Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN

PADA CV. SRIMULYA JAYA DI CIKAMPEK-


KARAWANG

GHINA RACHMA FAUZIYYAH


NPM. 1441173402216

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
Latar Belakang

1 INDUSTRI MANUFAKTUR MENINGKAT PESAT

2
Permintaan meningkat – perusahaan harus dapat beroperasi secara lebih efektif dan efisien

DATA BADAN PUSAT STATISTIK


Industri manufaktur menjadi leading sector yang memberi sumbangan terbesar terhadap PDB

3 Meningkatnya industri manufaktur di Kabupaten Karawang


maka kebutuhan akan pallet sebagai alat packaging pun semakin meningkat

4 Kelangkaan bahan baku (kayu) belum dapat diantisipasi dengan baik

5 CV. SRIMULYA JAYA


bergerak pada bidang industri pallet, belum menerapkan sistem manajemen persediaan

6 PENJULAN PALLET KAYU PADA CV. SRIMULYA JAYA SANGAT FLUKTUATIF


Bab 2 Tinjauan Pustaka
Dasar pembentukan argumentasi penelitian

Manajemen
Hasibuan (2014), Boddy (2014), Roubins
dan Coulter (2012)
Manajemen Operasi
Heizer dan Render (2016), Assauri
Pengendalian Persediaan
(2008), Slack, dkk (2013), Robins
Rangkuti (2015), Assauri (2008), Waters (2003) dan dan Coulter (2012) dan Stevenson
Herjanto (2007) (2015)

Persediaan
Assauri (2008), Slack,
dkk (2013), Robbins
Metode Pengendalian Persediaan dan Coulter (2012) dan
Stevenson (2015)
Kerangka Pemikiran
Identifikasi Pengendalian
Persediaan Bahan Baku

Kondisi Persediaan Bahan


Baku

Waktu Tunggu
Jumlah Pesanan Bahan Frekuensi Pemesanan Biaya Persediaan Bahan Jumlah Pemakaian
Kedatangan Bahan
Baku Bahan Baku Baku Bahan Baku
Baku 

Analisis Pengendalian Bahan Baku

Metode yang digunakan atau pengendalian Model Independent demand


yang diterapkan oleh perusahaan dalam
pengendalian EOQ ROP Safety Stock

Perbandingan Antara EOQ, ROP, Safety Stock


dengan kebijakan Perusahaan

Metode Pengendalian persediaan


yang efektif dan Efisien
Sumber : Suswardji, dkk (2012)
Bab 3

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Variabel Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data


Penelitian ini termasuk Pengendalian Interview,
• Menentukan EOQ
penelitian data kuantitatif Persediaan dokumentasi dan
yang dijelaskan secara observasi data • Analisis teknik pemesanan
deskriptif
kembali/Reorder Point,
• Menentukan persediaan
pengamanan
• Analisis perbandingan
Bab 4
HASIL PENELITIAN

Metode Pengendalian Persediaan CV. Srimulya Jaya


Tahun
Variabel
Notasi 2017

Frekuensi (x) (a) 37

Rata-rata Persediaan (m3) (b) 78.10

Biaya Pemesanan (m3/pesanan) (c) 1,231,900

Biaya Penyimpanan (Rp/m3/tahun) (d) 422,535

Biaya Total Pemesanan (Rp/ m3/tahun) ( e )= a × c 45,580,300

Biaya Total Penyimpanan (Rp/ m3/tahun) ( f )= b × d 32,999,984

Biaya Total Persediaan (Rp/ m3/tahun) ( g )= e + f 78,580,284


Sumber : CV. Srimulya Jaya (Data Diolah)
Perhitungan Metode EOQ

Komponen 2017
Kuantitas (m3) 1,217
Harga (Rp/ m3) 1,600,000
Biaya Total 1,947,200,000
Biaya Pemesanan (Rp/Pesanan) 1,231,900
Biaya Penyimpanan (Rp/m3) 422,535
Sumber : CV. Srimulya Jaya (Diolah)

Kuantitas pemesanan bahan baku yang optimal dengan metode EOQ Frekuensi Pemesanan Optimal
 
  
=
= 84.24 m3
Safety Stock Reorder Point
Bulan Penggunaan Rata-rata Deviasi Kuadrat Deviasi
(X) Xbar Xbar  
Januari
57.7 101 -44 1,936
 ROP = (d x L) + SS
Februari 242.6 101 142 20,164 = (kebutuhan perhari x Lead Time) + Safety Stock
Maret 104.3 101 3 9.00
April
= (m3
113.4 101 12 144
Mei 103 101 2 4 = 1.39 + 81.68 m3
Juni 111.1 101 10 100
Juli
= 83.07 m3
135 101 34 1,156
Agustus 60.9 101 -40 1,600
September 53.25 101 -48 2,303
Oktober

November
95.7

73.7
101

101
-5

-27 729
25
Maximum Inventory
Desember 66 101 -35 1,225
Jumlah 1,217 29,395 Maximum inventory = Safety Stock + EOQ
Sumber : Data Diolah
 α = = = 49.5 m3 Maximum inventory tahun 2017
Maximum inventory = 81.68 m3 + 84.24 m3
Besarnya persediaan pengaman setiap kali pesan yang harus = 165.92 m3
ada pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Safety Stock = Z α
= 1.65 x 49.5 m3
= 81.68 m3
PENERAPAN METODE EOQ

Tahun
Variabel
Tingkat Persediaan
Notasi 2017

Frekuensi (x) (a) 15

Rata-rata Persediaan (m3) EOQ =84.24 (b) 42.12

Biaya Pemesanan (m3/pesanan) (c) 1,231,900

Biaya Penyimpanan (Rp/m3ROP = 83.07 m3


/tahun) (d) 422,535

Biaya Total Pemesanan (Rp/ m3/tahun) ( e )= a × c 18,478,500

Biaya Total Penyimpanan (Rp/


SS =m81.68
3
/tahun)
m3 ( f )= b × d 17,797,174

L = 10 L = 10 L = 10
Biaya Total Persediaan (Rp/ m3/tahun) ( g )= e + f 36,275,674

Sumber : CV. Srimulya Jaya (Data Diolah)


PERBANDINGAN BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU
TAHUN 2017

2017
Uraian Penghematan
Aktual EOQ

1. Biaya Penyimpanan 32,999,984 17,797,674 15,202,310

1. Biaya Pesanan 45,580,300 18,478,500 27,101,800

1. Biaya Persediaan 78,580,284 36,275,674 42,304,610

Sumber : Data Diolah


Bab 5
KESIMPULAN
o Pengendalian bahan baku yang cukup sederhana menurut kebijakan CV. Srimulya Jaya selama tahun 2017 dinilai kurang
efektif, karena banyaknya pemborosan diantaranya penggunaan bahan baku kayu 2017 adalah sebesar 1.217 m 3, sedangkan
jumlah persediaan setiap bulannya, dimana persediaan awal ditambah dengan pembelian bahan baku kayu tahun 2017
adalah 1545 m3, selisihnya sebesar 328 m3.
o pesanan bahan baku yang optimal pada CV. Srimulya Jaya adalah sebesar 84.24 m 3
o Frekuensi pemesanan bahan baku optimal menurut metode EOQ adalah 15 kali pada tahun 2017
o Kuantitas persediaan pengaman (Safety Stock) yang dibutuhkan perusahaan menurut metode EOQ adalah 81.68 m 3 setiap
kali pesan dalam satu periode.
o ROP pada bahan baku kayu setiap kali pesan dengan frekuensi 15 kali menurut kebijakan EOQ adalah sebesar 115.02 m 3
o Persediaan maksimum setiap kali pesan dengan frekuensi 15 kali menurut EOQ adalah sebesar 165.92 m3
o Total biaya persediaan optimal selama satu tahun menurut metode EOQ biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp
36,275,674
o Dengan menggunakan metode EOQ yang digunakan, maka perusahaan bisa menghemat total biaya persediaan sampai Rp
42,304,610 yang semula perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 78,580,284 dan dengan menggunakan metode
EOQ perusahaan hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 36,275,674.
SARAN
o Perusahaan sebaiknya melakukan proses pengendalian persediaan agar hal-hal yang dapat menghambat jalannya proses produksi
o Perusahaan sebaiknya melakukan proses pengendalian persediaan agar hal-hal yang dapat menghambat jalannya proses produksi
seperti pemborosan dan keterlambatan dapat segera diatasi.
seperti pemborosan dan keterlambatan dapat segera diatasi.
o Perusahaan sebaiknya memiliki sistem pengendalian persediaan yang baik, yaitu adanya persediaan pengaman agar tidak terjadi
o Perusahaan sebaiknya memiliki sistem pengendalian persediaan yang baik, yaitu adanya persediaan pengaman agar tidak terjadi
kekurangan bahan baku di gudang dalam pemenuhan pesanan.
kekurangan bahan baku di gudang dalam pemenuhan pesanan.
o Perusahaan sebaiknya menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity), karena dengan metode EOQ maka pemesanan
o Perusahaan sebaiknya menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity), karena dengan metode EOQ maka pemesanan
menjadi lebih optimal.
menjadi lebih optimal.
o Perusahaan dapat menggunakan teknik EOQ sebagai alternatif dalam sistem pengendalian persediaan Bahan baku kayu karena
o Perusahaan dapat menggunakan teknik EOQ sebagai alternatif dalam sistem pengendalian persediaan Bahan baku kayu karena
memberikan penghematan yang cukup besar. Agar metode EOQ lebih bermanfaat bagi perusahaan maka penentuan biaya-biaya
memberikan penghematan yang cukup besar. Agar metode EOQ lebih bermanfaat bagi perusahaan maka penentuan biaya-biaya
persediaan hendaknya dilakukan lebih cermat. Selain itu, perusahaan juga harus membuat perencanaan yang baik dalam hal
persediaan hendaknya dilakukan lebih cermat. Selain itu, perusahaan juga harus membuat perencanaan yang baik dalam hal
pemakaian bahan baku kayu agar asumsi yang digunakan dalam EOQ dapat terpenuhi.
pemakaian bahan baku kayu agar asumsi yang digunakan dalam EOQ dapat terpenuhi.
o Perusahaan diharap menerapkan metode EOQ dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, karena frekuensi pemesanan bahan
o Perusahaan diharap menerapkan metode EOQ dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, karena frekuensi pemesanan bahan
baku akan berkurang dan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih efisien.
baku akan berkurang dan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih efisien.
o Perusahaan perlu melakukan pemeliharaan persediaan bahan baku untuk menghindari kerusakan akibat adanya penyimpanan
o Perusahaan perlu melakukan pemeliharaan persediaan bahan baku untuk menghindari kerusakan akibat adanya penyimpanan
material yang terlalu banyak.
material yang terlalu banyak.
o Perusahaan perlu memperhatikan efisiensi produksi guna menghemat bahan baku dan mengurangi pemborosan bahan baku.
o Perusahaan perlu memperhatikan efisiensi produksi guna menghemat bahan baku dan mengurangi pemborosan bahan baku.
o Perusahaan juga harus memerhatikan dua komponen biaya persediaan, yaitu biaya penyimpanan dan biaya pesanan. Dua
o Perusahaan juga harus memerhatikan dua komponen biaya persediaan, yaitu biaya penyimpanan dan biaya pesanan. Dua
komponen biaya ini menjadi acuan utama perusahaan dalam menentukan kebijakan pengendalian persediaannya.
komponen biaya ini menjadi acuan utama perusahaan dalam menentukan kebijakan pengendalian persediaannya.
*Dokumentasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai