1. Title
2. Authors
Abstrak
TUJUAN :
Untuk mengetahui perbandingan efektifitas antara omentopexy dan omental
Plugging pada pengobatan perforasi duodenum.
METODE :
Penelitian : randomized comparative study
Teknik sampling : simpel random sampling
Waktu : periode Juli 2018 hingga Juni 2019
Sampel: pasien yang mengalami perforasi duodenum dan akan dilakukan
laparotomi dibagi menjadi 2 kelompok yaitu grup A (OP) Omental Plugging
dan grup B (OX) Omentopexy.
Analisis data : IBM SPSS 22.
Abstrak
HASIL :
Dari 73 sample, Semua pasien adalah laki-laki. Komplikasi yang paling umum
adalah Infeksi luka, sepsis, dan komplikasi paru. Pada Omentopexy memiliki
angka komplikasi yang lebih tinggi di banding OP, namun tidak signifikan. Pasien
dengan Omentopexy (OX) memiliki rata-rata lama rawat inap pasca operasi lebih
lama dibanding (OP) Omental Plugging, secara statistik hal ini berbeda signifikan.
KESIMPULAN :
OP memiliki komplikasi pasca operasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan
Omentopeksi. Misalnya infeksi luka, reperforasi, komplikasi paru, sepsis dan
abses intraabdomen. Angka kematian OP lebih sedikit. Waktu operasi OP rata-rata
lebih tinggi karena teknik yang relatif lebih baru dan jarang digunakan.
Pendahuluan
• Perforasi duodenum adalah satu kondisi di mana
duodenum mengalami luka dan berlubang.
Ulkus Perforasi
Peritonitis
duodenum Duodenum
Treatment
Omental
Omentopexy
Plugging
?
Metode
Semua pasien rawat inap bedah umum di RS JNM
Inklusi :
• Semua pasien dengan diagnosis perforasi
duodenum
• Periode juli 2018 – juni 2019 Ekslusi :
Total n (80) • Sepsis
• Kegagalan sistem organ lain
• Riwayat operasi GI
n (73) • Tidak memberikan
Randomized 🡪 simple random persetujuan operasi (7)
sampling
OX (38) OP (35)
Analisis data
Teknik operasi
Omental Plugging
Ahli anestesi / asisten memasukkan NGT dan ahli bedah memandu
ujung dari NGT hingga keluar dari rongga perforasi