kematian akibat kanker kulit.

Insiden relatif melanoma pada pria dan


wanita sangat bervariasi menurut usia

American Cancer Society memperkirakan


bahwa 100.350 kasus melanoma kulit akan Melanoma lebih sering terjadi pada
didiagnosis di Amerika Serikat pada orang kulit putih daripada orang kulit
tahun 2020 (60.190 pada pria dan 40.160 hitam dan orang Asia.
pada wanita).
Melanoma dapat terjadi pada semua usia,
meskipun anak-anak di bawah usia 10 tahun
jarang mengembangkan melanoma de novo.
Usia rata-rata saat diagnosis adalah 65
tahun, dan 78% pasien berusia 45 hingga
84 tahun

(Tan, 2020)
4. FAKTOR RESIKO
Pemeriksaan
Korban Hidup • Tahi lalat (Nevus)

• Pajanan Terhadap Radiasi Sinar UV yang

Berlebihan

• Faktor Keluarga

• Fenotip

• Xeroderma Pigmentosum

• Supresi Sistem Imun

• Riwayat Terkena Melanoma


(Menaldi, Novianto and Sampurna, 2016)
5. PENEGAKAN DIAGNOSIS

5.1. Anamnesis

• Diagnosis dipertimbangkan bila pasien mengeluhkan ada perubahan


karakteristik tahi lalat atau ada tahi lalat baru
• Dari anamnesis diperoleh informasi kapan lesi kulit tersebut
pertama kali muncul, perubahan ukuran atau bentuknya, gejala
gatal, perih, berdarah
• Adanya riwayat terpapar sinar matahari terus menerus, keluarga
yang memiliki penyakit sama dan riwayat terkena melanoma
sebelumnya

(Paek et al, 2018)


5. PENEGAKAN DIAGNOSIS

5.2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik terutama menilai secara visual lesi kulit


berpigmen dengan metode ABCDE:

1. A untuk asymmetry, yaitu bentuk tumor tidak simetris.


2. B untuk border irregularity, yaitu garis batas tidak
teratur.
3. C untuk color variation, yaitu dari tidak berwarna
sampai hitam pekat dalam satu lesi.
Lokalisasi : Wajah,kepala, badan, ekstremitas, telapak kaki 4. D untuk diameter, yaitu tumor biasanya berdiameter
lebih dari 6 mm.
Efloresensi : Awal Makula kemudian menjadi plak warna 5. E untuk evolution, yaitu perubahan lesi yang dapat
hitam coklat. Besarnya lenticular-plakat, tak teratur, batas diperhatikan sendiri oleh penderita atau keluarga.
tegas, invasive, kemudian kadang berupa nodula lenticular
bewarna coklat kehitaman

(Paek et al, 2018)


5.3. Pemeriksaan Penunjang
2. Pemeriksaan Histopatologi
1. Pemeriksaan Laboratorium

Tidak ada pemeriksaan tertentu


yang khusus untuk melanoma,
baik yang belum bermetastase
maupun yang telah bermetastase

Kadangkala dengan ditemukannya angka


LDH (Lact Aet Dehydrogenase) meningkat (Swetter & Geller, 2020)
dianggap membantu. Kadar LDH yang
tinggi dalam darah merupakan suatu Adanya komponen epidermis
kemungkinan adanya metastase dengan penyebaran pagetoid (dari bawah
melanoma pada hati ke atas) melanosit ganas di seluruh
epidermis. Dapat ditemukan melanosis
yang besar, nuclei hiperkromatik,
(Menaldi, Novianto and Sampurna, 2016) irregular dan/atau prominen,
polimorfisme, bentuk kromatin abnormal
serta gangguan arsitektural
6. PATOGENESIS
Patogenesis melanoma dapat Mengindukksi perubahan
berkaitan dengan yaitu genetik melanosit Transformasi maligna
Faktor: - Radiasi sinar UV Sehingga
- Mutasi Genetik mengakibatkan

Seperti mutasi pada

Mutasi gen CDKN2A pada Mutasi tumor


kromosom 9p21 supresor p16 &

Menyebabkan Menyebabkan

Gangguan fungsi Gangguan fungsi p16 lalu Mengakibatkan


supresi pertumbuhan dalam menghentikan pembelahan sel yang
sel siklus sel tidak teregulasi.

(Tracey & Vij, 2019).


7. PATOFISIOLOGI
Sel kemudian dapat
Mekanisme patofisiologi bermetastase
Paparan radiasi sinar UV
terjadinya melanoma berperan penting dalam
maligna belum diketahui tumorigenesis melanoma
dengan jelas. Lesi masuk ke dermis dan
kemudian membentuk nodul besar,
namun
meluas ke papillary dermis
Radiasi UV pada kulit yang
Diperkirakan terjadinya terpapar sinar matahari secara selanjutnya
perubahan melanosit normal kronis atau intermiten
menjadi sel melanoma
Sering Menyebabkan
Sel-sel memiliki Secara klinis
(melanomagenesis) memperlihatkan
kemampuan untuk
bentuk sel kanker
Perubahan mutasi berproliferasi secara di seluruh lesi
DNA pada melanosit intraepidermal
kemudian Kemudian
selanjutnya

Berbentuk datar & sedikit lalu Nevi mengalami lesi asimetris, batas
Terjadi proliferasi dari
menonjol dg warna Secara klinis perkembangan dari tidak rata, > dari
seragam atau gambaran
melanosit menjadi benign
pertumbuhan yang Secara klinis satu warna, atau
teratur dari pigmen dot-like nevus
abnormal diameter yang >
besar
(Leonardi et al, 2018) (Paek et al,
8. DIAGNOSIS BANDING

01 Melanoma Maligna

02 Keratosis Seboroik

03 Karsinoma Sel Basal

Paek, Sober Tsao, 2018


(Siregar, 2017) Etiologi Subjek Predileksi Efloresensi

Melanoma Maligna
Awal Makula kemudian menjadi plak
Tidak diketahui, diduga warna hitam coklat. Besarnya
Wajah,kepala, badan,
ada hubungan genetik (gen lenticular-plakat, tak teratur, batas
Gatal ekstremitas, telapak
CDKN2A (p16)) dan tegas, invasive, kemudian kadang
kaki
radiasi sinar UV berupa nodula lenticular bewarna
coklat kehitaman

Keratosis Seboroik

Tidak diketahui, diduga


Dada, punggung, perut, Papula dan plak berbentuk lonjong,
ada hubungan genetik
Sering mengeluh wajah dan leher, ukuran miliar sampai lentikular
(mutasi gen fibroblast
gatal distribusi simetris dengan permukaan kasar, berwarna
gowth factor receptor
bilateral kecokelatan sampai kehitaman
3/FGFR3)

Karsinoma Sel Basal


Nodula dengan depresi bagian tengah,
Diduga sinar matahari, semitranslusen dengan/ tanpa ulserasi,
Terutama di wajah,
radiasi, arsen, trauma, krusta dan perdarahan, warna
Tidak nyeri khususnya hidung, dahi,
ulkus sikatriks, dan coklat/hitam, batas tegas, pinggirnya
telinga, pipi.
genetik. berbentuk papular meninggi, anular,
lesi mempunyai lekukan yang khas.
9. PENATALAKSANAAN

Non farmakologi
• Pembedahan
1. Eksisi Luas
2. Elective Lymphonode dissection (ELND)
3. Sentinel Lymph Node Dissection (Lerner et al., 2017)

Farmakologi
• Kemoterapi :merupakan pilihan utama pada pasien melanoma
stadium lanjut. Kemoterapi dapat diberikan peroral ataupun
intravena. Dacarbazine adalah obat pertama yang disetujui oleh
Food and Drug Administration (FDA) AS untuk pengobatan
melanoma metastatic pilihan dosis
• 2-4,5 mg/kg/hari selama 10 hari, dapat diulang dengan
interval 4 minggu
• 200-250 mg/m2/hari selama 5 hari, dapat diulang dengan
interval 3 minggu
• 850 mg/m2 satu kali pemberian, dapat diulang dengan
interval 3 minggu
(Ferrucci et al, 2015)
9. PENATALAKSANAAN

Farmakologi

• Immunoterapi : Pembrolizumab dan nivolumab adalah


obat imunoterapi yang lebih baru yang sudah disetujui
sebagai terapi melanoma stadium lanjut. Pembrolizumab
Dosis dewasa umum: 200 mg setiap 3 minggu dan
dosis anak secara umum: 2 mg/kg (sampai 200 mg)
setiap 3 minggu. Nivolumab Dosis umum: 240 mg setiap
2 minggu (kecuali untuk limfoma Hodgkin klasik sebesar 3
mg/ kg setiap 2 minggu).
(Lewrenti, 2018).
10. KOMUNIKASI DAN EDUKASI

Membatasi diri dari pajanan sinar UV

Bila berpergian keluar rumah/gedung saat matahari


bersinar terang, lindungi diri dengan memakai pakaian
tertutup

Mengoleskan sunscreen terutama di area yang masih


bisa terpapar langsung sinar matahari

Jika ditemukan tahi lalat yang baru muncul di wajah,


bentuknya aneh, dan membesar maka segera diperiksa.

(Heistein, 2019).
11. KOMPLIKASI
 Kulit yang jauh dari
Metastasis dapat lesi primer.
01 terjadi pada lokal (di
dalam atau sekitar
 Limfonodi
jauh.
yang

lesi primer), pada :  Organ-organ dalam.


 Tulang.
 CNS

Metastasis dapat

02 berlangsung cepat
secara hematogen
maupun limfogen.

03 Ulkus mudah
berdarah

Paek, Sober Tsao, 2018


12. PROGNOSIS

Prognosis untuk melanoma yang


telah bermetastase jauh
sangatlah buruk, dengan angka
ketahanan hidup median hanya 6-9
bulan dan 5 tahun sebesar 7-
19%

(Ali & Larkin, 2017)


PROFESIONALISME

Merujuk pasien ke dokter spesialis kulit dan kelamin agar dapat


diberikan tindakan yang tepat.

(Heistein, 2019).
KESIMPULAN
Melanoma adalah tumor ganas dari sel melanosit dan terutama
Definisi terjadi di kulit yang penyebabnya tidak diketahui namun diduga
adanya faktor genetik dan radiasi sinar UV

• Anamnesis : ada perubahan karakteristik tahi lalat  diperoleh


informasi kapan lesi kulit tersebut pertama kali muncul, perubahan
ukuran atau bentuknya, gejala gatal, perih, dan berdarah. riwayat
terpapar sinar matahari terus menerus, keluarga yang memiliki
Penegakan penyakit sama
Diagnosis • Pemeriksaan fisik: menilai secara visual lesi kulit berpigmen dengan
metode ABCDE (asymmetry, border, colour, diameter, evolution)
• Pemeriksaan penunjang: laboratorium : LDH yang tinggi dalam
darah merupakan suatu kemungkinan adanya metastase melanoma
pada hati, histopatologi : Dapat ditemukan melanosis yang besar,
nuclei hiperkromatik, irregular dan/atau prominen, polimorfisme
Non farmakologi
Pembedahan 1. Eksisi Luas, 2. Elective Lymphonode dissection (ELND), 3.
Terapi Sentinel Lymph Node Dissection
Farmakologi
• Kemoterapi : Dacarbazine
• Immunoterapi : Pembrolizumab dan nivolumab

• Membatasi diri dari pajanan sinar UV


• Bila berpergian keluar rumah/gedung saat matahari bersinar terang,
Komunikasi lindungi diri dengan memakai pakaian tertutup
dan edukasi • Mengoleskan sunscreen terutama di area yang masih bisa terpapar
langsung sinar matahari
• Jika ditemukan tahi lalat yang baru muncul di wajah, bentuknya aneh, dan
membesar maka segera diperiksa.
Metastasis dapat terjadi pada local, Metastasis dapat berlangsung
Komplikasi
cepat secara hematogen maupun limfogen, Ulkus mudah berdarah

Prognosis Prognosis untuk melanoma yang telah bermetastase jauh sangatlah buruk,
dengan angka ketahanan hidup median hanya 6-9 bulan dan 5 tahun sebesar
7-19%
Thank You

Anda mungkin juga menyukai