Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN

KEPERAWATAN
VENTILASI MEKANIK
DASAR KRISNALIA TOBING
(032016065)
MELIANTINA MANIK
(032016072)
TISEP TELAUMBANUA
(032016088)
Ventilator merupakan alat bantu mekanik yang mempertahankan udara
dapat mengalir ke dalam paru-paru.
Ventilasi mekanik rutin diperlukan pada pasien dewasa kritis di unit
perawatan intensif.
Tujuan utama penggunaan ventilator mekanik adalah untuk menormalkan
kadar gas darah arteri dan keseimbangan asam basa dengan memberi ventilasi
adekuat dan oksigenasi. (Grossbach, 2011).
MODE VENTILASI MEKANIK
Dalam Pengoperasianya Ventilator Terdapat Beberapa Jenis Mode Ventilator :

1. Control Mode
 Pada mode ini, frekuensi nafas (f) dan jumlah tidal volume (TV) yang diberikan
kepada pasien secara total diatur oleh mesin.
Mode ini digunakan jika pasien tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan TV
sendiri dengan frekuensi nafas normal
 Karena pada setiap mode control, jumlah nafas dan TV mutlak diatur oleh
ventilator, maka pada pasien-pasien yang sadar atau inkoopratif akan mengakibatkan
benturan nafas (fighting) antara pasien dengan mesin ventilator saat insfirasi atau
ekspirasi.
Indikasi untuk pemakaian ventilator meliputi pasien dengan apnue.
Ventilator tipe ini meningkatkan kerja pernafasan klien.
Ventilator yang memberikan frekuensi dan kedalaman preset dari volume tidal
Indikasi untuk pemakaian ventilator meliputi pasien dengan apnea, intoksikasi
obat-obatan, trauma medula spinalis, disfungsi susunan saraf pusat, frail chest,
paralisa karena obat-obatan, penyakit neuromuskular (Rab, 2007).
2. Asissted Mode
Pada mode ini pasien harus mempunyai kendali untuk bernafas. Bila pasien tidak
mampu untuk memicu pernafasan, udara tak diberikan (Hudak & Gallo, 2010).
Mode ini diberikan pada pasien yang sudah bisa nafas spontan atau pasien yang
masih bisa bernafas tetapi tidal volumnenya tidak cukup karena nafasnya dangkal
Bila pasien tidak mampu untuk memicu trigger maka udara pernafasan tidak
diberikan. Ventilasi assist-control adalah ventilasi dengan pengaturan pemicu waktu
atau pasien dengan laju napas, sensitivitas dan tipe pernapasan minimum. Ventilator
mengawali inspirasi saat pasien membuat tekanan negative yang cukup pada sirkuit.
3. SIMV (Sincronous Intermitten Minute Volume)
SIMV adalah bantuan sebagian dengan targetnya volume. SIMV memberikan
bantuan ketika usaha nafas spontan pasien mentriger mesin ventilator
Mode ini memberikan keamanan jika terjadi apnue. Pada pasien jatuh apnue maka
mesin tetap akan memberikan frekuensi nafas sesuai dengn jumlah nafas yang di set
pada mesin.
Pada SIMV, pengaturan volume tidal disesuaikan dengan usaha nafas spontan
penderita atau jika tidak ada nafas spontan volume tidal yg dikeluarkan oleh
ventilator akan disesuaikan dengan pengaturan frekuensi nafas (preset rate).sehingga
volume minimal terpenuhi.
Bila pasien bernafas spontan maka bantuan ventilator untuk memberikan volume
tidal tidak ada, akan tetapi mesin akan tetap mengalirkan oksigen.
Beberapa pengaturan (setting) yang harus di buat pada mode SIMV diantaranya:
TV, MV, Frekuensi nafas, Trigger, PEEP, FiO2 dan alarm batas atas dan bawah MV.
4. Pressure Support (PS)
PS merupakan mode bantuan sebagian dengan target TV melalui pemberian
tekanan. Mode ini tidak perlu mengatur frekuensi nafas mesin karena jumlah nafas
akan dibantu mesin sesuai dengan jumlah trigger yang dihasilkan dari nafas spontan
pasien
Pernapasan dengan tekanan yang diperkuat sehingga memungkinkan pasien
menentukan volume inflasi dan durasi siklus respirasi disebut sebagai pressure-
support (PS). Metode ini digunakan untuk memperkuat penapasan spontan, tidak
untuk memberikan bantuan napas secara keseluruhan.
Tujuan PS ini bukan untuk memperkuat volume tidal, namun untuk memberikan
tekanan yang cukup untuk mengatasi resistensi yang dihasilkan pipa endotrakeal dan
sirkuit ventilator.
Pasien bernapas secara spontan, dengan tambahan inspirasi melalui susunan
tekanan positif sebelumnya dan ventilator.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN BANTUAN
VENTILATOR

1. Pengkajian
Hal-hal yang perlu dikaji pada psien yang mendapat nafas buatan dengan ventilator
adalah:
Biodata
Meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, agama, alamt, dll.
Pengkajian ini penting dilakukan untuk mengetahui latar belakang status sosial
ekonomi, adat kebudayaan dan keyakinan spritual pasien, sehingga mempermudah
dalam berkomunikasi dan menentukan tindakan keperawatan yang sesuai.
Keluhan
Untuk mengkaji keluhan pasien yang mengalami penurunan kesadaran, bisa
dilakukan dengan cara menilai status GCS pasien. Keluhan pasien yang dapat di
perhatikan adalah rasa sesak nafas, nafas terasa berat, kelelahan dan
ketidaknyamanan. Frekuensi pernapasan, Irama Nafas dan penggunaan otot bantu
pernapasan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang sering terjadi pada pasien yang mendapat bantuan nafas
mekanik/dipasang ventilator diantaranya adalah:
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mucus berlebihan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernapasan
Perencanaan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (00031) berhubungan dengan mukus berlebihan.
Tujuan: Meningkatkan dan mempertahankan status pernafasan: kepatenan jalan nafas
(0410)
ANALISA DATA NOC NIC
DO: Dalam waktu 3x24 jam Manajemen jalan nafas (3140)
Dyspnea diharapkan masalah pernafasan  Posisikan pasien untuk
Gelisah dapat teratasi dengan kriteria memaksimalkan ventilasi
Adanya suara nafas tambahan hasil:  Auskultasi duara nafas, catat
Sputum dalam jumlah berlebihan Frekuensi pernafasan dalam area yang ventilasinya
Mata terbuka lebar batas normal (041004) menurun dan adanya suara
Irama pernafasan dalam batas nafas tambahan
normal (041005)  Lakukan penyedotan melalui
Dipsnea saat istirahat tidak ada endotrakea atau nasotrakea,
(0410016) sebagaimana mestinya
Suara nafas tambahan tidak ada  Posisikan untuk meringankan
(041007) sesak nafas
Penggunaan otot bantu  Monitor status pernafasan dan
moninafas tidak ada (041018) oksigenasi
Gangguan pertukaran gas berhubungan (00030) dengan ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
Tujuan: mempertahankan status pernafasan: pertukaran gas (0402)
ANALISA DATA NOC NIC
DO: Dalam waktu 3x24 jam diharapkan Monitor Pernafasan (3350)
 Gelisah masalah status pernafasan:  Monitor suara nafas tambahan
 Dyspnea pertukaran gas dapat teratasi seperti ngorok atau mengi
 Gas darah arteri abnormal dengan kriteria hasil:  Monitor saturasi oksigen (mis:
 Hipoksia  Tekanan parsial oksigen di SaO2, SpO2)
 Warna kulit abnormal darah arteri (PaO2) dalam batas  Auskultasi suara nafas, catat
 Somnolen normal (040208) area dimana terjadi penurunan
 Takikardi  Tekanan parsial karbondioksida atau tidak adanya ventilasi dan
di darah arteri (PaCO2) dalam keberadaan suara nafas
batas normal (040209) tambahan
 PH arteri normal (040210)  Catat perubahan pada saturasi
 Saturasi oksigen normal O2 volume tidal akhir CO2, dan
(040211) perubahan nilai analisa darah
 Keseimbangan dan perfusi  Monitor sekresi pernafasan
dalam batas normal (040214)
Gangguan ventilasi spontan (000033) berhubungan dengan keletihan otot
pernapasan
Tujuan: mempertahankan status pernafasan: ventilasi

ANALISA DATA NOC NIC

DO: Dalam waktu 3x24 jam diharapkan Bantuan ventilasi (3390)


masalah pernafasan dapat teratasi
 Dyspnea 1. Pertahankan kepatenan jalan
dengan kriteria hasil:
 Penurunan SaO2 nafas

 Penurunan PO2 1. Penggunaan otot bantu nafas tidak 2. Posisikan untuk memfasilitasi
ada pencocokan ventilasi
 Gelisah
2. Volume tidal dalam batas normal 3. Posisikan untuk
3. Kedalaman inspirasi dalam batas meminimalkan upaya bernafas
normal 4. Monitor kelelahan otot
4. Retraksi dinding dada tidak ada pernafasan
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai