Macam Flap Finish Kuliah DRG Rahardjo
Macam Flap Finish Kuliah DRG Rahardjo
Garis anatomi
wajah
Garis ideal insisi pada bibir
Relaxed Skin Tension Lines
• Disebut juga bagian dari garis kulit yang
bertegangan lemah terutama pada wajah
• Prinsip dari RSTL biasa digunakan pada saat
melakukan eksisi membulat pada kulit.
• Garis ini dihasilkan dari hubungan antara kulit
dengan serat muskulus wajah dibawah kulit.
Gambar garis RSTL yang Gambar garis RSTL pada aplikasi
dihubungkan dengan serat eksisi di wajah
muskulus wajah
1. Ellipse form
Merupakan suatu jenis eksisi simpel yang
digunakan untuk suatu lesi pada wajah. Seperti
jaringan tumor, jaringan cicatrix, dll
2. M- plasty
• Merupakan modifikasi dari eksisi bentuk ellips.
• Eksisi ini digunakan apabila membutuhkan
pengurangan dari garis panjang akhir dan juga
mengurangi terlibatnya jaringan sehat
• Sudut lengan pada M plasty sebaiknya kurang
dari 30° untuk menghindari terjadinya kelainan
pada bentuk lengan cabang.
• Metode M-plasty ini juga dapat digunakan pada
bibir
Gambar M - Plasty
3. V plasty
• V plasty bisa digunakan untuk memperbaiki bentuk
bibir dari lesi pada bibir, membentuk bibir yang
asimetri, dan juga karena trauma, V plasty jenis ini
disebut juga (V-Lip Procedure).
• V plasty dibuat berbentuk triangular dengan 2 garis
insisi.
• Bentuk V plasty merupakan salah satu pilihan yang
sesuai untuk eksisi dan memperbaiki pada bagian
tengah bibir, sedangkan bentuk V yang miring atau
disebut juga “”Hound’s tooth” lebih baik pada bibir
bagian lateral.
• Metode ini juga menggunakan prinsip RSTL
Gambar V plasty pada bibir
Central Lateral
4. Unilateral / single flap
• Merupakan flap pedikel tunggal
• Flap ini biasa digunakan pada lesi di dahi dan
bibir
5. Bilateral Advancement Flap
• Flap jenis ini lebih fleksibel daripada unilateral
flap, walaupun menggunakan prinsip desain
yang sama dengan flap unilateral.
• Panjang kedua lengan flap harus sama
panjang.
• Flap ini biasa diaplikasikan pada philtrum bibir
atas
Gambar bilateral flap
6. Rotation flap
• Flap ini merupakan flap serbaguna atau dapat
digunakan pada lesi yang besar pada kepala
dan leher.
• Panjang lengan flap didapat dari 4 kali lebar
lesi.
• Flap dibuat dengan cara bagian lesi dibentuk
triangular, lalu diinsisi semicircular, lalu
dirotasikan menutup lesi.
Gambar Rotation Flap
7. Interposition Flap
• Flap ini kadang disebut juga sebagai flap transposisi.
• Karena flap ini didapat dari kulit bagian lain sebagai
pendonor yang dirotasikan ke sisi eksisi lesi.
• Interposisi ini harus menggunakan flap yang fleksibel
untuk menutup beragam bentuk lesi besar dan kecil
pada kepala dan leher.
• Terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Bilobed flap
2. Rhomboid flap
3. Z-plasty
A. Bilobed Flap
• Bilobed flap merupakan dua transposisi flap,
dimana terdiri dari:
1.Lesi primer
2.Flap pendonor besar: sedikit lebih kecil
daripada lesi primer
3.Flap pendonor kecil: setengah dari diameter
flap pendonor besar.
Gambar Bilobed Flap
B. Rhomboid flap
• Flap ini merupakan alternatif lain yang baik
untuk menutup lesi yang kecil pada kepala
dan leher
• Flap ini didapat dari bagian kulit yang fleksibel
yang nantinya akan dirotasikan ke lesi.
Gambar Rhomboid Flap
C. Z-Plasty
• Z-plasty yaitu jenis flap interposisi yang
memiliki 2 garis flap yang saling berlawanan
dan 1 garis flap yang berada pada garis lesi.
• Flap ini disebut juga sebagai “double
triangular flap”
• Lengan lateral flap harus sama keduanya dan
juga sudut keduanya juga harus sama, hal ini
merupakan prinsip keberhasilan z-plasty
Z - Plasty
• Panjang axis yang menutupi daerah lesi dapat
dipengaruhi oleh sudut cabang yang dibuat.
Seperti :
1.Sudut 30° : meningkatkan panjang axis
mencapai 25%
2.Sudut 45 ° : meningkatkan panjang axis
mencapai 50%
3.Sudut 60 ° : meningkatkan panjang axis
mencapai 75%
Z - Plasty
• Lengan pada z-plasty sebaiknya :
1.Tidak lebih dari 1 cm pada wajah
2.Tidak lebih dari 1,5cm pada leher
• Apabila ingin menutup lesi yang besar
sebaiknya menggunakan multipel z-plasty
Komplikasi Z-plasty
Beberapa komplikasi yang terjadi pada z-plasty :
1.Nekrosis flap
2.Hematoma (pembekuan darah) yang terjadi di
bawah flap
3.Infeksi
4.Terbukanya flap : dikarenakan flap dibuat di
daerah tegangan kulit yang kuat dan juga
dikarenakan suplai darah yang tidak adekuat.
Gbr. Z-plasty yang dihubungkan Suturing akhir paz-plasty
dengan RSTL
Gambar single Z-Plasty
Gambar multiple Z-Plasty
Penggunaan z-plasty pada palatoplasty
• Z – plasty juga dapat diaplikasikan pada kelainan
cleft palate
• Furlow. L, 1978, menemukan suatu metode
palatoplasty yang disebut “Double – Reversing Z-
Plasty”
• Teknik ini hanya digunakan pada cleft submukosa
dan cleft palatum lunak
• Flap dibuat menjadi dua bagian yaitu oral mukosa
dan otot palatum lunak
• Kedua flap ini dibuat dengan cara berlawanan
pada lengan flap.
Gambar. Penampang sagital soft palate
8. W-Plasty dan Geometric Broken
Line Closure
• Berfungsi sebagai :
1.Menyamarkan lesi pada wajah yang tidak
sejajar dengan RSTL
2.Baik pada lesi dengan panjang lebih dari 2cm
Gambar W-Plasty
W-Plasty
Gambar GBL
TERIMA KASIH