Anda di halaman 1dari 14

KONSEP MANAJEMEN PELAYANAN

KEPERAWATAN
KELOMPOK 2 :
 

1. ANNISA ABIDIN (1814301011)

2. LETI KRISTIA MELANIA (1814301020)

3. M. IQBAL ASSEGHAF (1814301021)

4. LISTIANI NUR CHAFIFAH (1814301026)

5. VERA CAHYATI RUSANDI(1814301032)


KEGIATAN MANAJEMEN

1. Pengarahan / Actuating
Yaitu memberikan arahan dan bimbingan kepada perawat pelaksana
agar melaksanakan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar
yang berlaku. Pengarahan pelayanan keperawatan adalah proses
penerapan pelayanan keperawatan untuk mencapai tujuan pelayanan
yang optimal meliputi kegiatan motivasi, komunikasi dan
kepemimpinan (Depkes RI, 2001).
2. CONTROLLING
YAITU KEGIATAN UNTUK MENGENDALIKAN AKTIVITAS PELAYANAN
KEPERAWATAN AGAR TETAP BERADA PADA KORIDOR STANDAR YANG
BERLAKU, AKTIVITAS MEMBANDINGKAN HASIL KERJA DENGAN
STANDAR PENAMPILAN KERJA YANG DIINGINKAN DAN MENGAMBIL
KEGIATAN PERBAIKAN BILA ADA KEKURANGAN. PENGENDALIAN
PELAYANAN KEPERAWATAN ADALAH UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN
DAN MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN (BLACIUS,2019).
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. KOMUNIKASI
LANCAR TIDAKNYA JALANNYA RODA SUATU ORGANISASI SANGAT TERGANTUNG PADA BENTUK
DAN JENIS SALURAN KOMUNIKASI YANG TERDAPAT DALAM ORGANISASI TERSEBUT. DITINJAU DARI
SEGI ARAHNYA, KOMUNIKASI DALAM SUATU ORGANISASI BERLANGSUNG SECARA VERTIKAL,
HORIZONTAL, DAN DIAGONAL. MASING-MASING MELIBATKAN DUA PIHAK, YAITU SUMBER KOMUNIKASI
DAN OBJEK PENERIMA KOMUNIKASI TERSEBUT.
KOMUNIKASI YANG BERSIFAT VERTIKAL TERJADI ANTARA ATASAN DENGAN PARA
BAWAHANNYA YANG DIGUNAKAN UNTUK BERBAGAI KEPENTINGAN, SEPERTI PENYAMPAIAN
KEPUTUSAN, PERINTAH, INSTRUKSI, INFORMASI, PETUNJUK, BAHAN PEMBINAAN, PENGARAHAN,
PEDOMAN KERJA, PUJIAN, TEGURAN, DAN SEBAGAINYA. SEBALIKNYA, KOMUNIKASI VERTIKAL KE ATAS,
YAITU ANTARA PARA BAWAHAN DENGAN PIMPINANNYA, TERJADI DALAM HAL PENYAMPAIAN LAPORAN,
INFORMASI, SARAN, MASALAH, KELUHAN, DAN HAL-HAL LAIN YANG DIPANDANG PERLU DIKETAHUI
OLEH ATASAN YANG BERSANGKUTAN.
2. MOTIVASI 1) Motivasi Internal
Program motivasi dimulai dengan Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.
membudayakan cara berfikir positif Kebutuhan, keinginan, cita-cita yang ada dalam diri
bagi setiap SDM dengan individu akan menimbulkan motivasi internalnya.
mengungkapkannya melalui pujian Kekuatan motivasi internal, akan memengaruhi pikirannya
(reinforcement) pada setiap orang yang selanjutnya akan mengarahkan perilaku individu
yang bekerja bersamasama. tersebut untuk beraktivitas. Motivasi internal
Kebersamaan dalam mencapai visi, dikelompokkan menjadi dua, sebagai berikut :
dan misi merupakan pendorong a) Fisiologis
kuat untuk fokus pada potensi b) Psikologis
masing-masing anggota. Jenis 2) Motivasi Eksternal
motivasi sendiri terbagi 2, yaitu : 3) Motivasi eksternal tidak dapat dilepaskan dari
motivasi internal. Motivasi eksternal adalah motivasi
yang timbul dari luar diri individu, datang dari
lingkungan.
3. SUPERVISI

Supervisi / pengawasan merupakan hal yang penting dilakukan


untuk memastikan pelayanan dan asuhan keperawatan berjalan
sesuai standar mutu yang ditetapkan. Pelayanan tidak diartikan
sebagai pemeriksaan dan mencari kesalahan, tetapi lebih pada
pengawasan partisipatif yaitu perawat yang mengawasi pelaksanaan
kegiatan memberikan penghargaan pada pencapaian atau
keberhasilan dan memberi jalan keluar pada hal-hal yang belum
terpenuhi.
4. MANAJEMEN KONFLIK
● Sebagai manajer keperawatan, konflik sering Beberapa sumber konflik dalam organisasi dapat
terjadi pada setiap tatanan asuhan keperawatan. disebabkan oleh beberapa hal berikut:

Oleh karena itu, manajer harus mempunyai dua


1. Keterbatasan sumber daya.
asumsi dasar tentang konflik. Asumsi dasar
yang pertama adalah konflik merupakan hal
2. Perbedaan tujuan.
yang tidak dapat dihindari dalam suatu
organisasi. Asumsi yang kedua adalah jika
3. Ketidakjelasan peran.
konflik dapat dikelola dengan baik, maka dapat
menghasilkan suatu penyelesaian yang kreatif
4. Hubungan dalam pekerjaan.
dan berkualitas, sehingga berdampak terhadap
peningkatan dan pengembangan produksi.
5. Perbedaan antar individu.

6. Masalah organisasi.

7. Masalah dalam komunikasi.


KATEGORI KONFLIK

DI DALAM ORGANISASI, KONFLIK DIPANDANG SECARA VERTIKAL


DAN HORIZONTAL (MARQUIS DAN HUSTON, 1998). KONFLIK
VERTIKAL TERJADI ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN. KONFLIK
HORIZONTAL TERJADI ANTARA STAF DENGAN POSISI DAN
KEDUDUKAN YANG SAMA, MISALNYA KONFLIK YANG MELIPUTI
WEWENANG, KEAHLIAN, DAN PRAKTIK. KONFLIK DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI TIGA JENIS YAKNI, KONFLIK INTRAPERSONAL,
INTERPERSONAL, DAN ANTAR KELOMPOK.
KATEGORI KONFLIK
2) Konflik Interpersonal
1) Konflik Intrapersonal Konflik interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih di mana nilai,
● Konflik yang terjadi tujuan, dan keyakinan berbeda. Konflik ini sering terjadi karena seseorang
pada individu sendiri. secara konstan berinteraksi dengan orang lain, sehingga ditemukan
Keadaan ini merupakan perbedaan-perbedaan. Manajer sering mengalami konflik dengan teman
masalah internal untuk
sesama manajer, atasan dan bawahannya.
mengklarifikasi nilai dan
3) Konflik Antar Kelompok (Intergroup)
keinginan dari konflik yang
Konflik terjadi antara dua atau lebih, kelompok, departemen, atau
terjadi. Hal ini sering
organisasi. Sumber konflik jenis ini adalah hambatan dalam mencapai
dimanifestasikan sebagai
kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa layanan), serta keterbatasan
akibat dari kompetisi peran.
prasarana
PROSES KONFLIK
1) Konflik laten
Tahapan konflik yang terjadi terus menerus (laten) dalam suatu organisasi.
2) Konflik yang dirasakan (felt conflict)
Konflik yang terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman, ketakutan, tidak percaya, dan marah
3) Konflik yang tampak/sengaja dimunculkan
Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusinya. Tindakan yang dilaksanakan mungkin menghindar, kompetisi,
debat, atau mencari penyelesaian konflik.
4) Resolusi konflik
Resolusi konflik adalah suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua orang yang terlibat di dalamnya
dengan prinsip win-win solution.
5) Konflik aftermath
Konflik aftermath merupakan konflik yang terjadi akibat dari tidak terselesaikannya konflik yang pertama.
KUNCI LANGKAH DALAM MANAJEMEN
KONFLIK

1) Set the tone : kendalikan diri dan jangan ada ancaman.


2) Get the feeling : beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaan.
3) Get the fact : mendengarkan dan mengamati dengan saksama.
4) Ask for help : beri kesempatan karyawan untuk mencari solusi
yang terbaik dan gali konsekuensi dari keputusan yang akan dibuat.
5) Get a commitment : komitmen dan pengorbanan.
6) Follow up : tindak lanjuti secara konsisten.
BEBERAPA STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK DAPAT


DIBEDAKAN MENJADI ENAM MACAM.
1. KOMPROMI ATAU NEGOSIASI
2. KOMPETISI
3. AKOMODASI
4. SMOOTHING
5. MENGHINDAR
6. KOLABORASI
5. JAMINAN MUTU
Dalam bidang keperawatan manajemen merupakan upaya mempertahankan mutu, kualitas atau standar. Output (hasil) dari suatu pekerjaan dikendalikan agar memenuhi keinginan (standar)yang telah ditetapkan. Indikator mutu yang merupakan output adalah BOR, LOS, TOI, dan Audit dokumentasi keperawatan.
Audit merupakan penilaian pekerjaan yang telah dilakukan. Terdapat tiga katagori audit keperawatan, yaitu :
a)Audit Struktur, Berfokus pada sumber daya manusia, lingkungan perawatan, termasuk fasilitas fisik, peralatan, organisasi, kebijakan, prosedur, standart, SOP dan rekam medic, pelanggan (internal maupun external). Standart dan indikator diukur dengan mengunakan cek list.
b)Audit Proses , Merupakan pengukuran pelaksanaan pelayanan keperawatan apakah standar keperawatan tercapai. Pemeriksaan dapat bersifat retrospektif, concurrent, atau peer review.
c)Audit Hasil , Audit hasil adalah produk kerja yang dapat berupa kondisi pasien, kondisi SDM, atau indikator mutu. Kondisi pasien dapat berupa keberhasilan pasien dan kepuasan.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai