Anda di halaman 1dari 28

Pertemuan ke delapan

 French and Raven :


◦ Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk
menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the set of
forces that cause people to behave in certain ways.

Malayu S.P. Hasibuan (2005): ”Motivasi adalah pemberian


daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan
 Anwar Prabu Mangkunegara (2007):
“Motivasi adalah kondisi yang menggerakan
pegawai agar mampu mencapai tujuan dari
motifnya.

T. Hani Handoko (2003). “Motivasi adalah


keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan
Tujuan motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan adalah
sebagai berikut:
1.Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2.Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3.Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4.Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5.Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6.Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7.Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi
karyawan.
8.Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
9.Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap
tugas-tugasnya.
10.Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan
baku.
Motivasi seseorang menurut Sagir (1985)
biasanya meliputi hal-hal berikut:
1. Kinerja (Achievement)
2. Penghargaan (Recognition)
3. Tantangan (Challege)
4. Tanggung Jawab (Responsibility)
5. Pengembangan (Development)
6. Keterlibatan (Involvement)
7. Kesempatan (Opportunity)
Teori motivasi dibagi menjadi kategori sebagai berikut:
1.Teori Kepuasan (Content Theories).
Teori kepuasan berorientasi pada faktor dalam diri individi
yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan
menghentikan perilaku.
Pendukung teori kepuasan adalah sebagai berikut.
Teori Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham H. Maslow

Teori dua faktor menurut Frederick Herzberg

Teori Kebutuhan Menurut David C. McClelland)


2. Teori Proses (Process Theory)
Tiga teori proses yang merupakan karya dari
Victor H. Vroom (1964):
 Teori Harapan (Expectancy Theory)
 Teori Keadilan (Equity Theory)
 Teori Peguatan (Reinforcement Theory)
Model-model motivasi, tiga dari antaranya yaitu:
a. model tradisional,
b. model hubungan antar manusia, dan
c. model sumber­daya manusia.

1. Model Motivasi Tradisional


Model Motivasi tradisional dikaitkan dengan
Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah.
Aliran ini berpendapat bahwa salah satu aspek
penting pekerjaan manajer adalah memastikan
bahwa para pekerja melakukan tugasnya yang
membosankan dan berulang-ulang dengan cara
yang paling efisien.
2. Model Hubungan Antara Manusia
Akhirnya menjadi nyata bahwa pendekatan
tradisional terhadap motivasi sudah tidak
memadai lagi.
Elton Mayo dan peneliti hubungan antar
manusia lainnya menemukan bahwa kontak
sosial yang dialami karyawan waktu bekerja
juga penting dan bahwa kebosanan dan
berulang-ulangnya tugas itu sendiri
merupakan faktor yang mengu­rangi motivasi.
3. Model Sumber Daya Manusia
Para ahli teori yang kemudian seperti McGregor
dan Maslow, dan para peneliti seperti Argyris dan
Likert, mengeritik model hubungan antar
manusia sebagai suatu pendekatan yang lebih
canggih untuk memanipulasi karyawan.

Para ahli teori ini berpendapat bahwa kar­yawan


dimotivasi oleh banyak faktor - bukan hanya
uang, atau ke­inginan akan kepuasan, tetapi juga
kebutuhan akan prestasi dan kerja yang
bermakna.
 pendekatan tradisional atau dikenal sebagai
traditional model of motivation theory,
 pendekatan relasi manusia atau human

relation model
 pendekatan sumber daya manusia atau

human resources model.


Pendekatan Tradisional Pendekatan Relasi Manusia Pendekatan SDM
ASUMSI
1. Pekerjaan pada dasarnya merupakan sesuatu 1. Pada dasarnya manusia ingin dianggap 1. Pekerjaan pada dasarnya bukan merupakan
yang tidak disukai oleh setiap orang penting dan berguna sesuatu yang tidak disukai. Para pekerja
karena merupakan sebuah beban. 2. Manusia ingin merasa dimiliki dan diakui ingin memberikan kontribusi terhadap
2. Apa yang seseorang lakukan tidak lebih eksistensinya secara individual dalam suatu tujuan yang memberikan manfaat.
penting dari apa yang dapat diperoleh lingkungan sosial 2. Hampir semua orang pada dasarnya dapat
oleh seseorang karena melakukan hal 3. Perasaan sebagaimana yang disebutkan dalam melakukan sesuatu yang kreatif, inovatif,
tersebut asumsi 1 dan 2 adalah lebih penting dan penuh tantangan daripada sekedar
3. Hanya sedikit orang yang mau dan mampu daripada kompensasi berupa uang. menjalankan tugas yang diperintahkan
mengerjakan pekerjaan yang kreatif, pada mereka.
inovatif, dan penuh tantangan
KEBIJAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN
1. Manajer harus memberi perintah dan 1. Manajer bertugas untuk menciptakan suasana 1. Manajer perlu memastikan bahwa seluruh
mengawasi bawahan dalam setiap dimana para pekerja menganggap dirinya sumber daya manusia didayagunakan dan
pekerjaan penting dan bermanfaat bagi perusahaan. dimanfaatkan secara optimal.
2. Manajer harus menerjemahkan pekerjaan 2. Manajer perlu untuk selalu mengakomodasi 2. Manajer perlu mewujudkan suasana
kedalam bentuk perintah yang sederhana, usulan dari bawahan dan memastikan pekerjaan yang dapat mendorong seluruh
spesifik, dan jelas agar mudah untuk bahwa para pekerja selalu mendapatkan sumber daya manusia bekerja
dikerjakan oleh bawahan informasi terkini mengenai pekerjaan berdasarkan kemampuannya masing-
3. Manajer harus membuat jadual pekerjaan 3. Manajer perlu memberikan kesempatan masing.
secara rutin dan rinci dan kepada para pekerja untuk melakukan 3. Manajer perlu mendukung adanya partisipasi
mengkordinasikannya setiap saat. inisiatif dan kemandirian dalam setiap dari para pekerja dalam hal bekerja,
pekerjaan berinisiatif, dan melakukan pekerjaan
secara mandiri.

HARAPAN
1. Para pekerja akan melakukan pekerjaan jika 1. Adanya transparansi informasi yang memadai 1. Peningkatan keterlibatan pekerja dalam
upahnya memadai dan manajer bertindak antara atasan dan bawahan serta berbagai hal yang terkait dengan
adil keterlibatan para pekerja dalam berbagai pekerjaan akan menyebabkan terjadinya
2. Jika pekerjaan yang harus dilakukan jelas keputusan akan memuaskan kebutuhan peningkatan kinerja dan efisiensi.
dan para pekerja diawasi secara ketat, para pekerja untuk diperhatikan dan 2. Kepuasan kerja akan terwujud melalui
maka para pekerja akan mampu bekerja dianggap penting serta berguna. berbagai hasil positif yang dapat
sesuai dengan standar 2. Pemuasan terhadap kebutuhan para pekerja ditunjukkan oleh para pekerja dalam
untuk dianggap penting dan berguna akan setiap kesempatan.
meningkatkan moral dan semangat para
pekerja dan pada akhirnya para pekerja
akan bersedia untuk bekerja sama
 Motivasi (Motivation)
 Kemampuan (Ability)
 Lingkungan Pekerjaan (Work Environment)
Kebutuhan atau Pencarian Jalan Keluar bagi Pilihan Perilaku untuk memenuhi
Kesenjangan memenuhi dan memuaskan dan memuaskan kebutuhan
Kebutuhan kebutuhan

Penentuan kebutuhan di Evaluasi atas


masa yang akan datang dan Pemuasan Kebutuhan
pencarian bagi cara
pemenuhannya
 perspektif kebutuhan (Need perspectives)
 perspektif keseimbangan dan keadilan

(equity perspectives)
 perspektif pengharapan (expectancy

perspectives)
 perspektif penguatan (reinforcement

perspectives)
 perspektif penyusunan tujuan (Goal Setting

Theory)
 teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs)
dari Abraham Maslow
 teori ERG dari Clayton Alderfer
 teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan

McClelland
 teori dua faktor (Two-Factor Theory) dari

Frederich Herzberg
Kebutuhan

Pekerjaan yang
Contoh secara Prestasi Menantang
Umum Contoh dalam
Aktualisasi Diri Organisasi
Status
Penghargaan Jabatan tertentu

Persahabatan Sosial Teman Sekerja


Keamanan
Kestabilan Rencana pasca Pensiun
Fisik
Makanan Upah Minimum
GROWTH
Aktualisasi Diri Needs

Penghargaan
RELATEDNESS
Sosial Needs
Keamanan
EXISTENCE
Fisik
Needs

Tingkatan Kebutuhan dari Teori ERG dari Alderfer


Maslow
Kebutuhan Manusia

Kebutuhan untuk Kebutuhan untuk Kebutuhan akan


Berprestasi Berafiliasi Kekuasaan
(N-Ach) (N-Aff) (N-Pow)
 Motivating Factors
◦ kesempatan untuk berprestasi(achievement)
◦ pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
◦ kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility)
◦ kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement
and growth)
 Hygiene Factors
◦ kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil
(company policy and administration)
◦ supervisi yang memadai (supervision)
◦ keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision)
◦ kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
◦ gaji atau upah yang layak(salary)
◦ hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
◦ adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
◦ hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates)
◦ kejelasan status pekerjaan (job status)
◦ masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)
 Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara
Job Input dan Job Rewards

Job Inputs : Job Rewards:

Usaha Upah
Kemampuan Kepastian dan
Keahlian Keamanan Kerja
Loyalitas Benefit
Waktu Peluang Karir
Kompetensi Status
Peluang Promosi
 4 asumsi dasar (Nadler & Lawler)
◦ Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari
berbagai faktor individu dan berbagai faktor
lingkungan
◦ Perilaku individu dalam organisasi senantiasa
ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap
individu.
◦ Individu memiliki keragaman kebutuhan,
pengharapan dan tujuan.
◦ Masing-masing individu cenderung akan
berperilaku berdasarkan pilihan alternatif
perilaku yang terkait dengan harapan mereka
 pengharapan terhadap hasil yang akan
diperoleh (outcome-performance
expectancy)
 dorongan terhadap motivasi (valence)
 pengharapan akan usaha yang perlu

dilakukan (effort-performance expectancy)


Harapan Atas
Penghargaan

Intrinsik Ekstrinsik
Contoh : Puas atas Contoh: Bonus,
pekerjaan, kepercayaan Promosi, Pujian, dll
diri, dll
 Kerangka Pikir BF Skinner

Perlakuan Respon
Stimulan Respon yang Selanjutnya
diterima
 penguatan positif (positive reinforcement)
 pembelajaran melalui penghindaran terhadap

sesuatu (avoidance learning)


 pengecualian atau peniadaan (extinction)
 hukuman (punishment)
 Menyangkut tingkat keterlibatan anggota
dalam penyusunan dan penentuan tujuan
organisasi
 Anggota yang bertipe-X cenderung kurang

dilibatkan dalam penyusunan tujuan,


sedangkan yang bertipe-Y cenderung untuk
lebih dilibatkan dalam penyusunan tujuan.
(Kerangka McGregor)
 TERIMA KASIIIIIH

Anda mungkin juga menyukai